08

...Jika ada sesuatu yang tak bisa ku lakukan,...

...Mungkin itu adalah membahagiakanmu...

^^^Ryouichi^^^

.......

.......

.......

...****...

Seren tidak menyangka akan begini jadinya. Bangun-bangun sudah berganti pakaian dan tidak dapat menemukan dimana letak smartphone berharganya. Hingga ia mengambil kesimpulan,

"Pasti bule jejadian itu pelakunya" Gumam Seren geram dan langsung berlari keluar kamar, mencari dimana gerangan bule aneh itu berada.

"Dimana dia?" Gumam Seren melebarkan pandangannya ke seluruh penjuru lorong.

Cklek

"Tidak" Ucap Seren membuka pintu ber cat gading asal.

Cklek

"Tidak"

"Tidak"

"Tidak"

"Tidak"

Hingga pandangan seorang asisten rumah tangga berhasil membuat Seren berpikir untuk mulai menanyakan keberadaan sang bule penunggu rumah besar ini.

"Sawadikap (?) Apa bibi tau dimana keberadaan bule tinggi seperti tower liberti berada? Karna aku yakin dan tak perlu bertanya lagi jika dialah pemilik tempat ini, jadi aku akan langsung bertanya letak dan posisi makhluk itu" Tanya Seren menggebu seraya memberikan bahasa isyarat dengan tubuhnya.

Asisten rumah tangga itu sontak terkejut dan langsung menunjuk satu pintu dengan cat dongker.

Tanpa basa-basi Seren langsung berlari dan menendang pintu itu lalu melirik kesegala arah, mencari letak dan posisi sang bule dalam amarah membuncah.

"Sepertinya kau terlalu banyak drama, aku di depanmu. Kenapa kau malah menatap ke segala arah jika kau dengan mudah dapat menatapku setelah masuk" Ucap William menumpukan wajahnya pada punggung tangan.

Seren yang ketahuan banyak drama hanya bisa nyengir dan menggaruk tengkuk malu pada William yang menampilkan ekspresi Frustasi pada tamu ganjilnya.

.

.

.

"Apa-apaan ini!!?" Teriak Seren kencang hingga suaranya memenuhi seluruh penjuru ruangan.

"Maaf, apakah kau bisa diam. Aku sedang bekerja" Ucap suara Baritone itu memandang Seren jengkel.

Namun bukannya bersikap malu-malu seperti sebelumnya, kini Seren malah menunjukkan sikap aslinya yang begitu bar-bar.

"Bagaimana aku tidak! Kau menyebalkan sekali tuan crazy rich! Dan juga, kenapa kau hancurkan satu-satunya barang berhargaku ha!?" Marah Seren langsung mencengkeram kerah baju William yang masih tidak bergeming, alih-alih memandang Seren yang kini sudah berada tepat di atas kertas penting yang sedang di baca William.

" Ck! Menyingkirlah dari 50 milayarku dasar gadis kampung" Sindir William mendorong tubuh kurus itu hingga sang empunya langsung terjerembab ke lantai marmer nan mewah.

"Adudududuh! Sakit sekali jatuh dari atas mejanya" Cicit Seren mengelus bokong sintalnya dan langsung melirik William marah.

"Hi tuan! Hi tuan! Setelah menghancurkan smartphoneku kau malah asyik berkencan dengan dokumenmu sungguh pria nerd! Dan sekarang kau malah mengabaikanku? Dimana simpatimu pada gadis malang Seperti ku ha?!" Racau Seren tepat di depan wajah William yang hanya meliriknya sesenti dan kembali dengan kertasnya.

"GRRRRR!!!!! " Geram Seren tidak terima.

"Wo-"

"Aku tidak pernah menghancurkan smartphonemu, mungkin kau yang lupa meletakkannya dimana" Ucap William datar.

"Ap-Aku?! TIDAK MUNGKIN! PASTI KAU KAN? PASTI INI SEPERTI FILM MAFIA KEBANYAKAN ITU, DIMANA SEORANG GADIS MALANG DI SELAMATKAN OLEH PEMUDA KAYA RAYA DAN DI PAKSA UNTUK BEKERJA KERAS MELAYANINYA DENGAN TUBUH SEBAGAI IMBALAN, DAN PASTINYA KAU MERUSAK SELURUH BARANG BERHARGAKU TERMASUK SMARTPHONE SEBAGAI ALAT PENGHUBUNGKU DENGAN DUNIA LUAR, MEMAKSAKU UNTUK TINGGAL DI MANSION MEWAH DAN MELAHIRKAN ANAK-ANAKMU, KAU JUGA PASTI MEMAKSAKU UNTUK TUTUP MULUT DARI KELUARGAMU KAN?! SUDAH KU TEBAK PASTI DEMIKIAN" Ujar Seren menggebu langsung mengambil spekulasi tanpa landasan yang pasti.

William malah asyik mendengarkan omelan Seren yang seperti rel kereta api, panjang dan tak berujung.

"Kasian sekali, masih muda tapi otaknya sudah korslet kebanyakan nonton drama korea" Sindir William menggeleng.

"Apa kau bilang, coba ulangi sekali lagi jika kau tidak ingin menatap Jimin naik panggung saat konser di Taiwan" Geram Seren marah dan malah mencak-mencak seperti orang kesetanan.

Dia bicara apa sih? Dan siapa juga itu Jimin? Apa itu merk sabun colek terbaru?

Inner William melirik Seren yang kini sudah berhenti kesetanan.

William tersenyum miring, ia mengambil segelas air yang terletak di samping meja kerjanya dan kembali menatap Seren.

"Haus? Mau minum?" Tawar William mengulurkan segelas air putih ke hadapan Seren yang sudah kelelahan berteriak dan bergerak sana-sini menyuarakan isi pikirannya.

Dengan cepat Seren mengangguk dan mendekati William yang bersmirk ceria padanya, enggan mengambil kesimpulan jika kini ia sedang di permainkan.

"Eits!" Air di jauhkan dari jangkauan Seren yang hampir menggenggam gelas itu.

Seren diam sejenak, ia menatap air dan William bergantian.

"Ayolah tuan, berhenti bercanda dan berikan air itu" Geram Seren masih mencoba peruntungannya mengambil air dari tangan panjang sang pemuda bule, namun seperti tak ingin Seren bahagia, William malah semakin gencar menjauhkan air tersebut hingga mau tidak mau Seren kembali harus menaiki meja kerja itu walau terpaksa.

"C'mon, berbaik hatilah dan berikan air itu pad- HUAAAAA!!!!!" Teriak Seren yang terpeleset dari atas meja kerja William.

Clink!!

Crassshhhhhh

"Auch! Untung saja aku menangkapmu" Ucap William tersenyum lembut menatap...

"Woy!!! Gua udah jatuh di lantai ni!!!" Geram Seren yang sudah basah bersama belingan kaca disekitarnya, melirik William yang malah menghindar tak menangkap Seren seperti kebanyakan cerita romansa lainnya. Pemuda bule itu malah memilih mengamankan berkasnya yang hampir bertebaran jatuh.

"Woy! Setidaknya tangkaplah daku dengan aestetong dulu be*go!!" Teriak Seren marah dengan gerakan brutal menyentuh celana William yang langsung menatapnya sinis.

"Maaf, tanganku tak bisa menyentuh gadis desa, alergi katanya" Lirik William menyakiti Ulu hati Seren lagi dan lagi. Ia juga berusaha melepaskan tangan basah Seren dari celana kain mahalnya.

"Bsjsjekejekensbsjjsnsnsskka" Gumam Seren yang tak berhasil di dengar William, namun apa pedulinya? Sekarang yang William perdulikan hanyalah celananya yang sudah basah beserta dokumennya yang sudah lecek akibat ulah remaja labil.

"DASAR BULE BIADAB!!!!!" Teriak Seren pada William yang beranjak pergi begitu saja tanpa ada niatan sedikitpun untuk menolong Seren.

Yah begitulah, awal bagi mereka, memang aneh.

.......

.......

.......

.......

...TBC...

Terpopuler

Comments

Miu Nh.

Miu Nh.

waaah racau mu mantul Seren 👍

2025-04-19

0

Miu Nh.

Miu Nh.

Terhibur,, itung2 Selen bisa jadi dirinya sendiri di sini 💃💃 ngomel2 itu salah satu cara...

2025-04-19

1

Miu Nh.

Miu Nh.

kalo di nopel aku, Kaya nganggep omelan Dalian itu seperti radio rusak 🤣 --minta dikissu biar diem 🙈

2025-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!