Tuan Andre mahendra. Sosok lelaki yang kejam dan bengis. Ia tak pernah terikat dengan cinta pada seorang wanita. Biasanya ia hanya menjalankan pernikahan kontrak selama enam bulan pada seorang wanita. Dan menggantinya dengan wanita yang lain setelah habis masa kontraknya.
Hal itu di sebabkan karna Andre trauma, Ayahnya pernah melihat ibunya berselingkuh dan berhubungan intim di kamar pribadi mereka
Karna merasa di khianati oleh istrinya, sang Ayah pun geram dan mengeluarkan pistol kemudian menembaki istri dan selingkuhannya. setelah itu ia menembaki dirinya dan bunuh diri.
Itulah yang membuat tuan Andre menjaga hatinya.Ia menikahi wanita yang ia inginkan dan melakukan hubungan tanpa ada perasaan cinta. Ia pun tak membiarkan istri-istrinya tersebut tinggal serumah dengannya.
***
Adiaksa langsung di larikan ke rumah sakit.Dan langsung di tangani petugas
Mayang merasa menyesal atas apa yang terjadi pada Ayahnya. Dirinya pun khawatir jika di tinggal pergi oleh sang ayahnya untuk selama-lamanya.Mayang menangis di sudut ruangan.
Melihat hal tersebut Adelia dengan geram menghampiri Mayang.
"Mayang! ternyata memang benar apa yang di katakan oleh orang-orang jika kamu memang pembawa sial! lihatlah apa yang kamu lakukan pada suami ku? kau membuatnya serangan jantung! kau harus bertanggung jawab Mayang! " cecar Adelia.
Mayang menangis tergugu, ia merasa semakin bersalah kepadaayahnya, dan tak ingin terjadi sesuatu pada Adiaksa.
"Ingat Mayang kamu masih punya waktu sampai sore ini. Kamu ngak maukan Ayah kamu sampai mati! Ayahmu itu pasti stress dan kembali serangan jantung jika kali ini kamu menolak permintaannya,! " Seru Adelia ia pun menjauh dari Mayang.
Mayang menatap kepergian Adelia," Aku harus lakukan apapun asal Ayah sembuh, aku sudah tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini selain dirinya hiks hiks."
keluarga Adiaksa menunggu dengan gelisah, mereka berharap Adiaksa bisa di selamatkan.
Setelah melakukan pertolongan pertama
Adiaksa di pindahkan di ruang perawatannya. untung saja keadaannya tak terlalu parah.
Setelah di pindah ke ruang perawatan kondisi Adiaksa mulai membaik, ia pun tersadar dan mulai menerjab-nerjabkan matanya.
Keluarga yang menyadari sadarnya Adiaksa pun segera menghampirinya.
"Papi! Papi baik-baik saja kan? " tanya Adelia pada suaminya.
"Iya Mami, tapi sepertinya kita harus bisa menerima kenyataan jika perusahan kita tak bisa lagi di selamatkan hiks hiks," Adiaksa menangis sedih.
"Hiks hiks, sudalah papi mungkin sudah nasib kita Papi. " Adelia pun pura-pura menangis, begitu pun anak-anak mereka.
"Hiks hiks hiks, Sepertinya Papi juga akan di penjara Mami," tutur Adiaksa.
Adiaksa stress akan masalah yang tengah ia hadapi.
Melihat sang Ayah yang terlihat sedih, Mayang menghampiri Adiaksa.
"Ayah, Ayah tenang saja. Apapun akan Mayang lakukan, tapi Ayah janji Ayah harus sembuh hijs hiks hiks, Mayang sayang Ayah," ucap Mayang menangis memeluk Adiaksa.
Adiaksa semakin di liputi perasaan bersalah pada Mayang.
"Tidak usah Mayang. Ayah sudah rela jika harus di penjara. Tak sepatutnya ayah menggadaikan mu hiks hiks hiks," tutur Adiaksa.
"Tidak Yah, Mayang ingin jadi anak yang berbakti akan Mayang lakukan apa pun untuk kebahagiaan Ayah, hiks hiks. "
Adelia dan putra putrinya tersenyum simpul.
'Bagus Mayang, Akhirnya kau bisa kami manfaatkan. ' batin Adelia.
***
Waktu magrib telah tiba. Setelah menguatkan diri dan hatinya Mayang pun membawa koper dan tas ranselnya.
Kemudian ia memesan taksi on line.
Beberapa saat kemudian taksi yang di pesan Mayang pun tiba.
Sepanjang perjalanan Mayang menatap ke arah luar jendela.
Dulu Mayang mendambakan kehidupan yang bebas, ia
Mayang tiba di depan sebuah mantion mewah, langakahnya mantap meski kakinya gemetar. Ia tak tahu akan jadi seperti apa dirinya di sini.
Mayang tak mengenal tuan Andre, ia juga tak tahu sikap dan watak dari orang yang akan ia temui hari ini.
Ting Mayang menekan bel ketika sampai di depan pintu.
Beberapa saat kemudian seseorang membuka kan pintu.
"Anda siapa? cari siapa?" tanya seorang wanita paruhbaya.
"Saya cari tuan Andre," ucap Mayang singkat.
"Sudah ada janji? " tanya wanita itu lagi.
"Mayang mengangguk. Katakan saja pada tuan Andre jika putri Adiaksa datang menemuinya. " Mayang.
"Iya sebentar Nona. "
Wanita tersebut masuk beberapa saat kemudian kembali lagi menemui Mayang.
"Silahkan masuk Nona," ucap wanita tersebut seraya membukaksn pintu.
Mayang masuk dengan kaki yang gemetar, seketika jantungnya berdetak dengan kencang.
Berkali-kali ia menelan salivanya, perasaan bercampur aduk, ada perasaan lega, akhirnya ia bisa membulatkan tekat untuk menemui tuan Andre.
Mayang di tuntun oleh wanita yang pertama ia temui di rumah itu, dan Wanita tersebut membawa Mayang menemui tuan Andre di sebuah ruangan.
Wanita tersebut mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam ruang kerja tuan Andre.
"Permisi tuan nona ini yang saya maksudkan," ucap wanita itu.
Mayang tertunduk ia tak berani menatal wajah tuan Andre.
Andre melihat Mayang dari ujung rambut ke ujung kaki.
"Kemarilah! perinta Andre.
Mayang pun mendekat, perasaan takut kembali menghantuinya, apalagi kini Andre berdiri tegak berjalan mengitari tubuhnya seraya mengamati tubuh Mayang dari bawah sampai atas.
"Katakan apa yang bisa kau lakukan untuk ku? "tanya Andre.
"Saya bisa melakukan perkerjaan rumah tuan, " ucap Mayang dengan tubuh yang gemetar.
"Ehm, kau tahu kenapa ayah mu mengirimi mu kesini? " Andre.
"Tau tuan, saya di suruh tinggal dan menjadi pelayan tuan sampai ayah saya bisa melunasi hutangnya kepada Tuan," jawab Mayang dengan gugup.
"Ehm, bagaimana jika ayah mu tak sanggup membayar hutangnya sampai batas waktu yang di berikan? "
"Anda bisa lakukan apa saja, termasuk membunuh saya dan mengambil organ dalam tubuh saya, sebagai tebusan uang senilai lima ratus miliar," ucap Mayang.
Gleak batin Mayang menangis ketika menyebut kan hal yang sangat keji tersebut.
Ia juga yakin jika ayahnya tak akan mampu membayar hutan tersebut.
Mayang sudah pasrah, mungkin ini lah hidup yang harus ia alami.
Setidaknya jika ia mati, ia mati dalam keadaan bahagia karna telah meringankan beban ayahnya.
"Baiklah, Silahkan tanda tanggani surat perjanjian ini. "
Tuan Andre pun menyodorkan surat perjanjian kepada Mayang.
Dengan tangan gemetar Mayang menandatangani dokumen tesebut.
Andre tersenyum simpul ketika melihat Mayang telah nenandatangani surat tersebut.
"Ehm besok akan ku kirim kan uang itu pada ayah mu. "
"Sekarang sebaiknya kau istirahat, karna besok pekerjaan mu segera di mulai. "
"Inah! " teriak Andre.
Wanita paruhbaya pun segera menghampiri tuan Andre.
"Ada apa Tuan? "
"Bawa dia kekamar untuk istirahat!"
"Baik Tuan. Di kamar tamu atau...? "
"Taruh di kamar pmbantu, karna dia juga akan jadi pelayan hari ini. " Andre.
Mayang pun di tuntun menuju sebuah kamar yang tak terlalu besar. "Huh enatah apa yang terjadi pada ku besok," keluh Mayang sambil menghempas kan tubuhnya di atas tempat tidur.
Bersambung dulu.
Berika dukungan kepada author ya.
Dengan like, komen vote dan hadiahnya. terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Novialeaputri 1404
diiihh,,si mayaang🙄
2023-12-14
2
Novialeaputri 1404
d buat kesal sama emak tirinya..gila emang😒
2023-12-14
0
Ara Dhani
gak semua perempuan begitu. klu imannya kuat pun gak akan berselingkuh dari suami sendiri
2023-10-31
0