Sky 3 - Bantuan

"Aurel?" ujarnya dengan wajah kaget. Fokus perhatian semua orang seketika tertuju pada arah mereka begitu Delvin menyebutkan namanya.

"Tuh 'kan bener gue bilang, dia Aurel!"

"Gila, cantik banget!"

Orang-orang seketika berbisik menatap ke arahnya sebelum kemudian berjalan mendekat mengerubunginya.

"Kak Aurel, minta fotonya kak!" teriak salah satu anak yang kini mendekat ke arahnya.

"Kak Aurel cantik banget, minta tanda tangannya kak!" teriak yang lain dengan histeris.

Delvin sampai tersungkur ke depan dan nyaris menabrak Aurel yang berdiri dihadapannya.

Brakk!

Kedua tangannya sampai menggebrak mading di belakang Aurel saking kuatnya dorongan dari belakang.

Posisi Aurel kini berada tepat dalam dekapan tubuh Delvin yang berusaha menahan tubuhnya agar tidak terdorong lebih keras ke arah Aurel.

Aduh 'kan, ribet urusannya, batin Aurel yang kemudian memejamkan kedua matanya. Ia benar-benar benci situasi seperti ini.

Ia terjebak. Tubuhnya mendadak membatu tak dapat digerakkan sama sekali.

Apa yang harus aku lakuin? batinnya.

Delvin terdiam. Jantungnya berdebar kencang saat ia berada di posisi yang sedekat ini dengan Aurel.

Kedua netranya menatap intens ke arah gadis yang tampak resah. Aurel nampak bingung dengan apa yang harus ia lakukan agar bisa bebas dari situasi yang menjebaknya ini.

Kayaknya Aurel nggak nyaman ada di posisi kayak gini, batin Delvin yang terus memperhatikan wajah cantik nan jelita gadis itu.

Delvin meringis saat orang-orang terus berdesakan berusaha mendekat ke arah Aurel yang terjebak di antara kedua tangannya.

Kayaknya aku salah udah nyebut namanya, tadi. Aku harus cari cara supaya dia bisa keluar dari sini. Delvin berpikir keras untuk membantu Aurel keluar dari situasi itu.

Kedua tangannya bergerak perlahan, menudungkan kudungan hoodie yang ia kenakan hingga menutupi wajahnya.

Aurel tersentak dan spontan mendongak. Beradu tatap dengan Delvin yang kini berada tepat dihadapannya.

Delvin mendekatkan wajahnya ke arah Aurel.

"Aku bakalan bantu kamu buat keluar dari sini," bisiknya pelan.

"Dalam hitungan ketiga, kita langsung lari ke arah kanan," sambungnya.

Sebelah tangan Delvin bergerak meraih tangan Aurel dan menggenggamnya erat.

Delvin menghitung pelan. Lalu dalam hitungan ketiga, ia segera berlari dengan menarik tubuh Aurel keluar menerobos kerumunan sebelah kanannya.

"Kak Aurel!" Semua orang berteriak menyerukan namanya sambil berlari berusaha mengejar Aurel yang terus berlalu dengan Delvin.

Sebagian besar yang mengejarnya adalah anak-anak kelas sepuluh yang mana adalah murid baru sekaligus adik kelasnya.

Delvin terus menarik Aurel menuju tempat yang sepi.

Orang-orang di belakang mereka tak berhenti dan terus mengejar, berharap bisa sekedar berfoto dengan Aurel atau meminta tanda tangannya.

Lagipula siapa yang tidak ingin berfoto dan meminta tanda tangan dari seorang yang sedang populer dan jadi sorotan? Terutama kalau orang itu menyandang gelar gadis tercantik nomor satu berdasarkan hasil voting pertandingan antar sekolah di kotanya.

Aurel terseret jauh. Ia sampai kehabisan napas dan beberapa kali sempat berhenti.

"Aku capek," katanya dengan ngos-ngosan. Aurel berusaha mengambil napas sejenak sebelum kembali berlari.

"Ayo lari lagi. Mereka udah deket!" kata Delvin panik begitu melihat segerombolan orang-orang di belakang sana semakin mendekat ke arah mereka.

Aurel menoleh. Ia membelalakkan mata saat melihat kerumunannya semakin banyak.

"Aurel!" teriak mereka serentak sambil terus berlari.

...***...

Terpopuler

Comments

Boo-Tao

Boo-Tao

ditunggu lanjutannya 😁

2020-04-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!