...***...
Bagaimanapun diantara mereka yang paling sengsara adalah Tania, kedua orang tuanya selalu menekannya untuk menjadi nomor satu dan mengalahkan siswa lain dalam hal pelajaran. Tapi nyatanya peringkatnya selalu stuck di ranking 3 besar. Tania tidak bisa menandingi Aurel maupun Audy dalam urusan belajar. Walaupun kedua sahabatnya terkesan belajar dengan santai, tapi keduanya bisa mempertahankan rangking kelasnya.
"Yang sabar ya bund," Aurel mengusap pelan bahu Tania. Gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Udahlah daripada sedih-sedih, mending fokus makan. Ntar keburu abis waktu istirahatnya." Audy mengalihkan pembicaraan.
...*...
Waktu berlalu, bel pulang baru saja berbunyi dan kini setiap siswa yang ada mulai sibuk melangkah keluar dari dalam gedung sekolah untuk pulang ke rumah masing-masing.
Langkah kaki Aurel terhenti saat ia menyadari sesuatu yang raib dari perhatiannya.
"Kenapa?" Tanya Tania seraya melirik pada Aurel yang tampak kebingungan, gadis itu mengobrak-abrik isi tasnya mencari benda yang dicarinya.
"Hpku nggak ada," ujarnya.
"Huh? Kamu lupa taruh kali," sahut Audy.
"Nggak ada dimana-mana, padahal tadi aku yakin banget taruh di dalam kantong rompiku."
"Kapan terakhir kali kamu pegang hp?"
"Kalo nggak salah habis istirahat, pas bel masuk."
"Bukannya udah gitu hp kamu dipinjem Tania ya?" Audy melirik Tania.
"Oh, bener." Aurel melirik Audy. Sementara yang mereka tatap justru membulatkan kedua matanya. "Mana hpnya?" Tanya Aurel.
"Bentar, aku lupa naruhnya." Tania meraba rompi dan roknya, mencari di setiap kantong. Namun raib, ponsel Aurel tidak ada dimanapun.
"Mana?"
"Nggak ada." Tania menggelengkan kepalanya pelan.
"Huh? Kok bisa?"
"Bentar, jangan panik dulu. Aku bakalan cari di tasku dulu." Tania mengubek-ubek isi tasnya berharap benda itu di dalam sana tapi lagi-lagi hasilnya nihil. Tidak ada juga di dalam sana. "Maaf, tapi kayaknya ketinggalan di kelas deh."
"Huh? Ketinggalan?"
"Kalo gitu ayo kita cari di kelas." Audy menarik tangan Aurel dan Tania, membalikkan tubuhnya kembali ke gedung sekolah.
"Semoga aja kelas kita belum di kunci," gumam Aurel.
"Nggak usah panik, kalo pun udah di kunci, kita tinggal cari pak penjaganya aja."
"Bener."
"Tapi sekolah ini gede, bakalan lama buat nyari pak penjaga."
"Kalo pak penjaganya nggak ketemu dimana-mana, kita tinggal ke ruang OSIS dan minta bantuan sama OSIS yang biasa pegang kunci sekolah. Mudah kan? Lagian akhir-akhir ini OSIS lagi banyak ngadain kumpulan di ruang OSIS buat persiapan MPLS yang bentar lagi, kan."
"Bener kata Audy, jadi nggak perlu terlalu panik." Tania menimpali. Mereka kini melangkah menyusuri koridor.
TRING!
Ponsel dalam genggaman Tania berbunyi, membuat perhatiannya tersita. Ia menunduk membaca pesan yang baru saja masuk pada ponselnya.
"Oh astaga," gumamnya. Aurel dan Audy menoleh ke arahnya spontan.
"Kenapa?" Tanya Aurel.
"Aku lupa kalau hari ini aku ada tes di tempat les."
"Tes?" Beo Audy.
"Ng. Kayak evaluasi hasil belajar gitu."
"Itu berarti kamu harus pulang cepet dong?" Tanya Aurel.
"Gapapa, aku bisa bantuin kalian dulu. Udah gitu langsung berangkat."
"Tapi kalo gitu, nanti kamu telat. Gimana?"
"Udahlah nggak usah dipikirin. Gapapa, yang penting sekarang kita fokus cari hp kamu dulu. Aku nggak mau lepas tanggung jawab gitu aja," tutur Tania.
"Gimana kalo kamu dimarahin?"
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
adhe ariyanti
visual nya donk ka
2020-10-13
0
Juarty
banyak amat thor cowk nya..
2020-09-29
0
Ida Blado
masa tiap ketemu cowok deg deg an mulu
2020-09-29
4