Eps. 4 Hari Berdarah

Setelah beberapa lama Noah meluncur di jalanan, dia bermaksud berhenti di suatu tempat. Namun belum sempat dia berhenti, tiba-tiba ada beberapa mobil yang mengepungnya.

Beberapa pengemudi lelaki dalam mobil itu membuka kaca jendelanya. Tampak beberapa lelaki bertato Serigala di lengan kanan mereka dengan wajah beringas tersenyum lebar menatap Noah.

“brak.... !”

Beberapa mobil yang mengepung Noah membuka pintu mobil, beberapa lelaki bertato keluar dari dalamnya. Dengan cepat mereka mengepung Noah yang saat itu sendirian tanpa pengamalan dari anak buahnya.

“Dasar bajingan kau... !!! Beraninya kau lepas tanggung jawab dari adik bos kami !” bentak seorang lelaki berambut kriwil dengan wajah garang dan bersiap memukul.

“Jadi kalian anak buah geng serigala ?!” tanya Noah siaga untuk memukul dan melakukan perlawanan pada mereka semua.

“Ya... kau menyakiti nona Denta dan pantas mendapatkan ini !!!” bentak seorang lelaki lain yang berambut punk dan langsung mengayunkan pukulan pada Noah.

“Bak-buk-bak...”

Terjadi baku hantam satu melawan enam dan terlihat Noah masih bisa mengatasi mereka semua.

“Itu urusanku sendiri dengan Denta. Kenapa kalian ikut campur urusan kami ?! Dan lagi masalah itu sudah selesai !! Jadi enyahlah kalian semua dari sini !” bentak Noah yang terlihat emosi karena ulah mereka.

“Sudah selesai katamu...?! Masalahnya baru akan selesai jika kau menjadi penghuni neraka !” bentak seorang lelaki lain dan terus menghujam Noah dengan pukulan.

“Kalian saja yang pergi ke neraka !!” bentak Noah menendang lelaki tadi dengan keras.

“Buk.... !”

Noah memukul lelaki lain yang masih menghadang nya dan membuatnya jatuh menubruk lelaki yang sebelumnya yang jatuh.

“Sialan kau !”

Tiga orang lainnya berlari menuju ke Noah dan memukul dengan membabi buta. Namun Noah bisa menahan pukulan mereka meskipun sempat terkena beberapa pukulan dan meninggalkan lebam di wajahnya.

“buk... buk... buk... !!”

Noah yang merasa emosinya memuncak mengangkat kakinya dan menendang mereka bertiga sekaligus.

“Brak... !”

Ketiga lelaki tadi jatuh terjerembab menimpa dua orang yang sebelumnya sudah jatuh. Darah mengalir dari sudut bibir beberapa orang lelaki setelah terkena tendangan keras dan juga pukulan keras dari Noah.

“Simpan omong kosong kalian itu !” bentak Noah yang masih marah pada mereka.

Lelaki itu berjalan menghampiri keenam orang tadi yang masih tergeletak di tanah dan menginjak salah satu tubuh lelaki.

“Katakan apa kalian masih berani bicara omong kosong lagi denganku ?!” ucap Noah keras dan menatap satu persatu lawannya.

“Argh.... !” teriak lelaki tadi yang kesakitan saat Noah menginjak tubuhnya lagi. Darah kembali keluar dari mulut lelaki tadi.

“Ampun.... ampun... kami mengaku menyerah. Jangan sakiti kami lagi !” ucap lelaki itu memohon pada Noah.

Namun Noah terlihat tak punya belas kasihan. Dia tetap memukul keenam orang yang sudah terkapar itu dan membuat mereka semakin tak berdaya.

“buk-bak-buk... !!” Noah kembali memukul wajah keenam orang itu hingga babak belur dan membuat mereka tak sadarkan diri.

“Dasar sampah bermulut besar !!” teriak Noah berdiri lalu berjalan meninggalkan keenam orang yang tak sadarkan diri tadi. Dia berjalan menuju ke mobilnya.

“brak... !”

Cheryl membuka pintu mobil dan turun setelah melihat telah selesai bertarung dengan geng serigala.

Gadis itu berlari mengejar Noah yang hampir masuk ke mobil dengan amarah yang tak bisa dibendung nya lagi dengan membawa pisau lipat di tangannya.

“Noah.... tunggu !! Urusan mu dengan ku belum selesai !” teriak Cheryl saat sudah ada di belakang Noah.

Noah berbalik dan mendapati Cheryl sudah berada di depannya dengan tatapan membunuh penuh kebencian.

“Kau lelaki biadab ! Matilah kau... !!” bentak Cheryl dengan emosi membuncah. Gadis itu lalu membuka pisau lipatnya dan menikam perut Noah berkali-kali.

“jleb... jleb...”

Noah berusaha menahan serangan mendadak dari gadis itu namun pisau sifat itu sudah menancap di perutnya.

Darah mengalir dari perut Noah. Dan lelaki itu ambruk ke tanah.

“Argh.... Cheryl kau...” ucap Noah menatap Gadis itu sambil memegangi perutnya yang berdarah. Dan Tak lama kemudian lelaki itu tak sadarkan diri dengan darah bersimbah membasahi tubuhnya.

“bruk...”

Tubuh Noah ambruk ke tanah setelah tak sadarkan diri. Dan Cheryl segera pergi dari sana meninggalkan Noah begitu saja dengan tersenyum puas menatapnya.

“Rasakan itu... ! Semoga kau segera masuk ke neraka !” ucap Cheryl menatap kembali Noah dalam mobil dan beberapa saat kemudian Gadis itu melajukan mobilnya dengan cepat meninggalkan tempat kejadian perkara.

Tak berapa lama kemudian tempat di mana Noah tak sadarkan diri menjadi ramai. Banyak petugas polisi yang datang untuk memeriksa dan mengamankan lokasi kejadian.

Tak berselang lama kemudian ambulans datang.

“brak... !” Dua petugas medis turun dari ambulans dan segera membawa tubuh Noah lalu membawanya ke rumah sakit.

“Kemudikan lebih cepat lagi, pasien ini kritis dan butuh pertolongan segera.” ucap salah satu petugas yang menunggu Noah dalam mobil ambulans.

“Ya tentu saja...” balas sopir ambulans singkat dan segera menambah kecepatannya.

Beberapa saat kemudian mobil ambulans tiba di rumah sakit. petugas medis segera membawa tubuh yang terluka masuk ke ruang UGD.

Beberapa dokter datang dan masuk ke ruang tempat Noah dirawat.

“Beberapa organ dalamnya terluka akibat tusukan.” ucap salah satu dokter pada dokter lainnya.

“Kita hentikan dulu pendarahannya.” ucap dokter lainnya.

Beberapa dokter segera menghentikan pendarahan.

“Sepertinya kita harus segera melakukan operasi untuk menyelamatkan hidupnya.” ucap dokter lain.

Tak berapa lama kemudian tim dokter bergerak dengan cepat dan melakukan operasi.

Beberapa jam setelahnya operasi selesai, dan luka yang terbuka lebar sudah tertutup kembali setelah dijahit.

“Huft.... kita sudah berusaha sebaik mungkin. Tapi pasien ini sekarang dalam keadaan koma. hanya keajaiban yang bisa menyadarkannya kembali.” ucap seorang dokter sambil menghembuskan nafas panjang dan merasa gagal menyelamatkan pasiennya.

“tap... tap... tap...” dokter yang ada di ruang UGD itu keluar dari sana dan meninggalkan Noah seorang diri di sana.

Satu bulan berlalu semenjak Noah dirawat di rumah sakit. Lelaki itu sudah dipindahkan ke ruang khusus dengan peralatan canggih dan termahal di rumah sakit itu.

“kriek...” Seorang lagi tua masuk ke ruangan tempat Noah dirawat dan duduk disampingnya.

“Noah... kenapa kau masih belum sadar juga... padahal ayah sudah memberikan fasilitas yang terbaik di rumah sakit ini.” ucap lelaki itu terus menatap Noah dalam kesedihan mendalam.

“Ayah akan mencari siapa pelakunya yang telah melakukan semuanya ini pada mu. Dan tak akan membiarkan dia lepas begitu saja.” ucap lelaki itu lagi sambil mengepalkan tangannya.

Setelah duduk lama menunggu Noah, lelaki itu pun keluar dari ruangan itu dan meninggalkan putranya sendirian disana.

Sementara itu Noah masih terbaring lemah di tempat tidur dengan banyak alat bantu yang membuatnya agar terus bernafas.

BERSAMBUNG...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***