"Kamu udah sholat Maghrib belum?" Tanya Ghibran pada pegawai yang akan mengambil pesanan steak daging itu.
"Be-belum bos." Jawab pegawai itu takut pasalnya bosnya ini sangat patuh terhadap agama.
"Ya udah kamu sholat dulu, biar saya yang mengantarkan ini."
"Baik bos."
Ghibran pun segera merapikan penampilannya agar terlihat rapi di hadapan pelanggan cafe.
Setelah di rasa rapi, Ghibran segera pergi untuk mengantarkan pesanan pelanggan cafenya.
-
Aretha tengah fokus membalas chat dengan sahabatnya hingga tiba tiba ada seseorang yang mengantarkan makanan untuk nya.
"Permisi ini pesanan anda." Suara yang sangat merdu terdengar di telinga Aretha hingga membuat Aretha mendongakkan kepalanya dan pandangan mereka pun bertemu.
"Subhanallah bidadari surga." kagum Ghibran dalam hati.
Aretha pun juga sama mengagumi ketampanan Ghibran, tapi dia segera memutuskan kontak mata setelah dia tersadar.
"Makasih mas." balas Aretha dan menyibukkan dirinya dengan menu makanan yang dia pesan.
"Ehh, iya mbak." balas Ghibran gugup.
"Kalau begitu saya pamit ke belakang dulu mbak, nanti kalau masakannya kurang pas bisa komplen pada saya." pamit Ghibran dan mendapatkan anggukan dari Aretha.
Dengan berat hati Ghibran pun meninggalkan meja makan Aretha. Ghibran memutuskan untuk menunda kepulangannya sampai Aretha selesai makan.
Sementara Aretha tengah menikmati makanan yang di masak langsung oleh Ghibran.
"Emmm.... rasanya enak banget." puji Aretha.
"Gilak sih ini, kalau kayak gini bisa setiap hari aku ke sini." gumam Aretha.
Setelah selesai dia segera membayar makanannya.
"Berapa mbak?" tanya Aretha pada kasir.
"Meja nomer berapa ya mbak?" tanya balik tukang kasir itu.
"Nomor dua mbak." jawab Aretha.
"Mohon maaf mbak, tapi meja makan nomor dua udah di bayar."
"Hah, maksudnya gimana ya mbak, saya belum merasa membayarnya dari tadi?" bingung Aretha.
"Jadi gini mbak, tadi ada seseorang yang membayarkan makanan mbak nya." jelas tukang kasir.
"Siapa mbak?"
"Mohon maaf tapi orangnya tadi bilang harus merahasiakannya dari mbak nya."
"Laki laki atau perempuan?" tanya Aretha lagi.
"Maaf mbak saya tidak bisa ngasih tahu."
"Pliss mbak saya minta tolong, kasih tahu saya siapa orangnya?" mohon Aretha.
"Maaf mbak, saya tidak bisa mengatakannya."
"Ya udah kalau gitu saya bayar sendiri aja." ujar Aretha memberikan beberapa uang.
"Maaf mbak tapi makanan mbak nya udah di bayar."
"Tapi saya gak bisa main terima pemberian orang sembarang mbak. Jadi yang tadi itu uangnya buat yang lebih membutuhkan aja, ini saya bayar sendiri." setelah mengatakan itu, Aretha segera pergi meninggalkan cafe itu dengan berbagai pertanyaan di otaknya.
Sementara Ghibran yang tengah memandangi Aretha dari jarak jauh pun semakin terkagum kagum dengan sifat Aretha.
"Sepertinya aku gak salah ingin menjadikannya bidadari surga ku nanti." gumam Ghibran.
Ghibran pun segera beranjak pergi untuk pulang ke rumahnya setelah pamitan pada para karyawannya.
-
Aretha sampai di rumah dan segera membersihkan tubuhnya, setelah itu dia tiduran di atas ranjang miliknya sambil memikirkan siapa orang yang telah membayarkan makanannya tadi.
"Siapa ya tadi yang udah bayarin makanan ku?" tanya Aretha pada dirinya sendiri.
"Apa itu Ruby? Ahh tapi gak mungkin, kalau dia yang bayarin buat apa coba."
"Tapi kalau bukan Ruby siapa dong?"
Aretha terus bergelut dengan pemikirannya sendiri sampai sampai dia tertidur, mungkin efek kelelahan.
"Anak ini, kebiasaan banget kalau tidur kamarnya gak di tutup." ucap Umi Fatimah yang lewat depan kamar Aretha, tapi menemukan pintu kamar Aretha yang masih terbuka, padahal orangnya sudah tidur.
Umi Fatimah pun masuk dan membenarkan selimut yang melorot, dan setelah itu dia beranjak pergi. Tak lupa pula dia juga menutup pintu kamar Aretha.
...***...
Sementara di posisi Ghibran, dia juga sama seperti Aretha yang tengah terbayang bayang akan wajah cantik Aretha.
"Astaghfirullah hallazim, stop Ghibran stop. Itu zina." ucap Ghibran pada dirinya sendiri.
Gibran pun memilih menyibukkan dirinya dengan memantau saham saham miliknya agar bisa melupakan wajah Aretha, meskipun itu hanya sejenak.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
ERCIS FF
1239r
2023-03-16
0
Arindaa
wkwkwkk
di gass aja mass
2023-02-28
0
Nanik Puspita
gercep mas Adam 💪💪💪💪
2022-05-05
1