.....
Deg
"Nih orang suka banget bikin senam jantung..!!!" batin Aresha sambil sedikit memundurkan dirinya menjaga jarak karena kini posisi mereka sangat dekat.
"Hmm.. iya Pak.. Eh maksud saya sudah gak sakit Pak.." jawab Aresha dengan gelagapan.
"Hati-hati.." ucap Alvarro kemudian berjalan masuk ke ruangan nya.
"Whatttt ???!!! Hati-hati..?? Siapa yang tiba-tiba berhenti coba..!!!!" gumam Aresha dengan kesal.
Aresha segera ke mejanya dan menyiapkan keperluan meeting untuk pagi ini sesuai instruksi Bosnya.
Sebelum masuk ke ruangan Alvarro. Aresha membuat segelas kopi untuk Alvarro.
tok tok tok
"Permisi Pak.." sapa Aresha sambil membawa nampan yang berisi scangkir kopi dan sepotong blueberry mousse cake.
Alvarro melihat sekilas kue yang di bawa Aresha. Tiba-tiba dirinya merasa kesal sendiri.
"Aku tidak suka kue ini..!" seru Alvarro ketika Aresha meletakkan cangkir dan piring kue di mejanya.
Aresha menjadi bingung karena tadi dia tidak sempat membeli kue untuk Bosnya.
"Tapi Pak... Yang ada cuma kue ini..." balas Aresha tidak enak.
"Ehhh... ini bisa jadi kesempatan..!!" batin Aresha senang.
"Tapi kalau Bapak tidak suka.. Boleh untuk saya ?? Karena semua kue dari Cafe Zoe sangat enak..!!" seru Aresha yang berniat mengambil kembali piring kecil dari meja Alvarro.
"Siapa yang suruh kamu ambill..!! seru Alvarro marah.
"Maa-aaf Pak..." gagap Aresha.
"Sh*itttt...!!" batin Alvarro sadar kalau dia sudah bersuara besar ke sekretarisnya.
"Ambil minuman kamu dan semua kue ini...!" titah Alvarro.
"Baikk Pak.." jawab Aresha cepat dan keluar ruangan.
"S*hittt !! Gw kenapa sih...!!" kesal Alvarro ketika Aresha sudah menghilang dari ruangan nya.
Tidak berselang lama, Aresha masuk dengan segelas cangkir teh dan sepiring kue bersama map-map yang akan dia berikan ke Bosnya.
Melihat Aresha kesulitan, Alvarro segera berdiri dan menghampiri Aresha dengan mengambil nampan yang di pegang Aresha.
Alvarro berjalan menuju sofa dan menaruh nampan di atas meja. Aresha terdiam melihat Bos nya untuk pertama kali melakukan itu semua.
Alvarro berjalan dengan santai mengambil kopi dan piring kue nya lalu memindahkan nya ke tempat yang sama dengan letak cangkir teh dan piring kue Aresha.
Kemudian dengan santai Alvarro duduk di sofa dan menatap Aresha.
"Kemarilah..!!" seru Alvarro.
"Ehh..? Tapi Pak..?!" jawab Aresha bingung. Karena biasanya kalau mereka membahas pekerjaan untuk meeting pagi. Aresha selalu duduk sendirian dan bolak-balik memberikan proposal ke Alvarro yang duduk di mejanya.
"Kemarilah..!!" ulang Alvarro sambil menunjuk jam tangan yang dia kenakan.
"Baa-ik Pak.." jawab Aresha pasrah dan ikut duduk di sofa yang terpisah dari Alvarro. Padahal Alvarro sengaja duduk di sofa yang cukup untuk tiga orang. Berharap Aresha mau duduk di sebelahnya.
Aresha menjelaskan semua apa yang ada di proposal kepada Alvarro dengan serius, tanpa Aresha sadari Alvarro terus melihat ke arah nya.
Entah apa yang membuat perhatian Alvarro yang saat ini hanya terfokus melihat Aresha berbicara. Tanpa sadar matanya tertuju ke bibir Aresha yang terus berbicara dengan begitu baik. Yang kadang tanpa Aresha sadari dia menggigit bibir bawahnya ketika berpikir.
Alvarro terus melihat mata, hidung dan bibir Aresha. Dan tanpa dia sadari dirinya bergumam "Cantik..."
"Ya Pak..??" seru Aresha bingung dan melihat ke arah Bosnya.
"Ah.. maksud saya desain kemasan makanan instant ini cantik.." sambung Alvarro berusaha tenang.
"Yakin Pak..?" tanya Aresha sambil memperlihatkan ulang desain kemasan yang ada di proposal. Karena kata Cantik sangat tidak cocok dengan desain saat ini yang memperlihatkan gambar tengkorak dan api lalu di dominasi warna hitam dan merah.
Alvarro mengernyitkan alisnya dan membatin betapa bodohnya dia saat ini.
"Hmm.. itu bisa lebih cantik apabila sesuai dengan apa isi makanan yang mereka jual, dan mungkin dengan beberapa perubahan akan membuatnya jauh lebih cantik dan bagus.." sambung Alvarro dengan tenang.
Aresha yang mendengar menjelaskan Alvarro mengangguk setuju dengan ucapan Bosnya. Kemudian mencatat semua apa yang Alvarro katakan.
"Ok... meeting sudah selesai kan..?" seru Alvarro sambil menutup map berwarna biru di depan Aresha karena kini Alvarro sudah berpindah tempat duduk menjadi lebih dekat tepat di sisi Aresha.
Degg
Kembali Aresha di buat jantungan oleh Bos nya dengan gerakan tiba-tiba nya.
"I-ya Pak.." jawab Aresha kemudian sedikit mundur karena tadi jarak mereka sangat dekat.
"Kakau begitu saya permisi Pak.." seru Aresha kemudian hendak berdiri.
Alvarro dengan cepat menahan tangan Aresha "Kamu lupa dengan janjimu semalam..?" seru Alvarro sedikit tegas yang masih menahan tangan Aresha.
"Janji..?" balas Aresha yang benar-benar lupa apa yang sudah dia janjikan ke Alvarro.
"Duduklah..!!" titah Alvarro. Dan di ikuti oleh Aresha.
"Ehmm..Pak..??" tegur Aresha sambil melirik ke arah tangan Alvarro.
Alvarro kemudian melepaskan tangan Aresha dan kembali duduk dengan tegap.
"Sekarang waktunya kamu ceritakan apa yang terjadi semalam..??" seru Alvarro sambil menatap Aresha menunggu jawaban.
"Ehmm.. ohh itu Pak.."Aresha menjadi bingung harus memulai dari mana. Karena hal pribadi seperti ini biasanya dia hanya ceritakan ke Luna sahabatnya.
Aresha sedikit menghela nafasnya dengan berat. "Apa aku harus ceritakan masalah pribadi saya ke Bapak..?" seru Aresha sedikit tegas.
Alvarro terkejut mendengar ucapan Aresha dengan raut wajah yang begitu dingin melihatnya.
Namun bukan Alvarro namanya kalau dia akan mengalah dan pasrah menerima apa yang orang lain katakan.
"Ya tentu saja.. Karena kamu sekretaris saya..!!" jawab Alvarro santai sambil melipat kedua tangannya di dadanya.
"Whattt...?!" pekik Aresha tanpa sadar mendengar jawaban dari Alvarro.
"Aresha..!!" seru Alvarro mengintimidasi.
"Baik..baikk Pak..!!!" kesal Aresha sambil menatap tajam ke arah Bosnya.
"Kemarin itu saya melihat Kekasih saya di Restaurant, tapi dia bersama wanita lain. Mungkin saja itu rekan bisnis atau tamu yang harus dia temani untuk berbicara mengenai perusahaan..." jawab Aresha yang mencoba masih berpkiran positif.
Alvarro yang mendengar nya malah tersulut amarah. Tapi dia berusaha tenang tidak memperlihatkan kepada Aresha.
"Lalu kenapa kamu tidak mencoba menghubungi kekasih kamu untuk memastikan..?" seru Alvarro.
"Hmmm... sudah Pak.. Tapi tidak dia angkat. Mungkin bisa jadi, memang dia tidak bisa mengangkat ponselnya karena tidak enak dengan tamunya itu..." jawab Aresha lagi.
"Apa gadis ini bodoh atau polos..??!!" batin Alvarro.
"Siapa nama kekasih kamu..?" tanya Alvarro.
"Untuk apa Pak..??" tanya Aresha bingung.
"Hmmm..siapa tahu aku ketemu dengan dia..Jadi bisa menyapanya dengan baik.." jawab Alvarro asal.
"Oh.. Namanya Erza... Erza Pratama.." jawab Aresha santai tidak memikirkan hal lain.
"Ok..Aresha... Terima kasih untuk hari ini.." ujar Alvarro dengan tersenyum manis, kemudian berdiri.
"Oh my tampannya ciptaan Tuhan..!!" batin Aresha melihat wajah Bosnya yang begitu bersinar di tambah efek pantulan sinar matahari pagi yang masuk dari celah kain jendela.
"Iya sama-sama Pak.." balas Aresha kemudian meninggalkan Ruangan Alvarro sambil mengangkat nampan yang berisi gelas dan piring kosong.
Setelah melihat Aresha menutup pintu.
Alvarro mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Cari informasi pria bernama Erza Pratama..!! Secepatnya...!!"
Bersambung...
☘☘☘☘
Mohon untuk Support dengan Like, Komentar, Vote, Kirim Hadiah dan Tentu saja jangan sampai lupa Klik Tombol Favorit ❤
Bantu Karya Baru Mama agar bisa masuk rekomendasi ya 🥰
Lope u from MamaZan ~~ 🥰😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
HNF G
😂😂😂😂😂🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2024-01-05
0
Aidah Djafar
good CEO kepo cari tau tntg Erza ,,,👍🤔 biar ngk ketipu lagi c Aresha sama tuh peselingkuh Erza 🤔
2023-12-12
0
Ersa
Aresha lelet ,Alvarro sat set....🤭
2023-08-26
0