Mendapatkan Apa yang Aldo Mau

Aldo terlihat berjalan menyusuri hutan terlarang, tentu saja tujuannya adalah ingin menemui Nyai Ratu.

Dia ingin meminta tolong kepada siluman ular tersebut untuk melancarkan aksinya, dia tidak ikhlas, dia tidak rela, dia tidak riho jika Arumi bisa bersanding dengan lelaki lain.

Dia tidak rela Arumi pergi dengan lelaki lain, lelaki kayak pilihan dari pak Didi. Lelaki paruh baya yang pernah menolak dirinya untuk menjadi menantu.

Setelah dua jam berjalan kaki, akhirnya Aldo tiba di sebuah gubuk reot di mana tempat dia pernah bercinta dengan Nyi Ratu dengan penuh gairah.

Dia masuk ke dalam gubuk reot tersebut, lalu dia duduk di atas dipan di mana dia pernah melakukan pertempuran yang begitu sengit dengan siluman ular tersebut.

Dia mengedarkan pandangannya, tidak ada tanda-tanda datangnya Nyai Ratu. Aldo melirik jam mewah yang melingkar di tangannya.

Ternyata waktu baru menunjukkan pukul sepuluh malam, pantas saja pikirannya dia tidak melihat tanda-tanda kedatangan Nyai Ratu, karena hari memang masih sore.

"Lebih baik aku tidur saja dulu, lagi pula aku lelah." Aldo merebahkan tubuhnya di atas dipan, lalu dia memejamkan matanya.

Karena lelah dan juga kakinya terasa pegal setelah melakukan jalan kaki, Aldo dengan mudahnya terlelap.

Dia seolah tidak punya beban untuk datang ke sarang siluman ular tersebut, dia seolah sudah tidak merasa berdosa lagi untuk memuja makhluk terkutuk tersebut.

Cukup lama Aldo tertidur, hingga sebuah usapan lembut di dada bidangnya membuat tidurnya terganggu.

Apalagi saat bibirnya terasa basah karena sebuah kecupan singkat namun dalam, Aldo berusaha untuk membuka matanya.

Senyum di bibir Aldo langsung mengembangkan, apalagi saat ini dia melihat Nyai Ratu sedang tersenyum kepada dirinya.

Nyai Ratu terlihat sedang merebahkan tubuhnya di samping Aldo, dia memiringkan tubuhnya sambil menatap Aldo dengan lekat.

Tangan kanannya begitu lincah menyusuri lekuk tubuh Aldo, sedangkan tangan kirinya dia gunakan sebagai penyangga kepalanya.

"Kenapa kamu datang, hem? Ini belum satu bulan, baru dua minggu. Apa kamu sudah rindu dengan percintaan panas kita? Atau mau minta tolong untuk menghancurkan usaha milik Reihan?" tanya Nyai Ratu beruntun.

Aldo langsung tersenyum saat mendengar semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Nyai Ratu, dia begitu senang karena Nyai Ratu selalu saja tahu apa yang dia inginkan.

"Aku ingin menghancurkan usaha lelaki berengsek itu, berani sekali dia mendekati Arumi. Aku tidak suka!" kata Aldo penuh penekanan.

Nyai Ratu tertawa dengan terbahak-bahak mendengar apa yang dikatakan oleh Aldo, dia naik ke atas tubuh Aldo lalu membungkukkan tubuhnya.

Nyai Ratu terlihat menyatukan bibir mereka, Aldo langsung memeluk pinggang Nyai dejgan erat. Lalu, dia membalas tautan bibir Nyai Ratu dengan senang hati dan penuh gairah.

Untuk beberapa saat, mereka menghabiskan waktu untuk saling menautkan bibir dan juga saling menyentuh dalam mencari titik sensitif yang bisa membuat mereka bergairah.

Tubuh Aldo bahkan menegang dalam seketika, apalagi miliknya kini terlihat berdiri tegak seolah sudah siap bertndang ke sarang Nyai Ratu.

"Puaskan aku, setelah itu kamu akan mendapatkan apa yang kamu mau." Nyai Ratu langsung melucuti pakaiannya.

Aldo tersenyum lalu menganggukkan kepalanya, tentu saja dia mau memuaskan Nyai Ratu. Karena miliknya juga sudah sangat candu ingin segera mengoyak milik Nyai Ratu.

Tiga jam kemudian.

"Kamu luar biasa, Aldo, Sayang." Nyai Ratu menjilat dada bidang Aldo.

Keadaan mereka masih sama-sama polos, mereka seakan enggan untuk berpisah setelah melakukan percintaan panas.

"Nyai Ratu juga sangat luar biasa, kamu cantik dan memuaskan." Aldo menarik Nyai Ratu ke dalam pelukannya.

"Kita berendam bersama," ajak Nyai Ratu.

Nyai Ratu mengajak Aldo ke sebuah kolam kecil namun dalam, mereka berendam dan saling menyentuh. Sentuhan yang membuat Aldo seakan enggan untuk berpisah.

Bahkan di saat seperti ini, Aldo tidak mengingat Arumi sama sekali. Hanya ingin memuaskan dan dipuaskan yang ada di dalam benaknya.

"Pakailah bajunya! Sebentar lagi fajar tiba," kata Nyai Ratu.

Aldo menurut, dia keluar dari kolam tersebut. Lalu dia memakai pakaiannya kembali, begitupun dengan Nyai Ratu.

Setelah mereka berpakaian lengkap, Aldo duduk di atas dipan. Nyai Ratu terlihat duduk di atas pangkuan Aldo, dia mengalungkan kedua tangannya di leher Aldo, lalu berkata.

"Karena kamu sudah memuaskan aku, aku akan memberikan apa yang kamu mau." Nyai Ratu memberikan bungkusan kain kecil berwarna putih dan memberikannya kepada Aldo.

"Apa ini?" tanya Aldo.

"Yang kamu mau, Sayang. Di dalamnya ada serbuk ajaib, kamu taburkan tepat di pintu masuk Restoran milik Reihan." Nyai Ratu mencubit gemas hidung Aldo.

"Apa efeknya?" tanya Aldo lagi.

"Orang-orang akan merasa jika Restoran milik Reihan itu tutup, setiap orang yang datang akan kembali pulang." Nyai Ratu menggigit gemas dagu Aldo.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Nyai Ratu, Aldo terlihat sangat puas. Itu artinya Restoran milik Reihan semakin lama akan bangkrut, karena tidak ada pengunjung yang datang.

"Terima kasih untuk ini, aku pulang dulu nanti aku akan datang lagi jika membutuhkan bantuan," kata Aldo.

"Hem, pergilah. Jangan lupa bawa koin emasnya," kata Nyai Ratu mengingatkan.

Dahi Aldo nampak mengernyit kala mendengar apa yang dikatakan oleh Nyi Ratu, koin emas? Maksudnya koin emas apa yang dibicarakan oleh Nyi Ratu?

Melihat raut bingung di wajah Aldo, Nyai Ratu nampak tertawa. Kemudian, dia menunjuk ke atas depan.

"Lihatlah di sana, kamu bercinta dengan penuh gairah. Sehingga koin emas yang keluar dari tubuhku begitu banyak," kata Nyai Ratu.

Aldo terlihat memalingkan wajahnya, kemudian dia menatap tumpukan koin emas yang berada di atas dipan.

Terlihat mengkilap dan juga begitu banyak, mata Aldo terlihat berbinar. Ternyata hanya dengan bercinta dengan Nyai Ratu, dia bisa terus mendapatkan upah yang banyak.

"Banyak sekali Nyai," kata Aldo.

"Ya, itu adalah upah yang sepadan untuk kamu." Nyai Ratu turun dari pangkuan Aldo, dia terlihat melangkahkan kakinya keluar dari gubuk reot tersebut.

Aldo sempat menghampiri Nyai Ratu, namun dia sudah tidak menemukan sosok wanita jelmaan ular itu.

Aldo terlihat menggelengkan kepalanya, tidak apa Nyai Ratu pergi, pikirnya. Lagi pula dia sudah mendapatkan apa yang dia mau, plus bonusnya. Emas yang banyak.

"Heh, ternyata semudah ini mendapatkan harta." Aldo naik ke atas dipan dan langsung mengumpulkan koin emas tersebut.

Dia tidak membawa tempat, beruntung di sana ada kain yang tergeletak. Aldo menyimpan semua koin emas tersebut di atas kain lalu mengikatnya.

"Aku harus segera pergi," gumam Aldo.

Waktu menunjukkan pukul empat pagi, Aldo segara bergegas karena dia tidak mau ada orang yang curiga kepada dirinya.

*

*

BERSAMBUNG....

Ngeri ya, semoga iman kita semua kuat ya. Jangan mengambil jalan sesat seperti Aldo, nantinya kita juga yang rugi.

Selamat pagi, selamat beraktivitas. Semoga kita diberikan kesehatan dan juga rezeky yang berkah dan melimpah.

Terpopuler

Comments

Emak Femes

Emak Femes

bener mak
karena.semua perbuatan ada konsekuensinya
apalagi kalo.mikir smp akhirat
aiiih, berat dah siksanya 🙈🙈

2022-08-23

0

Emak Femes

Emak Femes

ckckckck
mas aldo.ora kelingan istighfar mas 🤧🤧

2022-08-23

0

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

Aldo sudah lupa sama Arumi dan dunia nyata, pikiran jahat sudah menguasai dirinya

2022-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Penolakan
2 Berjalan Tanpa Arah
3 Pemuja Nyai Ratu
4 Banyak Uang
5 Rumah Mewah
6 Gunjingan
7 Pindah Ke Rumah Baru
8 Kebersamaan
9 Pertemuan Terencana
10 Kecupan
11 Kedatangan Yuni
12 Cemburunya Arumi
13 Kesal
14 Rencana Jahat Aldo
15 Mendapatkan Apa yang Aldo Mau
16 Menaburnya
17 Berkilah
18 Datang Kembali
19 Mulut Dan Hati Yang Tidak Sama
20 Keanehan
21 Hal Gaib Itu Ada
22 Usaha Reihan
23 Semakin Menjadi
24 Incaran
25 Ketakutan
26 Bergidik
27 Ide Gila
28 Menemukan Mangsa
29 Menyerahkan Tumbal Pertama
30 Hampir Saja
31 Hari Ini
32 Pemakaman Meli
33 Nyai Ratu Dalam Tubuh Arumi
34 Tidak Ingat
35 Perasaan Arumi
36 Bingung
37 Ungkapan Reihan
38 Menjalankan Misi
39 Mimpi
40 Kiriman
41 Aldo Kepansan
42 Diobati
43 Manusia Taat Agama
44 Merasa kesal
45 Gamangnya Hati Seorang Bapak
46 Kecewanya Pak Didi
47 Stoke Ringan
48 Belum Mau Bicara
49 Kekesalan Aldo
50 Bingung
51 Merasa Sedih
52 Permintaan Reihan
53 Kepanasan Lagi
54 Pertimbangan
55 Bahagia Dalam Kesedihan
56 Curiga
57 Berkunjung
58 Madu Atau Ratu?
59 Takut
60 Paman Alan Berkunjung
61 Bingung
62 Kekesalan Aldo
63 Cemburu
64 SAH
65 Resepsi Pernikahan
66 Malam Pengantin 1
67 Malam Pengantin 2
68 Kecurigaan Arumi
69 Kesalnya Arumi
70 Aldo Kebingungan
71 Bahagia Atau Duka
72 Kecemburuan Nyai Ratu
73 Asisten Rumah Tangga
74 Mencoba Menghindar
75 Kedatangan Bi Inah
76 Buah Simalakama
77 Kehilangan
78 Mencari Tahu
79 Siapa Yang Sudah Tega?
80 Terdiam
81 Tinggal Di Rumah Mertua
82 Pengakuan Aldo
83 Kepanasan
84 Bantuan
85 Nasehat Pak Ustadz
86 Kebakaran
87 Rata Dengan Tanah
88 Semakin Lemah
89 Sudah Lebih Baik
90 Pulang Ke Rumah
91 Mencoba Melawan
92 Berserah Diri
93 Bagaimana Jika Aku Tidak Cantik?
94 Rencana Aldo
95 Dari Awal Lagi
96 Kata Yang Mengejutkan
97 Diterima
98 Buka Puasa
99 Merasa Lebih Baik
100 Meminta Maaf
101 Moment Kebersamaan
102 Hari Bahagia Reihan
103 Otewe
104 Melepas Masa Keprjakaan
105 Namanya Juga Hidup
106 Benarkah Itu?
107 Kabar Bahagia
108 Happy Ending
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Penolakan
2
Berjalan Tanpa Arah
3
Pemuja Nyai Ratu
4
Banyak Uang
5
Rumah Mewah
6
Gunjingan
7
Pindah Ke Rumah Baru
8
Kebersamaan
9
Pertemuan Terencana
10
Kecupan
11
Kedatangan Yuni
12
Cemburunya Arumi
13
Kesal
14
Rencana Jahat Aldo
15
Mendapatkan Apa yang Aldo Mau
16
Menaburnya
17
Berkilah
18
Datang Kembali
19
Mulut Dan Hati Yang Tidak Sama
20
Keanehan
21
Hal Gaib Itu Ada
22
Usaha Reihan
23
Semakin Menjadi
24
Incaran
25
Ketakutan
26
Bergidik
27
Ide Gila
28
Menemukan Mangsa
29
Menyerahkan Tumbal Pertama
30
Hampir Saja
31
Hari Ini
32
Pemakaman Meli
33
Nyai Ratu Dalam Tubuh Arumi
34
Tidak Ingat
35
Perasaan Arumi
36
Bingung
37
Ungkapan Reihan
38
Menjalankan Misi
39
Mimpi
40
Kiriman
41
Aldo Kepansan
42
Diobati
43
Manusia Taat Agama
44
Merasa kesal
45
Gamangnya Hati Seorang Bapak
46
Kecewanya Pak Didi
47
Stoke Ringan
48
Belum Mau Bicara
49
Kekesalan Aldo
50
Bingung
51
Merasa Sedih
52
Permintaan Reihan
53
Kepanasan Lagi
54
Pertimbangan
55
Bahagia Dalam Kesedihan
56
Curiga
57
Berkunjung
58
Madu Atau Ratu?
59
Takut
60
Paman Alan Berkunjung
61
Bingung
62
Kekesalan Aldo
63
Cemburu
64
SAH
65
Resepsi Pernikahan
66
Malam Pengantin 1
67
Malam Pengantin 2
68
Kecurigaan Arumi
69
Kesalnya Arumi
70
Aldo Kebingungan
71
Bahagia Atau Duka
72
Kecemburuan Nyai Ratu
73
Asisten Rumah Tangga
74
Mencoba Menghindar
75
Kedatangan Bi Inah
76
Buah Simalakama
77
Kehilangan
78
Mencari Tahu
79
Siapa Yang Sudah Tega?
80
Terdiam
81
Tinggal Di Rumah Mertua
82
Pengakuan Aldo
83
Kepanasan
84
Bantuan
85
Nasehat Pak Ustadz
86
Kebakaran
87
Rata Dengan Tanah
88
Semakin Lemah
89
Sudah Lebih Baik
90
Pulang Ke Rumah
91
Mencoba Melawan
92
Berserah Diri
93
Bagaimana Jika Aku Tidak Cantik?
94
Rencana Aldo
95
Dari Awal Lagi
96
Kata Yang Mengejutkan
97
Diterima
98
Buka Puasa
99
Merasa Lebih Baik
100
Meminta Maaf
101
Moment Kebersamaan
102
Hari Bahagia Reihan
103
Otewe
104
Melepas Masa Keprjakaan
105
Namanya Juga Hidup
106
Benarkah Itu?
107
Kabar Bahagia
108
Happy Ending
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!