Kampung Angker

Kampung Angker

Kedatangan Tetangga Baru

Namaku luisa, aku biasa di panggil Luis. Aku di anugerahi sebuah kekuatan yang tidak semua orang lain punya. Bisa melihat hantu dan menyembuhkan orang sakit. Ketika anak tetangga sakit, mereka kadang ke rumah dan meminta bantuan padaku. Tetapi itu dulu, sejak ibuku meninggal, aku dilarang ayahku untuk menggunakannya.

"Percuma saja kau gunakan, tidak akan membantu. Ibumu saja tidak bisa kau sembuhakan apalagi orang lain" Kata ayahku yang selalu mengingatkanku.

Apa yang di katakan ayahku benar, ibuku meninggal karena di santet oleh adik ayahku sendiri. Entah apa yang dilihat mereka sehingga tega melakukannya. Terlebih ibuku selalu ramah dan baik padanya.

Sejak saat itu, tidak ada orang lagi yang datang ke rumahku meminta bantuan. Walau aku tidak bisa menyembuhkan orang sakit, tetapi mataku masih bisa melihat dan merasakan kedatangan tak kasat mata. Baik hantu dan semacamnya.

Hari ini, ibu Ratna menjual rumah yang berada di dekat rumahku. Bu Ratna butuh uang untuk biaya kuliah anaknya, mau tak mau dia harus menjual rumah.

"Luis, ibu minta permisi. Ibu mau pindah ke kota, susul anak ibu yang kuliah" kata ibu ratni yang datang ke rumahku.

"Oh, rumahnya sudah terjual bu?" Tanyaku.

"Sudah, mereka dalam perjalanan ke sini. Katanya mau segera tinggali"

"Terima kasih banyak bu, sudah membantu aku ketika ibu masih bertetangga denganku. Kalau ada salah, tolong di maafkan" kataku sambil mencium tangan ibu Ratna.

Ibu Ratna bukan hanya sebatas tetangga, dia sering membantuku dan keluargaku dalam masalah perekonomian meskipun dirinya dalam keadaan susah. Jarang loh ada orang sebaik itu.

"Sama-sama, ibu juga senang bisa ketemu dan berkenalan dengan keluarga sepertimu" kata ibu Ratna dengan senyum.

"Kalau begitu, ibu pamit. Mobil yang ibu kendarai ke kota sudah datang menjemput ibu" kata Ibu Ratna sambil berlari ke mobilnya.

Begitu berat melepas tetangga yang sangat baik seperti bu Ratna. Harus bagaimana lagi, dia tidak bisa tinggal di rumahnya lagi. Rumahnya sudah terjual.

"Ah, aku tidak perlu pikirkan. Semoga bu Ratna selamat sampai tujuan" kataku sambil tersenyum.

Aku tinggal di desa yang lumayan jauh dari kota. Perjalanan bisa sampai delapan jam. Meski begitu, kami hidup rukun di desa, bergotong royong dan saling membantu.

Keluargaku hanya mengelolah pertanian, jadi wajar jika hidup serba cukup. Apalagi sejak ibuku meninggal, aku yang harus lebih pandai mengatur keuangan. Aku anak kedua, dari empat bersaudara. Kakakku tinggal di kota jadi aku yang mengantikannya untuk mengurus adik-adikku.

Saat aku menyapu halaman rumah, kulihat mobil pik up yang membawa banyak barang bertumpukan. Itu pasti tetangga baruku. Tidak lama, turun seorang wanita cantik dengan pakaian terlihat mewah. Seksi, membuat legukan tubuhnya terlihat.

"Astagfirullah Al-Azim..." Sontak aku memegang dadaku.

Turun lagi seorang laki-laki dan anak perempuan dari mobil yang berbeda. Mereka seperti ayah dan anak yang seumuran denganku. Pakaian mereka terlihat simpel dan staylis. Anak menggunakan rok yang sangat pendek, bahkan sampai di atas lutut.

Aku bukan terkaget dengan wajah mereka yang cantik, melainkan aku sedikit tidak percaya. Cantik tetapi berpakaian seperti wanita malam.

"Astagfirullah Al-azim..." Kataku lagi.

"Aku tidak boleh berpikiran negatif dengan tetangga baruku" kataku dalam hati.

Aku tersenyum kepada anak perempuan yang melihat ke arahku. Tetapi dia tidak membalas senyumanku. Aku merasa tidak enak, apa karena aku tidak selevel dengan mereka.

Satu per satu barang mereka di pindahkan ke rumahnya. Ibu-ibu yang lewat jadi mampir di rumahku.

"Ibu-ibu kenapa ke sini? mau gosip lagi?" Tanyaku yang menebak.

Aku sudah paham betul dengan ibu-ibu sekampungku. Selalu penasaran dengan urusan orang lain. Meski itu tidak penting baginya, mereka tetap merekapnya menjadikan bahan gosip.

"Mereka pasti orang kaya, pakaiannya saja bermerek" Kata ibu Ani yang memulai.

"Iya bu, beruntung kita punya orang kaya di sini. Semoga saja bisa membantu warga di sini kalau lagi butuh" timpah bu lisa.

"Aamiin" Sahutku.

"Luis, kamu beruntung punya tetangga kaya. Kalau lagi susah, tinggal ke tetangga minta bantuan"

"Aamiin bu, kalau mereka juga mau bantu" kataku.

"Masa sih mereka tidak mau bantu, dari pakaian mereka terlihat punya banyak uang"

"Ibu-ibu, kalian lanjut gosipnya di rumah masing-masing. Aku mau melanjutkan menyapu" kataku mencoba mengusir ibu-ibu. Kalau tidak di usir, sampai magrib mereka bergosip.

"Yah, kita di usir"

Aku hanya tersenyum, sudah biasa bagi ibu-ibu melihatku mengusirnya secara halus. Mereka hanya menganggap sebagai candaan.

Setelah ibu-ibu pergi, kulihat tetangga baru masuk ke rumahnya. Setelah membawa semua barang-barangnya. Aku melanjutkan menyapu.

Ketika berada di samping rumah yang merupakan perbatasan antara rumahku dan rumah tetangga, aku merasa ada yang aneh. Bulu-bulu kudukku merinding walau masih sore. Angin tipis bertiup tetapi sangat menyengat. Aku bisa merasakan hawa yang tidak biasa.

"Ada apa ini, aku merasa sangat takut" Gumanku dalam hati.

Aku menghentikan menyapu, melihat sekeliling. Mencari sesuatu yang belum aku tau apa itu. Tanpa sadar, aku melihat sosok nenek-nenek yang menunduk sambil berjalan. Rambut putih dan menggunakan tongkat. Aku tidak pernah melihat orang seperti itu di kampungku. Aku mengenal semua orang di kampungku tetapi tidak pernah melihat nenek-nenek yang menggunakan tongkat.

"Mungkin nenek tetangga yang pulang" kataku mengalihkan pandanganku. Aku tidak mau berpikir negatif.

Saat aku mengambil sapuku, kulihat bayangan berada di belakangku. Aku yakin itu bukan bayanganku, rambut panjang dan tubuh yang begitu tinggi. Aku bahkan tidak bisa melihat bayangan kakinya. Yang membuatku yakin, rambutku pendek jadi tidak mungkin mempunyai bayangan yang berambut panjang.

Di tambah, matahari mulai tergelam. Sinarnya sudah tidak terlihat lagi, bagaimana bisa aku melihat bayangan. Aku berdiam diri sebentar. kakiku gemetar seperti sesuatu yang di belakangku bukan manusia. Aku bisa merasakan energi yang sangat kuat.

Aku menghela nafas panjang kemudian berbalik sambil menutup mata. Saat aku membukanya, aku terkejut. Dia......

tidak ada apapun, bahkan bayangan yang aku lihat sudah menghilang. Aku mematung mencoba merenung.

"Perasaan kampungku sudah lama tidak muncul makhluk tak kasat mata. Kenapa sekarang tiba-tiba muncul dan energinya begitu kuat?" gumanku.

"Kenapa kau masih menyapu, sudah mau magrib. Cepat masuk!" Teriak ayahku yang berada di depan pintu.

Aku berhenti melamun dan berlari masuk ke rumah. Aku kunci pintu rapat-rapat sambil mengintip di jendela. Sempat aku melihat bayangan itu kembali. Tetapi sudah tidak ada.

Aku mulai berpikir mungkin karena sudah mau magrib jadi aku melihat hal aneh. Dikampung halamanku, mereka mempercayai jika waktu magrib, para setan, hantu, iblis bahkan guna-guna atau santet mulai datang. Makanya kita diharuskan untuk menutup pintu rumah serapat mungkin dan tidak berkeliaran di waktu magrib.

Terpopuler

Comments

White Mist (Trisha)

White Mist (Trisha)

aku membuat karya latihan judul nya tolong jangan takut tolong mampir dan komentar

2022-08-04

3

IG: _anipri

IG: _anipri

Semangat Thorrr, ceritanya bagus

2022-07-16

2

Inru

Inru

Mampir jg dong kk di novel ku

2022-07-15

2

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan Tetangga Baru
2 Di teror
3 Memasuki Rumah Tetangga
4 Kematian Pertama
5 Meminta Menginap
6 Akan Membantu
7 Bermain Dengan Makhluk Tak Kasat Mata
8 Berkomunikasi
9 Janji yang harus di tepati
10 Dikejar Hantu
11 Kedatangan Hantu
12 Pertanda Bahaya
13 Kesurupan
14 Ada Apa Dengan Fani?
15 Apakah lumpuh?
16 Dalam Perjalanan
17 Berlari Menyelamatkan Diri
18 Ayah kembali
19 Kesembuhan Adikku
20 Lemparan Batu
21 Menjengguk Fani
22 Berpetualang di kuburan
23 Sang Penyelamat
24 Rian Yang Datang
25 Ketukan Pintu Di Malam Hari
26 Ketakutan Ketika Anjing Menggaung
27 Panggilan Seram
28 Malu Karena Ketahuan
29 Mayat Yang Membusuk
30 Nenek Terkena Santet
31 Ucapan Selamat Tinggal Untukku
32 Maafkan Aku Rian
33 Bertemu Pocong
34 Siapa Kakek Tua Ini?
35 Berhasil Sampai Di Desa Seberang
36 Desa Yang Lebih Menyeramkan
37 Bertemu Kuntilanak
38 Rian Sudah Tidak Ada
39 Siapa Yang Dilihat Adikku?
40 Ke Rumah Ana
41 Kejelasan Tentang Marni
42 Rain, kembaran Rian
43 Boneka Rian
44 Aku Tumbal Luis
45 Fani Or Dion
46 Uji Nyali, Berakhir Menakutkan
47 Marni Di Jadikan Tumbal
48 Mimpi Adikku
49 Hantu Luis
50 Kesurupan
51 Kehilangan Adik
52 Mayat Siapa?
53 Sikap Rian berubah
54 Boneka Rian Yang Hilang
55 Meminta Bantuan
56 Datang Ke Sekolah Malam-malam
57 Bertemu Putri
58 Kemurkahan Hantu Boneka
59 Surat Misterius
60 Menjadi mangsa
61 Tersadarkan
62 Keluarga Rian Penyebab Masalah
63 Mengunjungi Rumah Putri
64 Hantu Di Angkot
65 Luis Yang Bersalah
66 Siapa Dia?
67 Tersudutkan
68 Bertemu Pelaku Yang Sebenarnya
69 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa?
70 Di Usir Warga
71 Keadaan Kampung Setelah Kepergian Luis
72 Kedatangan Pak Rt
73 Menjadi Detektif
74 Mimpi Tentang Marni
75 Petunjuk Di Rumah Marni
76 Di Jebak
77 Masuk Ke Dimensi Lain
78 Bukan Waktu Yang Tepat
79 Telepon Dari Ibu Ratna
80 Bertemu Nenek-Nenek
81 Hantu Boneka Rian Kembali
82 Mendadak Tidak Bisa Bicara
83 Bicara Dengan Warga
84 Di Jengguk
85 Menyelamatkan Diri Sendiri
86 Ballerina Make Me Love
87 Penolakan Rian
88 Mencari Tahu Kebenaran
89 Datang Meminta Bantuan
90 Terungkap Tuyul Marni
91 Kalung Pelindung
92 Nenek Ana
93 Rencana Yang Akan Di Jalankan
94 Roh
95 Panggilan Orang Mati
96 Panik
97 Kesedihan Rian
98 Rain Pembunuh Marni
99 Bertemu Ibu Ratna
100 Perkelahian
101 Jatuh Cinta
102 Menerobos Masuk
103 Roh Hitam
104 Akan Membantu
105 Kepanikan
106 Apa Yang Terjadi Dengan Adikku?
107 Bunuh Diri
108 Akhir Dari Sebuah Cerita
109 Karya Baru
110 Cs Terjerat Cinta Pemimpin Vampire
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kedatangan Tetangga Baru
2
Di teror
3
Memasuki Rumah Tetangga
4
Kematian Pertama
5
Meminta Menginap
6
Akan Membantu
7
Bermain Dengan Makhluk Tak Kasat Mata
8
Berkomunikasi
9
Janji yang harus di tepati
10
Dikejar Hantu
11
Kedatangan Hantu
12
Pertanda Bahaya
13
Kesurupan
14
Ada Apa Dengan Fani?
15
Apakah lumpuh?
16
Dalam Perjalanan
17
Berlari Menyelamatkan Diri
18
Ayah kembali
19
Kesembuhan Adikku
20
Lemparan Batu
21
Menjengguk Fani
22
Berpetualang di kuburan
23
Sang Penyelamat
24
Rian Yang Datang
25
Ketukan Pintu Di Malam Hari
26
Ketakutan Ketika Anjing Menggaung
27
Panggilan Seram
28
Malu Karena Ketahuan
29
Mayat Yang Membusuk
30
Nenek Terkena Santet
31
Ucapan Selamat Tinggal Untukku
32
Maafkan Aku Rian
33
Bertemu Pocong
34
Siapa Kakek Tua Ini?
35
Berhasil Sampai Di Desa Seberang
36
Desa Yang Lebih Menyeramkan
37
Bertemu Kuntilanak
38
Rian Sudah Tidak Ada
39
Siapa Yang Dilihat Adikku?
40
Ke Rumah Ana
41
Kejelasan Tentang Marni
42
Rain, kembaran Rian
43
Boneka Rian
44
Aku Tumbal Luis
45
Fani Or Dion
46
Uji Nyali, Berakhir Menakutkan
47
Marni Di Jadikan Tumbal
48
Mimpi Adikku
49
Hantu Luis
50
Kesurupan
51
Kehilangan Adik
52
Mayat Siapa?
53
Sikap Rian berubah
54
Boneka Rian Yang Hilang
55
Meminta Bantuan
56
Datang Ke Sekolah Malam-malam
57
Bertemu Putri
58
Kemurkahan Hantu Boneka
59
Surat Misterius
60
Menjadi mangsa
61
Tersadarkan
62
Keluarga Rian Penyebab Masalah
63
Mengunjungi Rumah Putri
64
Hantu Di Angkot
65
Luis Yang Bersalah
66
Siapa Dia?
67
Tersudutkan
68
Bertemu Pelaku Yang Sebenarnya
69
Tidak Tahu Harus Berbuat Apa?
70
Di Usir Warga
71
Keadaan Kampung Setelah Kepergian Luis
72
Kedatangan Pak Rt
73
Menjadi Detektif
74
Mimpi Tentang Marni
75
Petunjuk Di Rumah Marni
76
Di Jebak
77
Masuk Ke Dimensi Lain
78
Bukan Waktu Yang Tepat
79
Telepon Dari Ibu Ratna
80
Bertemu Nenek-Nenek
81
Hantu Boneka Rian Kembali
82
Mendadak Tidak Bisa Bicara
83
Bicara Dengan Warga
84
Di Jengguk
85
Menyelamatkan Diri Sendiri
86
Ballerina Make Me Love
87
Penolakan Rian
88
Mencari Tahu Kebenaran
89
Datang Meminta Bantuan
90
Terungkap Tuyul Marni
91
Kalung Pelindung
92
Nenek Ana
93
Rencana Yang Akan Di Jalankan
94
Roh
95
Panggilan Orang Mati
96
Panik
97
Kesedihan Rian
98
Rain Pembunuh Marni
99
Bertemu Ibu Ratna
100
Perkelahian
101
Jatuh Cinta
102
Menerobos Masuk
103
Roh Hitam
104
Akan Membantu
105
Kepanikan
106
Apa Yang Terjadi Dengan Adikku?
107
Bunuh Diri
108
Akhir Dari Sebuah Cerita
109
Karya Baru
110
Cs Terjerat Cinta Pemimpin Vampire

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!