Mentari pagi menyapa dengan cepat, sebagai serang istri sudah menjadi
tugasnya untuk menyiapkan sarapan pagi, termasuk apapun yang berhubungan dengan
suaminya.
Sebelum Satya bangun, Adelia pun bergegas menuju kedapur untuk membantu koki dalam
menyiapakan menu sarapan, di langit, matahari sudah menampakkan wujudnya.
Jam dinding juga sudah menunjukkan pukul 07.30, “Fang?”
“Iya nona, apakah nona memerlukan sesuatu?”
“Aku akan membawa sarapannya ke kamar... aku juga harus menyiapkan semua
perlengkapannya yang lain.”
Fang mengangguk, “Baiklah nona, apakah nona memerlukan hal lainnya lagi?”
“Tidak Fang, terima kasih.”
Akhirnya Adelia pun membawa sarapan ke kamar untuk sang suami, “Huh... awas
saja kalau dia masih berani lancang, gara-gara kemesumannya membuatku terpaksa
harus tidur di kamar tamu.”
Klek!
Perlahan ia membuka pintu agar tak menimbulkan suara nyaring.
Ditatapnya Satya yang masih tertidur. Nampan yang berisi makan malam itu ia
letakan diatas meja.
Adelia mencoba mengangkat kaki Satya yang menindih selimut.
Adelia menarik selimut itu dan menyelimuti tubuh suaminya.
Baru saja Adelia melepaskannya, grep!
"Emh!"
Adelia terjerembab jatuh diatas tubuh Satya, keduanya saling bertapan.
"Kau pandai sekali ya mencari kesempatan? Ingat semalam kau sudah
menolakku lalu sekarang kau ingin kembali menggodaku?"
Tangan Satya mulai meraba dan masuk kedalam pakaian Adelia.
"Tidak, itu tidak benar, aku tidak mencari kesempatan. Tolong
lepaskan!" Adelia memberontak.
Raut wajah Satya mendadak kesal, "Menyingkir!"
Dengan sigap Adelia berpindah tempat dan segera memberikan sarapan itu
padanya.
"Ini, makanlah meskipun sedikit."
Cahaya mentari menyeruak masuk kedalam kamar melalui celah ventilasi udara.
"Singkirkan saja, kau pasti telah menaruh racun di dalamnya!"
'Apa?' "Baiklah," Adelia malas mendebatkan hal itu, dia lebih
memilih untuk segera turun ke ruang makan.
Di situ ia bertemu dengan Fang, kepala pelayan di rumah ini,
"Fang?"
"Iya nona, apakah nona membutuhkan sesuatu?"
"Tuan muda menolak makanan ini, apakah kau tahu mengapa?"
"Mmm... tuan muda hanya tak terbiasa dengan menu sarapan yang tidak di
buat oleh orang lain selain koki, nona."
"Begitukah? Baiklah Fang, terimakasih... jika tuan muda mencari ku,
katakan saja aku ada di gazebo depan."
"Ah iya baiklah nona," seru Fang seraya menganggukkan kepalanya.
**
Usai mandi, Satya pun segera turun ke lantai satu, ruang makan.
"Selamat pagi tuan?" Fang menyapa seperti biasanya.
Satya mengangguk.
Pelayan satu membawakan koran harian yang tadi ia ambil di kotak surat
rumahnya.
"Tuan, ini korannya."
Satya kembali mengangguk.
Fang pun mendekat membawakannya telur orak-arik, sosis kalkun, grapefruit,
dan juga susu untuk sarapan pagi.
"Siapa yang membuatnya? Ini menu yang sama!" tandas Satya tak
suka.
"Tuan, sebenarnya yang membuat menu sarapan adalah Koki, nona muda
hanya membawakannya saja."
Satya diam, dia mengibaskan tangannya ke udara meminta Fang pergi. Satya
diam sejenak memandangi menu sarapannya. Perutnya bunyi, krrrrrkkk...
Setelah selesai menyantap makanan Satya bergegas menuju ruang baca.
Sebuah surel masuk di email Satya, "Ken, segera cek surel ini."
pesan terkirim.
"Baik tuan." pesan di terima.
Beberapa menit kemudian Ken mengirimi tuan mudanya sebuah laporan transaksi
keuangan perusahaan cabang yang ada di bandung.
"Tuan, saya mengirimkan laporan di email tuan mengenai transaksi
keuangan yang mencurigakan di perusahaan cabang bandung." pesan di terima.
"Siapkan semuanya, setelah cuti ku selesai kita berangkat ke
bandung." pesan terkirim.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Siti Aisyah
sampai bab ini gak akan koment dlu..mau nyimak aja
2022-05-07
0
Tieny Roesmiasih
baru mulai nyimak... no komen ach...
ikutin maunya othor ajahh... 🥳
2021-12-06
1
Yunita Laito
gak romantis
2021-08-30
0