Di tempat lain…
Tap tap tap
Seorang gadis terlihat melangkahkan kakinya dengan sangat terburu-buru.Di bahu kirinya terdapat luka tembakan yang cukup parah.Namun itu tak menghentikan langkahnya untuk kabur dari tempat tersebut.
"Sial…"
"Aku pikir hanya ada beberapa orang saja di sana"
"Ternyata mereka ada puluhan"
"Dasar Raline bodoh"
"Dia telah mendapatkan informasi yang salah"
"Aku sudah sering menasihatinya untuk tidak ceroboh"
"Awas saja,jika aku sudah kembali nanti akan ku pukul dia"gumam gadis itu jengkel.
"Sebaiknya aku membalut luka ini"gadis itu lalu merobek baju yang ia kenakan dan membalutkannya pada luka yang ada di bahunya.Meskipun tidak menutup semua lukanya,namun itu cukup untuk mengurangi pendarahan yang keluar dari lukanya tersebut.
Setelah selesai,ia lalu kembali meneruskan perjalanannya.Ia sangat berhati-hati pada setiap langkahnya,karena tempat yang ia datangi ini penuh dengan ranjau dan juga jebakan.
Perlahan tapi pasti gadis itu berhasil keluar dari tempat mengerikan tersebut yang merupakan sarang dari para mafia dan juga tempat bandar narkoba terbesar di kotanya.
Jika kalian bertanya mengapa gadis sepertinya bisa berada di sana, jawabannya ialah karena pekerjaan.Gadis itu bekerja sebagai pembunuh bayaran dan ia di kenal dengan julukan si pita merah.Julukan itu ia dapatkan karena ia selalu menjerat leher targetnya sampai tewas hanya dengan sebuah pita.Tak ada yang tahu wajahnya karena ia bergerak seperti bayangan, tak terlihat dan sulit untuk di tangkap.Bahkan para detektif yang di tugaskan untuk menyelidikinya pun di buat kewalahan olehnya.
Dan semua misi yang ia kerjakan tak pernah sekalipun gagal.Bahkan ia selalu kembali tanpa luka sedikitpun.Tapi kali ini sepertinya ia sedang di timpa kesialan dan semua itu gara-gara sahabatnya memberikan informasi yang salah kepadanya.
Setelah berhasil keluar gadis itu langsung pergi menuju pelabuhan tempat di mana para rekannya akan menjemputnya.Pelabuhan itu hanya berjarak sekitar dua ratus meter dari tempat itu.Gadis itu memilih untuk berlari saja,karena ia tak ingin ada yang curiga jika sampai ada yang menyadari keberadaannya jika ia memakai motor.Dengan keahliannya, hanya perlu beberapa menit ia sudah sampai di pelabuhan.Ia lalu melirik arlojinya,satu menit lagi kapalnya akan segera tiba.Dengan sisa waktu yang ada gadis itu lalu menekan sebuah tombol yang ada di arlojinya.Dan…
Boom…
Ledakan besar terjadi pada bangunan tersebut.Dan ya…Tugasnya kali ini bukan hanya sekadar membunuh tapi menghancurkan organisasi tersebut.Dan ini akan menjadi misi terakhirnya sebagai pembunuh bayaran.
Gadis itu menatap ke arah tempat tersebut dengan wajah datar.
"Akhirnya selesai juga"ucapnya sambil menghela nafas lega.
"Kyara"gadis itu menoleh ketika mendengar seseorang menyebut namanya.Tampak seorang gadis berambut pirang melambaikan tangan ke arahnya.
Kyara hanya menatap datar gadis tersebut yang tak lain adalah Raline sahabatnya.Ia melewati Raline begitu saja tanpa memperdulikan wajah sahabatnya yang berubah cemberut.
"Kyara teganya kau"
"Aku sudah datang jauh-jauh kesini untuk menjemputmu"
"Tapi kau malah mengacuhkanku"ucap Raline sambil memanyunkan bibirnya.
Buggh…
"Aw…Kenapa kau memukulku"Raline menatap tajam ke arah Kyara sembari mengelus kepalanya yang baru saja di pukul oleh sahabatnya itu.Kyara yang mendengar keluhan dari sahabatnya itu terlihat berdecih.
"Cih…Kau masih bertanya kenapa?"
"Kau tahu…Aku hampir mati di sana karna ulahmu"
"Kalau saja kau bukan sahabatku"
"Bukan hanya sebuah pukulan, mungkin kau sudah ku cincang dan tubuhmu ku lempar kelaut untuk jadi makanan hiu"
"Hei itu ide yang cukup bagus"
"Kenapa kau selama ini tak pernah memperlakukan targetmu seperti itu"
"Padahal itu pasti akan terlihat sangat sadis"bukannya takut dengan ancaman Kyara gadis itu malah bertepuk kegirangan.Sedang Kyara yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya memutar bola matanya malas.
"Dasar aneh"
"Hei pirang lebih baik kau diam dan cepat bawa kita pergi dari sini"
"Aku ingin beristirahat"perintah Kyara kepada Raline yang sedari terlihat asik sendiri.
"Cih kenapa harus aku"
"Suruh saja Noah yang mengemudikannya"tolak Raline.
"Itu hukuman untukmu karena sudah memberikan informasi yang salah kepadaku"
"Atau kau mau aku membakar semua poster idolamu itu"ancam Kyara lagi.
"Huuh…Baiklah…Baiklah…"
"Kau ini galak sekali"
"Sangat tidak cocok dengan wajah cantikmu itu"
"RALINE…"teriak Kyara dengan nada yang sangat kesal.Sedangkan Raline ia langsung berlari menuju ruang kemudi kapal.Bukan karena ia takut pada Kyara melainkan kepada ancamannya.
"Kau terluka?"tanya seorang laki-laki yang tak lain adalah Noah.Kyara hanya berdeham singkat tanpa menoleh ke arah orang tersebut.
"Jika kau terluka seharusnya langsung kau obati"ucapnya kepada Kyara yang nampak tak peduli.
"Ini hanya luka kecil"balas Kyara acuh.
"Kenapa kau terus-terusan berkata seperti itu"
"Besar atau kecil tetap saja yang namanya luka harus di obati"Noah meraih tangan Kyara lalu mengobati luka yang ada di bahu Kyara.Kyara hanya diam membiarkan Noah mengobati lukanya.Setelah selesai orang itu langsung melenggang pergi begitu saja.
"Aku akan berhenti"ucapan Kyara membuat Noah menghentikan langkahnya.Tanpa menoleh ke arah Kyara,Noah hanya berkata dengan nada lega.
"Syukurlah kalau begitu"
"Memang tidak seharusnya kau berada di dunia hitam ini"
"Kau beristirahatlah"
"Aku akan pergi ke ruang kemudi untuk menggantikan Raline"
"Aku khawatir ia akan menabrakan kapal ini ke karang ,mengingat sikapnya yang sangat ceroboh itu"ucapnya sembari meninggalkan Kyara yang kembali berbaring.
Baru lima belas menit Kyara berbaring,tiba-tiba ia merasa ada yang aneh pada kapal yang ia naiki.Kapal itu bergerak tidak karuan seperti di hantam ombak.
Kyara langsung berlari keluar.Ternyata sedang terjadi badai yang cukup dahsyat.Sejenak Kyara merasa bingung,padahal cuaca sebelumnya sangat cerah.
"Kyara cepat pakai jaket pelampungmu"teriakan Raline membuyarkan lamunan Kyara.Ia lalu menoleh ke arah Noah yang sedang berusaha mengendalikan kapal agar tetap stabil.
Dengan langkah cepat Kyara meraih sebuah jaket pelampung.Namun belum sempat tangannya mengambil pelampung tersebut,tiba-tiba ombak besar menghantam tubuh nya hingga terjatuh ke dalam laut.
"KYARA…"Teriak Raline dan Noah secara bersamaan.
Sedangkan Kyara terus mencoba berenang menyelamatkan diri namun ombak besar kembali menghantam tubuhnya.Lama-kelamaan tubuhnya menjadi lemas,di tambah luka pada bahunya membuat ia kesulitan untuk berenang.Belum lagi ombak yang terus-terusan menghantam tubuhnya tanpa henti.Perlahan tapi pasti tubuhnya pun tenggelam ke dasar laut.Teriakan dari sahabat-sahabatnya pun juga sudah tak terdengar lagi.Lalu ia melihat sebuah cahaya yang sangat terang menyelimuti seluruh tubuhnya tepat sebelum ia kehilangan kesadarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
AK_Wiedhiyaa16
MENARIK!
NEXT, TETAP SEMANGAT!!
2022-11-09
2
Sri Dewi
keren thor
2022-07-03
1