part 13

"Ayo aku antar kamu pulang." ucap Ghibran saat mereka sudah berada di luar mall.

"Makasih, tapi aku bisa pulang sendiri." balas Aretha.

"Kamu gak bawa mobil kan?"

Aretha menatap Ghibran curiga, "Dari mana kamu tahu?" tanya Aretha.

"Jangan bilang kalau kamu dari tadi ngikutin aku?" tebak Aretha.

Ghibran tak membalas ucapan Aretha, dia berjalan meninggalkan Aretha. Aretha yang ingin mengetahui jawaban Ghibran pun berjalan agak cepat untuk mengejar langkah Ghibran.

"Hei." pangil Aretha pada Ghibran yang berjalan di depannya.

Ghibran berhenti dan membalikkan tubuhnya, "Aku punya nama." balas Ghibran dan membalikkan tubuhnya kembali berjalan menuju tempat parkir mobil.

"Hai berhenti." pangil Aretha lagi.

"Ayo aku antar kamu pulang." Ghibran membukakan pintu mobil untuk Aretha setelah sampai di tempat parkir mobilnya.

"Enggak, aku bisa pulang sendiri." tolak Aretha.

"Terus kamu ngapain ngikutin aku?" tanya Ghibran sambil berusaha mengontrol dirinya agar tidak terlalu kelihatan kalau suka dengan Aretha.

"Aku mau tahu jawaban kamu yang tadi."

"Jawaban?" menaikkan sebelah alisnya.

"Iya, kamu dari tadi ngikutin aku kan?" ulang Aretha lagi.

"Enggak, orang aku tadi cuma kebetulan aja liat kamu di dalam bioskop." kilah Ghibran.

"Terus kamu tahu dari mana kalau aku gak bawa mobil?" curiga Aretha.

"Oh itu, anu... ya, aku asal nebak aja."

"Yakin?" menatap curiga pada Ghibran.

"Yakin lah, ngapain juga aku ngikutin kamu, kurang kerjaan banget."

"Ayo aku antar kamu pulang, sekalian aku juga mau ke rumah kamu buat ketemu Abi." lanjut Ghibran membuat alasan agar Aretha mau dia ajak bareng.

"Gak usah makasih, kalau kamu mau ke rumah ya ke rumah aja. Lagian kita gak boleh berduaan saja nanti yang ketiganya setan." tolak Aretha.

"Aku bisa minta bodyguard aku agar ikut satu mobil sama kita, biar kita tidak hanya berdua saja di dalam mobil." usul Ghibran.

"Kok kamu kayak maksa gitu?"

"Bu-bukan gitu, maksud aku tuh biar sekalian, lagian kan tujuan kita sama. Kamu juga bisa hemat ongkos kendaraan kan."

"Iya dah terserah kamu, tapi aku tetap gak mau ikut sama kamu. Aku mau naik taksi aja." final Aretha dan membalikkan badannya hendak pergi dari sana.

"Bukankah naik taksi nanti kamu juga akan berduaan dengan orang lawan jenis?" ucap Ghibran membuat langkah kaki Aretha terhenti.

"Bener juga apa kata tuh orang." pikir Aretha.

Aretha membalikkan badannya dan berjalan menghampiri Ghibran kembali.

"Kenapa kamu balik lagi?" tanya Ghibran tapi tak di hiraukan oleh Aretha, Aretha segera masuk ke dalam mobil Ghibran di jok bagian belakang.

"Lah?!" cengoh Ghibran.

"Ayo cepat jadi pulang gak?" teriak Aretha dari dalam mobil.

"Hah, iya." Ghibran tersadar dari terbengongan nya.

Ghibran pun segera memanggil salah satu bodyguard nya yang kebetulan baru saja datang di sana.

"Ayo kamu ikut mobil saya, ini kamu yang bawa." perintah Ghibran sambil menyerahkan kunci mobil.

Ghibran pun segera masuk dan duduk di jok depan samping kemudi, sedangkan bodyguard Ghibran tadi langsung menancap gas mobil setelah mendapatkan perintah dari Ghibran.

Mereka pergi meninggalkan mall menuju rumah Aretha. Sebenarnya tadi Ghibran tidak ada janjian atau rencana buat ke rumah Aretha, tapi dia rela berbohong agar bisa berduaan sama Aretha. Tapi lebih tepatnya sekarang bukan berduaan lagi lantaran ada bodyguard Ghibran di antara mereka.

Dalam perjalanan tak ada yang berbicara satu sama lain. Ghibran sibuk dengan pemikirannya, sedangkan Aretha fokus dengan ponselnya, entah apa yang dia lakukan dengan setan gepeng itu.

Sementara itu di posisi Ruby, dia baru saja mengaktifkan ponselnya kembali setelah tadi dia nonaktifkan.

Betapa merasa bersalahnya dia saat melihat banyak panggilan tak terjawab dari Aretha. Ruby pun menonaktifkan ponselnya lagi karena takut kalau nanti Aretha tiba tiba menelfonnya lagi, dia bingung akan memberikan alasan apa buat Aretha. Karena Ruby masih membutuhkan waktu untuk memikirkan jawaban apa yang akan dia berikan pada Aretha.

"Aduh gimana ini, kalau gw jujur Retha marah gak ya?" gumam Ruby menggenggam ponselnya di depan dada.

"Gw harus gimana ini." bingung Ruby.

Ruby pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya terlebih dahulu, karena sekarang dia masih berada di dalam mall setelah berputar putar memutari mall dari tadi.