.....
"Sayang..."
"Sayang.... kamu masih ngantuk..?"
"Kalau masih capek, kamu tidur saja lagi..hmmm ..??"
Suara-suara sayup yang sangat di kenali nya terus terdengar di telinga nya dan belaian lembut di pipinya terasa begitu penuh cinta dan kasih sayang.
Aresha membuka mata melihat siapa yang membangunkan nya.
"Hmmm Varro..?"
"Iya sayang... tidur yang nyenyak ya sayang... mau aku berikan ci uman hangat sebelum kamu tidur...?"
Kemudian Alvarro mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Aresha dengan lembut dan mereka saling berci uman dengan sangat lama. Aresha membalas ci uman Alvarro dengan sangat lembut dan mendamba. Bibir mereka saling menye sap dan li dah mereka saling bertau tan. Cukup lama mereka saling terbuai dalam ciu man yang panjang.
"Hmmmm...." gumam Aresha.
Kriing Kring
Bunyi alarm ponsel Aresha memekakkan telinga nya.
"Ohh my...!! Apa yang aku mimpikan barusan ??!!" gumam Aresha membuka mata dan menyentuh bibirnya. Mimpinya terasa begitu nyata. Bibirnya terasa begitu lembab dan ba sah.
"Varro...!!!!" teriak Aresha yang sadar kalau saat ini Varro berada tepat di samping nya. Dengan cepat Aresha bangun dari tidurnya.
"Ughh.." gumam Aresha memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Makanya lain kali kalau tidak bisa minum, jangan di paksakan...!!" ketus Alvarro, kemudian berlalu meninggalkan Aresha yang masih duduk di atas ranjang. Yang menatapnya dengan bingung.
Alvarro memilih duduk di sofa, tempat tidurnya semalam.
"Kita di mana ..??" tanya Aresha ke Varro yang sedang membaca majalah. Menatap kesal ke arah Bosnya.
"Fix tadi aku mimpi buruk..!! Tidak mungkin manusia kulkas seperti ini bisa bersikap manis...!!" batin Aresha.
"Di rumahku..." jawab Alvarro cuek.
"Whattt...???!!" seru Aresha lalu melihat tu buhnya di balik selimut dan bersyukur pakaian nya masih utuh dan sama dengan pakaian yang dia pakai kemarin.
"Tidak usah berpikiran aneh-aneh...!! Buruan mandi dan kita ke kantor..." ujar Alvarro sambil menunjuk pakaian ganti yang sudah dia siapkan dan berdiri dari duduknya.
"Iya...By the way makasih Varro.. Maaf sudah merepotkan mu tadi malam.." ucap Aresha sebelum Alvarro menutup pintu kamar.
"Hmm..." balas Alvarro singkat dan menutup pintu.
"Hufttttt....!!! Hampir saja..!!" gumam Alvarro sambil memegang dada nya yang kini berdetak begitu cepat.
POV Alvarro
Setelah berpakaian rapi dan menyiapkan pakaian untuk Aresha yang tadi pagi dia pesan di salah satu butik ternama secara khusus. Dan diantarkan langsung oleh Manajer butik nya tepat jam enam pagi di kediaman Alvarro.
Alvarro naik ke dalam kamar nya dan melihat Aresha yang masih terlelap. Dengan pelan Alvarro berlutut dan mengusap lembut pipi Aresha. Tidak tahan melihat bi bir ra*num Aresha, Alvarro langsung menge cup bibir Aresha yang begitu menggoda.
Yang awal niat nya hanya di kecup sebentar. Tetapi karena masih tidak puas, Alvarro melihat sekilas Aresha yang masih terlelap. Kemudian Alvarro menye sap bibir Aresha, dan yang membuat dirinya semakin berlama-lama karena alam bawah sadar Aresha membalas ci uman Alvarro. Cukup lama Alvarro men ci umi Aresha yang sedang terlelap. Entah kenapa bi bir Aresha membuat nya ingin terus mencicipinya seakan tidak pernah puas.
Hingga bunyi alarm ponsel Aresha berbunyi membuat Alvarro melepaskan ci uman nya dengan cepat dan berdiri di sisi ranjang. Karena di saat yang bersamaan Aresha langsung terbangun dan membuka matanya.
Tap tap tap
Aresha melangkah perlahan menuruni tangga menuju meja makan. Alvarro yang ingin menye sap kopinya langsung terdiam. Terpesona dengan kecantikan Aresha.
"Cantik...sangat cantik..."
Namun karena Aresha baru saja turun dari tangga tidak dapat mendengar apa yang Alvarro ucapkan.
"Kalau begitu saya ke kantor duluan Pak.." seru Aresha begitu berada di depan Bosnya.
Alvarro mengangkat alisnya tidak senang. "Duduk sarapan.." ucap Alvarro.
"Tidak usah Pak.. saya bisa sarapan di kantor.." balas Aresha. Dia merasa tidak enak hati sudah sangat merepotkan atasan nya ini.
Dan pakaian yang dia kenakan saat ini sangat dia tahu harganya. Satu set pakaian formal dari brand ini bisa di bandrol puluhan juta hingga ratusan juta.
Mendengar penolakan Aresha membuat Alvarro berdiri menghentikan sarapan nya.
"Ayo..." seru Alvarro.
"Ehh..??" bingung Aresha. "Kenapa malah dia yang berhenti sarapan...!!" batin Aresha.
"Kenapa diam..? Mau ke kantor kan..??!" seru Alvarro membuat Aresha tersentak.
"Iya Pak.. Silahkan Pak Alvarro duluan.. Nanti saya naik kendaraan online aja Pak..!" jawab Aresha.
Alvarro yang sudah berada di depan pintu menghentikan langkahnya dan menatap tajam ke arah Aresha.
"Dasar keras kepala..!!!" gumam Alvarro kesal melihat Aresha.
"Terserah kamu..!!" ketus Alvarro, kemudian masuk ke dalam mobilnya. Aresha hanya sedikit menunduk memberi hormat.
Kemudian Aresha mengambil ponselnya untuk memesan kendaraan lewat aplikasi online. Dipilih nya lokasi saat ini dan mengetik alamat kantornya.
"Whattt.... seratus dua puluh tiga ribu..??" Seru Aresha. Bukan karena masalah biayanya. Tapi Aresha tidak menyangka kalau posisi nya saat ini sangat jauh dari lokasi kantornya.
Alvarro yang belum jalan hanya mengamati Aresha dari dalam mobil. Dia sudah menduga akan reaksi Aresha akan seperti apa. Seorang sekretaris yang sangat disiplin tidak akan pernah mau terlambat untuk tiba di kantor.
Dengan tersenyum puas, Alvarro melihat Aresha yang berjalan mendekati mobilnya.
Tok tok tok
Alvarro hanya melihat sekilas dan kembali berpura-pura memanaskan mobil nya yang tidak perlu dipanaskan.
Tok tok tok
Aresha kembali mengetok kaca mobil Alvarro dan memasang wajah menggemaskan nya.
"Aresha....Aresha....Apa kau benar-benar lupa kejadian semalan..? Jangan salahkan aku kalau suatu hari tidak bisa menahan diri...!!" gumam Alvarro sebelum menurunkan kaca mobilnya.
"Ada apa..?" tukas Alvarro.
"Pak.. Tumpangan nya masih berlaku..?" ucap Aresha dengan memberikan senyuman termanisnya ke Alvarro.
Deg deg deg
Jantung Alvarro kembali berdetak kencang mendapatkan serangan mendadak dari Aresha. "Oh My..!!" batin Alvarro sambil menggenggam erat stir mobil.
"Hmmm.. naiklah...!!" jawab Alvarro pendek.
"Terima kasih Pak..!!" balas Aresha senang dan naik ke atas mobil. Duduk di sisi Alvarro.
Mereka berdua sesekali berbicara membahas meeting pagi ini. Dan tidak terasa mereka sudah tiba di lingkungan kantor.
"Pak.. boleh saya turun di sini..?" tanya Aresha hati-hati, tidak ingin membuat bosnya ini tersinggung.
"Kenapa..?" tanya Alvarro bingung.
"Ohhh.. itu... saya mau mampir ke Cafe Zoe untuk beli sarapan.." jawab Aresha.
"Hmmm...Ok...!" jawab Alvarro santai tapi tidak menghentikan mobilnya. Alvarro tepat berhenti di depan Cafe Zoe.
"Ayo turun,..." ujar Alvarro dengan santainya.
"Omg.. !!!" batin Aresha ingin sekali berteriak melihat bosnya yang melakukan sesuatu seenak perutnya.
Dengan malas Aresha membuka pintu mobil dan mengucapkan kata "Terima Kasih Pak.." lalu meninggalkan Alvarro.
Aresha berjalan menuju Cafe Zoe.
Cring....
Bunyi Bel ketika pintu Cafe terbuka.
"Haii Kak Vincent...!!" Sapa Aresha dengan tersenyum riang menyapa Vincent.
Vincent mendongak melihat ke arah Aresha. "Haiii....!" seru Vincent ingin membalas Aresha. Namun, dirinya membeku tidak berani melanjutkan ucapan nya ke Aresha karena tatapan ingin membunuh dari seseorang yang berada di belakang Aresha.
"Kak..?"
Bersambung....
☘☘☘☘☘
#wkwkwkkwkw ternyata ada yang nyuri ciuman 🤣🤭
Mohon untuk Support dengan Like, Komentar, Vote, Kirim Hadiah dan Tentu saja jangan sampai lupa Klik Tombol Favorit ❤
Bantu Karya Baru Mama agar bisa masuk rekomendasi ya 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
HNF G
hahahaha... dasar... kesempatan dlm kesempitan 😂😂😂😂😂😂
2024-01-05
0
Aidah Djafar
cemburu nih varro 😁
2023-12-18
0
Yati Maryati
kirain ciumannya mimpi wkwkwk
2023-03-08
0