"Hei ada apa ini?" tanya Adrian yang menarik 1 pria di depannya.
"Ada yang meninggal di kamar ini. Dia di pukul botol di bagian kepalanya. Entah siapa yang melakukannya." jawab pria itu.
Adrian hanya mengintip sebentar dan pergi kembali mencari Vio. Saat di toilet wanita ternyata kosong. Adrian tak menemukan Vio. Lalu kemana Vio?
Adrian mencoba menghubungi ponsel Vio tapi tak di angkat olehnya.
"Ada apa dengan wanita ini?" ucap Adrian. Dan kembali menghubungi Vio, namun kali ini ponselnya sudah di nonaktifkan.
"Kemana sebenarnya Vio?" ucap Adrian yang masih mencoba menghubungi Vio tapi tak juga di angkat.
"Terserahlah dia mau apa!" karena kesal di tinggal Vio, Adrian memilih langsung pulang saja tanpa berpikir yang yang buruk menimpa Vio.
Sesampainya di penthousenya, Adrian penasaran dengan kamar Vio. Alhasil Adrian mencoba menekan bell, Namun tak ada respon. Akhirnya Adrian kembali ke kamarnya dan tak memikirkan Vio lagi.
Keesokan harinya Adrian tak melihat ada sarapan yang di siapkan Vio. Adrian jadi semakin kesal saja. Tapi tak mencoba mencari lagi keberadaan Vio.
Sampai akhirnya Adrian masuk kantor Vio juga sudah setengah hari ni tak datang ke kantor. Bahkan tak ada pemberitahuan.
"Morgan ke ruanganku sekarang!" ucap Adrian yang memanggil Morgan lewat telepon intercomnya.
"Hubungi Vio sekarang. Sejak semalam dia tak bisa di hubungi Morgan." ucap Adrian saat Morgan masuk ke ruangannya.
"Saya juga sedang mencarinya tuan. Sejak kemarin sore, Vio menghubungi saya sampai puluhan kali. Saat saya membaca pesannya, katanya dia tak ingin mengantarkan anda ke club. Karena kemarin tak ada sinyal di lokasi, baru tengah malam tadi saya mendapat pesan itu. Tapi pagi ini saat saya hubungi ponselnya sudah tak aktif lagi." jelas Morgan pada Adrian yang seperti mulai khawatir.
"Semalam kita ke club, tapi saat dia akan ke toilet dia tak kembali. Aku bahkan sudah mencarinya di kamar apartemennya tapi tak juga dia buka. Ada apa dengannya? Apa ada sesuatu yang mendesak atau apa? Cepat cari dia sampai ketemu." ucap Adrian.
"Baik tuan." jawab Morgan dan berlalu pergi untuk melaksanakan tugasnya.
"Kemana sebenarnya dia? Sampai tak ijin padaku untuk tak masuk kerja?" ucap Adrian.
Seharian ini Adrian sampai tak bisa konsentrasi karena memikirkan keberdaan Vio. Apalagi pekerjaan yang biasanya Vio kerjakan sangatlah rapi. Dan itu yang Adrian suka dari Vio.
Hingga akhirnya ketika akan pulang kerja Morgan memberikan laporan tentang Vio.
"Tuan, tuan tau masalah pembunuhan yang ada di club semalam?" tanya Morgan hati-hati.
"Ada apa memangnya? Ya, aku tau. Saat aku mencari Vio ke toilet memang aku melihat ada kerumunan di sana." jawab Adrian.
"Benar tuan. Dan itu.. adalah perbuatan Vio." ucap Morgan yang menundukkan kepalanya.
"Maksudnya? Vio membunuh orang itu?" tanya Adrian yang tak mengerti apa maksud Morgan.
"Benar tuan." Morgan diam, dan Adrian juga masih mencerna ucapan Morgan padanya.
"Saat Vio akan ke toilet, dia di seret masuk oleh pria itu. Entah apa yang terjadi di dalam namun saat 40 menit berada di dalam, Vio keluar dari kamar sudah dalam keadaan.. berantakan. Rambutnya acak-acakan dan pakaian yang di pakainya sudah bukan pakaiannya lagi. Tapi pakaian pria itu tuan." jelas Morgan.
Awalnya Morgan tak percaya. Tapi rekaman yang menunjukkannya dengan jelas. Morgan berpikir Vio sudah di perkosa.
Deg...
"Maksud.. maksudnya Vio.. di perkosa?" tanya Adrian terbata.
"Benar tuan."
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORITE DAN HADIAH YA KAKAK. TERIMA KASIH ❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments