Flash back...
"Nona mau ke mana?" tanya sopir taxi yang membawa Vio. Tapi Vio tak menjawabnya. Dia hanya diam dan menangis sambil menarik-narik rambutnya.
"Nona kau tak kenapa-kenapa?" tanya sopir itu sekali lagi. Lelaki paruh baya itu menepikan mobilnya.
"Nak kau kenapa? Apa aku bisa membantumu?" tanya lelaki itu.
Saat lelaki itu mwnyentuh Vio, Vio sungguh berteriak histeris. Dia masih ingat kejadian tadi. Saat pria itu menjamah tubuh bagian atasnya.
"Lepaskan. Akhh.. Jangan sentuh aku. Jangan!" teriak Vio yang berontak saat di dalam mobil.
"Hey nak. Aku tak akan melukaimu. Aku Huseyyin. Apa yang terjadi padamu?" tanyanya saat Vio terus saja berontak padanya. Huseyyin memegang erat kedua tangannya dan Vio baru bisa fokus melihat lelaki di depannya itu.
Lelaki yang sudah cukup umur. Mungkin sekitar umur 70-80.an.
"Aku akan membantumu nak. Kau bisa panggil aku kakek Huseyyin. Aku bisa membantumu nak. Katakan pada kakek." ucap Kakek.
"Tolong aku kek, aku baru saja membunuh seseorang. Dia baru saja memperkosaku kek. Tolong aku. Aku takut kek." akhirnya Vio mengutarakan apa yang sedang terjadi padanya. Kakek berpikir dengan keras.
"Kalau begitu ikuti ucapan kakek. Kau duduklah di sebelah kiri nak." ucap kakek dan Vio menuruti apa kata kakek.
Kakek menjalankan mobilnya hingga di tempat yang tak di jangkau oleh cctv.
"Setelah hitungan ke 3, kita harus loncat dari sini nak. Kau mengerti kan?" ucap kakek dan Vio semakin bingung.
"Kakek kenapa kita harus loncat dari sini? Kenapa kek?" tanya Vio yang masih bingung.
"Kita harus membuat seolah mobil ini masuk jurang nak. Jika kau ingin aman. Karena takutnya mereka akan mencari kita nak. Kau mengerti kan?" tanya kakek kembali.
Kakek akan membuat seolah ada bekas ban yang tergelincir dan akhirnya mobil terjatuh. Seakan ini murni kecelakaan.
"Baiklah kek." meski takut Vio tetap menuruti ucapan kakek.
1.2.3...
"Aakkkhhkk!" teriak keduanya saat menjatuhkan diri dan akhirnya mobil masuk jurang dan tak lama ada ledakan hebat dari jatuhnya mobil. Karena tempat itu sepi, mereka bisa lari secepat mungkin, masih dalam keadaan luka-luka.
Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mereka sampai di rumah kakek.
"Ini rumah kakek nak. Jika kau tak keberatan kau bisa tinggal bersama kakek dan nenek. Untuk menjaga keamananmu untuk sementara ini." jelas kakek dan Vio hanya menganggukkan kepalanya.
"Sayang kau sudah pulang? Eh ada tamu. Tunggu kenapa kalian luka-luka?" tanya nenek Merry istri kakek.
"Nak ini istri kakek. Kau juga bisa panggil dia nenek. Duduklah aku akan ceritakan padamu." ucap kakek dan akhirnya kakek menceritakan semuanya.
"Ya Tuhan, kasian sekali kau nak. Tinggallah di sini bersama kakek dan nenek. Kita tak memiliki siapa-siapa. Kau bisa tinggal di sini nak Vio." ucap nenek yang merasa iba pada keadaan Vio.
"Kenapa kakek dan nenek baik padaku?" tanya Vio.
"Kakek hanya ingat anak kakek yang entah sekarang ada di mana, jika melihat kau seperti tadi kakek jadi ingat anak kakek." jawab kakek dan nenek hanya tersenyum melihat Vio.
"Tapi aku masih memiliki kedua orang tuaku kek nek. Aku tak mungkin tinggal di sini." ucap Vio.
"Kau bisa membawa kedua orang tuamu untuk tinggal saja bersama kita di sini nak Vio. Kita bisa tinggal bersama."
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORITE DAN HADIAH YA KAKAK. TERIMA KASIH ❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
𝓙𝓪𝓷𝓲𝓮 🍵
lagi thor msh kurang klo cm 1 bab mah 🤭
2022-05-12
0