3 hari kemudian...
Sore hari saat mandi seperti biasa Adelia mencuci rambutnya dengan shampoo
yang begitu wangi.
Setelah mengeringkannya Adelia duduk
di depan meja rias dan mulai memakai skincare di wajahnya, dan tak seberapa
lama hp ditangannya bergetar, "Nona, setengah jam lagi kami sampai di
rumah,” Pesan masuk dari Ken.
"Apa? Kenapa waktu berlalu dengan cepat? Rasa-rasanya baru kemarin dia
pergi ke luar kota."
***
Setengah jam setelah menunggu akhirnya tuan muda yang di maksdu itu pun benar-benar
datang, menunggu setengah jam sudah seperti menunggu raja. Siapa dia? Ya tentu
saja tuan muda Satya Louis wilson.
“Kau merindukanku?” baru saja datang pria itu sudah menggodanya.
“Tidak, duduklah aku akan membuatkan mu kopi terlebih dahulu...”
“Kenapa terburu-buru sekali, santai saja... kemarilah, aku ingin bermain
sejenak denganmu.”
“Jangan menggangguku, sudah duduk saja, eh!”
Bahkan Adel sampai terkejut saat Satya menarik pergelangan tangannya,
membuat gadis itu terduduk di atas pangkuan suaminya, “Apa yang kau lakukan—“
‘Mmmh... mmmh...’
Malas mendengar ocehannya membuat Satya dengan cepat menutup mulut Adel
dengan sebuah ciuman, tangannya pun bermain di bagian dadanya.
“Aaaa! Kenapa kau menggigitku?!” ketus Satya yang langsung engusap
bibirnya, “Kau kira bibirku ini kue?”
“Salahmu kenapa tidak mau mendengar,” ketus Adel yang langsung bergegas
keluar dari kamar, sikapnya yang seperti itu malah semakin membuat Satya ingin
memilikinya secara utuh.
Tubuh dan kehormatan itu telah ia renggut dan kini adalah saatnya ia
merebut hati gadis itu.
***
Jerman..
Ziva mulai berkemas dan bersiap untuk terbang ke negara A.
Tak lupa ia juga membeli oleh-oleh untuk Satya, dan Adelia.
Entah ini hanya kebetulan atau memang sudah direncanakan.
Ziva meraih foto yang terpajang di meja kamarnya, matanya berbinar saat
menatap wajah tampan Satya.
Mencium wajah tampan di dalam foto, "Kak Satya, tunggu aku." Ziva
tersenyum.
***
Usai makan malam seperti biasa saat masuk jam tidur, Adel memilih untuk
tidur di sofa, dia tidak mau tidur satu ranjang dengan suaminya meskipun mereka
sudah pernah tidur bersama.
Pukul 03.00 dini hari, Satya terbelalak saat menyadari gairahnya yang
perlahan mulai memaksanya untuk menuntut haknya sebagai seorang suami.
Segera ia turun dari ranjang, "Cih!" logikanya menolak tetapi
gairahnya memaksa.
Satya Pun menggendong Adel ke ranjang lalu mulai mengecupi bibir mungil
istrinya, dan terus menuntut memberikan tanda kepemilikannya di leher.
Terdengar lenguhan Adelia dan tubuhnya yang merespon menggeliat, lagi lagi
lenguhannya terdengar sexy.
Membuat Satya sulit untuk mengendalikan nafsunya, "Kau yang mulai
duluan." malah menyalahkan Adel.
Piyama tidur yang dipakai Adelia sangat menguntungkan bagi Satya, hanya
memakai piyama full kancing dari atas hingga bawah.
Setelah melucuti pakaiannya, Satya mulai melepas bra milik Adelia. Perlahan
mengecupinya dan menebarkan banyak kiss mark di setiap incinya.
"Emh..." rasanya bagaikan mimpi indah membuat Adelia tak juga
kunjung membuka kedua matanya.
Puas mengecupinya kini Satya beralih keperut rata Adelia, dan menebarkan
kiss mark sebanyak yang ia mau.
Terakhir, adalah hal yang sangat di idamkan setiap pengantin.
Sejenak ia menghentikan aktifitas nakalnya, ‘Bukankah aku seperti sedang
memperkosanya? Tapi dia istriku!’
Aaaah sudahlah, masa bodoh dengan itu semua.
Satya Pun kembali melakukan aksinya dengan melepas cd Adelia, ia menatap
rimba hitam diantara selangkangannya.
Nafsunya semakin menjadi-jadi, tak kuasa menahan diri akhirnya Satya
melakukannya juga.
Menggagahi wanita yang selama ini sudah menjadi istri sahnya.
"Emh!" Adelia mengernyit saat merasakan sesuatu yang keras sedang
menyakitinya dibawah sana.
Adelia meremas seprai hingga tangannya memutih dengan air matanya yang
mulai menetes.
Perlahan ia mengerjap hingga pandangannya menjadi jelas, "Sa—Satya,
Jangan! Emh.."
Ciuman lembut membungkam bibir Adelia, ia tak kuasa menahan sakitnya.
Rasa sakit yang pernah ia rasakan sebelumnya, kini terulang lagi... tangannya
memukul-mukul dada Satya namun pria itu sama sekali tak bergeming dan tetap
memaksa dirinya untuk menyatu dengan tubuh istrinya.
"Arrgh!!" Adelia memekik kesakitan saat Satya berhasil menyatukan
tubuh mereka.
Satya meremas jemari Adelia dengan kuat.
Perlahan Satya mulai memompa tubuh Adelia dengan pelan dan lembut, keduanya
basah oleh keringat.
Rasa sakit yang dirasakan Adelia belum berkurang, semakin dalam Satya
memompa tubuhnya maka semakin sakit pula yang ia rasakan dibawah sana.
"He—hentikan, sakit..." bisiknya lirih di telinga Satya.
"Tahan sebentar lagi."
Adelia menggeleng, "Aku mohon hentikan ini!" Ia menjerit namun
dengan cepat Satya kembali membungkamnya.
Entah sudah berapa lama waktu berlalu hingga akhirnya Satya menyemburkan benihnya
kedalam rahim Adelia dan sesaat membuatnya menghentak kejang.
Kepuasaan yang membuncah dan membuatnya ketagihan. Satya yang kelelahan
ambruk begitu saja wajahnya terbenam di antara belahan dada Adelia yang besar.
Nafas mereka tersengal-sengal dan Satya masih enggan tidak mau beralih dari
dalam kepemilikan istrinya.
Rasanya masih begitu sempit dan masih kuat mencengkram miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
💓yin & yang💓
adegannya tdk terlalu mendetail tp bs memacu imajinasi liar yg membaca🤣 bahasanya ngena banget.
2022-08-30
0
💓yin & yang💓
penasaran alasan dibalik pernikahan mreka, knp satya mau menikahi adelia
2022-08-30
0
Syinta Azmi
UWIDIIIHHH.......🤪🥵
2021-09-03
0