Semua orang telah mengerahkan segala kemampuan mereka, bahkan jika di dalam sana ada sosok Anna dan Risela yang ikut membantu tetap saja mereka hanya sebatas manusia dan iblis hal seperti kelelahan menjadi sesuatu yang bisa mereka rasakan juga.
Souma akhirnya memutuskan untuk membantu dengan hanya memberikan obat penyembuhan yang dia miliki.
"Harganya 10.000 jewel."
"Tunggu, bukannya sebelumnya hanya 5.000 jewel?"
"Ini masalah hidup dan mati, harganya jadi naik."
"Sialan pedagang sesat yang serakah."
"Kau akan mati loh."
"Aku akan membelinya."
"Terima kasih untuk uangnya."
Ira yang memperhatikan dari samping bersama madam hanya menatap Souma dengan wajah bermasalah, pahlawan ini jelas serakah.
Dia pasti keturunan iblis.
"Tapi aneh juga, monsternya masih terus bermunculan apa ada sesuatu yang memancing mereka keluar?" tanya Souma ke arah Ira.
"Entahlah, tapi belakang ini kejadian ini terjadi di setiap sudut kerajaan... karena ini juga guild Master pergi untuk merundingkan dengan guild yang lainnya maupun kerajaan."
"Jadi begitu, kupikir sebelum bosnya keluar gelombang monster ini tidak akan berhenti ada kemungkinan ada di dalam dungeon."
"Jika demikian itu pasti sulit, di luar sudah sebanyak ini bagaimana mungkin bisa menerobosnya masuk."
"Apa boleh buat aku akan menyelinap ke dalam dungeon untuk menyelesaikannya?"
"Kau yakin?"
"Aku hanya terpaksa, jangan katakan pada siapapun dan jika kemungkinan aku tidak boleh bertarung itu lebih baik, ngomong-ngomong dimana Bread."
"Dia sudah kabur dari tadi."
"Apa?" teriak Souma.
"Tapi bagaimana untuk yang di luar?"
"Soal itu serahkan padaku," suara yang menjawab pertanyaan madam itu berasal dari seorang yang tiba-tiba muncul dengan penuh gaya.
Dia seorang gadis yang memiliki rambut merah panjang dengan tubuh kecil, memakai mantel serta topi runcing di kepalanya.
Jika melihatnya sekilas dia adalah karakter penyihir loli yang muncul di beberapa novel terkenal. Dengan tongkat di tangannya dia berkata.
"Ah, ini adalah tugasku sebagai penyihir tingkat atas untuk melenyapkan seluruh monster durjanah ini, dengan kekuatanku yang luar biasa akan kukirim mereka ke neraka luar biasa yang dipenuhi penderitaan dan kesengsaraan tiada akhir Haha "
Orang-orang mulai membeku aneh bahkan reaksi keterkejutannya lebih tinggi saat melihat gadis penyihir tersebut.
"Gawat, dia si penyihir api gila."
"Cepat menjauh... kabur, ada si penyihir api gila."
"Siapa yang kau panggil aku si penyihir api gila sialan, kalian akan kupanggang nanti."
"Dia juga pendendam, lari.... selamatkan hidup kalian."
"Sebelumya aku ketiduran dan tahu-tahu ada monster, akan kuledakan semuanya."
Ah, dia memang gila... gumam Souma dalam hati.
Tongkat di tangannya menciptakan lingkaran sihir luar biasa, yang sangat besar secara tumpah tindih.
Dia berteriak.
"Namaku Undine, aku adalah penyihir api terkuat yang hanya satu-satunya di dunia ini, kalian semua akan merasakan apiku, bersujud lah, berlutut dengan kekuatanku."
"Namamu Undine tapi sihir lu api."
"Berisik terserah gue... sialan jangan ganggu konsentrasiku, aku sedang membuat seni di sini.. sampai di mana tadi.. ah benar, Flame Burning Explosion."
Kilatan cahaya merah jatuh dari langit, tidak memandang lawan atau kawan semuanya di ledakan dengan gelombang api raksasa, Souma bisa melihat beberapa orang berlarian dengan pantat mereka terbakar.
"Gwaaaaaah."
"Celanaku terbakar, tidak bajuku sekarang yang terbakar, tubuhku terbakar juga."
"Kau baru membakar pak tua Jean," teriak Souma.
"Kenapa dia ada di sana? Pak tua harusnya duduk di rumah saja."
"Kau?
Souma melirik ke arah Anna dan Risela untuk memastikan keadaan mereka dan keduanya tampak baik-baik saja begitu juga semua orang.
Souma bisa menarik nafas lega untuk itu.
Saat ledakan berakhir semua monster telah dibereskan namun itu bukan akhir, monster kembali bermunculan yang mana membuat Souma mengerenyitkan alisnya.
"Masih belum berakhir."
"Aku akan mengurus di sini cepat pergi."
"Sepertinya harus begitu, gunakan ledakan yang barusan.... itu sangat ampuh."
"Maaf aku hanya bisa menggunakannya satu kali satu hari."
"Dasar penyihir api gila."
"Berhentilah memangilku begitu."
Souma segera berlari untuk menyelinap dengan gerakan tanpa bayangan. Semua orang teralihkan pada orang tua yang terbaring di tanah.
"Pak tua Jean mati, mari ambil hartanya."
"Oi, aku masih hidup."
"Apa? Dia pasti Undead."
"Dia manusia."
"Undead kebal dibakar."
"Undead masih akan terbakar jika terkena api."
"Bagaimana kau tahu? Kau juga pasti Undead."
"Gelud lah."
"Jadi kau benar Undead."
Dalam pertarungan itu hanya dua orang yang bertarung satu sama lain dengan sia-sia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 355 Episodes
Comments
Rhakean Djati
konyol.wkwkwkwkkkk
2024-02-18
1
Frando Kanan
wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣 seperti 1 anime itu...megumi anime konosuba 🤣🤣🤣🤣
2024-01-22
0
Frando Kanan
bntr2...undine kn type air...kok jd api?????
2024-01-22
0