Alvaro bukanlah laki - laki polos yang tak pernah mengenal wanita selama hidupnya. Wajah yang tampan dan kekayaan yang ada di tangannya, membuat Alvaro bisa dengan mudah mendapatkan perempuan cantik manapun yang ia inginkan untuk di jadikan pacar. Hal yang wajar bagi lelaki seusianya menikmati jalinan cinta dengan beberapa wanita.
Namun, Alvaro bukanlah sosok playboy yang suka memainkan hati dan perasaan seorang wanita begitu saja. Alvaro masih berada di jalur yang wajar merengkuh indahnya cinta.
Apalagi setelah rentetan kejadian malam ini, rasanya Alvaro pantas untuk bertanggung jawab pada Marsha akan langkah yang ia putuskan malam ini.
"Maafkan aku. Semua demi kebaikan kita bersama. Aku telah menolongmu dan kau juga harus menolongku. Kita impas," Alvaro bersuara lembut bahkan nyaris tak terdengar, seoalah - olah Alvaro tengah berbincang dengan diri sendiri.
...****...
Alvaro baru saja tiba di kantor polisi di mana Viona sedang ketakutan di dalamnya. Lelaki tampan itu langsung datang menemui Viona yang di temani oleh Rafael, Sekretaris pribadi lelaki tampan itu. Tatapan Alvaro menjadi sedih melihat Viona yang terduduk dengan kedua tangannya memeluk tubuhnya yang bergetar. Memberi ketenangan sendiri yang terasa sia - sia Viona lakukan sendiri.
"Viona?" Suara bariton Alvaro mengayun lembut memanggil nama perempuan cantik yang masih ketakutan itu.
"K..Kak... Kak Alvaro?" ucap Viona sempat terbata, Viona pun akhirnya menumpahkan air mata yang sejak tadi membanjiri kedua matanya.
Alvaro langsung mendekati Viona memeluk perempuan yang di kenalnya sedari ia kecil. Tubuh gagahnya membenamkan tubuh ramping Viona ke dalam pelukannya. Tubuh Alvaro seolah menjadi tameng bagi rasa takut yang ingin datang menyerbu tubuh Viona.
Viona tak akan melewatkan kesempatan yang sudah ia tunggu - tunggu sejak tadi. Tempat sandarannya, tempat berlabuh nya telah tiba. Sontak saja Viona langsung menumpahkan air matanya hingga membasahi dada Alvaro yang terbalut jas semi formal yang lelaki itu kenakan.
Tangan Viona juga tak mau tinggal diam. Para jemarinya meremas kuat dada bidang Alvaro. Meluapkan segala rasa ketakutan yang meledak di dalam diri perempuan cantik yang terlibat perjodohan dengan Alvaro.
"Bagaimana ini, Kak? Aku... aku...." ucapan Viona terhenti akan isakan tangisnya yang tersekat di tenggorokkan.
"Ssst! Jangan takut ada Kakak yang akan selalu melindungimu, oke? Om dan Tante tak akan tahu masalah ini. Masalahnya juga sudah selesai," Alvaro menenangkan Viona yang terisak menangis dalam pelukannya. Tangan Alvaro mengusap - ngusap punggung Viona dengan sayang.
...****...
Suara bunyi bel dan deringan handphone milik Marsha menjadi pengusir tidur damainya pagi ini. Marsha yang merasa terganggu menutup telinganya dengan bantal tidur yang berada dalam jangkauan tangannya.
Namun, rasanya si penganggu itu tak kenal lelah mengusik ketenangan Marsha. Marsha kemudian membanting bantal tidurnya yang tadi ia raih lalu mencari asal suara handphone miliknya yang berada di atas nakas.
"Halo..." Marsha menjawab malas dengan suara parau yang khas.
"Buka pintunya, Marsha!" Teriakan kemarahan pria di sambungan telefon.
Kesadaran Marsha kembali secara paksa. Kedua matanya terbuka membelalak dengan deguban jantungnya yang tersentak. Tubuh Marsha menegang ketika mendapati dirinya di ruangan asing yang tak pernah ia masuki.
"Astaga! Aku ada di mana? Jelas ini bukan kamarku. Suara tadi.... Nakula!" Batin Marsha terkejut.
Marsha langsung bangkit dari tidur dan seketika merasakan kengiluan pada sekujur tubuhnya. Rasa terkejutnya semakin bertambah ketika mendapati tubuhnya yang polos dalam balutan selimut yang melorot dari tubuhnya.
Marsha langsung menutupi diri. Kembali Marsha tarik selimut itu lalu ia baluti pada tubuhnya. Marsha bingung otaknya belum sanggup untuk berfikir akan rasa pusing yang tiba - tiba mendera. Penderitaannya belum habis sampai di situ. Bunyi dan deringan handphone miliknya kembali berbunyi sehingga Marsha di landa frustasi yang mengacaukan pikirannya dalam hitungan detik saja.
"Astaga! Di luar itu pasti Nakula. Aku harus menjawab apa ke Nakula akan semua kekacaun yang terjadi pagi ini?" batin Marsha yang bingung.
Bersambung..
Terima kasih sudah membaca. Maaf jika masih banyak typho.
Jangan lupa untuk like, komen, vote dan hadiahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
shadowone
aku lupa siapa viona apa adenys kiera atau anaknya david sama rena?
2023-02-08
0
Jasmine
siapa nakula ini
2022-05-03
0