.
.
.
Plak!!!
Seren sontak terkejut, namun sebelum ia sempat berbicara wanita itu kembali menamparnya.
Plak!!! Plakkk!! Plakkk!!
"Kau pikir kau siapa ha!?" Desis wanita itu "KAU PIKIR KAU SIAPA BERANI MASUK KE DALAM HIDUP PACAR ORANG!!!!?"
.......
.......
.......
.......
.......
...SADNESS...
...Selalu salah...
.......
.......
.......
.......
.......
.......
"Malam ini akan ada jadwal pertemuan dengan Veiner sampai pukul 22.00 WIB, lalu setelah ituuuuuuuu....." Tatapan Robert langsung membelalak kaget dan tak percaya.
"Ada apa iniiiii!!??? " Teriaknya hingga Seren dan 'wanita itu' langsung mengalihkan pandangan.
"Ck! Robert berhentilah berteriak! Kau membuat William terganggu." Sentak 'wanita itu' memarahi Robert yang langsung menutup mulutnya.
"Maaf nona Julieta." Balas Robert.
"Hmph! Untung aku datang dengan cepat, kalau tidak bisa Keduluan dokter keriput itu." Desis Julieta, nama wanita itu mengkhayalkan dirinya yang sempat saja terlambat maka semua kesempatan untuk merawat William akan gagal.
"Hehe... (melirik Seren dan menunjuknya) Siapa wanita jelek ini Robert?" Tanya Julieta.
Robert menatap Seren "Diaaa.." Robert jadi bimbang, mau mengatakan kejujuran atau memilih berdusta.
"Siapa!?" Bentak Julieta.
"Diaa..... (menggaruk tengkuk) dia gulp... Dia wanita pembantu baru di rumah ini nona." Balas Robert cepat, dia sedikit gugup dan malah memilih untuk berdusta pada Julieta yang langsung mengulum senyum sinis.
"Wanita jelek sepertinya jadi pembantu? (Berjalan ke arah Seren) Hmph! Baguslah karna dia jelek jadi aku tidak tersaingi." Ucap Julieta mencondongkan tubuhnya sambil menilik wajah Seren.
"Ya sudah, Aku akan ke dapur saja untuk membuatkan makanan bergizi untuk calon suami. Robert!!" Sentak Julieta pada Robert yang malah bengong di Tempatnya.
"Ah? I-iya nona, ada apa?" Tanya Robert.
"Ada apa ada apa! Jaga Suamiku, jangan sampai satu pelayanpun menyentuhnya termasuk makhluk kumuh dan dekil ini (menelisik Seren dari atas ke bawah) dia penuh kuman, cepat suruh dia pergi sebelum aku yang mengambil alih untuk memecatnya."
"B-baik nona."
Setelah mendengar jawaban Robert, Julieta langsung pergi menuju dapur, menyisakan Robert dan Seren yang masih sadar.
Seren yang terdiam sontak bertanya pada Robert "Boleh aku tau dia siapa tuan?"
Robert langsung cemberut "Dia nona Julieta D'klort, tunangan Tuan William yang paling menyebalkan se-antero bumi Jerman. Semenjak dulu sifatnya memang menyebalkan, jadi tidak usah di ambil hati nona Seren, dia memang menyebalkan jadi mencoba jaga sikap adalah pilihan terbaik ketika berdekatan dengannya. Selain itu, jangan memanggilku tuan, itu membuatku jadi tidak sadar status."
Seren langsung terperanjat, namun ia langsung memperbaiki ekspresinya " Maaf ennnggg... "
"Panggil aku Robert, itu lebih baik. " Seru Robert menjawab kegundahan Seren.
"Baiklah ehm... Robert, selain itu perlakuan yang sama juga berlaku bagiku, ucapan nona yang kau lontarkan sungguh tak cocok denganku, kau bisa memanggilku Seren saja, itu bisa membuat kita lebih akrab," Ucap Seren tersenyum "Dan juga, boleh aku tanya mereka di jodohkan kenapa?" Tanya Seren penasaran.
Robert langsung memandang Seren, apakah ini pertanda bahwa akan ada gosip? Tapi mana Robert perduli, anggap saja ini sebagai sharing antara dirinya dan Seren.
"Awalnya pertemuan mereka hanya atas dasar keuntungan bisnis tuan William saja yang dengan segala tipu muslihat berhasil membodohi nona Julieta, dasar mulut manis tuan bejatku , namun malah berakhir menjadi perjodohan karna si Julieta yang keburu jatuh cinta, dan berakhir tuanku kena batunya karna nona Julieta langsung mengikatnya dengan pertunangan yang tanpa basa-basi segera di setujui keluarga besar tuan William yang sudah jengah dengan sikap pewaris mereka itu, makanya dia lari kesini. Dan aku yakin pasti setelah bangun tuan akan berdo'a untuk koma saja." Balas Robert.
"Phtt... Hahahahahahha.... Ngak tau rupanya hidup tuanmu apes juga ya." Cerca Seren tanpa sadar.
"Yah begitulah, dia memang buaya yang sedang kehilangan mulut di depan nona Julieta." Seru Robert.
Lalu, apa dia tau jika tunangannya itu punya j*l*ng?
.......
.......
.......
.......
"Ngh..."
"Akhirnya kamu sadar juga, hampir saja bubur ini kembali dingin."
"Siapa?" Tanya William mengusap matanya.
"Ini aku Julieta, tunanganmu honey. Surprise.....!!!!" Teriak Julieta di akhir.
William langsung ternganga menatap Julieta yang hendak memeluknya "Tuhan cabut nyawaku segera."
Tanpa basa-basi William langsung memukul kepalanya ke sandaran tempat tidur hingga ia kembali pingsan.
"Eh.... Honeyyyy!!!!"
.
.
Malam harinya.
Seren yang kesepian tidaklah kehabisan akal, ia malah mencoba untuk mencari tv, siapa tau orang kaya seperti William menyediakan tv sebesar bioskop yang dapat di tonton Seren.
Namun, sudah sejam mencari bukannya dapat Tv, Seren malah berjumpa dengan pria tinggi berpakaian kasual tengah menatapnya tajam seperti hendak membunuh Seren.
"Aaa-ehmm... Aaa..." Ucap Seren tercekat dan memilih melambai pada muka pria itu yang langsung menaikkan sebelah alisnya.
"Kau bisu dan kekurangan ya? Kalau benar begitu aku belum belajar bahasa isyarat, jadi jangan pernah mencoba berbahasa isyarat padaku sampai kau pandai bicara." Ketus pria itu.
Bangsat!
Seru hati Seren tanpa sadar.
"Aku Bisa bicara ya, dasar pria kasar! Aku yakin tidak akan ada wanita yang mau bersamamu jika sikapmu segini kasarnya!" Ucap Seren emosi.
"Hmph! Apa benar begitu?" Balas pria itu membuat pose berpikir yang cool.
"Dasar pria aneh!!!" Bisik Seren.
"Ap-"
"Tuan Veiner selamat datang di kediaman sederhanaku." Seru William mengintrupsi cacian yang hendak di lontarkan pria bernama Veiner itu.
"Panggil aku Vein, nama yang kau sematkan sedikit menggangu telingaku." Balas Vein masih memandang Seren.
"Siapa dia? Pembantu? j*l*ng? Pengemis? Atau wanita panggilan?" Tanya Vein hampir tepat sasaran semua hingga membuat William dan Seren langsung terkejut.
Vein menatap kedua manusia itu bergantian dan mengangguk pelan "j*l*ng." Bisiknya berjalan pergi mendekati William.
Setelah kepergian mereka, Seren langsung merosot jatuh ke lantai. Mengingat ucapan itu Seren sedikit sakit hati di buatnya.
"j*l*ng, kenapa selalu begitu?" Gumam Seren di ruang Foyer.
.......
.......
.......
Setelah makan malam, William mengajak Vein untuk berjalan ke taman bunga sambil membicarakan bisnis yang hendak mereka kerjakan.
"Aku tidak suka bunga. Astaga, sepertinya tukang kebun di rumahmu harus dipecat." Ucap Vein menjauhkan setiap bunga yang menghalangi jalannya.
"Wahh.. Kau membosankan sekali ya hahahaha." Balas William tertawa renyah.
"Terserah." Vein langsung mengalihkan pandangannya dari William.
Namun malah pandangannya menatap Seren yang sedang asyik mengintip mereka dari balik tiang.
"Hmph! Wanita yang aneh." Dengus Vein tersenyum simpul dan kembali menatap William yang terus berbicara tanpa sadar tak di perhatikan Vein.
.
.
Dibalik tiang besar.
"Mereka sedang membicarakan apa ya? Dan sepertinya pria yang bersama William itu tidak terlihat asing tapi siapa ya?" Gumam Seren memperhatikan kedua pria itu serius.
"Namanya Veiner Abdi Adidjaya, dia seorang Arsitek, tidak asing lagi sih melihat dia, selain hebat di bidangnya dia juga hebat di dunia gelap, contohnya di bar kalian." Jawab suara di belakang Seren hingga wanita itu meremang ketakutan namun tak sanggup berteriak saat pria itu langsung menutup mulut Seren yang hendak berteriak kencang.
"Shuuuttt... Jangan teriak nanti mereka dengar." Bisiknya tepat di telinga Seren yang sudah berkeringat dingin ketakutan.
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
...Visual Julieta D'klort...
.......
.......
.......
.......
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
shabiraalea
visualnya cantik² dan ganteng² 😍😍😍
2025-04-19
0
Rossemarry
visualnya mulus kek paha syahrini🤣
semangat terus kuy🥳
2022-09-07
1
Rini Antika
Pagi" udah semangat Up, semangat terus ya..💪💪
2022-09-03
1