Deg.
Jantung Ghibran berdetak saat pandangan matanya bertemu dengan Aretha.
"Subhanallah, cantiknya ciptaan mu...." batin Ghibran.
"Apakah ini jawaban dari doa doa ku." lanjutnya dalam batin Ghibran.
"Kenapa kalian diam saja, ayo cepat duduk. Nanti keburu dingin makanannya." ajak Umi Fatimah yang melihat kedua manusia yang masih muda itu saling diam.
"Ehh, i-iya Umi." gagap Ghibran dan segera duduk di kursi yang sudah di sediakan di sana.
Begitu pula dengan Aretha, dia melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti lantaran melihat tamu Abi nya yang tak lain adalah orang yang beberapa kali terakhir ini sering dia temui.
"Nak Ghibran mau makan sama apa, biar Umi ambilkan." tawar Umi Fatimah setelah mengambilkan makanan untuk Abi Umar.
"Apa aja Umi, Ghibran orangnya omnivora kok, pemakan segalanya." balas Ghibran di selai candaan sedikit.
"Bisa aja kamu ini." balas Umi Fatimah dan segera mengambilkan makanan untuk Ghibran.
Sementara itu Aretha hanya memandang orang orang di hadapannya dengan pandangan yang tak bisa di jelaskan, terutama kepada Ghibran. Hal itu jadi membuat Ghibran salah tingkah.
Klontang.
Sendok yang Ghibran gunakan untuk makan terjatuh ke lantai akibat ulahnya sendiri yang temor di pandangi oleh Aretha.
"Udah gak usah di ambil, kamu ganti pakai yang baru saja." cegah Umi Fatimah yang melihat Ghibran hendak mengambil sendok yang berada di lantai.
"Baik Umi."
"Udah kamu gak usah gugup gitu, santai saja. Anggap aja kita ini keluarga." ujar Abi Umar yang mengetahui kalau Ghibran tengah gugup.
"I-iya Abi." balas Ghibran gagap.
"Retha kamu gak makan?" tanya Umi Fatimah saat melihat Aretha hanya diam saja dan piringnya masih kosong.
"Makan." balas Aretha cuek yang membuat Abi Umar serta Umi Fatimah mengeryitkan dahinya heran, lantaran tidak biasanya anaknya bersikap seperti ini.
"Kamu kenapa, ada yang sakit?" tanya Abi Umar khawatir.
"Enggak Aretha gak sakit, Aretha cuma nunggu Umi untuk ambilin Aretha makan aja. Masak iya orang lain makannya di ambilin, tapi anaknya sendiri enggak." jawab Aretha iri.
Ghibran yang mendengar keiri-an pun gemas sendiri, ingin rasanya Ghibran memanjakan Aretha dengan mengambilkan makanan untuknya, tapi dia segera menghapus keinginannya itu dari otaknya sebelum terlalu jauh.
"Oooh anak Umi iri, sini Umi ambilkan, maaf ya tadi Umi lupa." ujar Umi Fatimah mengambil piring Aretha dan segera mengisinya dengan makanan yang Aretha sukai.
Setelah itu mereka pun makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara, sekali kali Ghibran mencuri pandang pada Aretha. Tapi Aretha mah bodo amat yang penting dia kenyang dan segera pergi dari sana.
Selesai makan Ghibran di ajak Abi Umar ke ruang santai untuk ngobrol ngobrol ringan sambil menunggu azan isya. Sedangkan Umi Fatimah tengah membereskan meja makan di bantu anak semata wayangnya, siapa lagi kalau bukan Aretha.
"Mi Retha ke kamar dulu ya." pamit Aretha setelah menyelesaikan pekerjaannya membantu Umi beres beres.
"Iya, tapi nanti waktunya sholat isya kamu turun ya kita sholat jamaah di mushola depan." balas Umi Fatimah dan di angguki oleh Aretha.
Ya, di depan rumah Aretha ada sebuah bangunan musholla yang Abi Umar buat untuk melaksanakan sholat berjamaah bersama keluarganya, tapi Aretha jarang sekali sholat di sana. Dia lebih memilih sholat di dalam kamarnya.
Aretha pun pergi ke kamarnya untuk menyicil mengerjakan skripsinya sekaligus menghindari pertemuan keluarga yang tak Aretha sukai.
...***...
Maaf ya cuma sedikit 😁🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
abdan syakura
Why Aretha?????
2023-03-16
0
Arindaa
whyy?
kenapa gak disukai sih?
2023-02-28
0
Nadyne
ya.... kok kesannya Aretha ngak banget ya....sama Gibran...
2022-05-11
0