Aretha termenung di kamar memikirkan apa yang akan terjadi padanya jika saja tak ada Ghibran yang tadi menolong dirinya. Meskipun tadi dia sempat kesel juga sama Ghibran lantaran tengah mengikuti dirinya, tapi tak menutup kemungkinan kalau Aretha sebenarnya juga merasa sangat sangat berterima kasih pada Ghibran karena sudah menolongnya.
"Keterlaluan gak sih aku tadi sama Ghibran." monolog Aretha.
"Tapi aku juga kesel, ngapain coba dia sampai harus ngikutin aku sampai ke dalam bioskop." lanjutnya.
Selanjutnya Aretha terdiam lagi saat mengingat perlakuan Bani padanya tadi. Kenapa sikap Bani jadi berubah seperti itu, mana Bani yang selalu baik padanya, mana Bani yang dulu dia kenal. Memang seseorang akan berubah jika keinginannya tidak bisa dia raih.
Bahkan ada juga yang sampai menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, termasuk Bani.
Tunggu, ada satu lagi yang Aretha pikirkan. Di mana Ruby sahabatnya, kenapa belum ada kabar sampai sekarang. Tak mau berfikir yang enggak enggak, Aretha pun segera mengambil ponselnya dan menghubungi Ruby. Tapi semuanya nihil, ponsel Ruby tidak aktif. Tak kehabisan akal, Aretha memutuskan untuk menghubungi adiknya Ruby. Dan adiknya Ruby bilang kalau Ruby sudah pulang dan tertidur di kamarnya, mendengar itu akhirnya Aretha bisa bernafas lega. Ternyata sahabatnya tidak apa apa.
"Syukurlah Ruby tidak apa apa, mending besok aku tanya langsung sama dia." gumamnya.
Aretha segera melangkah menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat isya.
Selesai sholat Aretha turun kebawah lantaran ada Panggilan dari nyonya besar untuk segera makan malam.
"Assalamualaikum Abi, Umi." sapa Aretha mencium pipi kanan Umi Fatimah dan pipi kiri Abi Umar.
"Waalaikum salam sayang." balas Abi Umar dan Umi Fatimah kompak.
"Yuk kita makan, nanti keburu dingin." ajak Umi Fatimah.
Mereka pun makan dengan tenang, selesai makan dan membereskan meja makan mereka bertiga kumpul di ruang santai untuk berbincang-bincang sejenak sebelum kembali ke dalam kamar yang sudah menjadi rutinitas keluarga Aretha setiap malam. Meskipun hanya sebentar, keluarga Aretha akan meluangkan waktu sebentar untuk saling bertukar cerita agar suasana keluarga tetap harmonis dan tak ada yang bersitegang satu sama lain.
"Retha, boleh Abi tanya sesuatu?" tanya Abi sebelum bertanya tentang hal serius pada Aretha.
"Abi mau tanya apa?" balik tanya Aretha.
"Tadi kenapa kamu bisa pulang sama Ghibran, bukannya tadi kamu waktu pamit mau pergi sama Ruby dan Bani?" tanya Abi Umar membuat Aretha menarik nafasnya dalam dan menghembuskan nya sebelum menjawab pertanyaan Abi Umar.
Sedangkan Umi Fatimah, dia hanya diam saja membiarkan Abi Umar yang bertanya. Dia akan menjadi penengah nanti kalau di butuhkan.
"Mungkin tanpa Retha jawab Abi sudah tahu jawabannya. Karena tidak mungkin Ghibran tidak bilang sesuatu sama Abi." balas Aretha yang tahu betul kalau Abinya ini sebenarnya sudah tahu jawaban dari pertanyaannya sendiri.
"Abi tidak menyangka kalau Bani akan sebrengs*k itu." balas Abi Umar berkata kasar.
"Abi." tekan Umi Fatimah menatap tajam pada Abi Umar.
"Maaf Umi, tapi untuk kali ini Abi tak bisa menahan untuk tidak berkata kotor, terlebih lagi dia hampir saja melecehkan anak kita."
"Maksud Abi?" bingung Umi Fatimah.
Aduh mamp*s, sepertinya Abi Umar tengah keceplosan.
"Bu-bukan apa apa kok Umi."gugup Abi Umar.
"Kalau bukan apa apa kenapa Abi sampai gugup seperti itu?" selidik Umi Fatimah.
"Abi tutupin sesuatu dari Umi?" lanjut Umi Fatimah.
"Hufft...." Abi Umar menghela nafasnya, haruskah Abi Umar menceritakan semuanya pada Umi Fatimah. Bagaimana nanti reaksinya ketika tahu anak semata wayangnya hampir saja di lecehkan oleh seorang laki-laki, pasti nanti Umi Fatimah akan sangat syok.
"Abi, Umi Retha ke kamar dulu." pamit Aretha.
"Tunggu Retha." tahan Abi Umar melarang Aretha pergi ke kamar.
"Iya ada apa Bi?" tanya Aretha kembali duduk di tempatnya semula.
"Umi nanti bakal Abi jelaskan di kamar, dan untuk kamu Retha, Abi mau membicarakan hal yang sangat serius."
"Serius? Apa itu Abi?" tanya Aretha penasaran. Hal seserius apakah hingga membuat Abinya ini menahan langkah kakinya menuju kamar.
"Abi akan menjodohkan kamu dengan Ghibran."
"HAH!!!!"
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
abdan syakura
Horeeeeeeeeee
2023-03-16
0
Nadyne
nah Lo....dijodohin kan....
Retha akan menerima apa menolak ya.....😁😁🤔🤔 jadi penasaran ..
kok aku merasa bakalan menolak ya....😀😀😀
2022-05-20
0