Beberapa hari kemudian di suatu malam Noah tampak berkencan dengan seorang gadis. Lelaki itu mengantar segede sampai ke rumah dan setelah itu pulang kembali ke rumahnya. Namun sang gadis enggan terpisah dari Noah dan menahan nya.
“Sayang... kau sudah lama tidak bermalam di sini. Aku masih rindu padamu. tidak bisakah kau menginap semalam saja di sini ?” tanya seorang gadis dari belakang yang membuat lelaki itu berhenti melangkah.
“Cleo... aku tak bisa... aku harus pulang.” jawab Noah habis pelukan gadis itu dari tubuhnya.
“Noah... ayolah kau temani aku sebentar saja setengah aku tidur kau boleh pulang.” ucap Cleo lagi bersikeras dan jelas membujuk lelaki itu.
Noah berbalik dan menatap kekasihnya itu. sudah lama dia tidak bertemu dengannya, wajar jika gadis itu rindu padanya.
“Mungkin tak ada salahnya jika sebentar saja untuk menyenangkan dia...” batin Noah.
“Ya baiklah...” jawab Noah singkat lalu menurut saja saat Cleo menggandeng tangannya dan menggiringnya kembali masuk ke rumah menuju ke kamarnya.
Di dalam kamar gadis itu segera menghampiri Noah lalu duduk di tempat tidur. Cleo bermanja-manja pada Noah. Dia merebahkan kepalanya di pangkuan lelaki itu sambil bercerita manja.
Noah hanya diam saja saat gadis itu melepas kancing bajunya satu persatu dan membiarkan gadis itu menciumnya.
“Noah aku rindu pada mu....” bisiknya lirih di telinga lelaki itu.
Karena sudah satu bulan lebih Noah tidak menyentuhnya, kali ini dia meleleh juga dengan godaan dari Cleo.
“Cleo kau...”
Noah mencium bibir gadis itu lalu
menarik tubuhnya ke tempat tidur dan memeluk erat tubuh Cleo. Dia pun menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.
Beberapa jam kemudian Noah duduk untuk memakai kembali bajunya. Dia menoleh ke samping kiri dan mendapati gadis itu sudah tertidur lelap.
“Kau sudah tidur dan aku sudah memenuhi permintaan mu. Sekarang aku akan pergi dari sini.” gumamnya lirih menatap kembali Cleo yang masih memejamkan matanya.
Lelaki itu kemudian keluar dari kamar Cleo dan memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya.
Di lain tempat tampak seorang gadis yang berada di wastafel.
“hoek... hoek...”
Seorang gadis muntah di wastafel dan membersihkan bibirnya. Sudah beberapa minggu ini Denta tampak kurang sehat dan hampir setiap hari muntah.
“Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku...” gumamnya setelah membersihkan bibirnya kemudian masuk ke kamarnya.
Denta ingat pada pemberian temannya yang bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit. Dia mengambil tasnya lalu mengeluarkan test pack dari dalamnya.
“Aku sebenarnya ragu juga tapi tak ada masalah jika aku mencobanya...” gumam Denta memegang test pack lalu kembali masuk ke kamar mandi untuk mengetesnya.
Beberapa saat kemudian gadis itu masuk kembali ke kamar dan mengunci pintunya untuk melihat hasilnya.
“Semoga saja negatif...” gumam Denta lirih sambil duduk dan menunggu hasil tes dengan cemas.
Beberapa saat kemudian muncullah dua strip merah pada test pack yang membuat tangan gadis itu gemetaran saat melihat hasilnya.
“A-apa... positif... apa yang harus kulakukan sekarang ?! ” ucapnya lirih dan tampak bingung tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
Denta melihat ponselnya yang ada di meja dan meraihnya termasuk menghubungi seseorang namun dia menaruhnya kembali ke meja setelah melihat jam menunjukkan sudah lewat malam.
“Sebaiknya lebih baik aku memberitahukannya secara langsung besok pada Noah.” batinnya lagi yang masih tampak cemas.
Gadis itu kemudian merebahkan dirinya di tempat tidur dan memejamkan mata.
Keesokan paginya Denta bangun. Dia segera mandi dan sarapan pagi. setelah selesai dia pun berangkat menuju ke rumah Noah untuk memberitahukan tentang kehamilannya pada lelaki itu serta meminta tanggung jawabnya.
“ckiit...” Denta berhenti dan mematikan mobilnya setelah sampai di depan rumah Noah.
Gadis itu berjalan dengan cepat setelah turun dari mobil dan masuk ke rumah tanpa mempedulikan sapaan dari para anak buah lelaki itu yang berjaga di depan rumah.
“Pagi nona Denta...” ucap seorang lelaki yang berjaga di depan rumah pada Denta dan wanita itu hanya menoleh nya saja dan tetap berjalan masuk ke rumah Noah.
“Noah... sayang kau ada di mana... ?” ucap Denta memanggil Noah saat tak mendapati lelaki itu di ruang tengah.
Asmita turun dari lantai dua setelah mendengar ada seseorang yang memanggil bosnya dan menghampirinya.
“Nona... tuan Noah sedang sarapan pagi di lantai dua.” jawab gadis itu memberitahukan keberadaan bosnya.
“Ya baiklah Asmita... terima kasih. kalau begitu aku akan ke sana sekarang.” jawab Denta tersenyum pada Asmita lalu Segera menaiki tangga dan menuju ke ruang makan. Sementara Asmita berjalan ke depan dan berjaga di sana bersama yang lainnya.
Denta menaiki tangga dan mendapati Noah sedang duduk sendiri dan meja makan sambil menyantap beberapa sandwich.
“srak...” Denta menarik kursi yang ada di sebelah Noah dan Duduk disana.
“Noah ada yang mau ku sampaikan padamu.” ucap gadis itu setelah duduk dengan terlihat serius.
Noah menaruh kembali sandwich yang di pegangnya ke piring dan menoleh pada gadis itu.
“Ya Denta...”
“Noah aku hamil...” ucapnya berbisik lirih di telinga lelaki itu.
Noah tampak syok sekali mendengar pernyataan dari gadis itu.
“Apa hamil... kau yakin itu ?” ucap Noah bertanya kembali pada Denta.
Gadis itu mengangguk yakin dan melihat wajah Noah yang tadinya tenang kini berubah menjadi serius dan tampak tegang.
“Noah... apa yang harus kita lakukan ? Apa kau akan menikah denganku ?” tanya Denta sambil memegang bahu lelaki itu.
“phak... !” Noah menampik tangan Denta dari bahunya.
Lelaki itu kemudian berdiri dan terlihat marah tanpa sebab.
“Menikah kata mu... ? Tidak bisa... ! Kau gugurkan janin itu !” ucap Noah sambil berjalan meninggalkan Denta.
Denta mengejar Noah yang termasuk meninggalkan dirinya sendiri.
“Tapi Noah aku tidak ingin menggugurkan anak ini....” ucap Denta lagi sambil menarik tangan Noah. Namun lelaki itu tetap pergi dan tak mempedulikan gadis itu. Dia lalu masuk ke sebuah kamar dan mengambil sebuah koper berisikan uang dan memberikannya pada Denta.
“Aku tidak mau tahu. Ambil ini untuk menggugurkan janin itu ! Atau jika kau tetap bersikeras membesarkan nya maka besarkan sendiri !” ucap Noah melemparkan koper hitam itu ke depan Denta dan meninggalkannya sendiri.
“Noah... kau tega sekali padaku. Seharusnya dari awal aku tidak percaya pada lelaki sepertimu.” ucap Denta sambil menangis terisak menatap kepergian Noah yang tak peduli padanya.
Gadis itu pun pergi dari sana sambil membawa koper berisi uang dan kembali pulang ke rumahnya.
Setelah Denta keluar dari rumah Noah tampak Noah jaga keluar dari rumah dengan mengendarai mobil dan melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan tanpa pengawalan dari anak buahnya yang biasa mengikutinya.
Di tengah jalan tampak Cheryl yang juga mengendarai mobil, mengikuti Noah dari belakang di balik mobil lain yang menutupi mobilnya.
“Noah... dasar kau bajingan ! Kau perusak wanita ! Kau harus pergi dari dunia ini !” ucap Cheryl yang terlihat marah dan mengepalkan tangannya.
Gadis itu terus mengikuti Noah di jalanan untuk menjalankan rencananya selama ini pada lelaki itu.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
pecinta romansa
Awas amarah bisa membutakan hati
2022-05-22
0
agen hijau
Lupakan saja Semua marah mu
2022-05-22
0
pinappiie
Ayo hajar noah
2022-04-30
1