Di ruangan yang sederhana yang lebih tepatnya disebut sebuah dapur Anna telah berdiri dengan bangga selagi mengenakan celemek imut di dadanya.
Souma yang melihatnya lebih tertarik dengan tonjolan besar itu, karenanya semua keindahan itu terlewatkan sepenuhnya oleh matanya.
"Kamu lihat kemana?"
Seolah ditampar dengan suara tersebut, kesadaran Souma telah kembali dan ia segera memalingkan wajahnya.
"Itu sangat cocok denganmu."
"Walaupun sebenarnya kau lebih memperhatikan dadaku."
"Untuk sarapan mari buat telur dadar gulung saja."
Anna hanya bisa tersenyum kecil saat Souma mencoba mengalihkan perhatiannya, bagi gadis seusianya jika pria tidak tertarik padanya itu hanya akan membuatnya terluka. Meski itu setingkat Souma dia akan senang jika dia diperlakukan sebagai gadis pada umumnya dibanding pria berjenggot yang selalu ada di toko pandai besi.
Dengan arahan Souma, ia mulai memecahkan beberapa telur ke dalam mangkuk lalu mengaduknya menjadi satu selagi memberikan beberapa rempah-rempah bumbu masakan yang lumrah orang gunakan.
"Jadi begitu, kita bisa menggunakan sumpit untuk menggulungnya."
"Sekarang kau coba juga."
"Baik."
Setelah hidangan ditaruh di atas piring, mata Anna bersinar terang.
"Aku berhasil Souma, lihat ini... lihat... aku berhasil memasak."
Jika mengingat umurnya bukan hal luar biasa untuk membuat telur gulung, namun karena kebahagiaan itu akhirnya Souma memutuskan memujinya dengan meletakkan tangannya di kepalanya selagi mengelusnya lembut.
"Kerja bagus, kau sudah berjuang keras."
"Aaaaah... aku akan menangis."
"Mungkin kau tidak nyaman, maaf.."
Sebelum Souma menarik tangannya, kedua tangan Anna menghentikannya.
"Tolong elus kepalaku lagi, ini pertama kalinya ada seseorang yang melakukannya."
"Baiklah."
"Hehe."
Keduanya hanya saling memalingkan wajah saat sarapan di meja yang sama dengan perasaan canggung.
Membalik penanda toko tutup menjadi buka, kehidupan mereka dimulai kembali.
Souma sibuk membuat beberapa obat baru sesuai keahliannya sementara Anna menyapu lantai selagi bersenandung indah.
Tidak berlebih jika suaranya sangat indah walaupun itu hanyalah sebuah nada. Beberapa saat kemudian Anna berteriak panik.
"Tidak, karena aku bekerja di sini tokonya jadi sepi... bagaimana ini?"
"Apa yang kau katakan? Toko ini memang seperti ini, hanya di jam tertentu orang-orang akan datang, terkadang tidak ada satupun."
"Kenapa bisa?"
"Bukannya itu bagus, dengan begitu tidak ada orang yang sakit ataupun memerlukan obatku dan aku bisa lebih santai lagi."
"Kamu ini? Mungkin Souma harus membuat obat kuat juga untuk pria, aku yakin tempat ini akan lebih ramai."
"Hentikan, aku tidak ingin membuat hal seperti itu nanti para wanita akan datang kemari dan mengeluh tentang suami mereka yang terlalu antusias di malam hari."
"Haha itu benar."
Ratu iblis yang harusnya sedih karena dikalahkan oleh pahlawan kini malah lebih bahagia dari siapapun, Souma merasa tidak seharusnya dia mengkhawatirkannya sejak awal.
Walau Souma terlihat tidak peduli dan pemalas dia lebih peduli dengan orang lain dibandingkan kebanyakan orang di sekelilingnya, itu terbukti saat dia memilih untuk menjual obat-obatan serta mendirikan toko ini.
Desa ini sangatlah kecil dan juga akses ke ibukota maupun kota besar sangatlah jauh, jika ada seseorang yang sakit mereka memerlukan waktu yang sangat lama di perjalanan. Jika pun beruntung akan ada sosok penyihir di guild yang mampu menyelamatkan orang-orang.
Ketika Souma kembali ke perkerjaannya seorang gadis berambut putih muncul dari pintu yang terbuka.
Gadis itu mengenakan armor ringan yang lebih seperti sebuah pakaian kasual dengan pedang menggantung di pinggangnya.
Ia memiliki mata hijau dan setengah dada terbuka yang mampu menarik perhatian pria manapun, mengetahui ada sosok aneh di dekat Souma dia berteriak selagi menunjuk dengan jarinya.
"Kau? Bukannya kau Ratu Iblis Anna."
"Tidak mungkin, kau Risela Lockhart... bagaimana bisa di sini?"
"Aku yang harus mengatakan itu, bukannya kami sudah..."
Keduanya mengalihkan pandangan ke arah Souma yang membeku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 355 Episodes
Comments
Quinnela Estesa
memasak gampang padahal yang susah benerin peralatan listrik
2024-01-25
2
zero X
sambil thor bukan selagi
2023-12-14
0
Rafi
nih gw suka klo ada genre comedy..
2023-05-06
0