Radit tiba di rumahnya kemudian berbaring terlentang dengan tangan sebagai alas kepalanya.
Matanya menatap langit-langit kamarnya.
Beberapa saat ia pun terlarut dalam lamunannya.
Radit pun mengangkat tangannya sedikit ke udara melihat jari manisnya yang melingkar sebuah cincin.
"Ia pun melepas cincin tersebut. "Maaf Frizka aku lebih memilih Mayang," ucapnya seraya melepaskan cincin yang melingkar di jari manisnya.Ia pun bangkit dari rebahannya.
Radit menatap foto Frizka yang ada di atas nakasnya.
Friska seorang mahasiswa kedokteran. Ia mengenal dan menjalin hubungan bersama gadis itu sejak mereka sama-sama kuliah di sebuah fakultas kedokteran.
Kini Radit lebih memilih jadi dokter umum sedangkan Friska sendiri masih melanjutkan studi spesialis ahli bedah di Jerman.
Sudah dua tahun mereka tak bertemu, dua tahun pula mereka menjalani LDR-an.
Tapi setelah dua tahun menjalani hubungan tersebut, kini hati Radit tertambat lagi pada seorang gadis bernama Mayang.
Entah kenapa saat pertama kali ia melihat gadis tersebut, ia sudah tertarik terhadap Mayang.
***
Mayang berada di kamarnya, tubuhnya meringkuk kedinginan.
Ia coba makan, meski beberapa suapan saja. Namun, belum pun masuk ke tenggorokannya Mayang kembali muntah.
Ia pun berlari ke kamar mandi.
Untung saja saat itu, keadaan kos kosong jadi Mayang bisa leluasa menggunakan kamar mandi tanpa mengganggu penghuni lainya.
Setelah memuntahkan isi perutnya Mayang kembali ke kamarnya dan minum obatnya.
"Kali ini aku harus menguatkan diri, aku harus segera sehat, agar bisa bekerja pada esok hari." Mayang.
Mayang kembali ke kamarnya dan segera beristirahat.
***
Pagi harinya, tubuhnya masih terasa lemas. Tapi ia mencoba untuk menguatkan diri untuk bekeja. Ia takut mendapat teguran jika sampai ijin padahal belum sebulan ia bekerja. Ia pun bersiap mengenakan seragamnya.
Baru saja selesai mengenakan seragamnya Mayang sudah mendapat telpon dari Radit yang sudah menunggunya di luar.
Dengan rambut yang belum di sisir dan masih bergulung handuk ia menemui Radit di ruang tamu.
"Hay Mayang, sarapan dulu yuk!" Ajak Radit.
"Ehm, "Mayang pun menghampiri Radit.
"Kamu kenapa?"tanya Radit ketika melihat wajah Mayang yang terlihat pucat.
"Ngak apa-apa kok." Mayang.
Mayang duduk di samping Radit.
"Aku beli lontong sayur untuk kamu. Kita makan yuk."
Mayang duduk di samping Radit, ia pun makan lontong sayur yang di bawa oleh Radit.
Keduanya pun makan bersama tanpa ngobol.
Selesai makan Mayang merapikan meja kemudian membuat segelas susu coklat hangat untuk Radit nikmati, sambil menunggunya bersiap.
Beberapa saat kemudian Mayang keluar dengan pakaian kerjanya.
"Ayo pak dokter," ajak Mayang.
Hm. Mereka pun keluar dan berpamitan dengan pak Ilyas.
Keduanya pun masuk ke dalam mobil.
Dokter Radit mengemudikan mobilnya keluar dari halaman rumah pak Ilyas.
"Yang, Bagaimana? Kamu mau kan menerima cinta aku?" tanya dokter Radit.
Ehm.
Mayang menoleh ke arah dokter tersebut di lihatnya dokter Radit yang telah melepas cincin di jari manisnya.
'Apa dokter Radit benar-benar serius terhadap ku?' batin Mayang.
Mayang menatap ke depan dengan tatapan kosong.
"Yang! jawab dong! aku ngak terima jawaban tidak Ya!" Radit.
"Iya deh," ucap Mayang seraya tersenyum ke arah Radit.
Radit menyambut baik," Kita jadian ya Yang."
Hm. Mayang menggangguk.
Radit meraih tangan Mayang kemudian mencium punggung tangannya.Mereka pun saling melempar senyum.
Radit mendekat kemudian mencium pipi.Mayang.
"First kiss, tandanya resmi jadi pacar aku." Radit.
Mayang mengulum senyum tertunduk dan tersipu malu.
Menurut Mayang tak ada salahnya jika ia mulai membuka lembar baru di kehidupannya, lagi pula ia melihat kesungguhan pada Radit.
Mayang masih sungkan terhadap hubungan yang baru di jalin tersebut.Ia hanya bisa mengulum senyum dan menunduk.
Sesekali Radit mengusap pipi Mayang yang tersip malu, kemudian mengedipkan matanya dengan mesra ketika Mayang menoleh ke arahnya.
Keduanya pun tersenyum dengan hati yang berbunga-bunga.
***
Mereka pun tiba di perusahaan tempat Mayang bekerja.
Mayang melepas seat beltnya, "Dokter terima kasih ya sudah mengantar saya."
"Dokter? Aku kayak ngak punya nama saja kamu pangil dokter," Dengus Radit.
"Hm habisnya panggil siapa?" tanya Mayang.
" Panggil yang romantis dong. Beb gitu."
Mayang tersenyum simpul. "Terima masih.beb. Aku turun dulu ya," ucap Mayang seraya membuka pintu mobil.
"Iya sayang, hati-hati. love you."Radit.
Mayang hanya tersenyum. Tak bisa membalas pernyataan cinta Radit. Ia sendiri baru mencoba membuka hati.
Mayang keluar dari mobil, masih di awasi oleh Radit hingga Mayang menghilang dari penglihatannya.
***
Mayang masuk ke kantor.
Setelah melakukan absen ia pun menuju kantor tempat ia bertugas.
Mayang mulai menyapu di lantai tiga gedung tersebut. Ia tetap memaksakan dirinya bekerja, meski kondisi tubuhnya saat itu kurang fit.
Setelah menyapu. Mayang mulai mengepel, saat itu ia mulai merasakan pusing dan mual.
Mayang terhuyung ia pun bersandar pada dinding . Namun, perutnya kembali bergejolak. Tak tahan ia pun segera lari ke kamar mandi.
Ueak ueak.
Mayang kembali muntah-muntah hingga isi perutnya habis terkuras.
Tubuhnya terasa lemas seketika. Namun, ia tetap harus bekerja. Ia tak ingin di pecat atau mendapat teguran dari atasannya.
Mayang membersihkan wajahnya, setelah keluar dari toilet ia pun kembali minum obat maagnya.
Setelah beberapa saat ia pun kembali melanjutkan pekerjaannya.
Mayang terus memaksakan diri meski kepalanya semakin terasa berat.
"Akh! Kenapa kepala ku terasa sakit sekalli." keluh Mayang seraya memijit pelipisnya.
Bruk.. tubuhnya terasa ringan seketika pandangannya menjadi gelap. Mayang pun terkapar di atas lantai.
***
Mayang membuka matanya menerjab-nerjab dengan kepala yang terasa berat.
"Kamu sudah sadar?"tanya seseorang kepada Mayang.
Mayang melirik ke arah samping dan mendapati seorang pria yang tak asing.Pria tersebut tersenyumkearahnya.
"Hai bertemu lagi kita di sini." Reyfan.
Mayang coba bangkit meski kepalanya terasa pusing.
"Saya dimana?"tanyanya sambil mengedarkan pandangannya.
"Kamu berada di ruangan president direktur, " ucap Rey sambil tersenyum.
"Tapi kenapa? " Mayang.
"Kau pingsan di depan runggan ku." Reyfan.
Mayang mencoba mengingat peristiwa sebelumnya.
"Ehm iya kepala ku sakit sekali."
"Kau kenapa? sakit ya?" tanya Reyfan.
"Hm Iya . Tapi sekarang sudah baik kan. saya mau kembali bekerja saja." Mayang
Mayang pun bangkit, tapi kepalanya masih terasa pusing, ia pun kembali terhuyung.Namun, segera di sambar oleh Rey.
"Kalau sakit jangan kerja dulu. Aku antar kamu pulang ya?" tanya Rey seraya membantu Mayang untuk duduk.
Mayang menggelengkan kepalanya. Ia sudah trauma terhadap pria yang tak di kenalnya.
"Saya telpon teman saya saja, terima kasih,"ucap Mayang lirih.
Mayang berdiri meraih tasnya yang tergletak di atas meja sofa tempat ia berbaring.
Ia pun menelpon Radit.
"Hallo Mayang, "sapa Radit dari seberang telpon.
"Dokter bisa jemput saya di tempat kerja?" tanya Mayang dengan bibir yang gemetar.
"Kamu kenapa Mayang?" tanya dokter Radit khawatir.
"Aku mau pulang. Mau istirahat."Mayang
"Iya kalau gitu kamu tunggu aku saja.Aku pasti jemput kamu." Radit.
"Iya dokter, saya tunggu di loby."Mayang.
Mayang menghampiri Reyfan. "Maaf pak saya permisi. Terima kasih."
Mayang pun meraih sling begnya kemudian berjalan keluar pintu ,tapi ia justru bertemu Andre di pintu.
"Kamu?! Kenapa kamu ada di sini?!" tanya Andre tak bersahabat
Mayang syok,Pupilnya melebar Karna bertemu dengan lelaki yang telah merengguk kehormatannya disini.
Tanpa banyak bicara ia pun berlalu dari tempat tersebut.
Andre menatap sinis kepergian Mayang. Ia curiga melihat Mayang yang terlihat melangkah lemah dan dengan penampilan acak-acakan. Andre pikir Mayang dan Rey telah berbuat yang tak seronok di ruang tersebut.
"Dasar perempuan murahan," dengus Andre.
"Ada apa tuan Andre? Anda mengenal perempuan itu? "tanya Rey yang menghampiri Andre.
Andre menatap sinis wajah Reyfan.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Bersambung.Terima kasih telah membaca karya ini.
Jangan lupa tinggalkan jejaknya.
❤ like
❤Komen
❤Vote
❤Hadiah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Putri Minwa
lanjut
2024-02-19
0
ita🍓
Thor boleh gk ku seleding online tu si Andre😠 gemes sama mulutnya 😵😵
2023-10-27
2
Friska Siburian
astaga gini banget punya nama friska
2023-10-20
5