Pagi cerah itu Bread yang merupakan pemilik toko makanan menarik Souma ke luar desa.
"Mungkinkah kau ingin menembakku, maaf gue masih normal."
"Kau, aku juga masih normal," teriaknya sebelum melanjutkan setelah menarik Souma bersembunyi di batu besar di dekat sungai.
"Kau tahu? Beberapa hari ini ada orang yang membuang limbah ke sungai, aku ingin kita menemukan siapa pelakunya lalu menangkapnya bersama-sama."
"Yah, bukannya kau bisa melakukannya sendirian."
"Kalau sendiri gue mana berani," teriaknya.
Souma menghela nafas panjang baginya kalau tidak berani maka cukup lapor saja.
"Mereka datang."
Tepat saat Bread mengatakannya tampak seseorang turun dari kereta bersama rombongannya, mereka bersama-sama membuang beberapa limbah dari tong-tong kayu besar yang merupakan benda cair berwarna hijau.
Itu bukanlah warna tekstil atau warna dari jus sayuran melainkan sebuah limbah dari obat-obatan yang berasal dari pabrik farmasi di kota terdekat.
Souma jelas mengetahuinya.
"Apa itu?"
"Sudah tidak ada waktu menunggu, kita harus meringkus mereka."
"Kenapa kau jadi semangat Souma?"
Souma berlari menerjang ke depan, Bread masih belum mengetahui sosok Souma sebenarnya meski begitu Souma memilih untuk membuat kejadian ini sebagai pertarungan biasa tanpa sihir maupun beladiri melainkan hanya gulat yang dilakukan oleh penduduk desa biasa. Dia meraih salah satunya lalu menjatuhkannya ke tanah.
Begitu juga Bread yang menyusul dengan gerakan sama.
Awalnya mereka begitu bersemangat namun selang beberapa saat keduanya bonyok.
"Apa-apaan dua orang ini, tak kira kuat ternyata lemah toh?"
"Benar, yang ini bahkan ngeselin dari tadi dia menggigitku... lihat."
"Itu sangat parah bro... mungkin dia titisan chihuahua."
"Chihuahua apaan?"
"Kalau tidak salah semacam serangga mungkin."
Salah satu penjahat tampak menunjukan bekas gigitan di sekujur tangannya, tentu yang melakukannya adalah Souma. Bagi dirinya mengalahkan mereka bukan hal sulit namun berpura-pura lemah jauh lebih sulit daripada itu.
Sekitar lima orang mengerumuni keduanya dengan mata jahat yang bersinar.
"Hehe."
"Apa yang kalian lakukan, mencemari sungai adalah kejahatan serius?" teriak Bread dan salah satu mendengus ke arahnya.
"Memang gue peduli.. kami perlu tempat untuk membuang limbah ini, dan kami lihat sungai ini cocok."
"Sebenarnya aku memilih untuk membuang limbah ini ke sumur saja."
"Bisakah kau diam dulu, di sini aku sedang berbicara."
"Maaf Bos."
Orang yang disebut Bos melanjutkan.
"Jangan salah paham kami hanya disuruh saja, orang yang mempekerjakan kami bilang mengolah limbah sebelum dibuang memerlukan biaya mahal akan lebih mudah jika melakukannya seperti ini dan bayarannya juga cukup tinggi."
"Yah, sebenarnya aku ingin memilih jadi kuli di pasar."
"Tutup mulutmu napa."
Souma tertawa.
"Kalian bodoh kah, apa kalian tidak tahu limbah apa yang kalian buang ini?"
Semuanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban menuntut Souma melanjutkan.
"Ini adalah limbah obat-obatan yang menggunakan bakteri sebagai bahan dasarnya, beberapa penyakit perut terkadang menggunakan bakteri baik untuk menanggulanginya namun obat ini telah di larang pengunaannya sejak lama."
"Kenapa mereka melarangnya?"
"Jika obat ini sampai kadaluarsa maka bakteri di obat ini akan mulai bermutasi dan makhluk apapun yang memakannya akan berubah menjadi zombie."
"Oi, oi, jangan bercanda...ini hanya limbah, bagaimana mungkin."
"Lihat itu."
Saat mereka mengalihkan pandangannya seluruh hewan yang telah meminum air sungai tampak telah berubah menjadi seperti Souma katakan.
Setelah melihat air sungai yang berubah warna manusia jelas tidak akan berusaha meminumnya namun sebaliknya jika itu hewan mereka tidak akan ragu untuk melakukannya.
Salah satu serigala mengigit kami penjahat.
"Tidak, aku terkena gigitan... aku akan menjadi zombie."
"Jangan mendekat ke arahku."
"Aaaarrggh."
Mereka dimakan, zombie tidak selalu identik dengan pergerakan lambat mereka jelas sangat cepat.
Souma buru-buru bangkit lalu menarik Bread pergi, jika mereka sudah lama membuang bahan ini maka tidak aneh bahwa banyak hewan zombie yang sembunyi di dalam hutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 355 Episodes
Comments