11

.

.

Area taman.

Udara siang hari di desa ini benar-benar membuat perasaan William menjadi tenang, suasana hamparan kebun.... Eee.... Hmmm....

"Kebun karet dan kebun sawit sukses membuat mataku jenuh. " Keluh William kesal.

Di sepanjang rumahnya hanya ada dua jenis tanaman itu saja yang di tanam oleh tetangga William.

"Oh my gustiiiii....... Tidak bisakah mereka semua mengganti tanaman bau ini dengan sesuatu yang lebih menyegarkan mata? Selain bau dan bentuk tanaman yang aneh, setiap kali keluar aku selalu di hinggapi oleh nyamuk-nyamuk yang meresahkan." Omel William masih berjalan menyusuri rumahnya mencari satu makhluk.

"Ihihihi.... Ihihihihihi...... " Bunyi satu suara aneh.

"Suara siapa it-"

Ucapan William terjeda saat mendengar pembantunya sedang bergosip hal aneh yang berhasil membuat William rasanya ingin memanggil wanita satu malam untuk menemaninya tidur.

"Kudengar daerah ini sering di ganggu oleh setan-setan usil" Bisik pembantu A.

"Hmmm.. Hmmm... (mengangguk) kamu benar, bahkan beberapa hari lalu tukang kebun juga di ganggu oleh sesosok setan berambut panjang menyentuh tanah, penampilannya yang mengenaskan sukses membuat tukang kebun di rawat di rumah sakit karna serangan jantung mendadak" Balas pembantu B.

"Wah! Benarkah? Astaga, aku jadi merinding. Apakah ada sesuatu hal yang membuat dia terpancing ke hadirannya?" Tanya pembantu A.

"Aku dengar-dengar tukang kebun sering melakukan tindakan asusila dan banyak meniduri gadis-gadis kampung yang masih perawan, mungkin itu yang membuat ia di ganggu oleh setan itu, atau mungkin setan itu adalah salah satu korban tukang kebun yang mati karna di per*osa!? " Sontak pembantu B langsung mengambil spekulasi yang makin jauh.

"Mungkin saja, astaga. Pria-pria jaman sekarang pubernya tidak ketulungan, kasian sekali setan itu harus mati dengan cara yang tidak baik" Keluh pembantu A merasa prihatin.

William di tempat persembunyiannya berhasil mendengar semua gosip yang di bicarakan oleh kedua pembantunya itu.

tindakan asusila? Meniduri gadis-gadis?

Tanya hati William langsung bergetar hebat.

"Ihihihihi.... Ihihihihi..."

"HAH!?" William langsung tercekat mendengar suara itu kembali menggema di gendang telinganya.

Apa jangan-jangan ini adalah arwah gadis yang tak terima aku tiduri? Oh astaga-astaga!!!!!

William langsung berlari kecil ke dalam kamarnya, enggan untuk menerima semua fakta ini.

Apakah mungkin dia meninggal karna hamil anakku? Atau jangan-jangan.... Jangan-jangan???

William langsung berlari dan melempar dirinya ke ranjang kemudian langsung menutupi dirinya dengan selimut, berharap dengan kamuflasenya ini si hantu jadi bodoh dan pergi darinya.

Tok.. Tok.. Tok ...

"William!!! William!!!!" Seru suara dari balik pintu memanggil nama William dalam nuansa bosan.

William yang sudah parno malah semakin terlarut dalam ketakutannya, ia berpikir bahwa itu adalah arwah wanita yang tadi tertawa di taman.

William menjemukan sedikit wajahnya" Pergilah kau wahai suara aneh!" Teriak William.

Tok!! Tok!! Tok!!

Pintu malah di gedor semakin kencang, dan semakin kencang pula rasa ketakutan William.

Di balik pintu, Seren si pengetuk malah berdecak kesal. Kenapa dengan manusia satu ini? Begitu fikirnya yang mencoba melirik kiri kanan, siapa tau ada benda ajaib yang bisa ia pergunakan untuk membuka pintu kamar.

"Aha! Aku bertanya saja pada tukang kebun, biasanya dia punya alat maling." Gumam Seren berjalan pergi.

.

.

.

Setelah beberapa lama, William yang masih waspada menjadi sedikit longgar saat merasakan aura di balik pintu mulai menghilang.

"Apa hantunya sudah pergi?" Tanya William pada dirinya sendiri.

Ia mulai mencoba untuk beringsut keluar dari selimut, bangkit dari kasur dan mulai berjalan pelan mendekati pintu untuk sekedar menempelkan telinganya pada daun pintu.

"Sepertinya setannya sudah minggat." Gumam William mulai membuka kunci pintu kamar dan di saat itulah rasa penyesalan terjadi lagi.

Cklek...

Blammm!!!!!

"Auuuuuuuuuuchhhh......" William langsung terjungkal kebelakang saat linggis itu berhasil mencium jidat mulusnya.

"Oh astaga!"

Trannkk....

Linggis langsung di jatuhkan, Seren seketika bergegas untuk menghampiri William yang sudah duduk di lantai memegangi jidatnya yang sudah bercucuran darah segar.

"SAKIT!" Teriak William keras.

Seren langsung menjauhkan tangannya yang hendak menyentuh luka itu, namun William malah berteriak dan menepis tangan Seren.

"Aaaaaaaa.." William bangkit, dengan tertatih ia kembali berjalan ke dalam kamarnya.

Menggapai ganggang telfon rumah yang berada di samping tempat tidur "Tolong datang ke kamarku, bawa PT3K dan panggilkan dokter." Kata William dengan bentakan di setiap kalimatnya.

Seren yang berdiri tepat di belakang William langsung merasa tidak enak, ia bersalah dan ia akui itu.

Seren mencoba meraih punggung William "Tuan Will-" Ucapan Seren tercekat.

"Pergilah." Usir William memberikan gekstur mengusir dengan tangan.

Seren langsung mundur tiga langkah, ia sedikit gemetar saat William menatapnya tajam.

"Pergilah ******!" Desis William kembali menyentuh kepalanya yang mulai pusing.

"Aw... Ah... Shhhh...."

"Maaf." Cicit Seren menunduk "Biarkan aku membantu anda." Seren langsung berjalan dan meraih tangan William untuk melihat luka yang sudah menganga lebar.

"Auchhh..." Gumam William, ia tidak lagi berusaha untuk mengusir Seren.

Dan itu malah membuat Seren khawatir "Tuan, anda baik-baik saja?" Panggil Seren menatap mata itu.

"Tua-"

BRAK!!!!

"Sayaanngggg!!!!!" Panggil seorang wanita dengan pakaian minimnya langsung menggebrak pintu dan tanpa basa-basi mendorong Seren hingga ia terjerembab.

"Aucch.." Desis Seren.

"Astaga, siapa yang telah melakukan ini padamu? Aku tidak akan tinggal diam saat aku berhasil menghukumnya. Sekarang berbaringlah agar aku dapat mengobati lukamu." Seru wanita itu membaringkan William.

.

.

.

Setelah beberapa saat...

"Akhirnya selesai juga," Gumam wanita itu membersihkan tangannya.

"Terima kasih." Ucapnya kepada pelayan yang menunduk hormat dan langsung merapikan peralatan kemudian pergi.

Seren yang sudah menunggu cemas di luar langsung masuk tanpa permisi hingga membuat wanita itu menatapnya sinis.

"Tuan Will, kamu baik-baik saja?" Tanya Seren pada William yang tertidur.

"Bodoh, orang tidur kamu ajak bicara mana nyaut." Ucap wanita itu.

"Ini semua salahku." Ujar Seren.

"Apa?" Tanya wanita itu bersedekap dada.

"Ini semua salahku dia sampai seperti ini." Jawab Seren menundukkan kepala.

"Hmmm..." Balas wanita itu.

Tap!

Plak!!!

Seren sontak terkejut, namun sebelum ia sempat berbicara wanita itu kembali menamparnya.

Plak!!! Plakkk!! Plakkk!!

"Kau pikir kau siapa ha!?" Desis wanita itu "KAU PIKIR KAU SIAPA BERANI MASUK KE DALAM HIDUP PACAR ORANG!!!!?"

.......

.......

.......

.......

.......

...TBC...

Terpopuler

Comments

Miu Nh.

Miu Nh.

woiya William /Gosh//Gosh/ roket kamu udh meluncur ke planet mana aja tuh, hatiku ternoda. Mukyaaa!!!

#jgn marah ya thor, ini cuma reaksi absurd pembaca (aku ding) yg kebawa cerita ✌

2025-04-20

0

Miu Nh.

Miu Nh.

gunakan ketakutan william untuk menaklukkannya, Seren /Determined/

2025-04-20

0

Rini Antika

Rini Antika

Aku masukin Favorit ya biar gak ketinggalan update nya, semangat terus..💪💪

2022-08-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!