Dua bulan berlalu dan Noah masih terbujur kaku sampai sekarang di rumah sakit. Tak ada perkembangan sama sekali meski sudah banyak dokter handal yang menanganinya.
“tik... tik....” suara rintik hujan dalam pikiran Noah yang membuatnya sadar dan membuka mata.
“Dimana aku... ?” ucapnya melihat ke sekitar ruangan dan mendapati seorang lelaki terbaring di tempat tidur dengan banyak peralatan yang terpasang untuk menyambung hidupnya.
Lelaki itu melangkah maju dan melihat sosok lelaki yang terbaring di tempat tidur.
“Itu kan aku... ? Kenapa aku terbaring di sana ? Lalu aku...” gumamnya terkejut saat mendapati dirinya yang terbujur di bawah peralatan medis canggih. Lelaki itu menatap dirinya sendiri, tubuhnya tampak melayang di udara. Dia mencoba untuk menginjakkan kakinya ke lantai namun tak bisa.
“Jadi....apa yang sebenarnya terjadi padaku... ?” ucapnya lagi menghampiri tubuhnya yang masih terbaring di tempat tidur dan mengingat lagi apa yang terjadi padanya.
“flash.... !” Noah akhirnya mengingat apa yang terjadi pada dirinya sebelumnya hingga dia sampai seperti itu. Kejadian demi kejadian muncul dalam ingatannya sampai ada kejadian yang menyebabkan dirinya terluka parah.
“Ini semua karena ulah gadis sialan itu, si Cheryl. Tunggu saja pembalasanku padamu jika aku sudah sadar nanti !” ucap Noah lagi sambil mengepalkan tangannya erat dengan tatapan penuh amarah dan kebencian.
“Lalu bagaimana agar aku sadar kembali...” tanyanya dalam hati. Noah kemudian masuk ke dalam raganya yang terbaring di tempat tidur.
“Argh... !” teriak Noah saat tubuh fisiknya menolak rohnya dan terpental keluar.
Dia berdiri lagi lalu mengulangi apa yang sebelumnya dia lakukan tadi. Lelaki itu masuk ke tubuhnya dan lagi-lagi rohnya terpental keluar dari tubuh fisiknya.
“Kenapa tubuh ku tak mau menerima roh ku ?” tanya Noah berdiri setelah terhempas ke dinding rumah sakit dan melayang di udara.
Beberapa saat Kemudian beberapa petugas medis datang ke ruangan itu setelah mendengar sirine gawat darurat yang berbunyi dari ruangan lain dan menunjukkan jika kondisi Noah sedang dalam bahaya.
“flash.... !” Dua petugas berlari memasuki ruangan tempat Noah dirawat, melewati roh Noah yang ada di tengah pintu dan menembusnya.
“Apa yang terjadi ?!” tanya salah satu petugas medis pada temannya saat berada di samping tubuh Noah yang tampak kejang.
“Entahlah... tapi kita harus segera melakukan tindakan cepat untuk menolongnya.” jawab petugas medis yang lain pada temannya.
Dua petugas medis itu segera menyuntikkan cairan berisi obat penstabil dan penenang ke tubuh Noah. Setelah itu mereka menyetel ulang semua peralatan yang terpasang di tubuh Noah.
“Untunglah kondisinya sudah stabil kembali... meskipun pasien ini masih belum sadar juga.”ucap salah satu petugas medis telah selesai melakukan perawatan pada Noah dan tampak lega setelah melihat kondisi Noah yang sekarang.
“Huft.... ayo kita kembali.” ajak salah satu petugas medis pada temannya untuk meninggalkan tempat itu.
“kriek.... !” Dua petugas medis berjalan bersama membuka pintu dan keluar dari ruangan itu kemudian menutupnya kembali.
Noah tampak berdiri di sudut ruangan menatap kepergian dua petugas medis dari ruangan. Dia menatap tubuhnya yang terbaring di tempat tidur dengan wajah sedih, tak tahu apa yang harus dilakukannya dan hanya bisa melihatnya saja.
“Apa yang harus ku lakukan... aku tak bisa berbuat apa-apa dengan kondisiku seperti ini...” ucapnya sambil mengangkat kedua tangannya dengan lemas sambil menarik nafas dalam-dalam.
Di tengah keputusasaannya, lelaki itu melihat ada sesuatu yang aneh di ruangan tempatnya dirawat.
Tiba-tiba ada sebuah sinar terang yang meluncur cepat masuk ke ruangan itu.
“cling.... !” sinar yang masuk ke ruangan semakin terang dan menyilaukan mata hingga doa tak kuat melihatnya dan menutup matanya dengan kedua tangannya.
“blar....” sinar tadi tiba-tiba semakin meredup dan hilang.
Noah membuka matanya dan mendengar suara melengking yang membuat dirinya tak kuasa mendengarnya dan menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.
“Zink.... !” setelah suara bising itu menghilang, Noah membuka telinganya dan tampak terkejut sekali saat melihat ada seekor burung elang yang muncul di ruangan itu secara tiba-tiba.
“Kaak.. kaaak...” Elang itu mengepakkan sayapnya dan terbang menghampiri Noah.
Noah yang merasa ada yang tidak beres melangkahkan kakinya mundur saat elang itu mendekati dirinya.
“Kaak... kaak... !” Elang itu kembali menghampiri Noah yang menjauhinya dan sepertinya memang sengaja mendekati dirinya.
Noah terus berjalan mundur saat elang itu terus mendesaknya hingga dia merapat ke dinding bangunan karena terdesak dan tak bisa bergerak lagi.
“Kau bisa bereinkarnasi dan kembali hidup jika kau berhasil menjalankan misi.” ucap elang yang berhenti tepat di depan Noah.
Sedangkan Noah tampak sangat terkejut melihat burung itu bisa bicara dan berkata padanya.
“Kau... kau... siapa ?” tanya Noah terbata-bata karena masih tak percaya pada apa yang dilihatnya.
“Aku adalah sistem yang akan membantumu selama menjalankan misi ini.” jawab elang itu membuat Noah semakin bingung pada apa yang diucapkannya.
“Misi... misi apa maksud mu... ?” tanya Noah lagi karena semakin bingung pada penjelasan elang itu.
“Kau adalah seorang cassanova dan misi mu adalah menghancurkan mereka para play boy untuk mendapatkan poin.” ucap Elang itu lagi menjelaskan pada Noah.
Noah tampak mengerutkan dahinya dan semakin tak mengerti saja pada ucapan alam yang ada di hadapannya.
“Play boy... siapa yang harus ku hancurkan ? Lalu untuk apa poin itu ?” tanya Noah lagi dan bergeser ke samping kiri untuk menghindari orang yang semakin mendekati dirinya.
“Kau akan masuk ke tubuh orang lain dan membantu mereka mengatasi urusannya dengan para playboy. Setelah misi mu selesai, kau akan mendapatkan poin dari keberhasilan itu. Jika kau sudah mengumpulkan banyak poin, maka kau makan bisa terlahir kembali atau kembali ke tubuhmu.” ucap elang itu menjelaskan panjang lebar tugas dan misi yang harus dilakukan oleh Noah.
“Hey elang...kau jangan bicara omong kosong padaku !” bentak Noah yang merasa di permainkan oleh elang itu.
“Aku punya nama... panggil aku Sharp Eye... !” ucap elang itu yang merasa tak terima jika dirinya dipanggil tanpa nama.
“Ding.... !” bunyi sistem sudah diaktifkan dan ada misi untuk Noah.
“Ini adalah misi pertama mu...” ucap Sharp Eye setelah mengaktifkan misi dan menampilkan gambaran misi yang harus dijalankan oleh Noah.
“Hey elang... Sharp Eye... ! Siapa yang bilang aku sudah menyetujui untuk mengikuti misi gila itu ?!” jawab Noah yang merasa belum memberikan persetujuan pada elang itu apalagi menerima misinya.
“Kau tak bisa menolaknya karena kau sudah ditakdirkan sebelumnya untuk mengikuti misi ini.” jawab Sharp Eye menjelaskan lagi.
“Apa... !!” ucap Noah yang tak bisa berbuat apa-apa dan terpaksa menerima misi yang diberikan oleh sistem padanya.
Sharp Eye mengepakkan sayapnya dan di sampingnya muncul monitor yang menampilkan tayangan kehidupan seorang gadis.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
tyas widayati
like
2022-08-02
0
titin afsheen2
top
2022-07-24
0
Vincent
Trus nasib chreryl gimnana
2022-05-22
0