World Say Hi To Pedro

Aku Pedro, Madamku yang membuatku hidup lagi. Dulunya aku seorang manusia. Seorang remaja lelaki yang memiliki mimpi besar.

Tetapi semua berakhir saat perang virus terjadi. Aku terinfeksi. Virus itu mengerogoti tubuhku dari dalam, lemah, aku tak bisa berjalan bahkan bergerak.

Tergeletak di kasur usang dengan berbagai sampah. Saat kritis Madam menemukanku dan menolongku.

Saat aku terbangun aku berada didunia aneh dengan banyaknya angka juga berbagai simbol yang tak kumengerti, Madam menyebutnya dunia virtual, itu pertama kali aku mengenal Para Madamku.

"Pedro musnakan semuannya!" Perintah Madam Amber.

"Baik Madam" inilah kegunaanku untuk Para Madam, membantu mereka dalam Darkhole lab.

Aku tak sendiri, banyak robot lain disini. Melvra. Robot wanita yang menangani komputer utama. Ia disini lebih dulu daripada aku.

Ia seperti seorang ibu.

"Pedro, perbaiki Bluster, sepertinya sistem pada matanya mengalami sedikit gangguan" Madam Camy meletakkan Bluster, robot lalat itu padaku.

"Baik Madam" Aku pindai robot ini. Ah kerusakannya ada pada sambungan lapisan bajanya.

"Cobalah terbang Bluster" Pintaku. Setelah kusolder dia sedikit.

"Bagus tak oleng, Sudah Madam" Madam Camy adalah Madam yang menemukanku saat itu.

"Ya Willy" Madam Wina memusatkan pendengarannya. Aku bisa mendengarnya

"Melvra coba kau temukan posisi Willow" Madam Wina sibuk dengan keybordnya.

"Baik" Melvra memperlihatkan peta dengan titik hijau yang berpedar pada layar. Melvra juga mengirimnya padaku.

"Wanita itu selalu saja grasak grusuk, tak mau mendengarkanku" aku juga memindainya terlebih dahulu.

"Pedro pergi ketempatnya, bawa Bluster atau Peri peri ke sana" Madam Wina terlihat kesal.

"Willy aku akan mengarahkanmu pada sesuatu yang kau sukai"

"Okey Win"

"Kau berlajanlah kekanan lorong, kau akan menemukan pintu hitam, Aku jamin kau akan menyukai sesuatu didalam sana, sudah... Pedro menyusulmu"

"Wanita itu terlalu bersemangat. Melibas habis Mafia Underground, Memang gila dia" celetuk Madam Jo ikut nimbrung.

"Kalau dipikir memang disini ada yang waras apa?" Madam Riby mendekat,

"Kurasa tidak ada Madam" Melvra menimpalinya.

"Jawaban bagus Melvra" Madam Wina kembali berkutat pada Komputernya.

Aku sudah sampai tempat Madam Willy.

Dor...

Pintu hitam itu roboh. Madam Willy menatap lurus padaku, yang sudah menunggunya diluar.

"Kau sudah datang Pedro" Madam Willy melangkah mendekat padaku, tapi sudut matanya melirik pada tumpukan senjata usang. Kesukaan Madamku yang satu ini. Senjata antik.

"Pedro bisa kau bawa ini semua"

"Baik madam" Aku memindai apa yang akan aku angkut.

Sebanyak apapun benda yang aku masukan, mobil ini tak akan penuh, unlimited room.

Aku bisa berpindah, berbeda seperti robot yang diciptakan di lab, Mode Mufing namanya, Nemon, Aku, Kalfit, Gumax, Sandos, Beliv, HopHop dan Trox, Kami ber 8 bisa dengan mudah berpindah jika diperlukan.

Kami memiliki tubuh masing-masing, kami sebut dengan selongsong. Aku bisa berpindah ke mobil, juga masuk kekomputer utama dan kekomputer para Madam.

Tetapi tak semua robot bisa masuk dalam komputer utama, hanya Melvra dan kami berdelapan tentunya, Khusus Melvra ia memang ditempatkan pada komputer utama.

Jikalaupun pindah hanya pada komputer para Madam, kami adalah robot yang memiliki multi kemampuan yang diperkerjakan untuk membantu segala yang ada pada DarkHole Lab.

Kami mempunyai tugas masing-masing, sama sepertiku para Madam yang menemukan kami dan membawa kami kemari.

Aku senang sekarang tak merasakan sakit lagi, aku bisa melakukan apapun seperti waktu aku sehat dulu.

Berlari, bermain apapun itu, melakukan kegiatan yang bahkan lebih keren. Kami bisa terbang, menjadi senjata sekali pun kami bisa, lagi aku bilang kami bisa apapun.