Siang harinya Manajer Aksa kembali ke kantor dengan beberapa tim audit.
“klak....!”suara pintu mobil terbuka dan beberapa orang turun dari mobil.
Beberapa staf menoleh ke arah pintu saat melihat manajer Aksa berjalan dengan beberapa orang yang tidak mereka kenal sebelumnya.
“Celaka... tim audit sudah datang...” ucap salah satu staf terkejut karena dia belum selesai membenahi pekerjaan mereka.
Staf lain ikut melihat ke arah pintu dan tampak belum siap dengan kedatangan mereka yang sangat cepat.
“Aduh... kenapa manajer Aksa sudah kembali...” pekik salah satu staf lainnya yang ikut kaget pengen kedatangan para tim auditor.
Beberapa staf lain tampak pucat hingga tak bisa berkata-kata lagi. Beberapa lainnya tampak gugup dan gemetar melihat kedatangan para auditor yang kini sudah masuk ke ruangan.
“Pagi semuanya...” ucap manajer Aksa menyapa para staf saat masuk ke ruangan bersama tamu yang di bawanya.
“Pa-pagi.... Manajer Aksa...” jawab para staf membalas sapaan dari atasan mereka.
Para staf yang ada di sana merasa lega setelah para tamu yang masuk ke ruangan bersama atasannya itu masuk ke ruangan lain.
“Syukurlah... masih ada waktu buatku untuk membenahi beberapa pekerjaanku lagi.” celetuk beberapa staf sambil menghela nafas panjang setelah melihat para tim audit tak langsung mengaudit pekerjaan mereka.
Sementara itu Vivian terlihat menghentikan permainannya saat ini setelah melihat tim auditor masuk.
“Yah... membosankan sekali... apa yang harus aku kerjakan sekarang... ?” batinnya membuka file pekerjaannya meskipun tidak memeriksanya.
Sharp Eye yang terbang di sekitar Noah turun ke meja kerja nya.
“Kau merasa bosan ya... coba lihat tayangan ini.” ucap Elang itu membuat sebuah tayangan muncul pada monitor di meja kerja Vivian.
Tampak di monitor terlihat Dion sedang mem-back up data-data penting perusahaan dengan menjebol kode sandinya dan memindahkannya ke flash disk.
“Apa yang mau dilakukan pria gila itu sebenarnya ?” gumamnya menatap tayangan di monitor dengan serius.
Noah tersenyum menyeringai dan terus melihat aksi lelaki itu selesai melakukan aksinya.
Dion menatap ke sekitar untuk memantau keadaan dan melihat semua staf yang ada di sana tampak sibuk sendiri dengan pekerjaannya masing-masing. Dia melempar pandangannya pada Vivian dan mendapati gadis itu juga tampak serius menatap monitor nya.
“Ternyata Vivian, sama bodohnya dengan mereka. Bahkan dia terlihat sama tegangnya dengan staf lain.” batin Dion tertawa dalam hati kemudian menatap monitornya kembali.
“Hahaha.... benar-benar lucu. Dia pasti mengira aku sedang berpikir keras seperti yang lainnya.” oceh gadis itu menatap ke arah Dion yang sekarang sedang mengerjakan pekerjaannya yang masih belum selesai.
“Bagaimana jika aku sedikit memberimu penghargaan atas kerja kerasmu...” batin Vivian tersenyum usil dan mulai menggerakkan jemarinya di atas keyboard.
Dia mulai memasukkan virus ke komputer Dion dan tak sabar melihat apa yang terjadi kemudian.
“tik... tik... tik...” Dion menggerakkan jemarinya pada keyboard. Namun seketika dia terdiam saat melihat pointer nya macet tak bisa digerakkan dan dalam hitungan menit monitor itu menjadi blank.
“Apa yang terjadi pada komputer ku ?!” ucapnya kaget dan terus menggerakkan mouse-nya.
“Ah celaka... komputer ku kena virus. Bagaimana ini... !” pekik Dion bingung dengan muka yang berubah pucat.
Dia pun kembali menggerakkan jemarinya untuk mengatasi masalah itu dan menghancurkan virus yang masuk pada komputernya.
“Klik.... !” Setelah sepuluh menit monitor itu kembali normal dan pointer pada layar bisa digerakkan lagi dan dia pun tampak lega melihatnya.
Dion membuka kembali file yang tadi masih dikerjakannya dan seketika Shock saat melihat file yang dikerjakan tadi hilang.
“Semoga file ku yang lainnya tidak hilang.” batin Dion kemudian membuka file pekerjaan lainnya.
Dion tampak berkeringat setelah mendapati semua file pekerjaannya hilang dari komputer.
“Bajingan... semua file kerja ku hilang ! Virus keparat... !!!” ucap Dion sambil memegang kepalanya yang sekarang terasa pusing berkunang-kunang.
Dia pun diam dan berpikir sejenak untuk mencari solusi.
“Benar juga... seingat ku aku menyimpan beberapa file kerjaku di flash disk. Semoga saja semua file kerja ku ada di sana.” batinnya yang menemukan pencerahan. Dia pun segera mengambil flashdisk dari laci mejanya dan melihat isinya.
“klik... klik...” Dion membuka satu persatu file yang tersimpan dalam flashdisk-nya.
“Aman... ternyata semua file kerjaku ada di sini.”
Dion lalu memindah satu persatu file-nya ke folder baru dan mencabut kembali flash disk nya lalu menyimpannya ke laci meja.
“Baiklah aku akan mengecek satu laporan dulu...” gumamnya lalu membuka satu file kerja dan membacanya.
Ternyata file kerja itu sama sekali belum selesai dan masih banyak kesalahan yang harus dikoreksi. Dia pun membuka file kerja lain dan hal yang sama juga terjadi pada beberapa file kerja lainnya di mana semua file ternyata masih 50% dia kerjakan.
“Sialan... ku kira semua file kerja ku sudah beres. Jika seperti ini sama saja kau kerja dua kali.”
“brak... !” Dion meluapkan kekesalannya dengan menggebrak mejanya dan membuat paras tapi ada di sana melihat ke arahnya.
“Hey Dion... kau ini kenapa... ?” tanya staf yang duduk di sebelah lelaki itu merasa heran dengan tingkah Dion.
“Hari ini aku sedang sial sekali... semua kerjaku hilang terkena virus dan sekarang aku harus mengerjakannya lagi dari awal.” keluh lelaki itu pada staf tadi. Dia pun segera menatap monitornya kembali dan mulai mengerjakan pekerjaannya.
Sore hari di saat semua staf yang ada di ruangan itu pulang, Dion masih tampak sibuk di depan monitor nya dan dia mengerjakannya sampai malam. Sementara itu Vivian yang sudah berada di rumah tampak sedang bersantai karena Dion tak ada di rumah. Dia duduk di depan cermin mengoleskan masker pada wajahnya sambil tersenyum lebar.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
penggila bola
Hajar sampai jadi tempe
2022-06-05
0
eko patrio
Si Vika gimana kog ga muncul
2022-05-22
0
Tasya
Up up
2022-05-22
0