"Via!" Panggil Ruby saat Olivia baru saja akan masuk ke dalam mobilnya.
"Apa?"
"Pulang bareng boleh?" Tanya Ruby sedikit merayu Olivia.
"Ethan kemana? Bukannya biasanya kamu diantar jemput sama si kutu buku itu?" Tanya Olivia penuh selidik.
Ruby mengendikkan kedua bahunya.
"Aku lagi males pulang sama Ethan!"
"Ngambek? Marahan? Ada masalah? Ethan selingkuh?"
"Tapi yang terakhir sepertinya mustahil. Ethan kan hanya tergila-gila padamu," Cerocos Olivia yang bertanya pada Ruby namun malah menjawab pertanyaan sendiri. Sedangkan Ruby hanya memutar bola matanya dengan malas, sebelum kemudian gadis itu masuk ke dalam mobil Olivia.
"Wajahmu terlihat bahagia. Apa ada sesuatu yang aku lewatkan?" Tanya Ruby kepo setelah Olivia menyusul masuk dan duduk di belakang kemudi.
"Tidak ada!" Olivia tersenyum sendiri karena mendadak ingat pada Dikta dan senyuman manis pemuda tersebut.
Ya ampun!
Olivia kenapa?
"Tidak ada apa-apa!" Ruby menirukan jawaban Olivia sambil mencibir-cibir.
"Bilang tidak ada apa-apa , tapi senyum-senyum sendiri seperti orang sinting!" Ledek Ruby yang langsung berhadiah toyoran dari Olivia.
"Sembarangan!"
Ciiiit!
Olivia menginjak rem secara tiba-tiba karena mendadak ada Youbel yang menyeberang tanpa memperhatikan jalan. Ruby yang belum memakai sabuk pengaman, refleks menggerutu karena kepalanya terantuk dashboard mobil.
"Nyeberang lihat-lihat!" Seru Olivia kesal pada Youbel yang hanya cengengesan.
"Maaf, Bu Ketua!" Jawab Youbel seraya menepuk kap depan mobil Olivia sambil bersiul.
Olivia hanya berdecak sembari mendelik pada pemuda urakan tersebut.
"Bye, Bu Ketua! Kurang-kurangi galaknya, biar nggak cepat tua!" Ledek Youbel yang langsung membuat Olivia menggerutu sebal.
"Enak saja! Aku masih delapan belas tahun!" Gerutu Olivia sembari melajukan mobilnya dan meninggalkan Youbel menyebalkan. Sementara Ruby yang sejak tadi duduk di samping Olivia langsung tertawa terbahak-bahak mendengar ledekan Youbel pada sahabatnya tersebut.
"Gokil si Youbel." Celetuk Ruby yang langsung berhadiah keplakan dari Olivia.
"Diam!"
Ruby tak langsung diam dan tetap meledek Olivia hingga mobil melaju membelah jalanan kota.
"Loh, loh! Kita mau kemana,Via? Kok lewat sini?" Tanya Ruby bingung saat Olivia mengambil arah berlawanan dengan arah rumahnya dan juga rumah Olivia.
"Udah diam!"
"Kalau numpang itu ya nurut saja! Nggak usah banyak protes!" Ujar Olivia sedikit bersungut pada Ruby.
Olivia menghentikan mobilnya di depan SMA Permata, dan gadis itu langsung celingukan seolah sedang mencari keberadaan seseorang.
"Nyariin siapa, sih, Via? Pacar kamu?" Tanya Ruby kepo.
"Ada, deh!" Jawab Olivia sok rahasia.
Olivia masih celingukan, saat ponsel Ruby berdering nyaring.
"Halo, Ethan!" Sambut Ruby masih sambil memperhatikan Olivia yang celingukan.
"Kau dimana? Aku udah sampai di parkiran."
"Aku di depan SMA Permata! Sedang menemani Olivia mencari gebetan ini," jawab Ruby asal yang langsung membuat Olivia berdecak.
"Olivia punya pacar? Anak SMA Permata? Bukannya itu sekolahnya Alicia, ya?"
Ruby sengaja menyalakan loudspeaker agar Olivia bisa mendengar cecaran pertanyaan dari Ethan.
"Kepo!"
"Nggak Ruby nggak kamu, sama-sama kepo!" Cibir Olivia yang langsung membuat Ethan tertawa terbahak-bahak di seberang telepon.
"Kan kami berdua sehati, Via!"
"Iyuuh! Enggaklah!" Sergah Ruby yang tidak mau disebut sehati dengan Ethan.
"Ruby jual mahal, Eth! Besok jangan dikasih contekan pas ujian!" Lapor Olivia pada Ethan yang langsung membuat Ruby memukul tangannya.
"By, aku jemput, ya!"
"Nggak usah! Aku masih penasaran sama cowoknya Olivia!" Tolak Ruby cepat.
"Pulang jam berapa?"
"Nggak tahu! Udah, ah! Aku tutup teleponnya, bye!" Pungkas Ruby seraya memutuskan telepon Ethan secara sepihak. Olivia hanya tertawa kecil dan kembali melemparkan pandangannya ke arah gerbang utama SMA Permata.
Saat itulah, terlihat Dikta yang berjalan keluar seraya menuntun sepedanya. Olivia langsung mengulas senyum dan hendak membuka pintu mobil, saat kemudian terlihat seorang gadis yang menghampiri Dikta.
Tapi tunggu...
Bukankah itu adalah Alicia?
"Itu Alicia sama siapa, Via? Kelihatan mesra! Pacarnya Alicia, ya?" Cecar Ruby yang ternyata melihat Alicia juga.
"Aku tidak tahu," jawab Olivia masih sambil menatap ke arah Alicia dan Dikta. Seperti kata Ruby tadi, Alicia dan Dikta memang terlihat akrab dan mesra!
Mungkinkah itu...
Olivia masih bergelut dengan batin dan pikirannya saat terlihat Ruby yang ternyata sudah turun dari mobil Olivia dan menghampiri Alicia serta Dikta.
Ck! Dasar Ruby!
Olivia tak tahu Ruby ngobrol apa bersama Alicia. Namun sepertinya Ruby baru saja memberitahu Olivia kalau dirinya sedang ada di depan sekolah sang adik tersebut karena terlihat Ruby yang menunjuk-nunjuk ke arah mobil Olivia.
Dasar Ruby menyebalkan!
"Kak!" Sapa Alicia yang tiba-tiba sudah mengetuk kaca pintu mobil Olivia.
"Ya! Mau pulang? Ayo bareng!" Ajak Olivia menawarkan tumpangan.
"Alice pulang bareng Dikta, Kak!"
"Itu Dikta, ketua tim basket yang tempo hari Kak Via tanyain. Mau kenalan?" Tawar Alicia pada sang kakak.
"Emmmmmm! Nggak usah!" Tolak Olivia cepat yang sebisa mungkin berusaha mengusir segala prasangka di hatinya.
Alicia mungkin teman sekelas Dikta, Via! Tak usah berprasangka dan berpikiran yang bukan-bukan!
Olivia men-sugesti dirinya sendiri.
"Eh, tapi Ngomong-ngomong, kok kamu pulang sama Dikta? Emang kamu ada hubungan gitu sama Dikta? Kalian pacaran, ya?" Tebak Olivia seraya tertawa kecil meskipun hati Olivia mendadak rasanya tak karuan.
Olivia kenapa?
"Iya, Dikta pacar Alice, Kak!" Jawab Alicia seraya tersenyum malu-malu yang malah terdengar seperti sambaran petir di siang bolong bagi Olivia. Senyum di bibir gadis itu seketika menjadi pudar dan hatinya mendadak terasa sakit.
Sakit sekali!
"Pacar?" Gumam Olivia pelan seraya menatap tak percaya pada Dikta yang masih menunggu Alicia selesai mengobrol dengan Olivia.
"Jadi, kakak tadi kesini mau nyariin siapa? Kata Kak Ruby kakak punya gebetan anak SMA Permata."
"Siapa, Kak? Nanti biar Alice bantu comblangin kakak sama gebetan Kakak!" Cecar Alicia penuh semangat yang hanya membuat Olivia mengulas senyum tipis. Sebuah senyum yang benar-benar dipaksakan.
"Nggak usah, Alice!" Tolak Olivia tanpa semangat.
"Jadi gimana, Alice! Mau pulang bareng kita berdua atau bareng pacar kamu, Si Captain?" Tanya Ruby yang sudah menyusul masuk ke dalam mobil Olivia.
"Alice pulang sama Dikta, Kak! Udah ditungguin itu!" Jawab Alicia seraya mengendikkan dagunya ke arah Dikta. Wajah adik kandung Olivia itu juga terlihat berseri-seri.
"Iya, deh! Iya! Silahkan pulang bersama pacar gantengmu!" Celetuk Ruby yang langsung menbuat Alicia tertawa kecil. Berbeda dengan Olivia yang masih berusaha menelan ganjalan pahit di tenggorokannya.
"Alice pulang dulu, ya, Kak!" Pamit Alicia.
"Nanti kalau kakak butuh bantuan buat pedekate sama gebetan kakak, Alice siap bantu!"
"Oke!" Lanjut Alicia lagi seraya mengacungkan jempolnya ke arah Olivia.
"Oke!" Jawab Olivia tanpa semangat namun tetap balas mengacungkan jempol ke arah Alicia.
"Bye, Kak!" Alice melambaikan tangan sekali lagi pada Olivia sebelum gadis itu menghampiri Dikta. Terlihat Dikta yang tersenyum pada Alicia, lalu mengacak rambut gadis rersebut.
Setelah itu, Alicia naik ke top tube sepeda Dikta, dan Dikta langsung mengayuh sepedanya meninggalkan sekolah serta Olivia yang kini tersenyum kecut.
Hati Olivia mendadak sakit setelah mengetahui kebenaran bahwa ternyata Dikta adalah pacar Alicia.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
listia_putu
suka lho sama olivia yg gak menunjukkan kekecewaannya, walau sbenernya dia sedih liat dikta sama alice...
olivia kuat ya....❤️
2022-05-19
2
🍁Naura❣️💋👻ᴸᴷ
sakit
2022-05-14
0
M@₩@R
😥😥😥😥😥
2022-05-04
0