....
Aresha menatap Alvarro dan menarik dasi yang masih bertengger di lehernya.
Cup
Aresha mendaratkan bibir nya ke bibir Alvarro.
Karena efek mabuk membuat Aresha tidak bisa mengabaikan debaran jantung nya ketika melihat Alvarro tersenyum dan menatapnya dengan lembut.
Alvarro terkejut mendapatkan ci uman tiba-tiba dari Aresha membuat darahnya berdesir. Dirinya mematung, bingung harus menanggapi seperti apa ci uman Aresha.
Tanpa di duga-duga. Aresha berlutut dan menghadap ke dirinya lalu memegang wajah Alvarro menatap dirinya dengan intens. Dan dengan lembut Aresha kembali mendaratkan bibirnya dengan berani. Cukup lama hingga membuat detak jantung Alvarro sudah tidak dapat dia kendalikan. Ketika Aresha melepaskan ci uman nya yang hanya sebatas kecupan. Alvarro langsung menahan kepala Aresha.
"Jangan salahkan aku Aresha..!!" gumam Alvarro sambil menatap mata Aresha. Dan langsung menyambar bibir Aresha yang selalu dia bayangkan sejak kejadian di lift.
Bukan hanya sekedar kecupan yang di lakukan Aresha. Alvarro menuntut ci uman yang lebih dalam. Di sesap nya bibir lembut Aresha bergantian atas dan bawah.
Sedangkan Aresha yang sudah terbuai dengan permainan bibir Alvarro ikut membalas ci uman Alvarro yang sangat menuntut.
Kepala mereka saling berganti posisi untuk sesekali mengambil nafas. Tidak sedetik pun Alvarro melepaskan bibir Aresha. Dengan lembut Alvarro menyandarkan punggung Aresha di kaca mobil.
Di tatapnya wajah Aresha yang begitu cantik di bawah sinar bulan.
Sedangkan Aresha melihat wajah pria tampan di depan nya yang membuat jantung nya seperti roller coaster akhir-akhir ini.
"Cantik...." gumam Alvarro memuji Aresha dengan senyuman manisnya membuat jantung Aresha kembali tak karuan.
Alvarro memegang dagu Aresha dan kembali mendaratkan bibir nya dengan lembut.
Aresha menutup matanya merasakan bibir Alvarro yang beraroma kopi terasa begitu manis. Bibir Alvarro yang begitu lembut dan hangat membuat dirinya terbuai semakin dalam. Tanpa dia sadari, kini kedua tangannya sudah berada di leher Alvarro. Aresha mengalungkan tangannya dan membiarkan Alvarro mengeksplor mulutnya.
"Aresha jangan pergi..." bisik Alvarro di sela ci uman mereka. Kemudian Alvarro kembali menekan kepala belakang Aresha dengan tangan kanan nya dan tangan kirinya merangkul erat pinggang Aresha. Hingga tubuh mereka saling berpelukan dengan erat.
Cukup lama mereka berada di posisi ini. Tidak ada puasnya Alvarro me lu mat bibir Aresha sambil mengusap surai panjang Aresha. Kemudian Alvarro membaringkan tubuh Aresha di kap mobilnya membuat posisi Aresha berada di bawah kungkungan tubuh Alvarro yang begitu atletis.
Alvarro menatap wajah Aresha cukup lama larut dalam pikiran nya. Ini adalah pertama kali dirinya begitu mendambakan seorang wanita. Yang awalnya hanya karena tidak ingin kehilangan sekretarisnya itu. Namun, hanya dalam waktu dua minggu lebih mengenal sekretarisnya lebih jauh. Membuat nama Aresha selalu terbayang dalam pikiran nya.
Ada saja alasan yang dia buat agar bisa melihat wanita ini. Alvarro ingin memastikan sendiri perasaan apa yang bersemayam di dalam hatinya.
Dengan perlahan Alvarro kembali mendekatkan wajahnya ke wajah Aresha yang hanya menatapnya.
Entah apa yang ada di pikiran Aresha saat ini. Alvarro sangat ingin tahu.
"Apa saat ini aku di jadikan pelampiasan..?" gumam Alvarro ke Aresha dengan suara datar.
"Varro..." balas Aresha. Bingung mau menjawab apa, atas pertanyaan Varro saat ini. Apakah memang hanya sekedar pelampiasan atau memang dirinya hanya ingin ber ciuman dengan bos tampan nya itu. Yang selalu membuat jantungnya berdetak tidak karuan.
"Aku tidak peduli apapun jawaban mu Aresha, kau bisa gunakan aku sesuka hatimu..." ucap Alvarro dengan suara beratnya dan langsung me lu mat bibir Aresha. Membuat Aresha kembali hanyut dalam pagu tan Alvarro.
Bersama Erza saja dia hanya sekedar kecupan bibir dan pipi. Kenapa dirinya bisa begitu mudah hanyut malam ini bersama Alvarro.
"Aku pasti benar-benar sudah mabuk..." batin Aresha yang membalas se sapan bibir Alvarro.
"Varro...!" gumam Aresha di sela ci uman mereka.
"Hmmm..??" balas Alvarro yang masih terus menge cap bibir Aresha dan mengusap lembut pipi Aresha.
"Varro...!!" panggil Aresha lagi sambil menepuk lembut dada Varro.
"Umffp Varroo...!!" tepuk Aresha ke dada Varro karena semakin keras tapi Varro belum melepas pa gutan mereka.
Perut Aresha tiba-tiba bergemuruh.
Alvarro melepas bibir Aresha. Kemudian Aresha turun dari kap mobil dan berlari kecil agak menjauh lalu mengeluarkan isi perutnya sambil ber jongkok.
Alvarro yang melihat Aresha, segera mengambil botol air minumnya dan membantu Aresha mengeluarkan isi perutnya. Di usapnya dengan lembut punggung Aresha.
Setelah menuntaskan mualnya. Aresha berdiri dan meminum air yang diberikan Alvarro.
"Makasih..." ucap Aresha.
"Ayo pulang...hmm..?" seru Alvarro yang membantu Aresha berjalan masuk ke mobil.
Aresha hanya diam memandangi gelap malam dan tidak terasa dirinya terlelap.
Alvarro yang terus mengamati Aresha hanya tersenyum dan menepikan mobilnya untuk memperbaiki posisi kursi Aresha.
Di belainya dengan lembut pipi Aresha sesaat kemudian melanjutkan perjalanan.
Kurang lebih satu jam setengah perjalanan, Aresha belum juga terbangun.
Akhirnya Alvarro memutuskan untuk pergi ke rumahnya di kawasan elit. Dia tidak ingin orang-orang di Apartment nya salah paham terhadap Aresha. Apalagi Apartment nya masih berada dalam lingkungan Perusahaan.
Dan di sinilah mereka. Rumah mewah milik Alvarro yang sangat jarang dia datangi.
(Anggap aja visualnya lagi malam ya 😂😆)
Pengurus rumah yang melihat Tuan muda nya langsung menekan remote pagar otomatis. Dan berlari untuk menyapa si empunya rumah.
"Malam Tuan.." sapa penjaga rumahnya.
"Malam Mang Sukro..." balas Alvarro ramah. Dan melesatkan mobil nya masuk ke garasi.
Alvarro membuka seatbelt nya dan turun dari mobil. Dengan perlahan dirinya membuka pintu mobil untuk Aresha dan melepaskan seatbelt nya.
"Uhhmmm..." gumam Aresha yang masih berada di dalam mimpinya.
Alvarro tersenyum dan mengangkat Aresha dengan perlahan.
"Butuh bantuan Tuan..?" ucap Mang Sukro yang melihat Tuan nya.
"Ssttt...Tidak perlu Mang, Tolong bukain pintu rumah saja..." jawab Alvarro pelan tidak ingin membangunkan Aresha.
"Baik Tuan..." jawab Mang Sukro kemudian membuka pintu Rumah yang sangat besar.
Alvarro masuk ke dalam rumah dan langsung berjalan menuju kamarnya.
Ceklek..
Kamar dengan bernuansa maskulin di desain unik sesuai permintaan Alvarro.
Alvarro berhati-hati menaiki tangga pendek menuju ranjang nya yang luas. Di turunkan nya Aresha dengan perlahan dan menutup badannya dengan selimut.
"Goodnight..." ucap Alvarro dan mengecup sesaat kening Aresha dan turun ke bibir Aresha cukup lama.
"Terima kasih untuk malam ini..." gumam Alvarro dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Lalu membaringkan tubuhnya di sofa bed di ruangan tidur nya yang hanya terhalang kaca. Dilihat nya Aresha yang tertidur dengan lelap dan tersenyum tipis.
"Mungkin besok pagi kamu akan melupakan malam ini.." ucap Alvarro pelan sebelum menutup matanya.
Bersambung....
☘☘☘☘☘
#omo...omo..omo... kenapa kalian berdua bisa jadi hot begini sih 🤣🤣🥰🥰
Mohon untuk Support dengan Like, Komentar, Vote, Kirim Hadiah dan Tentu saja jangan sampai lupa Klik Tombol Favorit ❤
Bantu Karya Baru Mama agar bisa masuk rekomendasi ya 🥰
Love u from MamaZan ~~ 🥰😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
HNF G
ihiirrr🥰🥰🥰💃💃💃
2024-01-05
0
Sintia Dewi
udh pepet terus pak bosss dikit lg
2023-12-30
0
Aidah Djafar
good night varro 😁😍
romantisnya 😁😍
2023-12-18
0