4. Penyusupan Para Avatar

“Tenang, Kak Syifa.  Kak Bomber bukan orang yang mencurigakan.  Dia orang yang baik yang telah menyelamatkan kita berdua dari Avatar Mantis itu.”  Ujarku seraya menampik tangan Kak Syifa yang berupaya menarikku.

“Bagaimana kamu bisa percaya pada orang yang bahkan tidak menunjukkan wajah aslinya.”  Ujar Kak Syifa seraya menunjuk Kak Bomber dengan tidak sopan.

“Hmmm.”  Kak Bomber pun terlihat menyeringai setelah mendengarkan ucapan Kak Syifa.

“Bagaimana kalau kalian menanyakan detailnya secara langsung kepada Profesor Indro dan Profesor Melisa di lab kami besok?”  Ujar Kak Bomber kepada kami.

Seketika aku terkesiap.  Jangan-jangan yang dimaksud Kak Bomber dengan Profesor Indro itu…

“Kak Bomber, jangan-jangan Profesor Indro yang Kakak maksud itu…”  Tanyaku sembari harap-harap penasaran kepada kak Bomber.

“Mungkin memang benar seperti apa yang kamu pikirkan.  Dialah Profesor Indro Nuryono, salah satu ilmuwan perintis Hoho Game.”  Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku itu, Kak Bomber tampaknya langsung paham dan menjawabnya.

“Tapi Kak, bukankah Prof. Indro telah tewas dalam kecelakaan lima tahun silam?”  Tanyaku sekali lagi dengan penasaran atas ucapan Kak Bomber yang terdengar tidak masuk akal itu.

Profesor Indro Nuryono, seorang ilmuwan asal Indonesia yang awalnya memang sudah cukup terkenal secara global berkat berbagai risetnya di bidang fisika virtual, tetapi suatu hari penelitiannya ditolak di negeri sendiri.

Namun suatu hari, salah seorang professor terkenal lain asal Korea menghubunginya dan menawarkan kerjasama padanya untuk menggunakan hasil penelitiannya itu sebagai dasar penciptaan dunia virtual di dalam game.  Suatu kerjasama penelitian yang akhirnya menjadi cikal-bakal lahirnya Hoho Game.

Namun, tepat sehari sebelum terjadinya bencana Hoho Game di Kota Jakarta lima tahun silam, Prof. Indro ditemukan meninggal di laboratorium pribadinya karena serangan jantung.  Mana mungkin Kak Bomber mampu mempertemukan kami dengan arwah?

Tiba-tiba Kak Bomber menepuk pundakku.

“Tidak usah terlalu dipikirkan rumit begitu.  Kamu akan tahu semuanya setelah melihatnya langsung.  Jadi jangan lupa datang ya.”  Ujar Kak Bomber seraya mengambil kertas dan pulpen dari saku celananya yang tampak ketat itu sehingga aku sendiri heran bagaimana bisa dia menyelipkan kertas dan pulpen di sana, lantas menyerahkan kertasnya padaku setelah dia tampak mencatat sesuatu di atasnya.

“30 meter ke arah tenggara dari pertigaan jalan raya kedua di Jalan Jeruk Kecamatan Bogolan Kota Jakarta Utara,” begitulah yang tertulis di catatan tersebut.

“Tunggu, kau di sana!”  Teriak Kak Syifa kepada Kak Bomber sekali lagi dengan tidak sopan.

“Duh, Kak Syifa.  Kenapa tidak sopan begitu kepada Kak Bomber.  Kak Bomber-lah yang telah menyelamatkan nyawa Kakak lho.”  Ujarku dengan panik begitu melihat tingkah tak sopan Kak Syifa itu.

“Yah, soal itu, terima kasih, Tuan Bomber.”  Ujar Kak Syifa kembali kepada Kak Bomber, tetapi dengan nada bicara yang telah tampak lebih kalem.

Namun, kekaleman Kak Syifa itu tidak berlangsung lama sebab Kak Syifa langsung menatap kembali Kak Bomber dengan tatapan mengintimidasi yang tak sopan.

“Kamu, kenapa sampai petugas polisi mencapmu sebagai kriminal dan berupaya menangkapmu?  Ada laporan resmi dari pihak kepolisian bahwa penyebab bencana Hoho Game lima tahun silam ada kaitannya denganmu.”  Tanya Kak Syifa tegas kepada Kak Bomber.

Pertanyaan itu pula lantas membuatku shok.  Padahal jelas-jelas lima tahun silam, semua media memberitakan bahwa Kak Bomber adalah pahlawan yang telah menyelamatkan Kota Jakarta dari keadaan krisis akibat bencana Hoho Game.  Lantas, kenapa semuanya jadi terbalik seperti ini dan malah menjadikan Kak Bomber sebagai tersangka?

Aku pun akhirnya turut menunggu dengan harap-harap cemas terhadap jawaban yang akan diberikan oleh Kak Bomber.

“Lima tahun silam, demi menghentikan jatuhnya lebih banyak korban, aku mengaktifkan skill jarak jauh yang mampu menghentikan sementara kemampuan virus yang bersemayam di dalam tubuh para avatar.”

Kak Bomber terdiam sejenak, tampak ragu melanjutkan kalimatnya.  Namun, akhirnya dia utarakan.

“Tetapi di luar bayanganku, ternyata para avatar tersebut berevolusi dan melahirkan kemampuan yang mengerikan.  Kemampuan untuk memimik manusia yang dibunuhnya.”

“Memimik?  Itu berarti…”  Ucapku dengan penasaran.

“Ya, mereka menyamar menjadi manusia selama lima tahun ini.  Dan tanpa virus di tubuh mereka teraktifkan, mereka hanya akan terlihat seperti manusia biasa kecuali kekurangan mereka dalam mengontrol emosi mereka.”

“Apa?”

“Itu mana mungkin terjadi?”

Baik aku dan Kak Syifa sama-sama terkaget atas pernyataan Kak Bomber tersebut.

“Jelas-jelas bahwa tubuh mereka hanya tumpukan data.  Tetapi sistem di tubuh mereka mampu menipu segala macam alat pendeteksian.  Baik dengan X-ray, CT-scan, MRI, maupun berbagai alat pendeteksi canggih lainnya.  Mereka hanya akan memberikan hasil layaknya manusia biasa.  Bukankah ini aneh?  Padahal tubuh mereka jelas-jelas kosong.”

Kak Bomber pun tampak mulai lebih intens dengan intonasi suara yang lebih tinggi dalam menjelaskan.

“Mereka bisa makan, minum, buang air, padahal tidak ada apa-apa di dalam tubuh mereka.  Ini jelas-jelas aneh, bahkan berapa kali pun aku melakukan penelitian, aku tetap tak dapat menemukan jawabannya.”

Tampak tatapan Kak Bomber menjadi lebih tajam ke arah kami.

“Kini setelah lima tahun, kekuatanku yang mengekang virus di tubuh mereka akhirnya mulai lepas satu-persatu yang membuat mereka kembali agresif.  Oleh karena itulah, aku membutuhkan teman perjuangan.  Aku tidak dapat mengatasi ini seorang diri.”

“Aku pasti akan membantu Kak Bomber.”

“Adrian!”

Mendengar ucapan Kak Bomber yang membutuhkan rekan perjuangan, membuatku secara insting untuk mengucapkan kalimat itu.  Namun, Kak Syifa segera menunjukkan ketidaksetujuannya dengan membentakku dan menatapku sinis.

“Di malam bencana itu, aku berhasil menyingkirkan 29 dari mereka.  Kemudian 37 lagi setelahnya, tidak, 38 termasuk yang dikalahkan oleh Anak Muda.”

“Panggil aku Adrian saja Kak.”  Mendengar Kak Bomber yang terus-terusan memanggilku dengan sebutan Anak Muda, aku pun dengan senyum ramah memperkenalkan namaku kepadanya.

“Oh, maaf, Adrian.  Jadi intinya, masih ada sekitar 32 dari mereka yang belum terkalahkan yang bagai bom waktu tidak lama lagi akan meledak.  Oleh karena itu bagaimana pun, aku membutuhkan bantuan Adrian.”

Kak Bomber pun lantas menatap Kak Syifa dengan tatapan yang serius.

“Jadi aku mohon, kakaknya Adrian, tolong bersedialah meminjamkan Adrian pada kami sementara untuk menyelamatkan kota ini.”  Ucap Kak Bomber seraya menundukkan kepalanya.

“Syifa.  Panggil saja aku dengan Syifa.”  Kata-kata Kak Syifa seketika menjadi lebih lembut kepada Kak Bomber.

“Oh, maafkan aku, Syifa.”  Balas ucap tulus Kak Bomber kepada Kak Syifa.

“Tapi, kamu belum menjawab pertanyaanku soal mengapa kamu sampai menjadi buronan polisi?”  Tanya sekali lagi Kak Syifa sambil menelisik ke dalam ekspresi Kak Bomber.

“Itu kemungkinan karena salah satu dari avatar telah menyusup ke tempat-tempat penting, menyamar sebagai manusia biasa dengan pangkat dan jabatan yang tinggi.  Dengan begitu, mereka bisa memiliki kekuasaan untuk memutar-balikkan informasi demi keuntungan mereka, termasuk untuk menyingkirkan segala hal yang menjadi penghalang mereka.”  Kak Bomber pun menjawab.

Jawaban dari Kak Bomber tersebut lantas membuat baik aku maupun Kak Syifa menjadi shok.  Jelas hal ini menjadi masalah yang lebih besar dari yang kami harapkan.  Aku dan Kak Bomber tidak hanya harus menghadapi para avatar secara frontal, tetapi mesti mengungkap muslihat mereka yang bersembunyi di balik layar.

Terpopuler

Comments

Rusdie

Rusdie

shock
( ☉д⊙)

2022-06-10

1

Senajudifa

Senajudifa

thor aku mampir y

2022-05-18

1

Sebutir Debu

Sebutir Debu

Hadir kakak

2022-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Semuanya Berawal dari Hoho Game Itu
2 2. Cahaya Harapan
3 3. Pulihnya Kembali Kepercayaan Diri Pemuda Itu
4 4. Penyusupan Para Avatar
5 5. Munculnya Sang Rival Protagonis, Kaiser Dewantara
6 6. Dewi Pujaanku, Nafisah, dalam Bahaya!
7 7. Ternyata Identitas di Balik Avatar Bomber adalah Orang Itu?
8 8. Langkah Pertama Menuju Markas Rahasia
9 9. Mengenal Sosok Judith yang Judes dan AI5203 yang Ekspresif
10 10. Serangan Tengah Malam
11 11. Rasa Simpati yang Tak Perlu
12 12. Perasaan yang Tak Nyata
13 13. Alasan Judith Membenci Kaiser
14 14. Tolakan Gaia
15 15. Andina, Sosok Ranker Wanita Tunangan Kaiser
16 16. Perasaan yang Terkungkung oleh Kabut Tebal
17 17. Perasaan Itu Nyata atau Tidak?
18 18. Dialah Bobi, Seorang Pencari Informasi Berbakat yang Berinsting Tajam
19 19. Seorang Faker Tak Kasat Mata yang Bersembunyi Tepat di Pelupuk Mata
20 20. Sebuah Skema Besar Para Faker Mulai Dijalankan
21 21. Isolasi Kota Jakarta
22 22. Aku Percaya pada Kak Kaiser
23 23. Dua Musuh dengan Tujuan yang Berbeda
24 24. Kemenangan Mutlak Kaiser, Rencana Volt dan Metalia Berhasil Digagalkan
25 25. Kaiser vs Raging Fire
26 26. Sang Monster di Toko Kue Bernard
27 27. Kesaksian Zenri
28 28. Kebaikan Hati Bukanlah Kelemahan
29 29. Masa-Masa Indah Bermain Game dengan Kak Faridh
30 30. Takkan Berkhianat
31 31. Dendam Saber
32 32. Adrian vs Saber
33 33. Kaiser vs Saber
34 34. Seorang Anak yang Tak Diizinkan Melawan Traumanya
35 35. Terabaikan
36 36. Idealisme Siapakah yang Benar?
37 37. Posisi yang Pantas
38 38. Harga Diri Adrian yang Terluka
39 39. Kebaikan nan Menyayat
40 40. Perkenalan Adrian dengan Semua Anggota Avatar Gelang
41 41. Masa Lalu Arjuna
42 42. Kebenaran Tragedi Keluarga Profesor Melisa
43 43. Penyelidikan Identitas Monster Avatar yang Masih Misteri
44 44. Suara Hati Judith
45 45. Antara Judith dan Kaiser
46 46. Ancaman Void
47 47. Suasana Tegang di Kantor Syifa
48 48. Pasangan Anak Jahat, Sticky Girl dan Thorny Boy
49 49. Situasi Genting, Adrian Dikeroyok!
50 50. Kebengisan Tersembunyi Pahlawan Darah Merah
51 51. Adrian vs Chainsaw
52 52. Pulihnya Zio
53 53. Healer yang Berbeda
54 54. Pertemuan Sang Palsu terhadap yang Asli
55 55. Side Effect Gelang, Peningkatan Ketajaman Indera Adrian
56 56. Kemunculan Tiba-Tiba Mantan Pacar sang Almarhum Kakak
57 57. Berkunjung ke Wahana Bersama Kak Selantri
58 58. Barang Titipan di Rumah Angker
59 59. Misteri Void dan Tuannya
60 60. Rahasia Portal Ke Dunia Lain, Kejahatan Profesor In Gu
61 61. Judith dan Zio
62 62. Pertarungan yang Dibawakan oleh sang MC Carnaval
63 63. Adrian vs Mistique, Kemunculan Tiba-Tiba Healer Mengganggu Pertarungan
64 64. Adrian vs Healer
65 65. Masalah Gawat, Identitas Adrian Terekspos oleh Musuh!
66 66. Kebenaran Lima Tahun Silam
67 67. Tujuan Healer
68 68. Kemunculan Sang Antagonis Utama, Xavier
69 69. Skema Jahat Freeze
70 70. Perjuangan Mati-Matian Nafisah dan Bobi Menghadapi Freeze
71 71. Air Mata Nafisah
72 72. Sinkronisasi 400 Persen
73 73. Penyesalan Zenri
74 74. Zaman Telah Berubah
75 75. Wasiat Terakhir Freeze
76 76. Tekad Adrian
77 77. Healer yang Ambigu
78 78. Ingatan
79 79. Muslihat
80 80. Sang Wanderer
81 81. Energi Kehidupan Healer
82 82. Pengorbanan dalam Sekarat yang Tak Dihargai
83 83. Hujatan
84 84. Pengkhianatan Umat Manusia
85 85. Selamat Tinggal, Healer!
86 86. Mengenang Perjuangannya
87 87. Harapan Umat Manusia kepada yang Asli
88 88. Negosiasi
89 89. Perdamaian Antara Kaiser dan Bomber
90 90. Pelatihan Kaiser Dimulai!
91 91. Dia Bukanlah Kepalsuan
92 92. Kegeniusan Kaiser dan Rasa Inferior Adrian
93 93. Penilaian Baik dan Buruk
94 94. Selamat Tinggal, Holy!
95 95. Selama Ada yang Mengingat Kenangannya
96 96. Tahap Akhir Proyek Pohon Keabadian
97 97. Serangan Para Dummy 1
98 98. Serangan Para Dummy 2
99 99. Serangan Para Dummy 3
100 100. Reuni Keluarga Setiabudi
101 101. Kebenaran di Tahun 2044 Silam Tersebut
102 102. Keramahan Ayah dan Ibu Adrian
103 103. Kaiser vs Magneton
104 104. Carnaval vs Magneton
105 105. Kedatangan Profesor Dios dan Arskad
106 106. Infiltrasi ke Daerah Musuh
107 107. Kesungguhan Adrian
108 108. Serangan Pamungkas Panah Arjuna
109 109. Kemunculan Dalang Sebenarnya, Mr. X
110 110. Plot Twist Asal-Muasal Mr. X dan Segala Rencananya
111 111. Kehancuran Akibat Hukum Alam
112 112. Kaiser vs Time
113 113. Akhir Pertarungan
114 114. Reuni Arjuna dan Tio
115 115. Akhir dari yang Satu, Awal dari yang Baru
116 116. Monster Kalajengking
117 117. Analisa Tim
118 118. Monster Lobster
119 119. Persiapan Keberangkatan Menuju Dunia Lain
120 120. Lagi-Lagi Dummy
121 121. Desa Pengulangan
122 122. Sudahlah, Aku Sudah Bosan
123 123. Slime Ilusi
124 124. Labirin Cermin
125 125. Ilusi Cermin
126 126. Ujung Labirin
127 127. Selamat Tinggal, Kakek Loki!
128 128. Quest Selamatkan Pangeran Kedua
129 129. Serangan Penyihir Hitam
130 130. Kutukan Putra Mahkota
131 131. Tragedi Putra Mahkota
132 132. Tuduhan Palsu kepada Pangeran Kedua
133 133. Kebenaran yang Diputarbalikkan
134 134. Pangeran Ketiga yang Kejam
135 135. Terungkapnya Kejahatan Mantan Putra Mahkota Bistan
136 136. Terungkapnya Kejahatan Pangeran Ketiga
137 137. Penyesalan Terbesar Arthur
138 138. Secercah Harapan Penantian Dios
139 139. Legenda Naga Hijau dan Seni Pengobatan Herbal
140 140. Berguru pada Silvia, Sang Apoteker
141 141. Penjelajahan Hutan Kabut Hijau
142 142. Naga Hijau dan Iblis Jahat
143 143. Akhir dari Perjalanan Dunia Virtual
144 144. Jalan Kembali
145 145. Hari Pernikahan Adrian - TAMAT
146 Akhir Kata dari Penulis
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Semuanya Berawal dari Hoho Game Itu
2
2. Cahaya Harapan
3
3. Pulihnya Kembali Kepercayaan Diri Pemuda Itu
4
4. Penyusupan Para Avatar
5
5. Munculnya Sang Rival Protagonis, Kaiser Dewantara
6
6. Dewi Pujaanku, Nafisah, dalam Bahaya!
7
7. Ternyata Identitas di Balik Avatar Bomber adalah Orang Itu?
8
8. Langkah Pertama Menuju Markas Rahasia
9
9. Mengenal Sosok Judith yang Judes dan AI5203 yang Ekspresif
10
10. Serangan Tengah Malam
11
11. Rasa Simpati yang Tak Perlu
12
12. Perasaan yang Tak Nyata
13
13. Alasan Judith Membenci Kaiser
14
14. Tolakan Gaia
15
15. Andina, Sosok Ranker Wanita Tunangan Kaiser
16
16. Perasaan yang Terkungkung oleh Kabut Tebal
17
17. Perasaan Itu Nyata atau Tidak?
18
18. Dialah Bobi, Seorang Pencari Informasi Berbakat yang Berinsting Tajam
19
19. Seorang Faker Tak Kasat Mata yang Bersembunyi Tepat di Pelupuk Mata
20
20. Sebuah Skema Besar Para Faker Mulai Dijalankan
21
21. Isolasi Kota Jakarta
22
22. Aku Percaya pada Kak Kaiser
23
23. Dua Musuh dengan Tujuan yang Berbeda
24
24. Kemenangan Mutlak Kaiser, Rencana Volt dan Metalia Berhasil Digagalkan
25
25. Kaiser vs Raging Fire
26
26. Sang Monster di Toko Kue Bernard
27
27. Kesaksian Zenri
28
28. Kebaikan Hati Bukanlah Kelemahan
29
29. Masa-Masa Indah Bermain Game dengan Kak Faridh
30
30. Takkan Berkhianat
31
31. Dendam Saber
32
32. Adrian vs Saber
33
33. Kaiser vs Saber
34
34. Seorang Anak yang Tak Diizinkan Melawan Traumanya
35
35. Terabaikan
36
36. Idealisme Siapakah yang Benar?
37
37. Posisi yang Pantas
38
38. Harga Diri Adrian yang Terluka
39
39. Kebaikan nan Menyayat
40
40. Perkenalan Adrian dengan Semua Anggota Avatar Gelang
41
41. Masa Lalu Arjuna
42
42. Kebenaran Tragedi Keluarga Profesor Melisa
43
43. Penyelidikan Identitas Monster Avatar yang Masih Misteri
44
44. Suara Hati Judith
45
45. Antara Judith dan Kaiser
46
46. Ancaman Void
47
47. Suasana Tegang di Kantor Syifa
48
48. Pasangan Anak Jahat, Sticky Girl dan Thorny Boy
49
49. Situasi Genting, Adrian Dikeroyok!
50
50. Kebengisan Tersembunyi Pahlawan Darah Merah
51
51. Adrian vs Chainsaw
52
52. Pulihnya Zio
53
53. Healer yang Berbeda
54
54. Pertemuan Sang Palsu terhadap yang Asli
55
55. Side Effect Gelang, Peningkatan Ketajaman Indera Adrian
56
56. Kemunculan Tiba-Tiba Mantan Pacar sang Almarhum Kakak
57
57. Berkunjung ke Wahana Bersama Kak Selantri
58
58. Barang Titipan di Rumah Angker
59
59. Misteri Void dan Tuannya
60
60. Rahasia Portal Ke Dunia Lain, Kejahatan Profesor In Gu
61
61. Judith dan Zio
62
62. Pertarungan yang Dibawakan oleh sang MC Carnaval
63
63. Adrian vs Mistique, Kemunculan Tiba-Tiba Healer Mengganggu Pertarungan
64
64. Adrian vs Healer
65
65. Masalah Gawat, Identitas Adrian Terekspos oleh Musuh!
66
66. Kebenaran Lima Tahun Silam
67
67. Tujuan Healer
68
68. Kemunculan Sang Antagonis Utama, Xavier
69
69. Skema Jahat Freeze
70
70. Perjuangan Mati-Matian Nafisah dan Bobi Menghadapi Freeze
71
71. Air Mata Nafisah
72
72. Sinkronisasi 400 Persen
73
73. Penyesalan Zenri
74
74. Zaman Telah Berubah
75
75. Wasiat Terakhir Freeze
76
76. Tekad Adrian
77
77. Healer yang Ambigu
78
78. Ingatan
79
79. Muslihat
80
80. Sang Wanderer
81
81. Energi Kehidupan Healer
82
82. Pengorbanan dalam Sekarat yang Tak Dihargai
83
83. Hujatan
84
84. Pengkhianatan Umat Manusia
85
85. Selamat Tinggal, Healer!
86
86. Mengenang Perjuangannya
87
87. Harapan Umat Manusia kepada yang Asli
88
88. Negosiasi
89
89. Perdamaian Antara Kaiser dan Bomber
90
90. Pelatihan Kaiser Dimulai!
91
91. Dia Bukanlah Kepalsuan
92
92. Kegeniusan Kaiser dan Rasa Inferior Adrian
93
93. Penilaian Baik dan Buruk
94
94. Selamat Tinggal, Holy!
95
95. Selama Ada yang Mengingat Kenangannya
96
96. Tahap Akhir Proyek Pohon Keabadian
97
97. Serangan Para Dummy 1
98
98. Serangan Para Dummy 2
99
99. Serangan Para Dummy 3
100
100. Reuni Keluarga Setiabudi
101
101. Kebenaran di Tahun 2044 Silam Tersebut
102
102. Keramahan Ayah dan Ibu Adrian
103
103. Kaiser vs Magneton
104
104. Carnaval vs Magneton
105
105. Kedatangan Profesor Dios dan Arskad
106
106. Infiltrasi ke Daerah Musuh
107
107. Kesungguhan Adrian
108
108. Serangan Pamungkas Panah Arjuna
109
109. Kemunculan Dalang Sebenarnya, Mr. X
110
110. Plot Twist Asal-Muasal Mr. X dan Segala Rencananya
111
111. Kehancuran Akibat Hukum Alam
112
112. Kaiser vs Time
113
113. Akhir Pertarungan
114
114. Reuni Arjuna dan Tio
115
115. Akhir dari yang Satu, Awal dari yang Baru
116
116. Monster Kalajengking
117
117. Analisa Tim
118
118. Monster Lobster
119
119. Persiapan Keberangkatan Menuju Dunia Lain
120
120. Lagi-Lagi Dummy
121
121. Desa Pengulangan
122
122. Sudahlah, Aku Sudah Bosan
123
123. Slime Ilusi
124
124. Labirin Cermin
125
125. Ilusi Cermin
126
126. Ujung Labirin
127
127. Selamat Tinggal, Kakek Loki!
128
128. Quest Selamatkan Pangeran Kedua
129
129. Serangan Penyihir Hitam
130
130. Kutukan Putra Mahkota
131
131. Tragedi Putra Mahkota
132
132. Tuduhan Palsu kepada Pangeran Kedua
133
133. Kebenaran yang Diputarbalikkan
134
134. Pangeran Ketiga yang Kejam
135
135. Terungkapnya Kejahatan Mantan Putra Mahkota Bistan
136
136. Terungkapnya Kejahatan Pangeran Ketiga
137
137. Penyesalan Terbesar Arthur
138
138. Secercah Harapan Penantian Dios
139
139. Legenda Naga Hijau dan Seni Pengobatan Herbal
140
140. Berguru pada Silvia, Sang Apoteker
141
141. Penjelajahan Hutan Kabut Hijau
142
142. Naga Hijau dan Iblis Jahat
143
143. Akhir dari Perjalanan Dunia Virtual
144
144. Jalan Kembali
145
145. Hari Pernikahan Adrian - TAMAT
146
Akhir Kata dari Penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!