bab 2 ~Keluarga yang sangat kejam~

Ahirnya Riko selesai membeli beberapa baju untuknya dan juga tidak lupa Riko membeli beberapa potong baju kepada Andini membuat Nadia sangat iri kepada Andini.

"Nadia,kita temui Kaka mu Andini agar kita makan aku sudah lapar,"ucap Riko kepada Nadia lalu mereka meninggalkan toko pakaian dan pergi menemui Andini.

"Andini,sudah selesai belanja mu,"ucap Riko saat melihat Andini keluar dari toko perlengkapan Rumah tangga.

"Sudah" jawab Andini sambil melihat kearah adiknya dan Andini sudah bisa pastikan kalau Nadia pasti melaporkan yang tidak-tidak kepada ibunya.

"Riko,kita pulang ya soalnya pekerjaan aku masih banyak di rumah! ucap Andini kepada Riko,

"kita tidak makan dulu aku Uda lapar mungkin adikmu juga sudah lapar tadi dia dari kampus,ucap Riko kepada Andini sambil melihat ke arah Nadia

"Nadia,kamu pasti sudah lapar kan kita makan aja dulu ya,tanya Riko kepada Nadia, "iya mas, aku udah lapar kak Andini tidak pengertian kepada adiknya,"ucap Nadia sambil menatap kepada Andini sementara Andini sudah tau kalau Nadia sengaja mengerjainya supaya lama pulang agar ibunya nanti marah kepadanya karna telat pulang.

Lalu Riko mengajak mereka berdua memasuki sebuah restoran dan memesan berbagai makanan,hal ini membuat Nadia semakin suka kepada Riko karna melihat Riko yang sangat royal kepada wanita.Setelah selesai makan,Riko mengantar Andini dan Nadia kerumah nya ini pertama kalinya Riko mengantar Andini sampai depan rumahnya.sementara sang ibu sudah menunggu Andini di depan rumah dengan wajah yang sangat marah tetapi ibunya menahan emosinya karna melihat seorang pria bermobil mengantar kedua putrinya.

Lalu,Andini keluar dari mobil dan langsung memasuki rumah setelah mengucap salam kepada ibunya.

"Makasih ya kak sudah mengantar kami pulang dan mentraktir kami tadi"ucap Nadia sok dewasa membuat Riko heran kepada Andini yang langsung pergi masuk rumah Tampa mengucap apa pun kepadanya.

"Kak,masuk dulu nanti aku buatin minuman,nga usah Kaka lihat itu Andini dia emang gitu nga ada sopan santunnya,"ucap Nadia sambil melihat ke arah ibunya "nga usah ini sudah malam lain kali aja ya Nadia tapi tolong berikan ini kepada Andini ya tadi dia buru-buru masuk kedalam rumah."Sambil menyerahkan bungkusan belanjaannya tadi, aku permisi dulu ya misi Tante,"ucap Riko kepada mereka,"iya hati-hati kak"jawab Nadia dan Riko pun pergi dari rumah mereka.

"Nadia,kok bisa kamu sama Andini dan siapa pria tadi kelihatannya tajir" tanya ibunya kepada Nadia dengan tidak sabar.

"Pacar,Andini ma dia adalah menejer di perusahaan Andini hebat kan ma anak mu itu buat kesal aja,sementara aku nga pernah dapat cowok tajir mama yang salah kenapa dia bisa lebih cantik dari ku,"ucap Nadia kepada ibunya dan ibunya hannya bisa diam mendengar keluhan anaknya, Andini memang jauh lebih cantik dari Nadia ini membuat ibunya semakin membenci Andini dan masa lalunya.Lalu Nadia dan ibunya masuk kedalam dan ibunya langsung memanggil Andini dengan suara yang sangat keras membuat Andini sangat kaget

''Andini...sini kamu,"panggil ibunya,

''iya ma,ada apa?jawab Andini dengan suara yang hampir tidak kedengaran,

"hebat kamu ya berarti selama ini kamu lama pulang karna kamu asik pacaran diluar kan?"ucap ibunya dengan suara bengisnya sementara Andini yang berdiri di depan ibunya sangat gemetaran.

"Tidak Bu,?"jawab andini penuh ketakutan,"tidak kamu bilang kalau Nadia hari ini tidak menemukan mu di mall mungkin kamu tidak akan pernah jujur dasar perempuan tidak berguna kamu...Plak.."ibunya langsung menampar Andini sekuat tenaga sampai wajah Andini meninggalkan bekas tamparan ibunya.

"Tidak..ma.."ucap Andini sambil menangis Andini tidak mengerti mengapa ibunya sangat benci kepadanya.

"Diam....sekarang ikut mama,"tangan Andini ditarik ibunya dan Nadia Dengan puas mengikuti ibunya yang menyiksa Andini.

"Ma...aku mau dibawa kemana lepasin Andini ma.."Sambil terisak Andini memohon kepada ibunya tetapi ibunya tetap tidak menghiraukan tangisan Andini.

"Ma tunggu..tahan dulu Andini Nadia mau mengambil sesuatu,"ucap Nadia sambil berlari mengambil sesuatu dari ruang tamu.

Lalu Nadia kembali dan melempar baju yang dibeli oleh Riko ke wajah Andini.

"Ini apa,baju yang dibeli oleh Riko tadi dan diberikan kepada mu enak ya dasar nga tau diri kamu,"ucap Nadia kepada Andini sambil menarik rambut Andini dan melemparkan tubuh Andini kelantai hingga bibir Andini kena lantai lalu mengeluarkan darah.Tidak sampai disitu Nadia menyeret Andini ke belakang lalu mengambil beberapa pakaian Andini dari kamarnya dan membakarnya di belakang.

''Ma, apa perlu semua bajunya kita bakar?" tanya Nadia kepada ibunya.

"Terserah kamu aja mama tidak melarang mu yang penting kamu puas,"jawab ibunya membuat Andini semakin sakit hati kepada ibunya.

Lalu Nadia membakar beberapa baju dari Andini termasuk baju yang baru diberikan oleh Riko dan Andini hannya bisa melihat Tampa bisa melarang aksi ibu dan adiknya.

"Mampus...makanya jangan belagu jadi orang,"ucap Andini sambil meludah ke arah Andini.

Tiba-tiba ayahnya datang dan melihat aksi mereka dibelakang rumah.

"Apa yang kalian lakukan di belakang ini,dan kenapa ada api disini?"ucap ayahnya sambil melihat kearah Andini yang sudah acak-acakan tetapi jangankan untuk menegur bertanya tentang wajah Andini ayahnya tidak.

"Lihat, Andini dia dengan berani-beraninya pacaran diluar sana untung tadi Nadia, memergokinya kalau tidak sampai sekarang dia pasti masih asik pacaran."

"Ya sudah,kurung dia di gudang sana dia hannya anak tidak berguna.bagaimana,kamu sudah gajian dimana hajimu,"ucap ayahnya Tampa perasaan sedikit pun.

''oh ya.. pa tadi saking marah nya mama sampai lupa minta uang nya.''

"Sana..pergi ambil uang gaji mu," ucap ibunya kepada Andini sambil menendang kaki Andini,dengan terhuyung Andini segera mengambil uang dan memberikannya kepada ibunya.

Setelah Andini memberikan uang kepada ibunya Andini langsung di kunci di dalam gudang sementara Andini sangat benci dengan ruangan yang sangat gelap.

"Ma..bagi dong uangnya aku mau beli perlengkapan kuliah ma," ucap Andini dengan nada manja dan Andini yang masih bisa mendengar obrolan mereka hannya bisa meneteskan air mata.

"Kita makan diluar aja hari ini,sudah lama kita tidak makan diluar,"ucap ibunya sambil meninggikan suaranya agar Andini mendengar ucapannya,ibunya sangat puas hari ini, karna bisa menyakiti Andini sedemikian rupa.

Setelah beberapa lama,Andini mendengar suara pintu ditutup menandakan orang tua dan adiknya sudah pergi.Andini yang sudah kelelahan ahirnya membaringkan tubuhnya di atas karpet yang ada di gudang,Andini yang selalu disakiti ingin sekali pergi meninggalkan keluarganya tetapi Andini tidak tega membiarkan ibu dan adiknya kelaparan karna ayahnya yang pemalas,pemabuk,dan penjudi.

👉bersambung👉

Terpopuler

Comments

Wiwit Sunanty

Wiwit Sunanty

sebentar ibu, sebentar mama, gak konsisten.

2023-08-23

0

Elisa Nursanti Nursanti

Elisa Nursanti Nursanti

sepertinya andini anak pungut yaa thoor? 🤔🤔🤔

2022-07-07

0

Jeini Melo Aray

Jeini Melo Aray

Andini itu bego ya...

2022-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1~ Ibu ku yang pemarah~
2 bab 2 ~Keluarga yang sangat kejam~
3 bab~ Rasa sakit ~
4 bab 4 ~ Penderitaan yang tiada habisnya ~
5 bab 5 ~ Keluarga terhormat ~
6 bab 6 ~ pertengkaran~
7 bab 7 ~ Menerima takdir~
8 bab 8~pertemuan kedua~
9 bab 9 ~ Pernikahan~
10 bab ~ Kecewa~
11 bab 11 ~ Kehilangan~
12 bab 12 ~ Marah ~
13 bab 13~ Maafkan aku~
14 bab 14 ~ Di rendahkan~
15 bab 15 ~ Hadiah ~
16 bab 16 ~ Hadiah pertama dari Adam ~
17 bab 17 ~ Berusaha ~
18 bab 18 ~ Rencana kotor ~
19 bab 19 ~ Bertemu sahabat ~
20 bab 20 ~ Kemarahan Adam ~
21 bab 21~ Merasa kasihan ~
22 bab 22 ~ Menghancurkan hidup mu~
23 bab 23 ~ Pelayan baru~
24 bab 24 ~ Kakek mulai curiga ~
25 bab 25 ~ pura-pura tidak tau~
26 bab 26 ~ Berharap ini untuk selamanya ~
27 bab 27 ~ Mencari Tau sendiri ~
28 bab 28 ~ Bermain cantik~
29 bab 29 ~ Mencari kelemahan ~
30 bab 30 ~ Mencari kelemahan part 2 ~
31 bab 31 ~ Tidak Terima ~
32 bab 32 ~ Merajuk ~
33 bab 33 ~ Bertemu keluarga ~
34 bab 34 ~ Bertemu keluarga part 2 ~
35 bab 35 ~ Terpana ~
36 bab 36 ~ Belajar mengendarai mobil ~
37 bab 37 ~ Mulai mendekati ~
38 bab 38 ~ Berusaha ~
39 bab 39 ~ Mulai terganggu ~
40 bab 40 ~ Wanita rubah ~
41 bab 41 ~ Kapan aku hamil ~
42 bab 42~ Kapan aku hamil part 2 ~
43 bab 43~Kebencian ~
44 bab 44 ~ Mulai gila ~
45 bab 45~ Nadia VS Andini ~
46 bab 46 ~ Marah ~
47 bab 47 ~ Pertemuan ~
48 bab 49 ~Terjebak ~
49 bab 49 ~ Menikmati ~
50 bab 50 ~Rencana Nadia ~
51 bab 51 ~ Kejahatan sang pelayan ~
52 bab 52 ~Andini pingsan~
53 bab 53 ~Trauma ~
54 bab 54 ~ Ampuni aku tuan~
55 bab 56 ~Hampir mati ~
56 bab 56 ~Keterkejutan Adam~
57 bab 57 ~ Curiga ~
58 bab 58 ~ Mulai mencari tau ~
59 bab 59 ~ Khwatir ~
60 bab 60 ~ keluarga Andini ~
61 bab 62 ~ Kamu harus menuruti ku~
62 bab 63 ~ Mulai tegas ~
63 bab 63 ~ Mulai menyusun rencana ~
64 bab 64 ~ Kepulangan keluarga Adam ~
65 bab 65 ~ Mama Rania ~
66 bab 66 ~ Andini sakit ~
67 bab 67 ~ Kebahagiaan Adam ~
68 68 ~ Adam selalu khawatir ~
69 bab 69 ~ Rencana mama berhasil ~
70 bab 70 ~ Kedatangan mertua ~
71 bab 71 ~ Amanda hamil ~
72 bab 72 ~ Kejujuran Adam ~
73 bab 73 ~ Tidak terima ~
74 bab 74 ~ Keputusan Kakek ~
75 bab 75 ~ Kekacauan di pesta syukuran ~
76 bab 76 ~ Marah sang nyonya besar~
77 bab 77 ~ Desa terpencil ~
78 bab 78 ~ Di buang ~
79 bab 79 ~ Lebih baik seperti ini ~
80 bab 80 ~ Menikmati hidup sederhana~
81 bab 81 ~ Tetap disini ~
82 bab 82 ~ Aku merindukan mu suamiku~
83 bab 83 ~ Tidak terima ~
84 bab 84 ~ Sangat merindukan mu ~
85 bab 85 ~ Memberi pelajaran ~
86 bab 86 ~ Hukuman ~
87 bab 87 ~ Tidak mengakuinya ~
88 bab 88 ~ Wanita iblis ~
89 89 ~ Mendengar suara mu~
90 bab 90 ~ Kamu jahat~
91 bab 91 ~ Pertemuan yang mengharukan ~
92 bab 92 ~ Kembali ke rumah ~
93 Bab 93 ~ Pria tidak berguna ~
94 bab 94 ~ Ular betina ~
95 bab 95 ~ Masuk penjara ~
96 bab 96 ~ Awal kehancuran ~
97 bab 97 ~ Berhentilah ~
98 bab 98 ~ Semua karena mu ~
99 bab 99 ~ Terlalu menyedihkan ~
100 bab 100 ~ Fitnah ~
101 bab 101 ~ Fitnah part 2 ~
102 bab 102 ~ Alex ~
103 Bab 103 ~ Dukungan mertua ~
104 bab 104 ~ Kehancuran keluarga Amanda ~
105 bab 104 ~ Amanda masuk rumah sakit ~
106 bab 106 ~ pelajaran untuk pelakor ~
107 bab 107 ~ Rencana kotor ~
108 bab 8 ~ Nadia kena karma ~
109 bab 109 ~ Melahirkan prematur ~
110 bab 110 ~ Tidak terima dengan perceraian~
111 bab 111 ~ Permohonan orang tua Andini~
112 bab 112 ~ Ibu yang keras kepala ~
113 bab 113 ~ Keributan di mansion ~
114 bab 114 ~ Iri hati pembawa petaka ~
115 bab 115 ~ penyesalan Nadia ~
116 Bab 116 ~ Lahirnya bayi pewaris ~
117 bab 117 ~ Kebahagian Andini ~
118 bab 118 ~ Ketahuan ~
119 bab 119 ~ Semuanya semakin terlihat~
120 bab 120 ~ Saling mengerti ~
121 bab 121 ~ Rahasia Alex ~
122 bab 122 ~ Bayi pilihan ~
123 bab 123 ~ Istri keras kepala ~
124 bab 124 ~ Persiapan Pernikahan Alex ~
125 bab 125 ~ hukuman untuk Rania ~
126 bab 126 ~ Awal kehancuran Amanda ~
127 bab 127 ~Harta gono- gini ~
128 bab 127 ~ Sadis ~
129 bab 128 ~ Hukuman untuk wanita iblis ~
130 bab 130 ~ Pelajaran Untuk Amanda ~
131 bab 131 ~ Lumpuh ~
132 bab 132 ~ Akhir dari penderitaan ~
133 bab 133 ~ Rencana ~
134 bab 134 ~ Perkumpulan keluarga ~
135 bab 135 ~ Pertemuan musuh lama ~
136 bab 136 ~ Sulit menerima ~
137 bab 137 ~ Pernikahan ~
138 bab 138 ~ Promosi karya baru ~
139 bab 139 ~ promosi lagi ~
Episodes

Updated 139 Episodes

1
bab 1~ Ibu ku yang pemarah~
2
bab 2 ~Keluarga yang sangat kejam~
3
bab~ Rasa sakit ~
4
bab 4 ~ Penderitaan yang tiada habisnya ~
5
bab 5 ~ Keluarga terhormat ~
6
bab 6 ~ pertengkaran~
7
bab 7 ~ Menerima takdir~
8
bab 8~pertemuan kedua~
9
bab 9 ~ Pernikahan~
10
bab ~ Kecewa~
11
bab 11 ~ Kehilangan~
12
bab 12 ~ Marah ~
13
bab 13~ Maafkan aku~
14
bab 14 ~ Di rendahkan~
15
bab 15 ~ Hadiah ~
16
bab 16 ~ Hadiah pertama dari Adam ~
17
bab 17 ~ Berusaha ~
18
bab 18 ~ Rencana kotor ~
19
bab 19 ~ Bertemu sahabat ~
20
bab 20 ~ Kemarahan Adam ~
21
bab 21~ Merasa kasihan ~
22
bab 22 ~ Menghancurkan hidup mu~
23
bab 23 ~ Pelayan baru~
24
bab 24 ~ Kakek mulai curiga ~
25
bab 25 ~ pura-pura tidak tau~
26
bab 26 ~ Berharap ini untuk selamanya ~
27
bab 27 ~ Mencari Tau sendiri ~
28
bab 28 ~ Bermain cantik~
29
bab 29 ~ Mencari kelemahan ~
30
bab 30 ~ Mencari kelemahan part 2 ~
31
bab 31 ~ Tidak Terima ~
32
bab 32 ~ Merajuk ~
33
bab 33 ~ Bertemu keluarga ~
34
bab 34 ~ Bertemu keluarga part 2 ~
35
bab 35 ~ Terpana ~
36
bab 36 ~ Belajar mengendarai mobil ~
37
bab 37 ~ Mulai mendekati ~
38
bab 38 ~ Berusaha ~
39
bab 39 ~ Mulai terganggu ~
40
bab 40 ~ Wanita rubah ~
41
bab 41 ~ Kapan aku hamil ~
42
bab 42~ Kapan aku hamil part 2 ~
43
bab 43~Kebencian ~
44
bab 44 ~ Mulai gila ~
45
bab 45~ Nadia VS Andini ~
46
bab 46 ~ Marah ~
47
bab 47 ~ Pertemuan ~
48
bab 49 ~Terjebak ~
49
bab 49 ~ Menikmati ~
50
bab 50 ~Rencana Nadia ~
51
bab 51 ~ Kejahatan sang pelayan ~
52
bab 52 ~Andini pingsan~
53
bab 53 ~Trauma ~
54
bab 54 ~ Ampuni aku tuan~
55
bab 56 ~Hampir mati ~
56
bab 56 ~Keterkejutan Adam~
57
bab 57 ~ Curiga ~
58
bab 58 ~ Mulai mencari tau ~
59
bab 59 ~ Khwatir ~
60
bab 60 ~ keluarga Andini ~
61
bab 62 ~ Kamu harus menuruti ku~
62
bab 63 ~ Mulai tegas ~
63
bab 63 ~ Mulai menyusun rencana ~
64
bab 64 ~ Kepulangan keluarga Adam ~
65
bab 65 ~ Mama Rania ~
66
bab 66 ~ Andini sakit ~
67
bab 67 ~ Kebahagiaan Adam ~
68
68 ~ Adam selalu khawatir ~
69
bab 69 ~ Rencana mama berhasil ~
70
bab 70 ~ Kedatangan mertua ~
71
bab 71 ~ Amanda hamil ~
72
bab 72 ~ Kejujuran Adam ~
73
bab 73 ~ Tidak terima ~
74
bab 74 ~ Keputusan Kakek ~
75
bab 75 ~ Kekacauan di pesta syukuran ~
76
bab 76 ~ Marah sang nyonya besar~
77
bab 77 ~ Desa terpencil ~
78
bab 78 ~ Di buang ~
79
bab 79 ~ Lebih baik seperti ini ~
80
bab 80 ~ Menikmati hidup sederhana~
81
bab 81 ~ Tetap disini ~
82
bab 82 ~ Aku merindukan mu suamiku~
83
bab 83 ~ Tidak terima ~
84
bab 84 ~ Sangat merindukan mu ~
85
bab 85 ~ Memberi pelajaran ~
86
bab 86 ~ Hukuman ~
87
bab 87 ~ Tidak mengakuinya ~
88
bab 88 ~ Wanita iblis ~
89
89 ~ Mendengar suara mu~
90
bab 90 ~ Kamu jahat~
91
bab 91 ~ Pertemuan yang mengharukan ~
92
bab 92 ~ Kembali ke rumah ~
93
Bab 93 ~ Pria tidak berguna ~
94
bab 94 ~ Ular betina ~
95
bab 95 ~ Masuk penjara ~
96
bab 96 ~ Awal kehancuran ~
97
bab 97 ~ Berhentilah ~
98
bab 98 ~ Semua karena mu ~
99
bab 99 ~ Terlalu menyedihkan ~
100
bab 100 ~ Fitnah ~
101
bab 101 ~ Fitnah part 2 ~
102
bab 102 ~ Alex ~
103
Bab 103 ~ Dukungan mertua ~
104
bab 104 ~ Kehancuran keluarga Amanda ~
105
bab 104 ~ Amanda masuk rumah sakit ~
106
bab 106 ~ pelajaran untuk pelakor ~
107
bab 107 ~ Rencana kotor ~
108
bab 8 ~ Nadia kena karma ~
109
bab 109 ~ Melahirkan prematur ~
110
bab 110 ~ Tidak terima dengan perceraian~
111
bab 111 ~ Permohonan orang tua Andini~
112
bab 112 ~ Ibu yang keras kepala ~
113
bab 113 ~ Keributan di mansion ~
114
bab 114 ~ Iri hati pembawa petaka ~
115
bab 115 ~ penyesalan Nadia ~
116
Bab 116 ~ Lahirnya bayi pewaris ~
117
bab 117 ~ Kebahagian Andini ~
118
bab 118 ~ Ketahuan ~
119
bab 119 ~ Semuanya semakin terlihat~
120
bab 120 ~ Saling mengerti ~
121
bab 121 ~ Rahasia Alex ~
122
bab 122 ~ Bayi pilihan ~
123
bab 123 ~ Istri keras kepala ~
124
bab 124 ~ Persiapan Pernikahan Alex ~
125
bab 125 ~ hukuman untuk Rania ~
126
bab 126 ~ Awal kehancuran Amanda ~
127
bab 127 ~Harta gono- gini ~
128
bab 127 ~ Sadis ~
129
bab 128 ~ Hukuman untuk wanita iblis ~
130
bab 130 ~ Pelajaran Untuk Amanda ~
131
bab 131 ~ Lumpuh ~
132
bab 132 ~ Akhir dari penderitaan ~
133
bab 133 ~ Rencana ~
134
bab 134 ~ Perkumpulan keluarga ~
135
bab 135 ~ Pertemuan musuh lama ~
136
bab 136 ~ Sulit menerima ~
137
bab 137 ~ Pernikahan ~
138
bab 138 ~ Promosi karya baru ~
139
bab 139 ~ promosi lagi ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!