part 1

"Abi belum pulang Mi?" Tanya Aretha pada Umi Fatimah yang tengah menata makanan di meja makan.

"Enggak, katanya ada rapat. Kamu mau ke toko?" Tanya Umi Fatimah.

"Iya mi, kan kemaren Retha udah gak ke sana." Jawab Aretha.

"Ya udah nanti sekalian anterin makanan ke kantor Abi ya." Pinta Umi Fatimah.

"Lah kok Retha, gak mau ahh." Tolak Retha.

"Anak Umi itu penurut loh, gak pernah nolak permintaan Umi sama Abi." Sindir Umi Fatimah.

"Iya deh iya Retha anterin ke kantor Abi." Putus Retha.

"Nah gitu dong itu baru anak Umi. Kamu mau makan sama apa?"

"Eemmm sup buntut itua aja sama sambal." Balas Retha.

Umi Fatimah pun segera mengambilkan makanan untuk Retha dan setelah itu untuk dirinya sendiri. Mereka berdua makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara karena itu tidak baik. Hanya denting sendok yang mengisi kesunyian acara makan siang itu.

Setelah selesai Aretha pergi dengan membawa rantang yang berisi makanan untuk Abinya di kantor. Aretha pergi dengan mengunakan ojek online yang dia pesan melalui aplikasi di ponselnya.

Sebenarnya di rumah Aretha ada mobil yang Abinya belikan untuk dirinya, tapi Aretha lebih suka naik kendaraan umum lebih seru katanya.

-

Setelah sampai di perusahaan Abinya, Aretha segera masuk dan berjalan menuju lift untuk naik ke lantai di mana letak ruangan Abinya. Petugas resepsionis sudah hafal dengan Aretha jadi mereka tidak ada yang menahan Aretha meskipun Aretha nyelonong begitu saja.

"Assalamualaikum Abi." Sapa Aretha saat memasuki ruang kerja Abinya.

"Waalaikum salam, ehh anak Abi udah sampai." Balas Abi Umar.

"Aretha cuma mau nganterin ini aja di suruh Umi." Ujar Aretha meletakkan rantang yang dia bawa tadi di atas meja yang ada di sana.

"Loh kamu gak mau nemenin Abi makan dulu?"

"Maaf Abi tapi Retha buru buru mau ke toko."

"Ya udah kalau gitu mau gimana lagi. Kamu hati hati di jalan jangan kebut kebutan."

"Ngapain kebut kebutan orang Retha naik ojol." Balas Retha.

"Anak Abi memang beda, ya udah kalau gitu besok mobilnya Abi jual aja daripada gak kepake."

"Ya gak bisa gitu dong Bi, itu kan udah jadi milik Retha."

"Tapi kan Abi yang beli."

"Kan Abi belinya buat Retha."

"Iya dah terserah kamu, pusing Abi kalau debat sama kamu. Udah sana pergi katanya mau ke toko." Usir Abi Umar.

"Dih ngusir."

"Ya udah Abi jual aja mobilnya."

"Oke oke Retha pergi." Ngalah Aretha dari pada nanti mobilnya di jual beneran. Meskipun dia lebih suka naik kendaraan umum, tapi Retha sangat sayang sama mobil pemberian Abinya itu.

"Assalamualaikum." Pamit Aretha sambil mencium punggung tangan Abinya.

"Waalaikum salam, hati hati." Balas Abi Umar.

Aretha pun pergi meninggalkan perusahaan Abinya menuju toko kue miliknya.

-

"Ada apa sih lo suruh suruh gw ke sini?" Tanya Aretha pada sahabat sekaligus orang yang dia percayakan untuk menjaga toko.

"Nih ada banyak pesanan, gw butuh bantuan lo biar cepat selesai."

"Lah kan pegawai banyak."

"Tetep aja mereka keteteran, ini pesanan dalam jumlah besar."

"Ya udah sini gw bantu."

"Gitu dong, bu bos emang paling baik dah." Puji Ruby.

"Emang, baru sadar lo." Balas Aretha.

Aretha pun membantu membuat kue, sebenarnya mah Aretha sering membantu bisa di bilang hampir setiap hari. Cuma percakapan tadi itu hanya gurauan mereka berdua saja.

Ruby, satu satunya sahabat Aretha dari jaman putih biru dulu. Mereka berdua bersahabat dengan baik, dan sering membantu satu sama lain.

Ruby adalah anak yatim-piatu, dia tinggal di rumah bersama adiknya yang baru akan lulus SMP. Ibunya meninggal saat melahirkan adiknya, sedangkan ayahnya meninggal saat Ruby baru lulus SMA.

Waktu itu Ruby berpikir tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi, dia akan mencari pekerjaan untuk menyambung biaya hidup dirinya dan adiknya yang masih kecil.

Aretha yang tidak tega pun mempunyai ide untuk membuka usaha kue dan dia mengajak Ruby untuk berkerja bersamanya. Awalnya Ruby menolak tapi dengan paksaan Aretha akhirnya Ruby menerima tawaran Aretha. Dan Aretha juga mengajak Ruby untuk kuliah dengan dirinya. Mereka berdua mencari beasiswa, dengan kepintaran yang mereka miliki akhirnya mereka berdua pun lolos.

Kalian pasti berfikir kalau Aretha kuliah di bayarkan oleh Abinya. Itu benar, tapi uangnya bukan buat biaya kuliah melainkan Aretha buat modal buka toko kue.

Dari situlah toko kue yang awal mulanya kecil sekarang sudah besar dan sukses banyak peminatnya.

-

Sehabis sholat Maghrib Aretha pergi ke sebuah cafe yang ramai pengunjung untuk mengisi perutnya yang sudah kelaparan. Awalnya sih mau menunggu sampai rumah baru makan, tapi perutnya tidak bisa di ajak kerjasama. Alhasil Aretha pun mampir di cafe itu.

"Assalamualaikum, selamat datang di GA cafe." Sapa pelayan menyambut kedatangan Aretha.

"Waalaikum salam." Balas Aretha sambil tersenyum manis.

Baru memasuki cafe aja Aretha sudah di buat kagum oleh sambutan pelayan yang ramah, apalagi menu makanannya pasti enak.

"Pasti pemiliknya ini orang yang taat agama." Gumam Aretha sambil mengamati bangunan cafe itu.

"Mau pesan apa mbak?" Tanya pelayan yang Aretha pangil.

"Bentar saya lihat lihat dulu." Jawab Aretha sambil membuka buku menu yang pelayan tadi berikan padanya.

Aretha di buat kagum dengan berbagai menu makanan yang ada di cafe itu. Makanya semua halal bahkan minumannya pun tidak ada yang mengandung alkohol sepersen pun.

"Saya mau steak daging sama minumnya avocado jus aja." Ucap Aretha menunjuk makanan yang dia pesan.

"Baik silahkan di tunggu sebentar."

Pelayanan itu pergi membawa pesanan Aretha.

Aretha pun menyibukkan dirinya dengan berbalas chat dengan sahabatnya yang tak lain adalah Ruby.

-

"Permisi bos, ini ada pesanan steak." Ucap pegawai cafe pada Ghibran.

"Oh iya bentar saya buatkan dulu." Balas Ghibran dan segera membuatkan pesanan pelanggannya dengan sepenuh hati agar pelanggannya puas.

Sebenarnya tadi Ghibran udah mau pulang sehabis sholat Maghrib, tapi dia mengurungkan niatnya karena melihat para koki belum ada yang menunaikan ibadah sholat. Ghibran pun mengantikan posisi koki untuk sementara sebelum dia memutuskan untuk pulang.

"Kamu tolong ambilkan dagingnya." Perintah Ghibran pada asisten koki.

"Baik bos." Asisten koki itu pun segera mengambilkan gading dan menyerahkannya pada Ghibran.

Oh iya ada yang lupa, Ghibran kalau berada di cafe dia lebih suka di pangil bos dari pada tuan. Alhasil semua para pegawainya pun memangil Ghibran dengan sebutan bos.

"Dah beres." Seru Ghibran setelah menata dan merapikan tampilan steak daging yang dia buat.

...***...

Terpopuler

Comments

Herman Besa

Herman Besa

inspirasi yang sangat bermanfaat 🙏

2023-03-22

0

Herman Besa

Herman Besa

inspirasi yg sangat bermanfaat

2023-03-22

0

abdan syakura

abdan syakura

eng ing enggg......
Ketemu gak yaaa????
Gibrannnn Aq padamu....

2023-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 part 1
3 part 2
4 part 3
5 part 4
6 part 5
7 part 6
8 part 7
9 part 8
10 part 9
11 part 10
12 part 11
13 part 12
14 part 13
15 part 14
16 part 15
17 part 16
18 part 17
19 part 18
20 part 19
21 part 20
22 part 21
23 part 22
24 part 23
25 part 24
26 part 25
27 part 26
28 part 27
29 part 28
30 part 29
31 part 30
32 part 31
33 part 32
34 part 33
35 part 34
36 part 35
37 part 36
38 part 37
39 part 38
40 part 39
41 part 40
42 part 41
43 part 42
44 part 43
45 part 44
46 part 45
47 part 46
48 part 47
49 part 48
50 part 49
51 part 50
52 part 51
53 part 52
54 part 53
55 part 54
56 part 55
57 part 56
58 part 57
59 part 58
60 part 59
61 part 60
62 part 61
63 part 62
64 part 63
65 part 64
66 part 65
67 part 66
68 part 67
69 part 68
70 part 69
71 part 70
72 part 71
73 part 72
74 part 73
75 part 74
76 part 75
77 part 76
78 part 77
79 part 78
80 part 79
81 part 80
82 part 81
83 part 82
84 part 83
85 part 84
86 part 85
87 part 86
88 part 87
89 part 88
90 part 89
91 part 90
92 part 91
93 part 92
94 part 93
95 part 94
96 part 95
97 part 96
98 part 97
99 part 98
100 part 99
101 part 100
102 part 101
103 part 102
104 part 103
105 part 104
106 part 105
107 part 106
108 part 107
109 part 108
110 part 109
111 part 110
112 part 111
113 part 112
114 part 113
115 part 114
116 part 115
117 part 116
118 part 117
119 part 118
120 part 119
121 part 120
122 part 121
123 part 122
124 part 123
125 part 124
126 part 125
127 part 126
128 part 127
129 part 128
130 part 129
131 part 130
132 part 131
133 part 132
134 part 133
135 part 134
136 part 135
137 part 136
138 part 137
139 part 138
140 part 139
141 part 140
142 part 141
143 part 142
144 part 143
145 part 144
146 part 145
147 part 146
148 part 147
149 part 148
150 part 149 (Tamat)
Episodes

Updated 150 Episodes

1
prolog
2
part 1
3
part 2
4
part 3
5
part 4
6
part 5
7
part 6
8
part 7
9
part 8
10
part 9
11
part 10
12
part 11
13
part 12
14
part 13
15
part 14
16
part 15
17
part 16
18
part 17
19
part 18
20
part 19
21
part 20
22
part 21
23
part 22
24
part 23
25
part 24
26
part 25
27
part 26
28
part 27
29
part 28
30
part 29
31
part 30
32
part 31
33
part 32
34
part 33
35
part 34
36
part 35
37
part 36
38
part 37
39
part 38
40
part 39
41
part 40
42
part 41
43
part 42
44
part 43
45
part 44
46
part 45
47
part 46
48
part 47
49
part 48
50
part 49
51
part 50
52
part 51
53
part 52
54
part 53
55
part 54
56
part 55
57
part 56
58
part 57
59
part 58
60
part 59
61
part 60
62
part 61
63
part 62
64
part 63
65
part 64
66
part 65
67
part 66
68
part 67
69
part 68
70
part 69
71
part 70
72
part 71
73
part 72
74
part 73
75
part 74
76
part 75
77
part 76
78
part 77
79
part 78
80
part 79
81
part 80
82
part 81
83
part 82
84
part 83
85
part 84
86
part 85
87
part 86
88
part 87
89
part 88
90
part 89
91
part 90
92
part 91
93
part 92
94
part 93
95
part 94
96
part 95
97
part 96
98
part 97
99
part 98
100
part 99
101
part 100
102
part 101
103
part 102
104
part 103
105
part 104
106
part 105
107
part 106
108
part 107
109
part 108
110
part 109
111
part 110
112
part 111
113
part 112
114
part 113
115
part 114
116
part 115
117
part 116
118
part 117
119
part 118
120
part 119
121
part 120
122
part 121
123
part 122
124
part 123
125
part 124
126
part 125
127
part 126
128
part 127
129
part 128
130
part 129
131
part 130
132
part 131
133
part 132
134
part 133
135
part 134
136
part 135
137
part 136
138
part 137
139
part 138
140
part 139
141
part 140
142
part 141
143
part 142
144
part 143
145
part 144
146
part 145
147
part 146
148
part 147
149
part 148
150
part 149 (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!