Malam ini Adiaksa terlihat gelisah tubuh nya basah oleh keringat.
Adiaksa berada dalam ruang gelap yang asing. Ia pun mendengar suara tangis wanita yang sayup-sayup terdengar di telinganya.
"Hiks hiks, Mas Adi tega sekali. "
Adiaksa berjalan pelan menghampiri wanit tersebut, semakin di dekati suaranya samakin jauh.
Wanita itu ada di hadapan Adiaksa dan sedang memunggunginya.
Hiks hiks hiks, isak tangis wanita tersebut masih terdengar.
"Siapa kamu?!" tanya Adiaksa.
Adiaksa mengenali suara dari perempuan yang menangis tersebut, ia pun menepuk pundak wanita yang ada di sampingnya.
Wanita tersebut pun menoleh.
"Tidak!" Hua hua hua. Adiaksa mengatur napasnya.Ia pun tersadar dari mimpinya.
Adelia terbangun dari karna gerakan tiba-tiba dari Adiaksa.
"Papi ada apa sih?"tanya Adelia seraya menghidupkan lampu tidur mereka.
Adiaksa mengacak rambutnya perasaan bersalah kembali menghampirinya.
"Maafkan aku Rani. Aku tak menjaga anak kita dengan baik." Adiaksa meringkuk, ia pun menyesal.
"Papi ada apa sih? Di tanya malah ngak di jawab." Dengus Adelia.
"Mami. Aku mau kembalikan uang yang ku pinjam pada tuan Andre.Kemudian mengambil Mayang kembali." Adiaksa.
"Bagaimana mungkin Papi, seratus miliar sudah Mami transfer ke perusahaan kontraktor yang akan membangun pabrik kita kembali belum lagi bayar rumah sakir dan bayar hutang-hutang kita yang menungak dan minta segera di lunasi."
"Apa? Kenapa Mami melakukan hal tersebut tanpa sepengetahuan Papi?!"
"Papi ! mana mungkin Mami memberi tahu ke Papi! Papi itu harus banyak istirahat setelah serangan jantung. Sudalah biar Mami yang urus. Papi istirahat saja di rumah."
"Tidak! Biar aku yang mengurusnya. Jika kau yang mengurusnya, Kau pasti tak ingat membayar hutang tuan Andre. Ingat Mami. jika kita tak mampu membayar hutang kita, maka bukan cuma nyawa Mayang yang terancam, tapi kita sekeluarga bisa mati! Tuan Andre itu salah satu ketua dari mafia internasional yang ada di Indonesia.@
"Mereka bisa membuat orang-orang yang di incarnya hilang tanpa jejak."
Adelia mengkerucutkan bibirnya.
"Terserah saja!"
Adelia pun kembali menata bantalnya dan tertidur, menganggap remeh semua itu.
***
Pagi hari Adiaksa sudah tampak rapi. Meski kesehatannya belum stabil, ia harus bekerja mengawasi pembangunan pabriknya.
Adiaksa tak ingin usahanya tersebut kembali hancur. Sebelum itu ia bermaksud menelpon tuan Andre untuk mengetahui keadaan Mayang.
Panggilan tersambung.
"Hallo selamat pagi tuan Adiaksa, " sapa tuan Andre di sambungan telponnya.
"Selamat pagi tuan Andre, boleh saya tahu keadaan Mayang?" tanya Adiaksa dengan nada lirih memelas.
"Ha ha ha. Bukannya di surat perjanjian itu sudah di tegaskan. Anda tak bisa bertemu dengan putri anda selama anda belum melunasi hutang-hutang anda."
"Tapi Tuan...!"
Sambungan telpon pun terputus.
Huh, Adiaksa kesal ia pun membanting telpon tersebut.
"Bahkan untuk mengetahui keadaan putriku dia tak mengijinkannya?!" dengus Adiksa.
***
Mayang terbaring lemah. Bi Inah membawa nampan berisi bubur untuk.Mayang.
"Mayang kamu bangun dulu. Makan dan minum obatnya."Bi Inah.
Bi Inah menepuk-nepuk pipi Mayang.
"Mayang bangun dulu Mayang!" Bi Inah semakin kuat menepuk pipi Mayang, karna Mayang yang juga tak sadar.
Bi Inah meraba kening Mayang yang terasa panas.
"Mayang bangun Mayang!" Bi Inah semakin panik.
Ia pun berusaha menelpon Andre.
Bi Inah lari keluar kamar menuju kamarnya untuk mencari handphonenya. Setelah itu ia langsung menghubungi tuan Andre
Telpon langsung tersambung.
"Hallo Tuan! "Nada bi Inah terdengar panik
"Halo Bi ada apa?" tanya Andre.
"Ehm, Tuan Mayang Tuan. "
"Mayang kenapa Bik?"tanya Andre ikut panik.
"Mayang tak sadarkan diri Tuan, tubuhnya panas sekali. Apa kita bawa saja kerumah sakit Tuan?"
"Tidak Bi. Saya akan panggil dokter Radit.Sebentar lagi saya akan sampai."
Andre tak mengijinkan Mayang di rawat di rumah sakit karna tak ingin terjadi masalah. Mayang bisa melaporkan semua apa yang terjadi antara ia dan Adiaksa. Karna ulahnya juga Mayang menderita tukak lambung.
***
Setengah jam Andre tiba di rumah. Dan hampir bersamaan dengan dokter Radit.
Ketika mereka datang Mayang sudah mulai sadar, karna bi Inah menciumkan sesuatu di hidung Mayang.
"Mayang bagaimana keadaan mu?"tanya Radit.
"Tubuhku terasa sakit, pinggng dan betis juga terasa sakit semua," ucap Mayang dengan lirih.
Dokter Radit pun langsung memeriksa keadaan Mayang.
Ia membuka mata dan mulut Mayang kemudian menekan beberapa bagian pada perutnya.
Perut Mayang semakin terasa kembung.
Andre mengamati gerak-gerik Radit.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Andre.
"Ia mengalami gejala typus. Ini penyakit yang cukup berbahaya dan bisa menular, apa kau yakin tak ingin membawanya kerumah sakit?"
"Iya. Dia tak boleh kerumah sakit. Biar aku yang merawatnya di kamar ku." Andre.
"Kau yakin tuan?! penyakit ini cukup berbahaya. Ia bisa kehilangan nyawanya."
"Iya aku tahu itu. Berikan saja resep untuknya, setelah itu kau pulang," Andre.
Radit hanya bisa menuruti kemaun Andre.
'Dasar keras kepala,' batin Radit.
***
Malam harinya setelah makan malam tuan.Andre kembali masuk ke kamarnya.
Saat itu ia melihat Mayang yang seperti menggigil.
Andre menutupi tubuh Mayang dengan selimut tebal. Namun tetap saja Mayang masih menggigil. Ia meraba kening Mayang karna melihat wajah Mayang yang memerah.
Panas sekali suhu tubuhnya.Apa karna ruangan ini ber AC.Ia pun menaikan temperaur suhunya hingga mendekati suhu normal ruangan.
Tapi Mayang tetap menggigil. Andre pun binggung ia berpikir beberapa saat.
"Ehm, apa pantas aku melakukan hal tersebut?" gumannya sambil melirik ke arah Mayang.
Entah apa yang di pikirkan Andre saat itu hingga ia merasa ragu untuk melakuan-nya.
Andre pun naik ke atas tempat tidur kemudian masuk ke dalam selimut yang menutupi tubuh Mayang.
Ia pun memeluk Mayang agar Mayang berhenti menggigil. Beberapa saat setelah di peluk oleh Andre, Tanpa sadar Mayang membalikan tubuhnya dan memeluk Andre tanpa sadar Wajahnya hampir terbenam ceruk leher Andre.
Jantung Andre berdetak kencang. Andre yang tak mampu menahan gejolak hasratnya kemudian melepas piyama milik Mayang.
Dan hal buruk pun terjadi.
Andre meruduk paksa dinding suci milik Mayang ketika Mayang masih tak.sadarkan diri.
Tubuh Mayang yang hangat justru membuatnya merasakan nikmat yang tiada tara.
Andre di buat melengkuh sepanjang permainan panasnya.
Setelah beberapa ronde pertempuran yang tanpa perlawanan tersebut.
Andre pun turun dari atas tubuh Mayang. Andre duduk di tepi tempat tidurnya.
Ia pun melihat wajah polos dari wanita yang telah ia renggut kegadisannya tanpa seijin Mayang.
Andre menuju kamar mandinya dengan perasaan bersalah. Namun nasi sudah jadi bubur dan semua tak akan bisa kembali seperti semula.
Bersambung dulu guys.
Berikan like
Rate bintang lima
Hadiah dan
Vote
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Putri Minwa
semangat terus thor
2024-02-07
0
Rayen Triyoga Viola
28
2023-09-19
3
Oi Min
elah ndre. .......
2023-08-23
0