part 4

🍁🍁🍁

Baim dan Alden pun menikmati martabaknya sampai habis, sedangkan Nayra hanya melihat-lihat mereka makan saja. Karena kekenyangan Alden mengantuk dan dibawa tidur oleh Nayra ke kamar. Setelah menidurkan Alden Nayra kembali menghampiri Baim yang masih ada di ruang tamu.

"Baim, kita bicara di luar saja biar warga nggak salah faham."

Baim pun mengikuti kemauan Nayra. Mereka berbicara sambil duduk di luar, tak lupa Nayra membuatkan Baim kopi untuk menyajikan tamu datang.

"Nayra, dari tadi aku lihat kamu diam saja, kamu ada masalah?"

"Aku udah dapat kerjaan baru."

"Bagus dong, jadi kamu bisa kerja lagi."

"Iya, tapi aku bingung mau nitipin Alden di mana, karena pekerjaan ku sekarang ini nggak bisa bawa anak."

"Kamu tenang saja, aku yang akan menjaga Alden sebelum kamu pulang kerja."

"Beneran?"

"Apa sih yang enggak buat Alden."

"Tapi kamu kan kerja juga, nanti kalau pekerjaanmu terganggu, bagaimana?"

"Santai aja, aku kerja di bengkel dan bengkel itu punya aku juga, jadi aku bebas mau ngapain."

"Terima kasih Baim..." Nayra dengan spontan memegang tangan Baim karena merasa beban pikirannya dari tadi di selesaikan oleh Baim.

"M-maaf!" Nayra langsung melepaskan pegangannya dari tangan Baim, ia merasa malu telah memegang tangan Baim tanpa seizin orangnya.

Sedangkan Baim terlihat senyum-senyum melihat Nayra malu-malu telah memegang tangannya, padahal ia malah begitu senang ketika Nayra memegang tangannya.

***

Di sisi lain terlihat keluarga Grahatama kumpul makan malam di meja makan. Ada Tuan Wijaya Grahatama, Nyonya Kumala Grahatama serta anaknya Andrian Vio Grahatama selaku pemegang perusahaan Grahatama yang sudah dialihkan oleh Papanya Wijaya Grahatama.

"Andrian, kapan kamu akan menikah. Sedangkan umurmu sudah 30 tahun," kata Nyonya Kumala mengawali pembicaraan.

"Andrian belum siap menikah, lagian Andrian belum punya calon untuk menjadi istri Andrian."

"Kalau kamu belum punya calon, Mama akan kenalkan ke kamu anak teman Mama pasti kamu suka."

Mendengar kata itu membuat selera makan Andrian hilang. Setiap hari ia ditanya kapan menikah dan mau akan dikenakan sama anak teman mamanya. Andrian merasa stress selalu ditanya dan dipaksa menikah oleh mamanya.

"Cukup Mah! Andrian capek."

Andrian meninggalkan meja makan tanpa menghabiskan dulu makanya. Nyonya Kumala berteriak memanggilnya tapi Andrian tak mendengarkan panggilan dari mamanya. Bahkan sampai para pelayan di rumah itu menggeleng-geleng kepala mendengar setiap hari nyonya dan tuan mudanya bertengkar.

"Sudahlah Mah, biarkan Andrian memutuskan masa depannya bagaimana, toh dia sendiri yang akan menjalankan kehidupan kedepannya," ujar Tuan Wijaya.

"Tapi Pah, Mama ingin Andrian cepat menikah dia anak satu-satunya kita. Umurnya sudah memasuki kepala tiga, Mama khawatir bila tidak bisa melihat cucu Mama nantinya."

"Kamu tenang saja, bila Tuhan menakdirkan maka kita akan melihat anak Andrian tubuh besar nantinya."

Nyonya Kumala hanya menghela nafasnya dengan kasar, bagaimana pun dia harus membujuk anaknya agar cepat menikah, karena Andrian satu-satunya anak yang akan mewarisi kekayaan keluarga Grahatama.

Sedangkan Andrian berdiri di balkon kamarnya sambil menikmati pemandangan malam kota.

"Shitttt... Kenapa Mama harus memaksaku untuk menikah? Jangankan menikah, mempunyai pacar saja aku tak punya." gumam Andrian.

Entah kenapa selama 5 tahun belakangan ini Andrian tidak bernafsu melihat seorang wanita, tepatnya setelah kejadian malam itu membuat Andrian berhenti dengan hobi gilanya dulu.

Sebelum kejadian itu Andrian adalah pria yang sangat berengsek. Bahkan dirinya dulu begitu nakal sehingga membuat tuan Wijaya pasrah dengan kelakuan anaknya. Dulu Andrian setiap malamnya sering ke club' malam untuk mabuk-mabukan dan sering bergonta-ganti wanita untuk ia tiduri. Tapi sekarang Andrian berubah 180° dari kebiasaannya dulu, bahkan ia merasa jijik melihat wanita bila menggodanya.

"Apakah aku tak normal sehingga merasa jijik melihat wanita yang menggodaku?" tanya Andrian ke diri sendiri, tapi dengan cepat Andrian menghilangkan pikiran itu dari dirinya, sebab bagaimanapun juga ia masih tetap bernafsu kepada wanita tapi entah wanita siapa tempat ia bernafsu saat ini.

Andrian merogoh kantong celananya untuk mengambil sebuah kalung yang ia temui saat kejadian malam itu. Setiap malam ia memandangi kalung itu, entah kenapa ia merasa tenang melihat kalung itu.

"Siapa wanita malam itu? Apa yang sudah terjadi malam itu? Apakah aku sudah melakukan pelecehan kepada wanita itu? Bila benar aku sudah mengambil keperawanannya sebab di kain itu ada bercak darah keperawanan."

Itulah pertanyaan selama lebih lima tahun belakangan ini. Tapi sampai saat ini belum ia temui jawaban dari semua pertanyaannya saat ini.

***

"Sayang, kamu baik-baik ya di sekolah. Nanti pulangnya dijemput sama Om Baim, Mama lagi kerja jadi nggak bisa jemput Alden pulang sekolah."

"Iya Mah."

"Kalau gitu Mama pergi kerja dulu, muah..." Nayra mencium pipi anaknya sebelum pergi meninggalkan anaknya di sekolah. Sedangkan bekas ciuman dari mamanya langsung Alden hapus karena tak suka bila dicium.

Sampai di kantor Nayra langsung menuju ruang sekretaris Andrian, karena ia ingin menanyakan apa pekerjaannya sebagai asisten Andrian.

"Permisi Mbak..."

"Kamu siapa?" tanya sekretaris Andrian yang bernama Tiara itu.

"S-saya Nayra asisten baru Pak Andrian."

"Oh kamu Asisten baru Pak Andrian, ada apa ke sini?"

"Kata Pak Andrian saya di suruh menanyakan pekerjaan saya kepada Mbak."

Tiara pun mempersilahkan Nayra masuk ke dalam ruangannya dan menjelaskan semua tugas-tugas yang harus dilakukan Nayra sebagai asisten Tuan Andrian.

"Yang pertama setiap pagi kamu harus lebih dulu datang dibandingkan Pak Andrian, kalau tidak siap-siap saja akan dipecat, yang kedua kamu harus membuatkan kopi setiap paginya untuk Pak Andrian dengan sesuai takarannya, serta kamu harus membawakannya makan siang ke ruang kerjanya karena Pak Andrian tak ada waktu untuk makan siang di luar. Dan pagi-pagi juga kamu harus membersihkan ruang kerja Pak Andrian karena Pak Andrian tidak mengizinkan OB atau pembersih lainnya masuk ke dalam ruangannya."

Tiara menjelaskan semua pekerjaan Nayra selama menjadi asisten tuan Andrian. Bukan itu saja tapi lebih banyak lagi yang harus dilakukan Nayra selama menjadi asisten tuan Andrian.

"Kalau boleh tau, di mana ya meja saya?"

"Kamu satu ruangan dengan Pak Andrian, jadi kamu sudah disediakan meja di dalam ruangannya agar Pak Andrian tidak susah payah untuk memanggil mu."

Nayra menelan salivnya mendengarkan satu ruangan dengan laki-laki yang Nayra benci. Melihat wajah Andrian saja Nayra hampir muak apalagi harus melihatnya sepanjang hari bahkan setiap hari. No no no apakah dia akan sanggup menjalani hidupnya di neraka ini?.

"Kamu kenapa?"

"Eh... tidak pa-pa Mbak! Terima kasih atas penjelasannya tadi."

"Sama-sama."

Sebelum Nayra keluar dari ruangan Tiara, kembali Tiara memanggil Nayra.

See you again...

LIKE DAN KOMEN YA! KALAU IKHLAS BOLEH DI VOTE JUGA ^_^

Terpopuler

Comments

Bulan Bintang

Bulan Bintang

enak asisten bos cm lilisan sma g msuk akal si tp nmx jg dunia perhaluan

2023-12-22

0

Sapto Mulyanto

Sapto Mulyanto

masa seorang asisten yg diperlakukan spt pesuruh punya ruangan mnyatu dg bos...

2023-12-18

1

Karebet

Karebet

👍👍👍

2023-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 Part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 part 120
121 part 121
122 part 122
123 part 123
124 part 124
125 part 125
126 part 126
127 part 127 End
128 Part promosi
129 Part promosi
Episodes

Updated 129 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
Part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
part 120
121
part 121
122
part 122
123
part 123
124
part 124
125
part 125
126
part 126
127
part 127 End
128
Part promosi
129
Part promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!