"Tapi...."
"Tapi kenapa Bi?" tanya Ghibran takut takut cemas.
Abi Umar diam tak menjawab, dia memandang Ghibran dengan pandangan yang sulit untuk di artikan.
"Bi...." pangil Ghibran.
"Hufft...." Abi Umar menghela nafasnya sambil menyenderkan punggungnya di sandaran sofa.
"Abi belum rela kalau anak satu satunya Abi bakal menjadi milik suaminya." ujar Abi Umar membuat hati Ghibran lega selega leganya.
"Hufft...." sekarang giliran Ghibran yang menghela nafasnya.
"Ghibran kira tadi sesuatu yang sangat besar yang bisa menghalangi Ghibran dan Aretha bersama, ehh taunya hanya itu to. Abi tenang aja nanti kalau Abi gak izinin Ghibran bawa Aretha tinggal di rumah Ghibran, Ghibran yang bakal pindah ke rumah Abi." ucap Ghibran.
Abi Umar tersenyum mendengar ucapan Ghibran, dia jadi semakin yakin kalau Ghibran bisa menjaga anaknya.
"Kamu gak usah takut Abi melarang kamu bawa Aretha, benar sekarang Aretha masih dalam pengawasan Abi, tapi nanti setelah kamu menjadi suaminya kamu lah yang berhak atas dirinya." balas Abi Umar.
"Abi baik banget sih, kan Ghibran jadi makin sayang sama Abi." terharu Ghibran dengan nada ala ala cewek yang sedang ingin di manja.
"Jijik Abi dengarnya, udah sini mana makanan buat Abi, perut Abi udah keroncongan."
"Astaghfirullah hallazim Ghibran lupa, sepertinya karyawan yang Ghibran suruh ada kendala di belakang biar Ghibran lihat dulu." Ghibran pun pamit pergi untuk mengambilkan makanan untuk Abi Umar.
"Maaf Bi lama, tadi makanannya tumpah jadi mereka harus buat yang baru lagi." ujar Ghibran merasa tidak enak karena harus membuat calon mertuanya menunggu dengan kelaparan.
"Iya gak apa apa. Ini kamu yang masak?" tanya Abi Umar sebelum memasukkan satu suapan pertama makanan yang Ghibran hidangkan.
"Sebenarnya makanan yang tumpah tadi itu Ghibran yang masak, tapi kalau yang ini karyawan Ghibran."
"Wah jadi gagal deh Abi mencicipi masakan kamu, padahal Abi ingin banget ngerasain masakan kamu."
"Nanti kapan kapan Ghibran masakin secara khusus buat Abi."
"Beneran?"
"Iya Bi." jawab Ghibran.
"Gimana kalau kamu masak di rumah aja sekalian bisa bantu Umi masak." ide Abi Umar.
"Wah boleh tuh Bi, nanti kalau Ghibran ada waktu luang biar Ghibran bilang sama Abi." semangat 45 Ghibran.
"Abi tunggu loh, soalnya kasian Umi setiap hari hanya masak sendiri di temani bibi. Oh iya kamu jangan nyesel loh, Aretha itu gak bisa masak." Abi Umar membuka aib Aretha.
"Seriusan Bi, bukannya Aretha malah punya toko kue? Seharusnya kan malah bisa masak?" tak percaya Ghibran.
"Abi gak mungkin bohong sama kamu, memang Aretha itu jago buat kue. Tapi kalau soal masak memasak makanan dia nol."
"Ehh tapi kamu gak akan mundur kan, kamu akan tetap mau menikah dengan Aretha kan meskipun dia gak bisa masak?" lanjut Abi Umar.
"Ya tetap lah Bi, masak cuma gara gara perkara gak bisa masak Ghibran gak mau sama Aretha, ya gak mungkinlah. Lagian nih Bi, kalau Aretha gak bisa masak kan ada Ghibran yang bisa masakin. Biar nanti Aretha duduk manis aja sambil mencicipi masakan Ghibran." balas Ghibran sambil membayangkan dirinya nanti yang menjadikan ratu Aretha di rumah mereka.
"Heh, jangan bayangin anak Abi." sentak Abi Umar yang tahu apa yang ada di pikiran Ghibran.
"Astaghfirullah hallazim, maaf Bi kebablasan."
"Udah Abi mau makan dulu, dari tadi hak jadi mulu."
"Kan Abi yang ngajak Ghibran ngomong." balas Ghibran tapi tak di hiraukan oleh Abi Umar.
Abi Umar menyantap masakan di cafe Ghibran dengan sangat lahap, mungkin karena saking laparnya. Dan Ghibran pun ikut juga menyantap makanan miliknya.
Setelah selesai makan, Abi Umar langsung pamit pergi karena ada urusan di kantornya. Ghibran mengantar kepergian Abi Umar sampai di depan cafe, dan setelah itu dia kembali masuk dan melanjutkan pekerjaannya lagi.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Nanik Puspita
lanjutkan thoooorrr update nya 💪💪💪💪
2022-05-24
0