Tampak di depan mansion Rangga berjejer pria berpakaian jas rapi dan dan serba hitam dan beberapa mobil yang terparkir di depan mansion nya menyatakan bahwa sedang banyaknya tamu di mansion yang biasa terlihat lengang dan tenang itu.
Ternyata Selama hampir 4 bulan pasca hilangnya Alleyah di tengah bencana Tsunami membuat orang tuanya mempertanyakan perihal pergi nya Alleyah ke Aceh secara terpisah dari Rangga dan pengakuan Margaretha yang menyatakan bahwa tepat pada hari bencana itu Alleyah menelpon dirinya untuk menyiapkan berkas gugatan cerai karena dia telah mengumpulkan bukti perselingkuhan Rangga.
“Katakan apa yang terjadi antara kamu dan Alleyah!. Bagaimana kalian bisa pergi ke Aceh namun tidak satu pesawat Rangga?” Suara bariton dan khas lelaki tua berusia 65 tahun terdengar cukup dingin dan tatapan tajam pun terlihat dari bola mata pria bernama Daminson itu. Ya Pria paruh baya itu adalah ayah dari Alleyah yang menghilang setelah kejadian bencana Tsunami di Aceh beberapa bulan yang lalu.
“Aa... aku tidak tahu jika Alleyah juga pergi ke Aceh Dad, karena dia menelpon ku ketika aku tiba di Aceh. Dia meminta ijin ke Surabaya untuk menghadiri pesta pernikahan teman kuliah nya bukan ke Aceh.” Rangga tampak gugup menjawab pertanyaan tuan Daminson, karena Rangga sadar betul watak mertua nya itu kepada siapa saja yang membuatnya marah apalagi mengusik orang-orang yang ia cintai.
Dan dari penyelidikan bahwa Alleyah ditemukan dalam daftar penumpang yang akan pulang ke Jakarta pada jam 8 pagi hari, hingga dinyatakan hilang sampai hari ini. Rangga pun tak habis pikir bagaimana istrinya yang buta bisa mengikuti nya tanpa dia ketahui.
Namun dalam hati Rangga merasa bahagia karena Alleyah menghilang setelah mengetahui kelakuan nya main gila dengan rekan bisnis hingga telah menikah siri. Bahkan Rangga berharap Alleyah tidak pernah kembali dan dinyatakan meninggal dunia.
Betul-betul suami yang berhati bejat. Disaat dulu dia bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa, bahkan dirinya hanyalah anak panti asuhan yang dimana tuan Daminson merupakan donatur tetap di panti asuhan itu.
“Maaf tuan Rangga tetapi satu hari kepulangannya ke Jakarta dia menelpon bahwa dia telah mengumpulkan bukti-bukti bahwa anda berselingkuh bahkan kecurigaan Nyonya Alleyah sudah satu tahun ini.”
Suasana seketika hening dan Rangga pun berkeringat dingin mendengar penuturan dari pengacara istrinya yang baru 2 tahun ditunjuk oleh istrinya untuk menjadi pengacaranya setiap ada masalah dengan berita-berita miring.
“Rangga! Katakan apa yang Margaretha katakan itu tidak benar!.” Bentakan dari tuan Daminson membuat ruang keluarga di mansion Rangga mencekam bahkan beberapa Art yang melintas merasa gemetar.
“No dad, that’s not true. Margareth
a lied... she was only taking advantage of this incident. He tried several times to tease me but I refused to this day he said that crazy thing!” Rangga menatap tajam penuh kebencian pada Margaretha.
(Tidak ayah, itu tidak benar. Margaretha berbohong... dia hanya mengambil keuntungan dengan kejadian ini. Dia mencoba beberapa kali menggoda ku namun aku menolak nya hingga hari ini dia mengatakan hal gila itu)
Rangga memandang Margaretha dengan tatapan hina dan memicingkan matanya.
“Hhh.... Saya sudah mengerahkan orang-orang saya untuk menemukan Alleyah di Aceh. Dan kamu Rangga selama Alleyah tidak ada maka semua yang berkaitan dengan perusahaan harus melalui saya sebagai pemiliknya. Ingat aku tidak akan memberikan kamu sepeser pun dari harta ku jika kau berani menyakiti apalagi mengkhianati putri ku. Sebagaimana kau datang dalam hidup putri ku maka seperti itulah aku akan membuat mu pergi.”
Tuan Daminson menarik napas dalam berusaha menahan emosi terdengar dari nada suaranya.
Ia mengingat saat akan menikah dengan putrinya Rangga hanya memberikan 10 gram mas Antam dan hanya membawa satu koper pakaian. Tetapi rasa cinta nya pada putri tunggalnya membuat ia berdamai untuk menerima Rangga menjadi menantu nya walau ia dan istri meragukan Rangga.
Karena mereka merasakan bahwa Rangga hanya mencintai harta Alleyah bukan mencintai karena ketulusan.
Pernyataan tuan Daminson barusan membuat Rangga cukup kesal karena dia merasa masih tidak dianggap dan tidak dipercaya oleh mertuanya. Bahkan hampir 8 tahun ia memimpin perusahaan itu. Dia hanya dianggap bekerja bukan pemilik.
Tidak lama tampak tuan Daminson meninggalkan mansion Rangga. Namun tidak dengan Margaretha. Wanita berambut keriting dan berkacamata itu terlihat menahan amarah nya pada Rangga sedari tadi karena rasa hormat nya pada tuan Daminson, karena Margaretha pun sama nasibnya seperti Rangga.
Ia adalah ank panti yang diberikan beasiswa hingga setelah lulus Alleyah memintanya bekerja menjadi salah satu lawyer di perusahaan nya. Dan 2 tahun terakhir meminta Margaretha menjadi pengacara pribadi untuk keluarga nya, hal itu karena Margaretha dan Alleyah bersahabat sejak SMP sama dengan Rangga.
“Saya akan pastikan bahwa sebuah bangkai tetap akan mengeluarkan bau busuknya Rangga. Dan hari ini kamu telah menghina aku dengan kebohongan kamu. Bersiaplah karena ketika bau busuk mu itu menyebar dan terendus oleh tuan Daminson maka bisa ku pastikan kamu tidak akan bisa menikmati hidup mu. Kamu hanyalah kacang yang lupa pada kulitnya!” sambil menunjuk ke arah wajah Rangga.
“Tunggu Margaretha. Saya rasa urusan kita sudah selesai Nona Margaretha maka saya harap anda segera meninggalkan mansion saya karena saya tidak ingin anda menggoda saya sama seperti ketika istri saya masih ada di sisi saya dan alangkah sedihnya Alleyah jika dia tahu kalau orang yang sudah dia tolong tetapi malah menikamnya dari belakang?” Rangga berdiri dan berjalan ke arah Margaretha.
Lalu memegang dagu Margaretha dengan kencang dan kasar.
“Tidak selama nya bola digenggaman akan selalu berada di telapak tangan tuan Rangga karena kadang otot-otot akan kram dan pastikan saat itu bola anda tidak jatuh atau diambil orang lain” Margaretha menepis tangan Rangga dan lalu Margaretha berjalan keluar, pergi dengan diiringi suara sepatu high heels nya.
Rangga berjalan menuju kamarnya karena merasa begitu penat satu hari ini harus berpura-pura menjadi menantu yang baik dan terlihat bodoh di depan mertua nya.
“Tring... Tring... Trinng....” suara dari ponsel Rangga yang berada di saku celananya.
“Hello honey.....”
“Helo dear. I Miss you so much.” Rangga yang telah masuk kedalam kamarnya terlihat menyadarkan tubuhnya di ranjang King Size yang biasa ia tiduri bersama sang istri.
Tampak sebuah foto berukuran pernikahan Alleyah dan Rangga berukuran 40 x 60 terpajang di sebelah ranjang berukuran king size itu.
“So... When will you take me to your palace honey?” terdengar suara manja Wulan melalu ponsel yang ditempelkan oleh Rangga ditelinganya.
“Sabar lah sayang,... Sebentar lagi setelah kita mengubur mayat dari istri ku yang tercinta itu dan aku tidak harus mengurus surat perceraian dan secara langsung harta yang sekarang pun akan menjadi milik ku” Kini Rangga menurunkan foto pernikahannya dengan Alleyah dan dengan sengaja menjatuhkan nya.
“Suara apa itu honey?”
“Sebuah foto pernikahan di kamar ku, sepertinya kamar ini meminta nyonya yang lebih cantik.."
Rangga menutup telpon nya. Dengan cepat Rangga keluar dan menuruni anak tangga lalu meninggalkan mansion nya untuk bertemu dengan Wulan. Ya, Wulan adalah seorang rekan bisnis yang sudah 2 tahun menjadi relasi Rangga namun 3 bulan yang lalu Rangga menikahi Wulan secara siri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Putri Minwa
semangat terus thor
2023-11-15
2
sari emilia
sm2 d aceh tp aliyah hilang rangga pulang dgn selamat...gmn alurnya..
2023-02-07
1
Atha 😘😘
👍👍👍👍💞💞💞💞💪💪💪😘😘😘
2022-10-09
0