Itu adalah hari yang cerah saat mereka memulai perjalanan ke lima kota berbeda, Risela sekali lagi mengecek rute yang akan mereka lewati dengan peta di tangannya sementara Anna tetap fokus pada perjalanan.
"Sore hari kita akan sampai ke kota pertama jadi terus kontrol keretanya," ucap Risela.
"Aku tahu, tapi bukannya hutan yang kita masuki ini terlalu sepi."
"Aku sering melewati rute ini, kecuali para bandit tidak ada yang perlu ditakutkan."
"Bukannya itu yang paling kita takuti."
Mereka berdua bukan takut soal bandit melainkan soal muatan mereka yang rusak, para bandit selalu berbuat tanpa pikir panjang bahkan mereka dengan senang menembaki kereta dengan sihir bodoh mereka.
Baru saja berbicara tentang itu, bandit yang dikatakan telah muncul dengan pose kemenangan mereka berdiri dengan bangga saat mengetahui bahwa lawan mereka hanya gadis cantik yang mempesona.
Paling tidak mereka tidak langsung menembaki, ucap Anna dalam hati.
"Ugh...lihat bos kita mendapatkan kualitas bagus, kulit mereka putih dan bersinar nilai jual mereka sangat mahal."
"Diam."
Si Bos kekar memukul kepala anak buahnya.
"Dengar Sinting kita ini bandit terpuji, kita tidak melecehkan wanita kita hanya merampok, karena itulah kita semua disebut bandit terpuji."
"Aku baru dengar itu."
"Makanya saat aku berbicara jangan tidur Sinting."
"Ngomong-ngomong namaku Ginting bukan Sinting."
"Udah ganti kah."
"Dari lahir akte kelahiranku memang begitu."
"Apa?"
Mendapatkan pemandangan aneh itu entah Anna atau Risela memasang wajah bermasalah, yang dihadapkan mereka hanyalah sekelompok pelawak yang sedang menghibur di jalanan.
Si Bos berkata penuh wibawa.
"Berikan semua barang bawaan kalian, jika tidak kalian tidak bisa lewat," meski kata-kata itu biasa, para anak buahnya sangat bersemangat mereka bergerak layaknya seorang yang berada di acara konser musik.
Mungkin--terlalu berlebihan.
Itu cukup membuat darah merah milik Anna bergejolak karena kemarahan, ia mengepalkan tinjunya membuat tangannya terbakar api.
"...Hah, kami sedang sibuk dan kalian sedang membuat lelucon."
Semua bandit menggigil, bahu mereka gemetaran.
"Ah bos, aku ngompol."
"Bandit tidak ada ngompol."
Anna menunjukkan wajah seram.
"Tidak, mereka akan mengompol saat bertemu denganku."
"Dia iblis."
"Hellfire."
"Uwaaahhh."
Seluruh bandit terbakar dan jatuh tak sadarkan diri.
"Orang-orang ini membuatku kesal."
"Yah, banyak orang eksentrik di benua ini kau harus mulai terbiasa."
Para bawahan iblis yang bekerja pada Anna merupakan orang-orang serius, dia tidak pernah mengira bisa bertemu orang-orang seperti ini, tapi bagi Risela yang sering berkemelut di guild hampir semua orang seperti ini.
Itu hanya sebuah cerita yang akan dialaminya saat mengunjungi tempat tersebut.
Sesampainya di kota pertama Anna dan Risela mengutarakan tujuannya pada pemilik tanah, dia pria gemuk dengan kepala botak dan senyuman ramah.
"Ah, terima kasih banyak kami benar-benar sangat membutuhkannya... biarkan para guild untuk membantu membagikannya sekarang."
"Jika kau bilang begitu baiklah," balas Risela.
"Aku akan mengucapkan terima kasih pada pak tua Jean nanti, untuk malam ini kalian beristirahat saja di penginapan khusus tamu, kami akan memberikan semua fasilitas terbaik yang bisa kami tawarkan."
Keduanya mengangguk sebagai jawaban.
Pak tua Jean memiliki koneksi dengan orang-orang hebat, bahkan hanya mendengar namanya Anna dan Risela diperlakukan layaknya anggota kerajaan.
Mereka mendapatkan pemandian air panas megah, makanan yang enak serta kamar nyaman, hampir semuanya lebih seperti sebuah piknik dibandingkan bekerja.
Dan hal itu berlanjut sama seperti yang mereka dapatkan di kota lainnya juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 355 Episodes
Comments
Frando Kanan
bandit terpuji apaan 🤦🤦🤦
2024-01-22
0
Nurul
'bandit terpuji' emang ngerampok barang orang terpuji?
2022-05-21
5
Nurul
akhirnya 2 chapter
2022-05-21
1