Risela berkata penuh semangat.
"Sudah waktunya Souma membuat obat perangsang dan menunjukkan pedang excaliburnya."
Selagi memasang wajah bermasalah Souma mengeluarkan Risela dari rumah hingga dia berteriak selagi menggedor-gedor pintu.
"Uwah.... jangan tutup pintunya aku takut kegelapan, tidak..."
Pada akhirnya Risela hanya duduk di sudut ruangan selagi memeluk lututnya, dia tersenyum selagi kegirangan.
"Yang barusan pasti hukuman, baru kali ini aku merasakan hal barusan haa... haa.. haa."
Souma tidak memiliki hobi membuat rasa sakit ataupun pelecehan menjadi rasa senang, karena itulah dia tidak ingin terlibat dengan Risela sedikit pun meskipun itu tidak akan mungkin dilakukan.
Di sisi lain madam masing menunggu hal yang ingin dia rasakan sementara Anna mendesah pelan pada perilaku menyimpang Risela.
"Pokoknya aku tidak bisa melakukan itu jika kau menginginkannya maka cari suami baru yang kau sukai."
"Bagaimana caranya? Lagipula aku janda."
"Tidak, semua orang suka janda," ucap Souma spontan sementara Anna melanjutkan.
"Bagaimana kalau buat sayembara seperti dicari suami idaman, mereka bisa menunjukkan bakat ataupun kemampuan mereka, kita menilai siapa saja yang lolos baru diakhir madam menentukan siapa yang akan dipilihnya."
"Sebuah ajang pencarian jodoh kah, kurasa itu ide bagus."
Madam mengangguk mengiyakan dan Souma melanjutkan.
"Hari sudah malam biarkan Anna mengantarmu pulang."
"Aku mengerti."
"Kalau begitu aku akan mengantarnya dengan sihir teleportasi."
"Tentu."
Souma mendesah pelan dan bergumam pada dirinya sendiri, para pelayan di kediamannya pasti sedang kesulitan.
Dia memanggil Risela yang masih terduduk, hari ini ia bertugas untuk menyiapkan makanan jadi alangkah lebih baik jika sekaligus mengajari karyawannya.
"Risela mari buat makan malam."
"Tidak, tidak, aku harus dihukum dulu... silahkan Souma."
Dia menyodorkan pantatnya namun Souma memilih mengabaikannya dan pergi ke dapur tanpa mengatakan sepatah katapun, dia menyiapkan beberapa bahan dan segera menggunakan pisau miliknya untuk memotong-motongnya sesuai apa yang ingin dia buat.
Risela diam-diam duduk di meja selagi memperhatikan dengan seksama, tak hanya pandai memasak Risela telah melihat bagaimana sosok di depannya bertarung, walau semua orang di istana mengatakan bahwa dia hanya orang lemah namun sebenarnya mereka telah keliru.
Risela pernah pergi menantang seekor naga seorang diri mengakibatkan luka fatal yang serius, di saat ia dipaksa untuk menerima kematiannya Souma berdiri di sana dengan santai, mengayunkan pedangnya dan memotong tubuh naga itu seperti sebuah kertas.
Ia sempat mendekatinya namun Souma memilih menyembunyikan wajahnya dan menghilang.
Sejak itu Risela menaruh perhatian padanya, lebih dari sekedar rasa kagum melainkan rasa suka.
Ia terlahir sebagai M tapi dirinya memiliki harga diri yang mana tidak sembarangan orang boleh menyentuhnya, jika itu Souma dia tidak keberatan.
Terlepas dari itu, ia sampai sekarang belum tahu kenapa Souma menyembunyikan kekuatannya dan memilih hidup santai seperti yang dia lakukan sekarang.
"Kenapa kau senyum-senyum begitu?"
"Bukan apa-apa, aroma masakan Souma sangat harum... apa yang kau buat?"
"Cuma Omelet Rice, kupikir makanan sederhana lebih baik dibanding makanan mewah."
"Mana ada, makanan mewah tetap saja yang terbaik."
"Begitukah."
Souma telah hidup selama seribu tahun lebih, dia telah mencicipi berbagai makanan di berbagai dunia berbeda, bisa dibilang dia terlalu bosan untuk mencicipi makanan mewah dan memilih makanan yang sederhana.
Tak lama sebuah suara terdengar saat Souma meletakkan masakannya di meja.
Dia adalah Anna.
"Aku pulang."
"Duduklah, aku sudah menyiapkan porsi untukmu."
Wajahnya memucat.
"Itu terlalu banyak."
Jika melihatnya itu sama dengan porsi naga dewasa.
"Anna sudah berkerja keras kupikir aku ingin memanjakannya dengan makanan enak."
"Akan kuhabiskan."
Meskipun ini hanya cara lain Souma untuk membuat kejahilan.
Beberapa hari berikutnya sebuah ajang pemilihan jodoh telah digelar di lapangan luas, menampilkan deretan pria dari semua elemen, Souma, Anna, Risela dan juga Madam telah menjadi juri dan siap menilai mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 355 Episodes
Comments
Ryan Hidayat
Masokis kah??
anjing
anjing
2024-02-04
0
handykann
ga semua orang, bahkan ada yg punya fetish aneh
2023-06-10
0