....
"Siapa pria itu...?" batin Alvarro penasaran.
Aresha mengambil ponsel nya dan menghubungi kekasihnya berharap sang kekasihnya itu mengangkat telponnya dan mengatakan sesuatu.
Namun yang dia lihat adalah. Erza menatap sesaat ponselnya dan mengetik sesuatu, lalu kembali menaruh nya di meja. Mengacuhkan panggilan telpon Aresha dan kembali berbincang dengan wanita yang Aresha tidak bisa melihat dengan jelas siapa wanita yang bersama kekasihnya itu.
Dan bertepatan, ponsel Aresha berbunyi. Notifikasi pesan masuk.
'Aku sibuk' (Erza)
"Ck..!" decak Aresha.
Alvarro yang paham dengan apa yang dia lihat saat ini. Langsung saja berusaha mengalihkan perhatian Aresha.
"Apa kamu selalu memesan makanan begitu lama Nona Aresha..?" seru Alvarro membuyarkan lamunan Aresha.
"Maaf Pak..! Saya tidak lapar..!"ujar Aresha yang kehilangan nafsu makannya. Ingin sekali rasanya dia menghampiri kekasihnya itu. Namun, dirinya masih waras dan tidak inging memberikan tontonan kepada orang-orang di sini dan menjadi viral, kalau ada orang iseng dengan sengaja upload di sosial media mereka.
"Tapi cacing perut kamu kelaparan..!"seru Alvarro asal. Dia bukan tipe pria yang gampang melempar guyonan atau candaan untuk memperbaiki suasana hati seorang wanita.
"hmm, baiklah..demi cacing-cacingku yang malang..!"balas Aresha ikut-ikutan absurd.
Alvarro tersenyum karena Aresha menanggapi candaan nya. padahal Aresha hanya ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini.
Sekitar dua puluh lima menit, akhirnya makanan mereka tersajikan.
"Selamat makan Pak..!" ucap Aresha yang membuat Alvarro mengangkat kepalanya melihat Aresha.
"Iya.." jawab Alvarro singkat, yang tidak tahu harus membalas apa.
Mereka berdua pun makan dengan lahap. Apalagi Aresha yang tadi mengatakan TIDAK LAPAR, namun sudah lebih setengah porsi makanan nya dia habiskan.
"Pelan-pelan..." gumam Alvarro sambil membersihkan saus yang menempel di sudut bibir Aresha dengan tissue tanpa sadar.
"Eh.."seru Aresha yang terkejut dengan gerakan Bosnya itu. Mereka berdua saling menatap dan diam dalam tiga detik.
"Ada saus yang menempel..!' ujar Alvarro yang sudah kembali menyantap makanan nya.
"Ah iya.. terima kasih Pak..!" jawab Aresha yang sudah sedikit merona. Kekasihnya saja tidak pernah membersihkan sisa saus di mulutnya.
Akhirnya mereka makan dalam diam. Erza dan wanita nya pun beranjak dari duduk mereka. Erza benar-benar tidak sadar dengan kehadiran Aresha karena terlalu fokus dengan wanita di samping nya.
Mata Aresha melotot ketika melihat Erza dengan santai nya merangkul pinggang wanita tersebut.
Dengan cepat Aresha meneguk air minumnya. " uhuk uhuk uhuk...!"
"Hati-hati...!" seru Alvarro yang langsung berdiri ke sisi Aresha dan menepuk-nepuk punggung Aresha dengan lembut.
"uhuk uhuuk uhuuk..!" Aresha masih saja terbatuk karena tersedak air minumnya.
"Ini minum lagi..!' seru Alvarro sambil menyerahkan gelas air minumnya. Karena air minum di gelas Aresha sudah habis dia teguk dengan kasar.
Aresha langsung saja mengambil gelas yang di berikan Alvarro dan meminumnya perlahan.
"Terima kasih Pak..!" ucap Aresha tulus. Dia benar-benar malu dengan kelakuan nya hari ini di depan Bosnya.
"Sudahlah.. aku kan mau resign, jadi tidak ada masalah. Mungkin semakin bagus kalau dia tahu kalau sekretarisnya ini ternyata tidak sesempurna pikirannya...!" batin Aresha.
Alvarro yang kembali ke tempat duduk nya, kembali menyantap makanan nya sampai habis lalu meneguk air minum yang tinggal setengah.
Mata Aresha melotot, ketika melihat Alvarro meminum di gelas yang sama dengan nya.
"Pak.. itu gelas saya..!" ujar Aresha yakin, karena di bibir gelas tercetak bekas lip cream miliknya yang berwarna peach.
"Ini gelas saya..!" jawab Alvarro santai.
"Tapi...itu Pak...!" ujar Aresha tidak mau kalah sambil menunjuk bekas bibir nya yang tercetak dengan jelas di bibir gelas.
Alvarro mengikuti arah yang di tunjuk Aresha. "kamu tidak ada riwayat penyakit serius atau menular kan..?" seru Alvarro asal. Karena dia juga tidak sadar kalau ada bekas bibir sekretarisnya di gelasnya.
"Tiidak Adaa Pak...!!" jawab Aresha cepat.
"Baguslah..Jadi tidak ada masalah..!" ujar Alvarro santai dan kembali meneguk air minumnya.
"Dan aku juga tidak ada riwayat penyakit menular..!" lanjut Alvarro.
"Maksud Bapak..??!" tanya Aresha bingung yang masih tidak paham.
Alvarro hanya mengangkat bahu dan menunjuk gelas kosong di dekat Aresha.
Aresha mengikuti apa yang di tunjuk Bosnya. "Aaaaa...maaf Pak...!!!" seru Aresha yang sadar kau dia sudah salah paham.
Wajahnya memerah karena malu. "Dasar dodol..!!"rutuknya dalam hati.
"Ayo..."seru Alvarro yang sudah berdiri.
"Baik Pak..!' jawab Aresha yang mengikuti Alvarro dari belakang, namun dengan cepat Alvarro meraih tangan Aresha untuk mensejajarkan diri nya.
Alvarro kembali membukakan pintu mobil untuk Aresha.
Alvarro menyetir dalam diam begitu juga dengan Aresha yang larut dalam pikiran nya. Karena macet, mereka harus lebih bersabar untuk menghabiskan waktu bersama di dalam mobil dengan keadaan yang canggung.
"Ehm..."Alvarro berdehem memecah keheningan yang sudah terlalu lama.
"Kamu ada masalah..?" tanya Alvarro hati-hati.
"Maksud Bapak..?" tanya balik Aresha.
"Kamu terlihat tidak baik-baik saja semenjak di Restaurant.." ujar Alvarro to the point.
"ehmmm,,, maaf Pak..!" jawab Aresha.
"Maaf..? Kamu ada salah apa sampai minta maaf..?" tanya Alvarro bingung.
Aresha juga bingung kenapa dia meminta maaf. Mungkin karena merasa tidak enak. Karena dirinya tidak bersikap profesional di depan Bosnya hari ini.
"Karena hari ini saya tidak bersikap profesional di depan Bapak, sampai Bapak bisa tahu kalau saya sedang memiliki masalah. maaf karena mencampur adukkan masalah pribadi dan urusan pekerjaan...!" jawab Aresha panjang lebar menjelaskan situasinya.
Alvarro tertegun mendengar penjelasan Aresha. Dan menghembuskan nafasnya dengan berat.
"Pertama, kamu tidak ada kesalahan jadi tidak perlu meminta maaf. Karena saat ini kita tidak ada dalam urusan pekerjaan. Ini hanya makan malam. Dan kamu tidak perlu se kaku itu apabila kita berada di luar perusahaan...!!" seru Alvarro dengan dingin.
"Baik Pak.." jawab Aresha yang masih tertunduk tidak paham dengan pola pikir Bos nya itu.
"Panggil Varro selama kita berada di luar jam kerja..!!!" seru Alvarro santai sambil tetap menatap lurus kedepan.
Aresha langusng saja menoleh melihat Bos nya itu. Apa dia tidak salah dengar...??
"Maksud Bapak..??" tanya Aresha tidak yakin dengan apa yang dia dengar.
"Varro..!!" seru Alvarro.
"Dan saya bukan bapak kamu..!! lagi pula Aku hanya dua tahun di atas mu..!!" lanjut Alvarro tanpa Ekspresi.
"Bukan itu maksud saya Pak..!" jawab Aresha yang masih belum bisa memanggil Bos nya itu hanya dengan nama nya.
Alvarro menepikan mobilnya di samping taman yang tinggal satu dua kilometer lagi tiba di kost-an Aresha.
Alvarro menatap Aresha dengan tajam. "Ingat panggil Varro apabila di luar jam kerja..! Dan sekarang sudah jam sepuluh malam..!" seru Alvarro menuntut.
"Benar-benar Bos Pemaksa...!!" gumam Aresha kecil yang kini bisa di dengar dengan jelas oleh Alvarro karena dia sedang fokus menunggu jawaban Aresha.
Alvarro mengernyitkan alisnya mendengar Aresha." bisa-bisa nya dia me maki ku di depan ku..!!" batin Alvarro.
"Gimana...? Atau kamu masih ingin berlama-lama di taman ini..?" seru Alvarro mengintimidasi.
"Huftt... Baik Varro...!!" ujar Aresha pasrah mengikuti kemauan Bosnya.
"Good Job...!!" seru Alvarro sambil mengusap lembut atas kepala Aresha.
Bersambung...
☘☘☘☘
Mohon untuk Support dengan Like, Komentar, Vote, Kirim Hadiah dan Tentu saja jangan sampai lupa Klik Tombol Favorit ❤
Bantu Karya Baru Mama agar bisa masuk rekomendasi ya 🥰
Lope u from MamaZan ~~ 🥰😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Sintia Dewi
wkwkwkwk...ciuman gk langsung maksudnya bekas bibir to bibir
2023-12-30
0
Aidah Djafar
good job Aresha ngeliat Erza ngerangkul wanita 🤔 udah tau pacarmu itu playboy masih mau aj di tipu 🤦😁😂 Uda putusin c Erza 🤔
2023-12-12
0
Netty Lahat
jadi bener kan iwanita yg bersama ersa lusy temannya aersha
2023-08-27
1