Ahirnya Riko selesai membeli beberapa baju untuknya dan juga tidak lupa Riko membeli beberapa potong baju kepada Andini membuat Nadia sangat iri kepada Andini.
"Nadia,kita temui Kaka mu Andini agar kita makan aku sudah lapar,"ucap Riko kepada Nadia lalu mereka meninggalkan toko pakaian dan pergi menemui Andini.
"Andini,sudah selesai belanja mu,"ucap Riko saat melihat Andini keluar dari toko perlengkapan Rumah tangga.
"Sudah" jawab Andini sambil melihat kearah adiknya dan Andini sudah bisa pastikan kalau Nadia pasti melaporkan yang tidak-tidak kepada ibunya.
"Riko,kita pulang ya soalnya pekerjaan aku masih banyak di rumah! ucap Andini kepada Riko,
"kita tidak makan dulu aku Uda lapar mungkin adikmu juga sudah lapar tadi dia dari kampus,ucap Riko kepada Andini sambil melihat ke arah Nadia
"Nadia,kamu pasti sudah lapar kan kita makan aja dulu ya,tanya Riko kepada Nadia, "iya mas, aku udah lapar kak Andini tidak pengertian kepada adiknya,"ucap Nadia sambil menatap kepada Andini sementara Andini sudah tau kalau Nadia sengaja mengerjainya supaya lama pulang agar ibunya nanti marah kepadanya karna telat pulang.
Lalu Riko mengajak mereka berdua memasuki sebuah restoran dan memesan berbagai makanan,hal ini membuat Nadia semakin suka kepada Riko karna melihat Riko yang sangat royal kepada wanita.Setelah selesai makan,Riko mengantar Andini dan Nadia kerumah nya ini pertama kalinya Riko mengantar Andini sampai depan rumahnya.sementara sang ibu sudah menunggu Andini di depan rumah dengan wajah yang sangat marah tetapi ibunya menahan emosinya karna melihat seorang pria bermobil mengantar kedua putrinya.
Lalu,Andini keluar dari mobil dan langsung memasuki rumah setelah mengucap salam kepada ibunya.
"Makasih ya kak sudah mengantar kami pulang dan mentraktir kami tadi"ucap Nadia sok dewasa membuat Riko heran kepada Andini yang langsung pergi masuk rumah Tampa mengucap apa pun kepadanya.
"Kak,masuk dulu nanti aku buatin minuman,nga usah Kaka lihat itu Andini dia emang gitu nga ada sopan santunnya,"ucap Nadia sambil melihat ke arah ibunya "nga usah ini sudah malam lain kali aja ya Nadia tapi tolong berikan ini kepada Andini ya tadi dia buru-buru masuk kedalam rumah."Sambil menyerahkan bungkusan belanjaannya tadi, aku permisi dulu ya misi Tante,"ucap Riko kepada mereka,"iya hati-hati kak"jawab Nadia dan Riko pun pergi dari rumah mereka.
"Nadia,kok bisa kamu sama Andini dan siapa pria tadi kelihatannya tajir" tanya ibunya kepada Nadia dengan tidak sabar.
"Pacar,Andini ma dia adalah menejer di perusahaan Andini hebat kan ma anak mu itu buat kesal aja,sementara aku nga pernah dapat cowok tajir mama yang salah kenapa dia bisa lebih cantik dari ku,"ucap Nadia kepada ibunya dan ibunya hannya bisa diam mendengar keluhan anaknya, Andini memang jauh lebih cantik dari Nadia ini membuat ibunya semakin membenci Andini dan masa lalunya.Lalu Nadia dan ibunya masuk kedalam dan ibunya langsung memanggil Andini dengan suara yang sangat keras membuat Andini sangat kaget
''Andini...sini kamu,"panggil ibunya,
''iya ma,ada apa?jawab Andini dengan suara yang hampir tidak kedengaran,
"hebat kamu ya berarti selama ini kamu lama pulang karna kamu asik pacaran diluar kan?"ucap ibunya dengan suara bengisnya sementara Andini yang berdiri di depan ibunya sangat gemetaran.
"Tidak Bu,?"jawab andini penuh ketakutan,"tidak kamu bilang kalau Nadia hari ini tidak menemukan mu di mall mungkin kamu tidak akan pernah jujur dasar perempuan tidak berguna kamu...Plak.."ibunya langsung menampar Andini sekuat tenaga sampai wajah Andini meninggalkan bekas tamparan ibunya.
"Tidak..ma.."ucap Andini sambil menangis Andini tidak mengerti mengapa ibunya sangat benci kepadanya.
"Diam....sekarang ikut mama,"tangan Andini ditarik ibunya dan Nadia Dengan puas mengikuti ibunya yang menyiksa Andini.
"Ma...aku mau dibawa kemana lepasin Andini ma.."Sambil terisak Andini memohon kepada ibunya tetapi ibunya tetap tidak menghiraukan tangisan Andini.
"Ma tunggu..tahan dulu Andini Nadia mau mengambil sesuatu,"ucap Nadia sambil berlari mengambil sesuatu dari ruang tamu.
Lalu Nadia kembali dan melempar baju yang dibeli oleh Riko ke wajah Andini.
"Ini apa,baju yang dibeli oleh Riko tadi dan diberikan kepada mu enak ya dasar nga tau diri kamu,"ucap Nadia kepada Andini sambil menarik rambut Andini dan melemparkan tubuh Andini kelantai hingga bibir Andini kena lantai lalu mengeluarkan darah.Tidak sampai disitu Nadia menyeret Andini ke belakang lalu mengambil beberapa pakaian Andini dari kamarnya dan membakarnya di belakang.
''Ma, apa perlu semua bajunya kita bakar?" tanya Nadia kepada ibunya.
"Terserah kamu aja mama tidak melarang mu yang penting kamu puas,"jawab ibunya membuat Andini semakin sakit hati kepada ibunya.
Lalu Nadia membakar beberapa baju dari Andini termasuk baju yang baru diberikan oleh Riko dan Andini hannya bisa melihat Tampa bisa melarang aksi ibu dan adiknya.
"Mampus...makanya jangan belagu jadi orang,"ucap Andini sambil meludah ke arah Andini.
Tiba-tiba ayahnya datang dan melihat aksi mereka dibelakang rumah.
"Apa yang kalian lakukan di belakang ini,dan kenapa ada api disini?"ucap ayahnya sambil melihat kearah Andini yang sudah acak-acakan tetapi jangankan untuk menegur bertanya tentang wajah Andini ayahnya tidak.
"Lihat, Andini dia dengan berani-beraninya pacaran diluar sana untung tadi Nadia, memergokinya kalau tidak sampai sekarang dia pasti masih asik pacaran."
"Ya sudah,kurung dia di gudang sana dia hannya anak tidak berguna.bagaimana,kamu sudah gajian dimana hajimu,"ucap ayahnya Tampa perasaan sedikit pun.
''oh ya.. pa tadi saking marah nya mama sampai lupa minta uang nya.''
"Sana..pergi ambil uang gaji mu," ucap ibunya kepada Andini sambil menendang kaki Andini,dengan terhuyung Andini segera mengambil uang dan memberikannya kepada ibunya.
Setelah Andini memberikan uang kepada ibunya Andini langsung di kunci di dalam gudang sementara Andini sangat benci dengan ruangan yang sangat gelap.
"Ma..bagi dong uangnya aku mau beli perlengkapan kuliah ma," ucap Andini dengan nada manja dan Andini yang masih bisa mendengar obrolan mereka hannya bisa meneteskan air mata.
"Kita makan diluar aja hari ini,sudah lama kita tidak makan diluar,"ucap ibunya sambil meninggikan suaranya agar Andini mendengar ucapannya,ibunya sangat puas hari ini, karna bisa menyakiti Andini sedemikian rupa.
Setelah beberapa lama,Andini mendengar suara pintu ditutup menandakan orang tua dan adiknya sudah pergi.Andini yang sudah kelelahan ahirnya membaringkan tubuhnya di atas karpet yang ada di gudang,Andini yang selalu disakiti ingin sekali pergi meninggalkan keluarganya tetapi Andini tidak tega membiarkan ibu dan adiknya kelaparan karna ayahnya yang pemalas,pemabuk,dan penjudi.
👉bersambung👉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Wiwit Sunanty
sebentar ibu, sebentar mama, gak konsisten.
2023-08-23
0
Elisa Nursanti Nursanti
sepertinya andini anak pungut yaa thoor? 🤔🤔🤔
2022-07-07
0
Jeini Melo Aray
Andini itu bego ya...
2022-06-06
0