Bab 5

Chaca Pov

MUHAMMAD YUSUF

Sebuah nama yang tak pernah aku sebut, bahkan dalam doa sekalipun. Aku hanya mengagumi nya, tidak ada seorang pun yang tau akan hal ini, kecuali Allah.

Aku mengagumi nya sejak dulu, bahkan sejak aku masih anak-anak. Aku suka sekali melihat nya, bahkan saat aku menjenguk kakakku di pesantren. Aku menyukai nya sejak dulu, dialah alasan kenapa cintaku tak pernah kuberikan kepada siapapun.

Allah begitu sangat baik kepada ku, seorang hamba yang sering membuat orang tua nya marah. Seorang hamba yang sering lalai dalam ibadah, tapi sebentar lagi, hamba yang juga fakir ilmu ini akan menjadi seorang istri dari 'Gus'.

Jam satu dini hari, aku duduk di samping ranjang ku sambil menatap tubuh kecilku ini melalui cermin yang ada di depan ku.

"Cantik sekali," Aku memuji diriku sendiri.

Setelah itu aku berdiri, menghampiri beberapa wanita yang sejak tadi menghias kamar ku ini.

"Kok bunga nya di rusak, mbak?" Tanya ku heran.

"Ini nanti buat taburan di kasur sama lantai, Mbak Manten"

"Ihhh, gak usah. Kotor jadi nya"

"Terus gimana mbak?"

"Udah di hias gini saja, pokok nya wangi itu sudah cukup"

"Baiklah kalau seperti itu," Jawab nya sambil tersenyum.

Setelah itu aku berdiri di dekat meja rias ku, ku pandangi sekeliling kamar ku ini. Bunga segar dalam pot kaca, dinding di hias dengan kain, sprei yang baru. Ah, betapa indah nya hari ini.

"Chaca"

Aku menoleh saat Bunda memanggil ku.

"Ayo sayang, MUA nya sudah datang"

"Di rias di mana, Bun?"

"Di kamar Bunda, sayang. Di sini kan masih banyak orang"

Aku pun dengan semangat langsung menghampiri Bunda, dan kami pun berjalan ke lantai dasar untuk segera bersiap, karena acara Akad akan berlangsung beberapa jam lagi.

Walaupun dini hari, entah kenapa mataku tidak mengantuk sama sekali. Mungkin karena hari bahagia ini,

Kini wajah imut ku sudah berubah menjadi terlihat lebih dewasa, tapi tentu nya masih sama, cantik.

Allah sudah memberiku sebuah anugrah, wajah indah dan ayu ini. Mirip dengan Almarhummah Oma (ibu nya Ayah).

Kini ku genggam tangan seorang laki-laki yang begitu sangat mencintai dan menyayangiku, cinta pertama ku, dan segalanya bagiku.

"Cantik sekali Puteri ayah," Puji nya sambil memandang ku.

"Ayah," Aku langsung merangkul nya, air mata tak sanggup aku hentikan.

Tak lama, Bunda dan kakak laki-laki ku, kak Ridwan ikut merangkulku. Dia adalah kakak terbaik, dia selalu menurutku, memberikan apapun yang aku minta kepada nya.

Cukup lama kami berpelukan, sampai akhirnya Om Hendro menghentikan drama ini.

"Sudah, sudah"

Kami pun saling melepaskan pelukan kami, setelah itu ku usap air mata Ayah, Bunda dan Kak Ridwan secara bergantian dengan tisu yang aku genggam.

"Jangan nangis, nanti Chaca ikut nangis"

Semua orang lalu tersenyum kepada ku.

"Maaf mbak, make up nya tak rapi ini dulu,"

"Maaf ya mbak, jadi rusak"

"Gak apa-apa, mbak. Biasa terjadi memang"

Setelah selesai, Bunda menuntunku menuju ke luar. Kami harus berangkat ke masjid Agung, karena acara Akad di selenggarakan di sana.

Sepanjang perjalanan jantung ku terus berdetak kencang, aku sangat gugup sekali. Aku takut bertemu dengan nya, karena terakhir aku bertemu dengan nya, aku marah-marah. Ya gimana lagi, waktu itu aku sebenarnya salah tingkah. Jadi untuk menutupi nya, aku marah-marah kepada nya.

Jarak masjid Agung dengan rumah tidak terlalu jauh, cuma kami harus melewati beberapa lampu merah. Karena letaknya masjid Agung berada di tengah-tengah kota.

Untuk menutupi kegugupan ku, aku pun berselfie dengan Bunda dan Ayah. Setelah itu aku membuka chat dari Mas Yusuf, chat beberapa hari yang lalu. Walaupun dia hanya mengirimkan satu pesan saja, tapi cukup membuat hatiku sangat senang.

Masjid besar nan indah ini sudah ramai, padahal ini masih jam empat. Ah, mungkin memang setiap hari memang ramai.

Aku dan Umi langsung berjalan ke arah samping masjid, tempat sholat jamaah wanita.

AllahuAkbar... AllahuAkbar

Suara Adzan subuh sudah berkumandang, tandanya sebentar lagi sholat subuh berjamaah akan segera di laksanakan.

"Maa syaa Allah, cantik sekali"

Aku kaget, saat ku lihat ada bu nyai Maryam ada di sana juga. Ku kira beliau tidak akan ikut.

"Udah dari tadi?"

"Baru saja kok," Jawab nya, lalu beliau mendekatiku dan memegang dagu ku "cantik sekali menantuku ini"

Aku tersipu malu, walau sebelum nya kami sudah dekat. Tapi hari ini suasana nya berbeda. Tetap saja membuatku gak enak.

"Ning Arifah gak ikut, bu nyai?"

"Nanti nyusul, masih riweh sama Zahra tadi"

Aku pun menjawab nya dengan mengangguk-anggukkan kepala.

Setelah sholat Subuh berjama'ah, acara Akad nikah pun langsung segera di langsung kan. Karena Kyai Hasan meminta agar kami segera sah menjadi suami istri sebelum matahari terbit.

Jantung ku semakin tak karuan, saat ku dengar suara Ayah yang sedang menyerahkan wali wakil kepada Kyai Hasyim, teman Kyai Hasan yang akan menikah kan kami.

"Qobiltu nikahaha watajwijaha bil mahril mad'kur, halal"

"Sah," Teriak jamaah yang ikut manjadi saksi pernikahan ku.

Aku pun menjadi terharu, aku mendapatkan penghormatan sebesar ini. Aku merasa tak pantas untuk ini semua, tapi Allah memberikan nya kepada ku semua ini tanpa aku meminta nya.

Ku peluk Bunda tercinta ku, seorang wanita yang sangat sabar sekali menghadapi ku. Aku yakin semua ini berkat doa-doa nya.

"Jadilah istri yang nurut sama suami, Chaca"

"Iya, Bunda. Hiks," Aku semakin memeluk nya erat, sejak kemarin Bunda memberikan satu nasehat, hanya itu saja.

"Ayo Chaca sayang, kamu harus keluar nemuin suami kamu"

Aku pun melepaskan pelukan ku, setelah mencium tangan Bunda, ku cium tangan Bu nyai Maryam yang kini sudah menjadi ibu mertua ku.

"Sudah jangan nangis dulu, nanti make up nya habis sayang"

Bunda pun dengan segera mengelap dengan Hati-hati sisa air mata ku di pipi. Setelah itu aku berjalan beriringan dengan di apit oleh Bunda dan bu nyai Maryam.

Kini ku bisa melihat dari jauh, laki-laki berjas hitam itu sedang menunduk. Tapi beberapa detik kemudian dia menatapku, dan itu sontak membuat jantung ku berdebar tak karuan.

Terpopuler

Comments

Vita Marty

Vita Marty

mampir disini,,,,ceritanya sangat menarik sekali....❤️❤️❤️

2022-10-09

0

🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ

🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ

witwiw.....

2022-08-07

0

Kasya Lintar

Kasya Lintar

smangat.. smoga bisa cepat up...

2022-05-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!