Baskara : Liberation
Di suatu malam yang tenang.
Jika menurut beberapa orang dunia baik-baik saja, merasa damai dengan semua keadilan yang telah dikaji sedemikian seriusnya. Apa manusia benar-benar bisa membuat dunia yang adil dengan semua hukum yang tertulis itu?
Sebuah video amatir terputar.
"Jangan bang."
Pukulan itu mengenai wajahnya.
Bagi Kevin dunia sungguh tidak adil. Sungguh Ia tidak ingin hidup seperti ini. Merasa tidak layak diperlakukan seperti ini. Bahkan Ia tidak mengerti apa salahnya.
"Lepasin saya bang."
BLAM!
Pukulan lagi.
Setelah menerima banyak pukulan. Kevin tersungkur tangannya siap menepis apapun yang akan datang ke wajahnya. Tapi semua sia-sia kan? Pada akhirnya jika ditepis pun serangan ini akan datang lagi berkali-kali.
Meski sekarang bisa menahannya sebanyak mungkin, bagaimana dengan besok? Apa masih bisa? Setiap pulang sekolah mereka akan terus menyergapnya. Terus bergulir menjadi bom waktu yang membesar dan siap meledak kapan pun.
Bakbukbakbuk!
Kimon yang sejak tadi telah melihat apa yang diperbuat ke temannya mulai gemetar.
Perundungan terjadi kepada mereka berdua, hanya saja menunggu giliran tiba. Keduanya merupakan murid SMA Elang Emas ditahun ajaran baru. Mereka tidak tahu jika karena masuk sekolah terkutuk ini, akan jadi seperti ini.
Di tengah laut air yang tenang pun, bisa memakan banyak korban. Di tengah baiknya reputasi SMA Elang Emas, ada banyak cerita yang tak terkatakan.
Kevin meronta-ronta meminta dilepaskan, mengakhiri semua yang diperbuat kepadanya. Wajahnya memar, pelipisnya membengkak biru, merasa lemas tak sanggup berdiri.
Keringat dingin mengalir di dahi Kimon. Menyadari gilirannya akan segera tiba. apa yang mereka perbuat kepada kevin akan dia dapatkan juga. Nafasnya tercekat hanya dengan memikirkan itu, darahnya mengalir deras mengatasi ancaman yang Ia pikirkan, membuatnya tidak bisa berpikir logis sekarang.
Video berhenti.
Kimon berhasil melarikan diri.
Ada beberapa hal dalam hidup tidak bisa diubah, salah satunya ialah masa lalu. Karena semua ini telah terjadi, tidak dapat ditarik dan diubah lagi hasil akhirnya.
[Catatan kepolisian mengatakan bahwa warga setempat menemukan satu orang tewas dengan luka memar serta pendarahan diarea kepala.]
Kimon berlari keluar dari tempat itu dimana orang-orang tadi mengepungnya. Entah bagaimana Ia bisa lolos melarikan diri. Tidak ada yang mengerjarnya. Ia berlari seolah dirinya hampir mati.
Karena bersekolah ditempat yang salah. Keadaan ini telah merusak seluruh psikis dalam dirinya hingga tiap kali melihat seorang berjalan kearahnya Ia menganggapnya sebagai sebuah ancaman. Berulang kali terjadi, hidup dalam rasa takut khawatir kejadian yang menimpa Kevin akan menimpa dirinya juga.
Hingga Ia tak berani untuk berinteraksi dengan siapapun. Dunia seolah menghukumnya untuk alasan yang tidak diketahui, seorang yang hadir di sekitarnya diam-diam telah menempelkan kutukan kepada dirinya.
Kimon bertekad untuk tidak berangkat sekolah lagi setelah dengan susah payah mencoba melawan dirinya sendiri yang selalu dihantui rasa cemas itu. Tak ada yang peduli tentang dirinya, tidak ada seorang pun yang mencari dirinya, atau menganggapnya menghilang.
Dengan begitu, Kimon merasa lebih baik dirinya mati. Namun, dirinya pun tak sanggup melakukan hal buruk kepada dirinya sendiri. Jadi biarlah dunia melakukan tugasnya hingga membuatnya mati entah bagaimana caranya.
"Biarin gua pergi ke neraka selamanya. Daripada, harus ngerasain hidup malang yang perih kaya gini."
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
anggita
kimon,, kevin.. prolog yg bagus.
2022-06-26
1
Gerald Valentino Domine
menarik
2022-06-05
1
Yuan Peng
Semangat
Baru mampir nih
2022-06-04
1