The Stupid Barbie

The Stupid Barbie

Panggilan Grup "Bukan Janda Kembang"

Wanita itu tertunduk malu, rona merah tak lekang dari pipinya. Semilir angin menerbangkan anak rambutnya yang terurai panjang.

"I love you," ucap pria di hadapannya, sembari menyentuh pipinya lembut.

Tersebab mendengarkan ungkapan itu, si wanita menegakkan kepalanya malu-malu. Dipejamkannya kedua matanya, mempersilahkan sang pria melakukan apa yang hendak ia lakukan. Degup di dadanya semakin tak karuan, nafasnya bahkan tertahan.

Sang pria merangkulkan kedua tangannya pada bahu si wanita, dipandanginya setiap lekuk wajah wanitanya lekat.

Benar-benar menggairahkan.

Perlahan, didekatkannya wajahnya pada wajah si wanita.

Dred... dred... dreeddd ....

Tiba-tiba ponsel itu bergetar menyebalkan, menampilkan sebuah nama yang entah mengapa akhir-akhir ini terasa membosankan.

"Huh!" keluh Rana kemudian menolak panggilan itu segera. "Salah sendiri nelpon gue pas lagi nonton drakor!" omelnya lagi, kemudian melanjutkan aktifitas kesukaannya.

Namun, baru saja beberapa detik ia memulai lagi hobinya, tiba-tiba HP-nya berdering lagi. Nomor yang sama dengan nama yang sama. Ditolak, nelfon lagi. Ditolak, nelfon lagi. Begitu terus sampai 10 kali ia ulangi.

"Iya, hallo!" Rana akhirnya terpaksa mengangkat telfon itu.

"Hallo! Sayang! Kok ditelfon dari tadi gak diangkat-angkat? Chat aku juga gak dibales-bales. Jangankan dibales, diread aja enggak," ujar seorang pria diujung sana, masih berusaha sabar dengan sikap tak acuh pacarnya ini.

"Iya, Maaf. Eh, Yang, aku masih nonton ini. Aku matiin dulu, ya." Rana langsung menekan tombol akhiri tanpa menunggu persetujuan dari si lawan bicara.

"Capek juga ya, punya pacar terlalu perhatian kayak Daniel," keluhnya kemudian memulai hobinya kembali.

Sedang seru-serunya, si pria mulai mengecup bibir si wanita, tiba-tiba saja Hp Rana berdering lagi .

Ia sebal sekali, tapi ternyata ini bukan Daniel lagi, melainkan panggilan video grup dari teman-temannya.

...💕...

Ruangan itu amat lenggang, hanya ada seorang cewek berkaca mata yang masih bekutat dengan buku-bukunya. Sudah sejak dua jam lalu, tapi ia masih setia duduk diruangan ini. Baginya, perpusakaan adalah tempat ternyaman sekaligus termenenangkan.

"Udah, Nad, jangan terlalu rajin, napa? Entar harus pakai kaca mata yang lebih besar lho," seloroh seorang cowok, tiba-tiba menyahut buku yang sedang dibaca Nada.

"Arsya! Apaan sih! Ganggu aja," gerutu Nada. Sebenarnya ia adalah tipe cewek yang kalem atau lebih bisa dikatakan pendiam, tapi kalau setiap hari dijahili begini ... siapa yang tak emosi?

"Lah, jangan marah atuh, Neng. Tanya gitu kek, kenapa gue belum pulang jam segini," sarannya, masih setia mengamit buku Nada.

"Ngapain juga! Siniin, bukuku!"

"Eh, gak bisa langsung gitu dong... tanyain gue dulu." Arsya masih bersikukuh tak mau memberikan buku Nada.

"Kenapa?" tanya Nada pada akhirnya, tak lupa dengan nada ketusnya yang terhusus hanya untuk menghadapai mahluk Tuhan paling menyebalkan ini.

"Karena hari ini ..." cowok itu mengantung kalimatnya, "Gue ngidam pengen nganterin lo pulang!" ucapnya lagi penuh semangat, seolah-olah ia adalah pacar Nada yang sedang memberi surprise.

Nada hanya mengernyitkan dahi, mata awasnya tak lepas mengamati bukunya dan, Settt ... buku itu sudah kembali ketangannya. Yaps!

"Tungguin aja kalo kuat." Nada kemudian duduk, kembali berkutat dengan bukunya.

"Ah, gak seru amat lo, Nad," keluh Arsya, tapi bukannya pergi cowok itu malah duduk di samping Nada.

Namun, kali ini ia tak bersuara lagi. Hanya saja kepalanya ia sandarkan ke meja dan matanya terus mengamati raut wajah Nada yang datar tanpa ekspresi ketika sedang membaca buk, dan ... ia suka itu.

Baru sebentar saja rasanya ia bisa menikmati buku-bukunya, tiba-tiba handphone-nya berdering. Panggilan Video grup.

"Pulang sana, Sya! Takutnya entar dicari nyokap lo." Nada kemudian berdiri dan pergi berlalu meninggalkan Arsya yang diam-diam merutuki orang yang menelfon Nada. Gara-gara orang itulah, ia tak bisa menikmati wajah menenangkan gadisnya lebih lama.

...💕...

Cewek itu tersenyum puas melihat rentetan notif di HP-nya. Banyak sekali pesan masuk dari bajul-bajul piaraannya.

Dibukanya salah satu pesan dari yang paling tampan menurut penilaiannya.

Aldi May Lup-lup

Nonton yuk, Yang

Ada film baru, genre kesukaan kamu

Komedi romantis

Malem ini kamu nganggur, kan?

Vira terdiam sejenak, kemudian berfikir mengingat-ingat apakah malam ini ia sedang kosong atau tidak. Ah ... kalau ada juga gak papa lah, mumpung Aa' ganteng lagi senggang nih, batinnya kemudian segera membalas pesan itu.

^^^Anda^^^

^^^Iya, aku nganggur^^^

Oke, entar malem aku jemput, ya ....

Tiketnya langsung aku pesen aja.

^^^Anda^^^

^^^Ok^^^

Senyum Vira mengembang, kemudian jemarinya mengklik lagi membuka beranda pesan dari cowok lain.

Rio Mood boosterq

Yank!

Ayank!

!

!

Kangen, Yank

^^^Anda^^^

^^^Iya, Ayank^^^

Entar malem jadi, kan?

Aku udah siapin tempatnya lho...

Vira menepuk keningnya pelan. Padahal, sudah sejak beberapa hari lalu ia dan Rio merencanakan makan malam romantis mereka. Tuh kan ... gue sih, suka kelupaan. Dasar neneknya nenek gayung! rutuknya.

^^^Anda^^^

^^^Aduh, maap Ayank^^^

^^^Besok ada ujian^^^

^^^Aku mau belajar^^^

^^^bareng temen-temenku^^^

Yaah ... yaudah deh, gak papa

Entar kabarin lagi ya, Yang

Aku kangen banget

^^^Anda^^^

^^^Ok😍😘😘^^^

Vira menghela nafas lega, untung saja Rio gampang dikibuli.

Gadis itu kemudian memencet pesan dengan nama pengirim "Fino Ayank 05".Tapi baru saja beranda pesan itu terbuka, tiba-tiba HP-nya berdering. Panggilan video grup.

...💕...

Terus berbaring sejak sepulang sekolah tadi, diedarkannya pandangan ke setiap jengkal ruangan luas itu. Mewah, lengkap dengan segala hal yang menyebabkan dirinya dijuluki Miss Fashionable.

Diliriknya menu makan siang yang sudah satu jam tadi dibawakan bik Dami ke kamarnya. Hanya melirik, tapi sama sekali tak ada niatan menjejalkannya ke dalam lambung jaim miliknya.

Sepi, sendiri, tak ada yang menemani. Digeser-gesernya menu HP malas sekali. Scrool Tik-tok pun, sudah membuatnya bosan sejak tadi. Dibukanya aplikasi WhatsApp, benar-benar sepi.

Tangannya kemudian mengklik tombol panggilan video grup untuk ketiga temannya. Setidaknya, ocehan mereka bisa mengobati sepinya.

"Bukan Janda kembang Group"

Vira : "Hay, guys!! Iya, ini kenapa, ya? Apakah ada ghosip terbaru?"

Rena hanya tersenyum menanggapi, baru Vira dan ia yang muncul dilayar ponsel keluaran terbaru miliknya.

Vira : "Mana yang lain, Rey? Kok baru gue ama elo?"

Rena : "Tau deh ... paling bentar lagi juga nongol."

Nada ... sedang menghubungkan.

Nada : "Hay! Lagi apa, nih?"

Vira : "Biasalah Nad, lagi ngembangin usaha piaraan buaya jantan, gue."

Rena : "Hhh ... gak takut karma, lo?"

Vira : "Yaelah, Rey, hari gini masih percaya aja ama yang namanya karma. Eh, BTW kalian lagi ngapain, nih?"

Rena : "Biasalah, gabut, makanya gue ngajak VCall."

Nada : "Lagi di perpustakaan sekolah, ini."

Vira : "Buset deh, Mpok, betah banget lo. Eh, mana si Rana? Jangan-jangan masih nonton Drakor, tu bocah."

Nada : "Hmm ... mungkin."

Vira : "Coba panggil lagi, Rey!"

Rena : "Okay."

Rana .... sedang mengubungkan.

Rana : "Huaa.....akh." (Pura-pura baru bangun tidur). "Ya saya, ini dengan siapa, ya?" (Sok-sok an meregangkan otot).

Vira : "Halah! akting aja lo, Ra, paling-paling habis nonton bokep 'kan?"

Nada : "Istigfar, Rana ... belum juga cukup umur." (sambil menahan tawa, tahu saja ide jahil Vira).

Rana : "Idiiiih ... jijik banget deh, ya kali gue nonton begituan."

Vira : "Tuh kan, akting lagi dia, guys."

Rana : "Reeyy!! Liat tuh ... masa aku dituduh yang enggak-enggak." (Bibir mungilnya mengerucut imut sekali).

Rena : "Udah, udah, biarin aja Rananya, mungkin emang udah waktunya dia dewasa."

Rana : "Loh kok, malah percaya, sih? Orang gue habis nonton drama korea, kok."

Rena : "Nonton apa, Ra?"

Rana : "Drakor."

Rena : "Nonton apa?"

Rana : "Dra... Hehehe." (Nyengir kuda sembari menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal).

Vira : "Tuh, kan," ( menyipitkan mata). "Eh Ra, kapan lo mulai ke sekolah? Daring mulu gak bosen, lu? Cepet vaksin, sana!"

Nada : "Iya, Ra, belajarnya nanti gak bisa maksimal kalo kamu daring terus."

Rena : "Iya, Ra, vaksin, sana! Suntik aja kok takut."

Rana : "Yeee ... gue gak takut loh, yaa ...."

Vira : "Masa?"

Rana : "Iyaa...."

Rena : "Yakin, Ra, gak takut?"

Vira : "Tau gak sih, Ra, rasanya tuh, ahh ... mantap," (dengan ekspresi super duper berlebihan).

Rana : "Beneran, Vir? Emang sakit banget, ya?" (mulai cemas).

Vira : "Wahh, banget, Ra. Rasanya tuh, lengen gue kayak mau putus aja tahu gak!"

Rana : "Iya, Vir? Kalau gitu gue daring aja deh, sampai lulus SMA juga bodo amat lah."

Nada : "Tenang aja, Ra, gak sakit kok. Aku aja gak kerasa apa-apa."

Rana : "Kalo entar abis divaksin gue metong *mati , gimana?" (Matanya membulat, membayangkan yang tidak-tidak).

Rena : "Halu aja lu, Ra."

Nada : "Ya enggak lah, Ra ... kita aja masih hidup gini."

Vira : "Udahlah, Ra, gak sakit kok, becanda doang gue. Rugi banget deh, kalo lo gak cepet vaksin. Di sekolah kita, ternyata banyak cogannya. Masa iya, lu betah satu tahun daring mulu."

Nada : "Iya Ra, biar kita bisa jajan bareng di kantin Ibu'ku."

Rana : "Tau deh, entar gue fikir-fikir lagi."

Rena mengakhiri panggilan

Rana : "Haa ... mana Rena? Kok gak bilang-bilang, sih."

Vira : "Tau tuh, paling-paling kebelet dia."

Nada : "Mungkin ... dia lagi ada urusan."

Vira : "Yaudah, kalo gitu. Oh ya, girls, gue punya gosip baru."

...💕...

Rena menutup panggilannya segera. Barusan, ia mendengar suara mobil terparkir di depan rumahnya. Buru-buru ia mengecek dari jendela kamarnya yang terletak di lantai tiga.

Ternyata benar, itu papa dan mamanya. Masing-masing mengenakan mobil yang berbeda, tak mau kalah bermewah-mewahan.

Segera saja Rena turun ke lantai dua. Sudah lima hari papa dan mamanya tidak pulang ke rumah dan... walaupun ia tak pernah mengakuinya,  tapi ia rindu.

"Maksud Mama apa, nuduh Papa yang enggak-enggak?!" Rena menghentikan langkahnya. Apa lagi ini? Kenapa harus sekarang?

"Papa gak usah nutupin lagi dari Mama!!!Mama udah tau semuanya. Dasar perempuan tak tahu diri!!" hardik mamanya tersalut emosi.

Prak!!

Tak bisa dihindari, akhirnya suara tamparan itu menggelegar lagi. Suara tamparan yang tak asing di telinga Rena.

Guys, gue pengen ketemu, ketiknya dengan mata mulai berlinang.

Terpopuler

Comments

💜Shandy💜

💜Shandy💜

aku pembacq baru

2023-02-24

2

Atinkece

Atinkece

masih nyimakkkk...

2022-08-28

1

Nona_Sulung

Nona_Sulung

aku mampir kak. jgn lupa juga mampir di karyaku 😊

2022-08-04

1

lihat semua
Episodes
1 Panggilan Grup "Bukan Janda Kembang"
2 Kelamaan Daring
3 Kenangan Manis Masa SMP
4 Ke Rumah kedua
5 Aksi Kang Ghosting
6 Malaikat Judes
7 Beliin Gue Pembalut
8 Angin Beriak Tanda Tak Dalam
9 Pantes Aja Rana Makin Cuek
10 Speek Bidadari
11 Makan Malam Bertopeng
12 Galak Beneran, Ternyata
13 Rana Harus Vaksin!
14 Tragedi Vaksinasi
15 Pengumuman
16 Akhirnya Sekolah Juga
17 Kepsek Nyebelin
18 Bertemu Lagi
19 Baru Kenalan
20 Artis Dadakan
21 Mama Muda Cerewet
22 Putus
23 Nyaris Gila
24 Alamatnya Kok, Beda?
25 Salah paham
26 Rindu yang Terlarang
27 Raja Gundulmu Kui!
28 Ke Rumah Arka
29 Introgasi Harian
30 Patah Hati Terbaik
31 Nganterin Rana, Lagi
32 Kak Zein?
33 Rencana Daniel
34 Kunjungan Anak SMK Sebelah
35 Masuk ke Jurang Cinta
36 Back to school
37 Ruang Beku
38 Rasa Juga Bisa Kadaluarsa
39 Tawuran
40 Khawatir
41 Sendiri Yang Menyesakkan
42 Start
43 Tekanan
44 Hukuman
45 Pahlawan
46 Ulangan Harian
47 Buldoser Kesasar
48 Permohonan
49 Gagal Move on Lagi
50 Tentang orang di masa lalu
51 Privasi?
52 Tobatnya Kang Ghosting
53 Degup Jantung
54 Kejutan Menyakitkan
55 Indahnya Dunia Perghostingan
56 Misi
57 Diobok-obok Airnya
58 Senin Semriwing
59 Ngatiyem si Paling Bucin
60 Tantangan
61 Emangnya Arka gay?
62 Berduaan Naik Onta
63 Barokah Calon Suami
64 Hanya Status Online
65 Diantara Dua Api
66 Emang Gue Siapa?
67 Pahatan Sempurna
68 Sepasang Sendal Jepit
69 Maaf, Rey
70 Terjebak
71 Debar Jantung.
72 Ungkapan Rasa
73 Diantara Guyuran Hujan
74 Hari Penuh Kejutan
75 Kericuhan
76 Bak Sepasang Pasutri
77 Papi?
78 Restu
79 Tragedi Kantin
80 Tirai Rasa
81 Rajutan Kisah
82 Hari baru
83 Ungkapan Kepemilikan
84 Nasib Sial Para Jomblo
85 Kebenaran Rasa
86 Posesif Boy
87 Panik
88 Untuk Kesekian Kali
89 Rana Takut ....
90 Harimau Kota
91 Meluapkan Ketakutan
92 Terlanjur Tak Suka
93 Hening yang Dingin
94 Mahluk Tuhan Paling Serakah
95 Bergelut Dengan Keegoisan
96 Permohonan
97 Demi Arka
98 Matahari Pagi
99 Sakit Perut di Tengah Pertandingan
100 Terjebak di Ruang Sempit
101 Teka-teki Rasa
102 Misi Satu Selesai...
103 Keraguan
104 Arka Sayang Rana, Gak?
105 Raut Wajah Tanpa Warna
106 Terpaku
107 Serba Sial
108 Cemburu Tanpa Suara
109 Gosip Baru di PRGSTB
110 Arkanya!
111 Jatuh Cinta Lagi dan Lagi
112 Hubungan Tanpa Status
113 Ketua OSIS Supel
114 Nomor Tanpa Nama
115 Terpojok
116 Persidangan Peretak
117 Prasangka
118 Ketus
119 Putus
120 Kecewa
121 Emang kita pacaran?
122 Isu Nyata
123 Tohokan Sempurna
124 Memilih Pergi
125 Terlampau Kesakitan
126 Lolongan Anjing Buldog
127 Sesak Yang Sama
128 Free Class
129 Amarah Nada
130 Surat Cinta Alea
131 Amukan
132 Kepercayaan
133 Tuntutan Penjelasan
134 Menuntut Kepastian
135 Satu Per Satu
136 Fakta Pahit
137 Sesak Bertubi-tubi
138 Hujan Tangis
139 Kamu Obatnya
140 Selebrasi Jantung
141 Ujian Semester
142 Ada Yang Lebih Licik
143 Balas Dendam Seorang Pria
144 Siapapun, Tolong Gue...
145 Vira Miliknya
146 Hanya Setitik Masalalu
147 Permintaan Berulang Kali
148 Cium boleh?
149 Kunjungan Pacar Baru
150 Makan Malam di Masa Ujian
151 Ujian Terakhir
152 Malam Yang Dinanti
153 Rahasia Bersama
154 Erlano Adinegara
155 Penantian Tak Berujung
156 Kalah Telak
157 Semuanya Pergi
158 Papa-paba...
159 Luka Terbaik
160 Remuk Redam
161 Pertanggungjawaban
162 Tuntutan THJ (Tunjangan Hari Jadian)
163 Patah Arang
164 Sama-sama Mengingkari
165 Rindu dan Keegoisan
166 Temu Lara
167 Cewek Dominan
168 Perkenalkan di Kelas 11 IPA 1
169 Masih Berupaya
170 Permainan Basket
171 Titik Terakhir Perjuangan
172 Pengumuman Juara Kelas
173 Terpaksa
174 Awal Mula
175 Liburan
176 Marah dan Kecewa
177 Cukup Berlalu
178 Rencana
179 Ambisi si Bodoh
180 Tak-tik Pergantian Kekuasaan
181 Dari Lantai Atas
182 Ujian Akhir
183 Tanda Tanya
184 Benar-benar Terlatih
185 Menjadi Serba Salah
186 Sebut Saja Profesor Baru
187 Masih Memelihara Rasa
188 Kenapa Masih Sakit?
189 Rindu dan Gemuruhnya
190 Rekaman CCTV
191 Happy Birthday, Sayang
192 Tiga Naga
193 Kisah Cinta Segitiga
194 Kebenaran Pahit
195 Kejutan Ulang Tahun
196 Pertahanan Terakhir
197 Bergegas!
198 Relung Kemelut
199 Proses Penyelidikan
200 Kericuhan Di Bandara
201 Ingga dan Kegilaannya
202 Sebuah Keluarga
203 Sidang Putusan
204 Kembali Dari Koma
205 Pikiran Yang Rapuh
206 Amnesia Disosiatif
207 Penolakan
208 Orang Lama
209 Apel yang Tak Beraturan
210 Detak Jantung yang Sama
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Panggilan Grup "Bukan Janda Kembang"
2
Kelamaan Daring
3
Kenangan Manis Masa SMP
4
Ke Rumah kedua
5
Aksi Kang Ghosting
6
Malaikat Judes
7
Beliin Gue Pembalut
8
Angin Beriak Tanda Tak Dalam
9
Pantes Aja Rana Makin Cuek
10
Speek Bidadari
11
Makan Malam Bertopeng
12
Galak Beneran, Ternyata
13
Rana Harus Vaksin!
14
Tragedi Vaksinasi
15
Pengumuman
16
Akhirnya Sekolah Juga
17
Kepsek Nyebelin
18
Bertemu Lagi
19
Baru Kenalan
20
Artis Dadakan
21
Mama Muda Cerewet
22
Putus
23
Nyaris Gila
24
Alamatnya Kok, Beda?
25
Salah paham
26
Rindu yang Terlarang
27
Raja Gundulmu Kui!
28
Ke Rumah Arka
29
Introgasi Harian
30
Patah Hati Terbaik
31
Nganterin Rana, Lagi
32
Kak Zein?
33
Rencana Daniel
34
Kunjungan Anak SMK Sebelah
35
Masuk ke Jurang Cinta
36
Back to school
37
Ruang Beku
38
Rasa Juga Bisa Kadaluarsa
39
Tawuran
40
Khawatir
41
Sendiri Yang Menyesakkan
42
Start
43
Tekanan
44
Hukuman
45
Pahlawan
46
Ulangan Harian
47
Buldoser Kesasar
48
Permohonan
49
Gagal Move on Lagi
50
Tentang orang di masa lalu
51
Privasi?
52
Tobatnya Kang Ghosting
53
Degup Jantung
54
Kejutan Menyakitkan
55
Indahnya Dunia Perghostingan
56
Misi
57
Diobok-obok Airnya
58
Senin Semriwing
59
Ngatiyem si Paling Bucin
60
Tantangan
61
Emangnya Arka gay?
62
Berduaan Naik Onta
63
Barokah Calon Suami
64
Hanya Status Online
65
Diantara Dua Api
66
Emang Gue Siapa?
67
Pahatan Sempurna
68
Sepasang Sendal Jepit
69
Maaf, Rey
70
Terjebak
71
Debar Jantung.
72
Ungkapan Rasa
73
Diantara Guyuran Hujan
74
Hari Penuh Kejutan
75
Kericuhan
76
Bak Sepasang Pasutri
77
Papi?
78
Restu
79
Tragedi Kantin
80
Tirai Rasa
81
Rajutan Kisah
82
Hari baru
83
Ungkapan Kepemilikan
84
Nasib Sial Para Jomblo
85
Kebenaran Rasa
86
Posesif Boy
87
Panik
88
Untuk Kesekian Kali
89
Rana Takut ....
90
Harimau Kota
91
Meluapkan Ketakutan
92
Terlanjur Tak Suka
93
Hening yang Dingin
94
Mahluk Tuhan Paling Serakah
95
Bergelut Dengan Keegoisan
96
Permohonan
97
Demi Arka
98
Matahari Pagi
99
Sakit Perut di Tengah Pertandingan
100
Terjebak di Ruang Sempit
101
Teka-teki Rasa
102
Misi Satu Selesai...
103
Keraguan
104
Arka Sayang Rana, Gak?
105
Raut Wajah Tanpa Warna
106
Terpaku
107
Serba Sial
108
Cemburu Tanpa Suara
109
Gosip Baru di PRGSTB
110
Arkanya!
111
Jatuh Cinta Lagi dan Lagi
112
Hubungan Tanpa Status
113
Ketua OSIS Supel
114
Nomor Tanpa Nama
115
Terpojok
116
Persidangan Peretak
117
Prasangka
118
Ketus
119
Putus
120
Kecewa
121
Emang kita pacaran?
122
Isu Nyata
123
Tohokan Sempurna
124
Memilih Pergi
125
Terlampau Kesakitan
126
Lolongan Anjing Buldog
127
Sesak Yang Sama
128
Free Class
129
Amarah Nada
130
Surat Cinta Alea
131
Amukan
132
Kepercayaan
133
Tuntutan Penjelasan
134
Menuntut Kepastian
135
Satu Per Satu
136
Fakta Pahit
137
Sesak Bertubi-tubi
138
Hujan Tangis
139
Kamu Obatnya
140
Selebrasi Jantung
141
Ujian Semester
142
Ada Yang Lebih Licik
143
Balas Dendam Seorang Pria
144
Siapapun, Tolong Gue...
145
Vira Miliknya
146
Hanya Setitik Masalalu
147
Permintaan Berulang Kali
148
Cium boleh?
149
Kunjungan Pacar Baru
150
Makan Malam di Masa Ujian
151
Ujian Terakhir
152
Malam Yang Dinanti
153
Rahasia Bersama
154
Erlano Adinegara
155
Penantian Tak Berujung
156
Kalah Telak
157
Semuanya Pergi
158
Papa-paba...
159
Luka Terbaik
160
Remuk Redam
161
Pertanggungjawaban
162
Tuntutan THJ (Tunjangan Hari Jadian)
163
Patah Arang
164
Sama-sama Mengingkari
165
Rindu dan Keegoisan
166
Temu Lara
167
Cewek Dominan
168
Perkenalkan di Kelas 11 IPA 1
169
Masih Berupaya
170
Permainan Basket
171
Titik Terakhir Perjuangan
172
Pengumuman Juara Kelas
173
Terpaksa
174
Awal Mula
175
Liburan
176
Marah dan Kecewa
177
Cukup Berlalu
178
Rencana
179
Ambisi si Bodoh
180
Tak-tik Pergantian Kekuasaan
181
Dari Lantai Atas
182
Ujian Akhir
183
Tanda Tanya
184
Benar-benar Terlatih
185
Menjadi Serba Salah
186
Sebut Saja Profesor Baru
187
Masih Memelihara Rasa
188
Kenapa Masih Sakit?
189
Rindu dan Gemuruhnya
190
Rekaman CCTV
191
Happy Birthday, Sayang
192
Tiga Naga
193
Kisah Cinta Segitiga
194
Kebenaran Pahit
195
Kejutan Ulang Tahun
196
Pertahanan Terakhir
197
Bergegas!
198
Relung Kemelut
199
Proses Penyelidikan
200
Kericuhan Di Bandara
201
Ingga dan Kegilaannya
202
Sebuah Keluarga
203
Sidang Putusan
204
Kembali Dari Koma
205
Pikiran Yang Rapuh
206
Amnesia Disosiatif
207
Penolakan
208
Orang Lama
209
Apel yang Tak Beraturan
210
Detak Jantung yang Sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!