7 tahun kemudian

Di sebuah rumah mewah.

seorang gadis cantik sedang berkutat dengan laptopnya, di salah satu kamar pembantu.

Di sana juga terlihat seorang gadis yang lebih muda sedang tertidur nyenyak.

Setelah selesai dengan laptopnya, ia pun menelepon seseorang dengan gaya santai.

" bang gimana dengan perusahaan? " Tanya lista dengan datar.

" baik-baik saja dek. " jawab Arya, merupakan sekertaris Calista.

" bagus kalau begitu. "

" ya udah kalau gue tu...." Belum sempet menyelesaikan ucapannya Calista sudah memutuskan nya duluan

Tut....

pasti udah bisa di tebak bukan gimana keselnya Arya.

setelah mematikan telepon, lalu calista melihat Dinda yang tertidur pulas. Walau pun kasur nya tidak selembut kasur dulunya.

" hm.. gak sadar kakak dek, kamu sudah besar dan menjadi gadis cantik." Sambil mencium kening Dinda yang masih tertidur.

di lihat jam sudah jam 11 malam. Lalu matanya melihat kalender.

" Gak nyangka gue dan Dinda udah bertahan selama 7 tahun setelah kejadian itu." Gumam nya

" Sekarang gue udah sukses sebanding dengan pengorbanan gue selama ini." tambah nya lagi.

yah, Calista menjadi CEO di perusahan ' C.D. COMPANY' hasil dari kerja keras nya dan juga karena kepintaran nya.

dia mempunyai kafe bernama 'Lis'da' yang terkenal dan memiliki beberapa cabang termasuk di Bandung.

Baru saja lista ingin tidur namun di urung kan karna ada yg mengetuk pintu nya dengan keras.

Tok...Tok...Tok..

" Buka pintunya " Teriak seseorang di luar kamar.

Dengan malas Calista membuka pintu nya, wajah tetap sama yaitu cuek, datar plus dingin.

Saat pintu terbuka Terlihat ibu tiri, adek tiri dan juga ayahnya yang sedang memasang wajah tidak senang.

" Ada apa? " Tanya calista datar.

" Ada apa katamu!! Setelah adek kesayangan mu itu mencuri perhiasan ku, kau bilang ada apa? "

Ucap raisa dengan pura-pura marah.

" sabar ya ma kita pasti dapat perhiasan itu. Mungkin Dinda hanya ingin jajan jadi dia mengambil perhiasan mama. " ucap via pura-pura sedih, agar mendapat kan simpati dari papa tirinya dan bener saja ayah nya langsung terpancing

" Apa bener Dinda yang telah mencuri perhiasan ibu mu." Marah papa Aldo.

" Mana mungkin adek gue ngelakuin itu. "

" kenapa tidak mungkin. bisa jadi benar apa kaya via kalau Dinda ingin jajan, karena dia tidak memiliki uang jadi mengambil perhiasan mama Raisa." aldo menatap tidak senang.

Calista tidak mengatakan apapun dia masih diam dengan wajah tak berubah, datar.

" jawab aku Calista ." marah Aldo karena di abaikan.

Karna suara berisik dari luar,membuat Dinda terbangun.

" ada apa ini knp berisik sekali. " Ucap Dinda dengan wajah bantal.

" Tidak dak ada apa-apa dek." Ucap calista lembut sambil merapikan rambut adeknya yang berantakan.

" nah ini dia pelaku nya baru nongol." tuduh via langsung.

" Pelaku? Pelaku apa ? " tanya Dinda yang kebingungan.

" Kamu kan yang ngambil perhiasan mama raisa. " tuding papa Aldo.

" enggak pa, Dinda gak pernah ngambil perhiasan mama. " Dinda dengan cepat membela diri.

" alah! mana ada maling ngaku yang ada penjara penuh." sinis via.

" Saya percaya dengan adek saya, dia tidak akan melakukan itu. Kecuali ada yang ingin menjebak nya. " sindir Calista melihat ibu dan anak itu. Calista tau kalau ini kelakuan ibu dan adek tiri nya.

" Apa maksud mu?.., Mana mungkin mama melakukan hal yang tidak masuk akal itu. " marah raisa, padahal dalam hati sangat takut semuanya terbongkar.

" Tpi beneran Dinda tidak ngambil perhiasan mama. " ucap Dinda lagi untuk meyakinkan mereka.

" CUKUP!! " Bentak Aldo

" Gak mungkin mama ngelakuin itu." ucap aldo sangat mempercayai istri nya.

" Tapi beneran bukan Dinda pa." kekeh Dinda masih tidak ingin di salahkan.

Saat tangan aldo ingin mendarat di pipi mulus Dinda , lebih dulu di tangkap oleh calista.

" Beraninya tangan kotor anda ingin menyentuh adek saya. " Ucap Calista datar plus dingin dan mukanya sudah memerah yang sedang menahan amarah, langsung menghempas tangan aldo dengan kasar.

" berani nya kau. " sambil menunjuk kearah Calista tak kalah menahan emosi. Harga dirinya terasa di injak sekarang.

"SAYA MAU KALIAN BERDUA KELUAR DARI RUMAH SAYA!." Karna kemarahan nya beserta menahan malu.

" Kalian hanyalah sampah yang tidak berguna di rumah ini. " tambah Aldo lgi,langsung pergi begitu saja

" Kalian denger itu sebaik nya kalian pergi dari sini, tau jalan keluar kan? " ejek via lalu tertawa

bersama Raisa langsung meninggal kan mereka begitu saja.

.

.

jangan lupa like ,komen,favorit ,kasih🌹,dan bintang lima.

terima kasih

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!