bab 4 ~ Penderitaan yang tiada habisnya ~

Riko yang melihat kejadian itu langsung datang mendekati mereka lalu minta maaf kepada pasangan itu,"maaf ya pak mungkin dia tadi kelelahan."ucap Riko sambil menunduk ke arah pasangan itu lalu tiba-tiba sang wanita itu berdiri dan hendak menampar Andini,tetapi tangannya ditahan oleh suaminya.

"Sudah lah ma suaminya sudah minta maaf,silahkan kalian pergi ke tempat anda,"ucap pria itu membuat istrinya menjadi marah.

"Apa-apaan sih mas kamu tidak lihat wanita ini tidak ada etika sama sekali,mama nga nga bisa membiarkan wanita ini pergi begitu saja biarkan dia yang membayar semua makanan kita hari ini."ucap wanita itu membuat air mata Andini langsung jatuh dia tidak sanggup harus membayar semua biaya mereka lalu Andini memohon maaf kepada wanita itu.

"Maafkan aku nyonya, aku tidak sengaja aku tidak sanggup nyonya untuk membayarnya,"ucap Andini dengan nada memohon membuat Riko sangat merasa kasihan dengannya. Yuni yang melihat Andini langsung berdiri dan memegang tangan Andini seakan memberikan kekuatan.

"Makanya pakai mata kalau jalan pergi dari hadapan kami menganggu pemandangan kami saja! pa,kita pindah restoran saja aku sudah tidak mood disini," ucap wanita itu kepada suaminya dengan terpaksa suaminya menuruti kemauannya.

Setelah pasangan berlalu Andini langsung kembali ke tempat duduknya untuk mengambil tas nya lalu permisi pulang,

"pak,kami duluan pulang soalnya saya nga enak badan,"ucap Andini lalu menarik tangan Yuni dan pergi dari restoran itu.Riko yang melihat Andini pulang merasa tidak enak,tapi dia tidak mungkin meninggalkan mereka semua apalagi dia sangat di hargai oleh bawahannya.

Andini terus berjalan menelusuri jalan sambil menangis,dia tidak mengerti kenapa hidup nya begitu sial dimana-mana selalu mendapat masalah

"udahlah,kamu tidak perlu menangis itu tadi cuma musibah kecil aja,"ucap Yuni menguatkan sahabatnya lalu Andini menghentikan langkahnya

"tapi aku tadi sangat malu semua orang melihatku dimaki wanita itu besok mereka pasti akan merendahkan aku Yuni," ucap Andini sambil menangis,

"emang ada yang berani sama kamu, sudah lah mereka semua tidak akan ada yang berani mengusik mu,"jawab Yuni memberikan semangat kepada sahabatnya.Yuni lah yang tau betapa kerasnya hidup yang di jalani oleh Andini.

Andini dan Yuni ahirnya pulang ke tempat masing-masing karna hari sudah mulai sore.Riko merasa hari ini sangat sial dimana dia melihat kekasihnya dipermalukan orang lain di depan umum, setelah selesai acara kantor Riko berniat mengunjungi Andini di rumahnya karna Riko melihat andini kurang bersemangat sepanjang hari ini.Sebelum berangkat,Riko lebih dulu singgah di sebuah restoran dan memesan berbagai menu makanan untuk di bawa ke rumah orang tua Andini.

Setelah,sampai di rumah Andini riko melihat Nadia duduk di teras rumahnya lalu Riko turun dari mobilnya,

"Nadia..apa Andini dirumah,"tanya Riko dan Nadia langsung menoleh suara yang memanggilnya,

"eh...Kak Riko masuk kak Andini belum sampai rumah kak mungkin macet," ucap Nadia lalu Riko memberikan semua makanan yang tadi dia bawa

"ini kaka bawa nanti bisa kalian makan bersama om dan tante,lama ya Andini nya Kaka mau bawa dia berobat soalnya Kaka lihat dia sangat kelelahan."Ucap Riko membuat Nadia semakin mengangumi Riko.

"kak,Nadia kebelakang dulu ya Nadia mau buat minum dulu," ucap Nadia sambil pergi berlalu dari hadapan Riko lalu Nadia masuk ke kamarnya dan Menganti pakaiannya yang super seksi dan membuatkan minuman di campur perangsang dengan dosis yang sangat sedikit tujuannya agar Riko tertarik dengannya.

Setelah minumannya selesai ahirnya Nadia pergi menemui Riko

"kak,ini minumannya ya!"ucap Nadia dengan nada yang sedikit menggoda Riko yang melihat penampilan Nadia langsung menelan saliva nya dia yang selama ini berharap Andini melakukan itu kepadanya tetapi Andini selalu menolak saat Riko meminta lebih kepadanya.

"Nadia,pakaian mu sangat bagus,"ucap Riko membuat Nadia semakin berani apalagi dirumah hannya mereka berdua.

"Kaka,suka yang begini ya?apa kak Andini tidak memberikannya kepada mu kak?"tanya Nadia sambil meraba paha Riko membuat napas Riko semakin ngos-ngosan.

"Tidak,Nadia Kaka mu itu sangat polos tetapi dia sangat cantik, dan kamu sangat pintar menggoda nadia."ucap Riko sambil meraba bi**r Nadia,Riko seakan lupa kalau tujuannya ingin menemui Andini kekasihnya lalu Nadia memegang tangan Riko dan memasukkannya kedalam bajunya Riko yang belum pernah melakukan itu sangat menikmatinya rasanya Riko ingin sekali melepaskan semua pakaiannya dan melampiaskan hasratnya kepada Nadia.

Andini yang baru sampai di halaman rumahnya, merasa heran melihat mobil kekasihnya ada di depan rumahnya tetapi dia tidak melihat Riko ada di luar rumah dengan pelan Andini mengetuk pintu,

Tok..tok..

Riko dan Nadia sangat kaget saat mendengar ketukan pintu,lalu Riko langsung pergi ke kamar mandi sementara Nadia memperbaiki pakaiannya yang berantakan dan membukakan pintu.

Andini langsung masuk kerumah tapi dia tidak melihat adanya Riko di dalam rumah tetapi Andini tidak berani bertanya kepada Nadia karna dia tidak ingin mendapatkan masalah lagi,lalu dia masuk ke kamarnya dan Menganti pakaian lalu pergi kebelakang dan menyelesaikan segala pekerjaan dapur.

Riko yang melihat Andini sudah di dapur langsung keluar dari kamar mandi,

"Andini,kamu dari mana tadi kok bisa lama,"ucap Riko mengagetkan Andini lalu Andini menepis tangan Riko dan melanjutkan pekerjaan nya.

Riko sangat kaget dengan tingkah Andini,"kamu kenapa Andini aku baru disini tadi terus aku numpang kamar mandi,"ucap Riko berbohong melihat Riko yang perhatian kepada Andini membuat Nadia sangat cemburu.

"Aku nga papa, kamu silahkan pulang aku masih banyak kerjaan maaf tidak mengantar mu,"ucap Andini lalu pergi meninggalkan Riko.Nadia yang melihat Riko dibelakang langsung menemuinya dan memberikan secarik kertas yaitu nomor ponselnya.

"Udah kak pulang aja mungkin Kaka lagi bete,"ucap Nadia dengan nada menggoda.Riko merasa sangat berdosa karna sudah berbohong.Riko merasa heran dengan Andini kenapa Andini selalu merasa tertekan kalau adiknya Nadia sedang bersamanya.

lalu Riko pamit kepada Nadia,dia tidak ingin Andini merasa curiga kepadanya karna Riko sangat mencintai Andini.

Selama ini Riko rela melakukan apa saja demi Andini Riko sangat cemburu jika ada laki-laki yang berani mendekati Andini baginya Andini adalah wanita yang sangat cantik bahkan dia nekat mengajak Andini kehotel supaya Andini tidak pergi meninggalkannya baginya kalau Andini sudah kehilangan mahkotanya maka Andini akan mencintainya selamanya,tetapi Andini selalu menolak saat dia meminta nya.

👉bersambung👉

Terpopuler

Comments

Mumun Munafaroh

Mumun Munafaroh

biar Riko SMA Nadia iklhas ak

2024-07-25

0

Eva Nietha✌🏻

Eva Nietha✌🏻

Keren

2024-04-23

0

Retno Elisabeth

Retno Elisabeth

lanjut thor

2023-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1~ Ibu ku yang pemarah~
2 bab 2 ~Keluarga yang sangat kejam~
3 bab~ Rasa sakit ~
4 bab 4 ~ Penderitaan yang tiada habisnya ~
5 bab 5 ~ Keluarga terhormat ~
6 bab 6 ~ pertengkaran~
7 bab 7 ~ Menerima takdir~
8 bab 8~pertemuan kedua~
9 bab 9 ~ Pernikahan~
10 bab ~ Kecewa~
11 bab 11 ~ Kehilangan~
12 bab 12 ~ Marah ~
13 bab 13~ Maafkan aku~
14 bab 14 ~ Di rendahkan~
15 bab 15 ~ Hadiah ~
16 bab 16 ~ Hadiah pertama dari Adam ~
17 bab 17 ~ Berusaha ~
18 bab 18 ~ Rencana kotor ~
19 bab 19 ~ Bertemu sahabat ~
20 bab 20 ~ Kemarahan Adam ~
21 bab 21~ Merasa kasihan ~
22 bab 22 ~ Menghancurkan hidup mu~
23 bab 23 ~ Pelayan baru~
24 bab 24 ~ Kakek mulai curiga ~
25 bab 25 ~ pura-pura tidak tau~
26 bab 26 ~ Berharap ini untuk selamanya ~
27 bab 27 ~ Mencari Tau sendiri ~
28 bab 28 ~ Bermain cantik~
29 bab 29 ~ Mencari kelemahan ~
30 bab 30 ~ Mencari kelemahan part 2 ~
31 bab 31 ~ Tidak Terima ~
32 bab 32 ~ Merajuk ~
33 bab 33 ~ Bertemu keluarga ~
34 bab 34 ~ Bertemu keluarga part 2 ~
35 bab 35 ~ Terpana ~
36 bab 36 ~ Belajar mengendarai mobil ~
37 bab 37 ~ Mulai mendekati ~
38 bab 38 ~ Berusaha ~
39 bab 39 ~ Mulai terganggu ~
40 bab 40 ~ Wanita rubah ~
41 bab 41 ~ Kapan aku hamil ~
42 bab 42~ Kapan aku hamil part 2 ~
43 bab 43~Kebencian ~
44 bab 44 ~ Mulai gila ~
45 bab 45~ Nadia VS Andini ~
46 bab 46 ~ Marah ~
47 bab 47 ~ Pertemuan ~
48 bab 49 ~Terjebak ~
49 bab 49 ~ Menikmati ~
50 bab 50 ~Rencana Nadia ~
51 bab 51 ~ Kejahatan sang pelayan ~
52 bab 52 ~Andini pingsan~
53 bab 53 ~Trauma ~
54 bab 54 ~ Ampuni aku tuan~
55 bab 56 ~Hampir mati ~
56 bab 56 ~Keterkejutan Adam~
57 bab 57 ~ Curiga ~
58 bab 58 ~ Mulai mencari tau ~
59 bab 59 ~ Khwatir ~
60 bab 60 ~ keluarga Andini ~
61 bab 62 ~ Kamu harus menuruti ku~
62 bab 63 ~ Mulai tegas ~
63 bab 63 ~ Mulai menyusun rencana ~
64 bab 64 ~ Kepulangan keluarga Adam ~
65 bab 65 ~ Mama Rania ~
66 bab 66 ~ Andini sakit ~
67 bab 67 ~ Kebahagiaan Adam ~
68 68 ~ Adam selalu khawatir ~
69 bab 69 ~ Rencana mama berhasil ~
70 bab 70 ~ Kedatangan mertua ~
71 bab 71 ~ Amanda hamil ~
72 bab 72 ~ Kejujuran Adam ~
73 bab 73 ~ Tidak terima ~
74 bab 74 ~ Keputusan Kakek ~
75 bab 75 ~ Kekacauan di pesta syukuran ~
76 bab 76 ~ Marah sang nyonya besar~
77 bab 77 ~ Desa terpencil ~
78 bab 78 ~ Di buang ~
79 bab 79 ~ Lebih baik seperti ini ~
80 bab 80 ~ Menikmati hidup sederhana~
81 bab 81 ~ Tetap disini ~
82 bab 82 ~ Aku merindukan mu suamiku~
83 bab 83 ~ Tidak terima ~
84 bab 84 ~ Sangat merindukan mu ~
85 bab 85 ~ Memberi pelajaran ~
86 bab 86 ~ Hukuman ~
87 bab 87 ~ Tidak mengakuinya ~
88 bab 88 ~ Wanita iblis ~
89 89 ~ Mendengar suara mu~
90 bab 90 ~ Kamu jahat~
91 bab 91 ~ Pertemuan yang mengharukan ~
92 bab 92 ~ Kembali ke rumah ~
93 Bab 93 ~ Pria tidak berguna ~
94 bab 94 ~ Ular betina ~
95 bab 95 ~ Masuk penjara ~
96 bab 96 ~ Awal kehancuran ~
97 bab 97 ~ Berhentilah ~
98 bab 98 ~ Semua karena mu ~
99 bab 99 ~ Terlalu menyedihkan ~
100 bab 100 ~ Fitnah ~
101 bab 101 ~ Fitnah part 2 ~
102 bab 102 ~ Alex ~
103 Bab 103 ~ Dukungan mertua ~
104 bab 104 ~ Kehancuran keluarga Amanda ~
105 bab 104 ~ Amanda masuk rumah sakit ~
106 bab 106 ~ pelajaran untuk pelakor ~
107 bab 107 ~ Rencana kotor ~
108 bab 8 ~ Nadia kena karma ~
109 bab 109 ~ Melahirkan prematur ~
110 bab 110 ~ Tidak terima dengan perceraian~
111 bab 111 ~ Permohonan orang tua Andini~
112 bab 112 ~ Ibu yang keras kepala ~
113 bab 113 ~ Keributan di mansion ~
114 bab 114 ~ Iri hati pembawa petaka ~
115 bab 115 ~ penyesalan Nadia ~
116 Bab 116 ~ Lahirnya bayi pewaris ~
117 bab 117 ~ Kebahagian Andini ~
118 bab 118 ~ Ketahuan ~
119 bab 119 ~ Semuanya semakin terlihat~
120 bab 120 ~ Saling mengerti ~
121 bab 121 ~ Rahasia Alex ~
122 bab 122 ~ Bayi pilihan ~
123 bab 123 ~ Istri keras kepala ~
124 bab 124 ~ Persiapan Pernikahan Alex ~
125 bab 125 ~ hukuman untuk Rania ~
126 bab 126 ~ Awal kehancuran Amanda ~
127 bab 127 ~Harta gono- gini ~
128 bab 127 ~ Sadis ~
129 bab 128 ~ Hukuman untuk wanita iblis ~
130 bab 130 ~ Pelajaran Untuk Amanda ~
131 bab 131 ~ Lumpuh ~
132 bab 132 ~ Akhir dari penderitaan ~
133 bab 133 ~ Rencana ~
134 bab 134 ~ Perkumpulan keluarga ~
135 bab 135 ~ Pertemuan musuh lama ~
136 bab 136 ~ Sulit menerima ~
137 bab 137 ~ Pernikahan ~
138 bab 138 ~ Promosi karya baru ~
139 bab 139 ~ promosi lagi ~
Episodes

Updated 139 Episodes

1
bab 1~ Ibu ku yang pemarah~
2
bab 2 ~Keluarga yang sangat kejam~
3
bab~ Rasa sakit ~
4
bab 4 ~ Penderitaan yang tiada habisnya ~
5
bab 5 ~ Keluarga terhormat ~
6
bab 6 ~ pertengkaran~
7
bab 7 ~ Menerima takdir~
8
bab 8~pertemuan kedua~
9
bab 9 ~ Pernikahan~
10
bab ~ Kecewa~
11
bab 11 ~ Kehilangan~
12
bab 12 ~ Marah ~
13
bab 13~ Maafkan aku~
14
bab 14 ~ Di rendahkan~
15
bab 15 ~ Hadiah ~
16
bab 16 ~ Hadiah pertama dari Adam ~
17
bab 17 ~ Berusaha ~
18
bab 18 ~ Rencana kotor ~
19
bab 19 ~ Bertemu sahabat ~
20
bab 20 ~ Kemarahan Adam ~
21
bab 21~ Merasa kasihan ~
22
bab 22 ~ Menghancurkan hidup mu~
23
bab 23 ~ Pelayan baru~
24
bab 24 ~ Kakek mulai curiga ~
25
bab 25 ~ pura-pura tidak tau~
26
bab 26 ~ Berharap ini untuk selamanya ~
27
bab 27 ~ Mencari Tau sendiri ~
28
bab 28 ~ Bermain cantik~
29
bab 29 ~ Mencari kelemahan ~
30
bab 30 ~ Mencari kelemahan part 2 ~
31
bab 31 ~ Tidak Terima ~
32
bab 32 ~ Merajuk ~
33
bab 33 ~ Bertemu keluarga ~
34
bab 34 ~ Bertemu keluarga part 2 ~
35
bab 35 ~ Terpana ~
36
bab 36 ~ Belajar mengendarai mobil ~
37
bab 37 ~ Mulai mendekati ~
38
bab 38 ~ Berusaha ~
39
bab 39 ~ Mulai terganggu ~
40
bab 40 ~ Wanita rubah ~
41
bab 41 ~ Kapan aku hamil ~
42
bab 42~ Kapan aku hamil part 2 ~
43
bab 43~Kebencian ~
44
bab 44 ~ Mulai gila ~
45
bab 45~ Nadia VS Andini ~
46
bab 46 ~ Marah ~
47
bab 47 ~ Pertemuan ~
48
bab 49 ~Terjebak ~
49
bab 49 ~ Menikmati ~
50
bab 50 ~Rencana Nadia ~
51
bab 51 ~ Kejahatan sang pelayan ~
52
bab 52 ~Andini pingsan~
53
bab 53 ~Trauma ~
54
bab 54 ~ Ampuni aku tuan~
55
bab 56 ~Hampir mati ~
56
bab 56 ~Keterkejutan Adam~
57
bab 57 ~ Curiga ~
58
bab 58 ~ Mulai mencari tau ~
59
bab 59 ~ Khwatir ~
60
bab 60 ~ keluarga Andini ~
61
bab 62 ~ Kamu harus menuruti ku~
62
bab 63 ~ Mulai tegas ~
63
bab 63 ~ Mulai menyusun rencana ~
64
bab 64 ~ Kepulangan keluarga Adam ~
65
bab 65 ~ Mama Rania ~
66
bab 66 ~ Andini sakit ~
67
bab 67 ~ Kebahagiaan Adam ~
68
68 ~ Adam selalu khawatir ~
69
bab 69 ~ Rencana mama berhasil ~
70
bab 70 ~ Kedatangan mertua ~
71
bab 71 ~ Amanda hamil ~
72
bab 72 ~ Kejujuran Adam ~
73
bab 73 ~ Tidak terima ~
74
bab 74 ~ Keputusan Kakek ~
75
bab 75 ~ Kekacauan di pesta syukuran ~
76
bab 76 ~ Marah sang nyonya besar~
77
bab 77 ~ Desa terpencil ~
78
bab 78 ~ Di buang ~
79
bab 79 ~ Lebih baik seperti ini ~
80
bab 80 ~ Menikmati hidup sederhana~
81
bab 81 ~ Tetap disini ~
82
bab 82 ~ Aku merindukan mu suamiku~
83
bab 83 ~ Tidak terima ~
84
bab 84 ~ Sangat merindukan mu ~
85
bab 85 ~ Memberi pelajaran ~
86
bab 86 ~ Hukuman ~
87
bab 87 ~ Tidak mengakuinya ~
88
bab 88 ~ Wanita iblis ~
89
89 ~ Mendengar suara mu~
90
bab 90 ~ Kamu jahat~
91
bab 91 ~ Pertemuan yang mengharukan ~
92
bab 92 ~ Kembali ke rumah ~
93
Bab 93 ~ Pria tidak berguna ~
94
bab 94 ~ Ular betina ~
95
bab 95 ~ Masuk penjara ~
96
bab 96 ~ Awal kehancuran ~
97
bab 97 ~ Berhentilah ~
98
bab 98 ~ Semua karena mu ~
99
bab 99 ~ Terlalu menyedihkan ~
100
bab 100 ~ Fitnah ~
101
bab 101 ~ Fitnah part 2 ~
102
bab 102 ~ Alex ~
103
Bab 103 ~ Dukungan mertua ~
104
bab 104 ~ Kehancuran keluarga Amanda ~
105
bab 104 ~ Amanda masuk rumah sakit ~
106
bab 106 ~ pelajaran untuk pelakor ~
107
bab 107 ~ Rencana kotor ~
108
bab 8 ~ Nadia kena karma ~
109
bab 109 ~ Melahirkan prematur ~
110
bab 110 ~ Tidak terima dengan perceraian~
111
bab 111 ~ Permohonan orang tua Andini~
112
bab 112 ~ Ibu yang keras kepala ~
113
bab 113 ~ Keributan di mansion ~
114
bab 114 ~ Iri hati pembawa petaka ~
115
bab 115 ~ penyesalan Nadia ~
116
Bab 116 ~ Lahirnya bayi pewaris ~
117
bab 117 ~ Kebahagian Andini ~
118
bab 118 ~ Ketahuan ~
119
bab 119 ~ Semuanya semakin terlihat~
120
bab 120 ~ Saling mengerti ~
121
bab 121 ~ Rahasia Alex ~
122
bab 122 ~ Bayi pilihan ~
123
bab 123 ~ Istri keras kepala ~
124
bab 124 ~ Persiapan Pernikahan Alex ~
125
bab 125 ~ hukuman untuk Rania ~
126
bab 126 ~ Awal kehancuran Amanda ~
127
bab 127 ~Harta gono- gini ~
128
bab 127 ~ Sadis ~
129
bab 128 ~ Hukuman untuk wanita iblis ~
130
bab 130 ~ Pelajaran Untuk Amanda ~
131
bab 131 ~ Lumpuh ~
132
bab 132 ~ Akhir dari penderitaan ~
133
bab 133 ~ Rencana ~
134
bab 134 ~ Perkumpulan keluarga ~
135
bab 135 ~ Pertemuan musuh lama ~
136
bab 136 ~ Sulit menerima ~
137
bab 137 ~ Pernikahan ~
138
bab 138 ~ Promosi karya baru ~
139
bab 139 ~ promosi lagi ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!