Malam pun menyapa
jiwa-jiwa yang lelah setelah seharian penuh menjalani aktivitas, makan malam
pun berjalan seperti biasanya tidak ada yang aneh kecuali dengan status barunya
yang sudah menikah.
Usai makan malam Satya
menuju ruang kerjanya, ada sesuatu yang harus ia selesaikan sebelum besok pergi
ke Bandung bersama dengan Ken. Sebelum itu, Satya terlebih dahulu meminta Adel
untuk membuatkannya kopi pahit.
Karena selama ini Satya
memnag tidak terlalu suka untuk mengkonsumsi yang manis-manis.
Tok... tok... tok...
Dengan pelan Adelia
mengetuk pintu ruangan kerja itu.
“Masuk,” seru Satya dari
dalam, setelah mendapatkan izin dari dalam barulah ia segera membuka pintunya.
“Ini kopinya,” Adelia
meletakannya di atas meja, baru saja dia mau beranjak pergi Satya malah meraih
pinggang ramping itu dan menariknya hingga terduduk diatas pangkuan sang suami.
“Satya apa yang kau
lakukan? Jangan seperti ini,” gadis itu mencbubit kuat lengan putihnya hingga
memerah, “Cepat lepaskan aku.”
“Kau ini kenapa tidak
ingin ku sentuh? Aku bisa menuntutmu atas penolakan karena tidak mau menunaikan
kewajibanmu sebagai seorang istri.”
“Kewajiban apa? Kau
memaksa ku untuk menikah dengan mu, aku bahkan tidak mengenalimu, karakter,
serta kepribadian—“
“Turunkan aku!” pekik
Adelia saat ia di gendong ala bridal style.
Bruk!
“Emh!”
Tubuh mungil Adelia baru
saja di hempaskan di atas ranjang, manik cokelat itu membulat sempurna saat
Satya melepaskan pakaiannya, “Hentikan itu, kau tidak boleh—“
“Boleh, kenapa tidak?”
seringaiannya seperti iblis yang sudah tak sabar ingin merasukinya, dengan
kasar juga Satya melepaskan setiap helaian benang dari tubuh sang istri.
“Satya jangan!” namun pria
itu tak peduli, “Tuan muda yang terhormat, tolong hentikan!” pinta Adelia
dengan segala perlawanannya.
Seperti mala pertama
mereka yang gagal itu, namun kali ini Satya mengikat kedua tangan Adel,
tujuannya agar gerakan tangannya bisa lebih leluasa lagi untuk meraba-raba.
Kedua kaki yang telah ia
buka paksa selebar pinggul, Adelia mencoba memberontak namun secara bersaaman
juga ia memekik kesakitan saat Satya mencengkeram kuat paha putih mulus itu
membuat kakinya gemetar sakit—melemah.
Berhasil meloloskan semua
helaian benang di tubuh keduanya, Satya pun dengan sekuat tenaga menerobos
masuk area kelembutan milik Adelia di bawah sana, membuat gadis itu membelalak
serta memekik kesakitan diwaktu yang bersamaan.
Urat-urat di wajahnya
menonjol sempurna serta linangan air matanya, malam pertama yang suci itu telah
di renggut paksa oleh pria tak berperikemanusiaan sepertinya—Satya.
Merasa kesulitan untuk
bercocok tanam di lahan yang sempit membuat Satya ikut mengerang bukan karena
merasakan sakit, namun karena tak puas akan pelayanannya. Sekali lagi ia
mencoba menerobosnya dengan sekali sergahan, pucuk dari benda itupun berhasil
menerobos dan membuat lubang kecil.
Darah suci itupun menetes
mengotori sofa, “Aaaaarrrrggghhh! Sakit....” rintih Adelia yang tak di gubris
Satya.
“Kau akan terbiasa dengan
hal yang seperti ini,” tutur Satya tak mau tahu rasa sakit yang di derita
Adelia.
Satya memposisikan
tubuhnya seperti sedang duduk yang memangku bagian bawah Adelia, dia
mencengkeram kuat pinggul itu lalu dengan segala nafsu yang terkumpul di dalam
dirinya membuat Satya menyergahnya sekuat mungkin hingga kembali terdengar suara
pekikan yang menyakitkan, menyayat-nyayat bak teriris perih lalu di siram air
jeruk nipis.
Satya menyeringai saat
berhasil membenamkan segala keperkasaannya di dalam keembutan Adelia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Erviana Erastus
kasar sekali Satya....kasihan Adelia 😭😭😭
2022-08-08
0
Oksi Zulkarnaen
3 aq baca nya
ada lucu
sedih bahagia campur aduk mantullll di hati gk bosen bkin rinduuu membaca 🤣💟
2022-08-02
0
fajar indarti
sampai dibab ini kok selalu tuan saga & daniah y yg disebut² saya juga pernah baca 2x cerita saga daniah tapi ceritanya beda ya gaes... hargailah penulisnya juga karyanya jangan disama²kan,maaf sebelumnya 🙏
2022-03-21
0