Seminggu semenjak kepergian kedua pegawainya, Souma akhirnya bisa bersantai seperti biasanya.
Meski kehidupannya yang hilang telah kembali sesekali selalu datang hal merepotkan khususnya saat seorang yang tidak diinginkan keberadaannya duduk di kursi di dekatnya selagi menikmati teh dan cemilan yang diberikan padanya.
Souma menjulukinya sebagai seorang loli pencari makanan gratis meskipun semua orang memiliki julukan yang berbeda untuknya.
"Fuah... teh yang diseduh pagi hari sangat menyegarkan, cemilan ini sangat enak juga."
"Pergi sono."
"Memperlakukan tamu secara tidak baik merupakan dosa besar, kau bisa dipenjara."
Souma memasang wajah seperti ikan mati.
"Tamu apanya, tiap hari cuma datang untuk minta makan, bahkan kucing liar lebih imut darimu."
"Apa? Aku ini Undine seorang penyihir atas pengguna sihir ledakan tingkat atas, orang-orang bahkan terus bertanya padaku di ibukota dan mereka memintaku mengajari mereka jalan dari sihir apiku."
"Contohnya?"
Souma masih menatap curiga.
"Waktu itu ada seorang ibu-ibu datang padaku, dia bilang, nona penyihir tolong ajarkan aku sihir ledakan suamiku telah berselingkuh dan aku ingin meledakannya, permintaan yang tulus kan?"
"Kau? Apa kau mengajarinya?" desak Souma.
"Tentu saja, melihat tekad api di matanya aku tidak mungkin mengabaikannya."
"Lalu apa yang terjadi?" Souma jauh lebih tertarik setelahnya.
"Dia meledakan suaminya sampai ke langit, itu ledakan yang bagus jadi diam-diam aku menonton dan memberikan nilai 80 padanya."
"Oi."
Undine melanjutkan.
"Beberapa hari kemudian datang lagi orang yang berbeda yang minta diajari sihir olehku, dia bilang tolong penyihir agung ajarkan aku menggunakan sihir ledakan, aku baru diputuskan oleh pacarku dan aku ingin meledakannya."
"Mungkinkah?"
Souma lebih terkejut sekarang.
"Aku ajari dia, dan tahu-tahu saat aku meminum teh di kedai ada ledakan besar di tengah kota.. saat aku datang untuk melihatnya mantannya mati."
Orang ini sangat berbahaya harusnya dia ditangkap sejak lama, pikir Souma dalam hati.
Semakin lama Undine menjelaskan maka semakin aneh ceritanya, dia bilang kini ibukota telah dipenuhi dengan orang-orang yang berpenampilan sepertinya, mereka mengenakan mantel serta topi runcing dan mengatakan mereka adalah penyihir yang mengambil jalan ledakan.
Bagi Souma mereka malah mirip seperti sekte sesat, terlebih pemimpinnya orang yang ada di sebelahnya yang mengatakan seolah perbuatan yang dia lakukan sama sekali bukan salahnya.
"Jadi apa kau ingin belajar jalan dari ledakan?"
"Ogah."
Undine merajuk seperti anak kecil.
"Kenapa? Ledakan sesuatu yang mengagumkan, apa kau pernah dengar seni adalah ledakan."
"Aku yakin orang yang mengatakannya akan meledakan dirinya sendiri nantinya."
"Mana mungkin begitu."
Beberapa pelanggan mulai berdatangan dan Souma mulai melayani mereka seperti pemilik toko biasanya.
Ia mendengarkan keluhan pembelinya dan menawarkan beberapa saran untuk menyelesaikan masalahnya, dia hanya seorang penjual obat-obatan jadi di luar itu ia akan segera menolaknya.
"Sebenarnya aku kehilangan kunciku, apa kau bisa menemukannya, ada gantungan hati di bawahnya."
"Jangan tanya gue."
"Ah, aku ingin sekali menemukan jodohku... bisakah kau meramalku."
"Aku bukan tukang ramal, pergi sono."
"Ayahku hilang apa kau bisa menemukannya?"
"Masa bodo."
"Permisi Anakku hilang bisa kau menemukannya?"
"Oi, ini apoteker bukan kantor polisi."
Selalu banyak hal tak terduga di tokonya meski begitu, itu masih sesuatu yang bisa ia tangani.
Setelah selesai menghabiskan tehnya Undine turun dari kursi selagi meregangkan otot-ototnya.
"Aku sudah terlalu lama di sini, aku akan pergi sekarang."
"Pergi saja tidak ada yang mengundangmu."
"Kejamnya, yah... jika butuh meledakkan sesuatu panggil saja aku, aku siap melakukannya."
Souma hanya tersenyum masam sebagai balasan, ia tidak ingin berakhir di penjara setelahnya.
"Jadi apa yang akan kau lakukan?"
"Kukira aku akan tinggal di desa ini sampai pemberitahuan dari guild keluar, masih ada hal mencurigakan tentang kristal hitam yang kau temukan itu, jika benar.. aku yakin ada sebuah organisasi yang sengaja mengendalikan para monster."
"Begitu, apapun yang kau lakukan semoga beruntung."
"Baik, sampai jumpa."
Souma hanya bisa melihat kepergiannya yang semakin menjauh.
Undine kembali.
"Aku lupa minta cemilan untuk perjalanan."
"Pergi napa," ucap Souma frustasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 355 Episodes
Comments
Restu Alamsyah
bagus
2023-06-22
0