Film sudah di mulai dari 30 menit yang lalu, Ghibran terus memperhatikan gerak gerik Bani sedari tadi. Aretha dan Bani duduk berjarak satu kursi karena itu permintaan Aretha sendiri.
"Ret." pangil Bani pada Aretha yang tengah fokus menatap film di depannya.
"Iya kenapa?" balas Aretha.
"Gw, gw mau ngomong sesuatu sama Lo." ujar Bani agak gugup.
"Mau ngomong apa?" tanya Aretha sambil was was, takut Bani membicarakan masalah perasaan.
"Lo tahukah kalau gw suka sama Lo,"
"Iya gw tahu," balas Aretha.
"Lo seriusan gak bisa rubah pikiran lo soal gak mau pacaran sama gw?" tanya Bani serius.
Sekarang posisi Bani sudah berpindah duduk di bangku yang yang kosong di tengah tengah antara Bani dan Aretha tadi.
"Maaf Ban, sekali lagi gw minta maaf sama lo. Gw gak bisa pacaran sama Lo, karena itu di larang sama agama." tolak Aretha secara halus.
"Lo tahu kan Ret, gw suka banget sama lo dari dulu. Emang gak ada apa rasa buat gw sedikitpun di hati Lo?" tanya Bani lagi, kali ini suaranya sudah tidak seenak tadi.
"Bukan masalah itu Ban, lo kan tahu dalam Islam tidak boleh pacaran." balas Aretha sambil merubah posisi duduknya agak menjauh dari Bani.
"Gw gak mau tahu, pokoknya lo harus mau jadi cewek gw."
"Gak bisa Van,"
"Gw gak akan biarin lo keluar dari sini sebelum lo mau jadi pacar gw." mencengkram tangan Aretha dengan kuat.
"Lepas Ban, lepas." mohon Aretha.
Karena keributan yang Bani buat, sehingga membuat orang orang yang ada di sekitar mereka merasa terganggu dan menatap mereka berdua.
"Gak, gw akan lakuin apapun sampai lo jadi punya gw." bentak Bani.
Bani menarik tengkuk Aretha hendak mencium bibir Aretha, dan Aretha pun terus berusaha memberontak meskipun tenaganya akan kalah sama Bani.
"Tolong." ucap Aretha meminta tolong pada orang di sekitarnya.
Tapi orang di sana gak ada yang mau membantu Aretha, mereka hanya menatap saja. Bahkan ada yang tidak memperdulikan ucapan Aretha dengan tetap fokus menatap film di depannya.
"Ban gw mohon sama lo, jangan begini Ban plis...." mohon Aretha menahan tangan Bani yang berusaha menarik tengkuknya.
"Diam." tekan Bani sambil memelototkan matanya menatap Aretha.
Seketika Aretha pun terdiam, dan momen itu di manfaatkan oleh Bani untuk mencium Aretha.
Bug.
Tubuh Bani terjungkal ke belakang akibat dari pukulan yang di hadiahkan dari seseorang.
"Sh*tttt." umpat Bani dan berdiri menatap orang yang sekarang sudah berada di hadapan Aretha guna melindungi Aretha dari Bani.
"Lo jangan ikut campur urusan gw." ucap Bani sambil menunjuk muka orang itu.
"Ghibran." ucap Aretha kaget setelah melihat wajah orang yang menolongnya.
"Oh, jadi ini cowok yang buat kamu sampai gak mau menerima aku." tuduh Bani yang mengira Ghibran adalah cowok Aretha.
"Kalau iya emang kenapa?" tantang Ghibran.
"Gw bilangin ya sama Lo, lo jangan mau sama Aretha. Dia itu bekas gw pake." ucap Bani pada Ghibran memfitnah Aretha.
"Kamu jangan ngomong sembarangan ya, aku gak pernah ada hubungan apa-apa sama kamu." sanggah Aretha dan tanpa dia sadari air matanya pun sudah menetes setelah mendengar fitnah Bani.
"Ya ampun Aretha Aretha, kamu jangan pura pura amnesia gitu deh. Kamu lupa semalam kan kita tidur berdua di hote,"
Bug.
Belum selesai Bani berbicara, Ghibran sudah menghadiahi wajah Bani dengan pukulannya.
"Sia*an Lo." umat Bani.
Bug.
Bani membalas pukulan Ghibran dan tepat mengenai ujung bibir Ghibran.
Ghibran mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan darah sedikit sambil menatap Bani dengan pandangan yang sulit di artikan.
Bug bug bug....
Ghibran memukul Bani dengan membabi buta, dia tidak memberikan celah Bani untuk membalasnya.
"Aaaa...." teriak histeris perempuan yang ada di dalam bioskop saat melihat Ghibran memukuli Bani dengan membabi buta.
Di saat para perempuan tengah takut melihat keganasan Ghibran, para cowok pun sibuk mengvideokan aksi mereka berdua untuk di posting di media sosial mereka. Sedangkan Aretha, dia langsung berlari keluar untuk memanggil pihak keamanan. Toh percuma kalau Aretha meminta tolong orang orang yang ada di dalam, mereka pasti tidak ada yang mau melerai perkelahian itu.
Sementara Ghibran berkelahi, bodyguard yang Ghibran bawa masuk ke dalam bioskop itu hanya diam menunggu perintah bosnya.
"Gw bilangin sama Lo, jangan pernah lo berani sentuh Aretha seujung rambut pun. Atau lo akan tahu akibatnya."
Bug.
Pukulan terakhir dari Ghibran setelah memberikan ancaman buat Bani.
Bani sudah terkapar tak berdaya di sana. Dan kebetulan sekali Aretha datang bersama dua satpam. Aretha syok melihat keadaan Bani yang sudah terkapar tak berdaya di lantai bioskop. Salah satu satpam itu pun segera menolong Bani dan membawanya pergi dari sana.
"Anda sudah membuat keributan di sini, mari ikut saya." perintah satu satpam yang masih tinggal di sana pada Ghibran.
"Anak buah saya yang bakal mengurus semua kekacauan yang saya buat. Dan saya juga bakal ganti semua biaya tiket orang orang yang ada di sini." ucap Ghibran.
"Kamu urus semua kekacauan ini, dan jangan lupa minta mereka semua buat hapus video yang mereka rekam barusan." perintah Ghibran pada bodyguard nya.
"Baik tuan." balas bodyguard Ghibran.
"Ayo kita pergi." ajak Ghibran pada Aretha.
Aretha yang sudah malu dan perasaannya yang sudah campur aduk pun mengikuti ajakan Ghibran untuk pergi dari sana.
Setelah kepergian Ghibran dan Aretha, bodyguard Ghibran langsung melaksanakan perintah Ghibran, termasuk meminta agar orang orang yang merekam perkelahian Ghibran dan Bani tadi untuk menghapus videonya dengan mengantikannya sejumlah uang.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
abdan syakura
Thanks Ghibran-qu...
2023-03-16
0
Arindaa
waahhh
Gibran bukan org biasa ya
2023-02-28
1
신치🦊
hiiih greget pengen jadiin si bani human geprek😬
2022-05-17
0