"Vio ikut aku malam ini ke club." ucap Adrian yang sudah kembali duduk di kursi kebesarannya.
"Saya tuan? Bukankah anda biasa ke club dengan tuan Morgan?" tanya Vio. Vio tak biasa ke club. Karena itu dia sangat menolak keras jika harus di ajak ke club, tempat untuk mempermainkan kehidupan. Kalau kata Vio.
Selama bekerja dengan Adrian Vio memang tak pernah sekali pun menyentuh yang namanya Club malam. Setiap Adrian ingin ke club, Morgan yang akan menemani bossnya itu.
"Iya, temani saya malam ini. Aku hanya ingin bersantai sejenak di sana." jawab Adrian tanpa melihat Vio.
"Ehm, maaf tuan saya tak bisa. Nanti akan saya hubungi tuan Morgan saja untuk menemani anda tuan." ucap Vio lembut.
"Morgan sudah aku tugaskan untuk mengerjakan pekerjaan lain. Temani aku. Hanya sebentar saja kita ke club. Selesai itu kita akan langsung pulang." jawab Adrian.
Sedang Vio sudah bingung harus melakukan apa. Nanti dia akan mencoba menghubungi Morgan. Untuk bernegosiasi. Siapa tahu dia bisa bertukar posisi dengan Morgan.
Vio tak menjawab, Dia hanya diam memandang Adrian dengan wajah memelas meski Adrian tak melihatnya.
"Saya permisi." ucap Vio karena tak ada respon lagi dari Adrian.
Saat kembali ke ruangannya, Vio segera menghubungi Morgan. Tapi tak ada yang mengangkat panggilannya. Sampai hampir 10x Vio menghubungi Morgan. Tapi masih saja tak ada jawaban.
"Huft.. Apa yang harus aku lakukan?" Vio memang anti. Anti sekali dengan namanya club. Baginya club adalah perusak hidup seseorang. Entah ada luka apa di sana.
Hingga malam tiba, dan para karyawan juga sudah banyak yang pulang, Morgan masih saja tak dapat di hubungi.
"Ck! Terpaksa aku harus ikut tuan Adrian." kesal Vio. Mau tak mau akhirnya dia yang harus menemani bosnya.
"Vio kita berangkat sekarang saja." ucap Adrian yang baru saja keluar dari ruangannya. Adrian memang seperti ini. Jika sudah terlalu banyak pekerjaan, dia pasti akan melepas penat datang ke club. Meski hanya bersantai tapi tetap saja itu club.
"Baik tuan." dengan sangat terpaksa Vio mengiyakan ajakan Adrian. Meski malas, dia harus tetap mengerjakan tugasnya.
Sepanjang perjalanan Adrian memilih memejamkan matanya saja. Sedang Vio terus saja mengomel dalam hatinya karena harus ikut Adrian.
Sampai akhirnya di club, Vio tak berani jauh-jauh dari Adrian. Ini pertama kalinya Vio ke tempat seperti ini.
Adrian duduk di kursi vip yang biasa dia gunakan. Dia member vip di club itu. Dia juga memesan minuman untuk mereka berdua.
Tak ada yang mereka lakukan. Hanya sekedar minum saja. Ada juga beberapa wanita yang menghampiri Adrian, dan bahkan langsung duduk di pangkuan Adrian. Adrian tak menolak sama sekali, tapi tak juga menghiraukan gadis-gadis itu. Selama mereka tak berbuat macam-macam, tak masalah bagi Adrian.
Berbeda halnya dengan Vio. Dia minum hanya segelas saja. Tangannya sudah keringat dingin. Tiba-tiba memory-nya dulu berputar kembali di otaknya.
Saat itu usia Vio masih sangat kecil. 9 tahun. Dia pernah di ajak oleh seseorang yang tak di kenalnya untuk membeli ice cream. Tapi ternyata orang itu justru membawa Vio ke dalam club dan harus menemani para pria-pria predator.
Untung saja Vio masih bisa di selamatkan oleh kedua orang tuanya yang sudah melaporkan kepada pihak berwajib.
Vio sudah berkeringat dingin di keningnya. Dia bahkan tak memperhatikan wanita-wanita yang menggoda Adrian yang sedang duduk di pangkuannya. Dia berdiri dengan wajah bingungnya ingin ke toilet.
"Vio kau mau ke mana?"
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORITE DAN HADIAH YA KAKAK. TERIMA KASIH ❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Intan Dpw
next thor,,
2023-03-08
0
𝓙𝓪𝓷𝓲𝓮 🍵
next thor 🥰
2022-05-09
1